Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEMPERBAIKI, MENINGKATKAN BELAJAR DAN CARA


BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu : Anesa Surya, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 10

1. Adinda Rahma Putri (K7121006)

2. Putri Maulidya Febri (K7121225)

3. Tri Irawati (K7121280)

KELAS 1B
PROGRAM STUDI PGSD SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga , maupun pikiran kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Memperbaiki, Meningkatkan Belajar dan Cara Belajar Efektif dan Efisien”
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Anesa Surya,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oleh karena itu, tugas ini sangat
mengedukasi untuk pendidik dan peserta didik dalam memperbaiki serta meningkatkan belajar dan
cara belajar efektif dan efisien.

Dengan demikian, makalah ini kami buat dengan besar harapan dapat bermanfaat bagi
sivitas akademika khususnya teman-teman kelas 1B. Namun, tidak menutup kemungkinan
makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna dan mungkin banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan, untuk kepentingan dalam memperbaiki serta
meningkatkan belajar dan cara belajar efektif dan efisien.

Surakarta, 3 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................3

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran...................................................................................3


B. Pengertian Belajar Efektif dan Efisien ................................................................................ 3
C. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif dan Efisien ......................................................... 4
D. Kondisi Pembelajaran yang Efektif dan Efisien ................................................................. 5
E. Cara Meningkatkan Belajar Efektif dan Efisien ................................................................. 7
F. Strategi Pembelajaran yang Efektif dan Efisien ................................................................. 9
G. Cara Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik .............................................................. 11
H. Hubungan Antara Kebiasaan Belajar Efektif Dengan Prestasi Belajar Siswa .................... 15
BAB III : PENUTUP .................................................................................................................... 17

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada
individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan lingkungannya
(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan, 2007:329). Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian
sebagai suatu pola baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan (Ngalim purwanto, 1996: 85).

Cara belajar efektif dan efisien bagi sebagian orang adalah hal yang sulit, bahkan dianggap
itu hanyalah sebuah slogan. Hal ini dikarenakan, orang tersebut belum menemukan cara belajar
yang efektif dan efisien yang sesuai dengan kondisinya secara pribadi. Memang harus diakui
bahwa, cara belajar efektif dan efisien bagi sebagian orang, belum tentu efektif dan efisien bagian
sebagian lainnya. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara belajar yang efektif dan efisien,
ada baiknya kita memahami dulu makna cara belajar efektif dan efisien. Dengan belajar efektif
dan efisien, dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian belajar dan pembelajaran ?

2. Apa pengertian belajar efektif dan efisien ?

3. Apa karakteristik pembelajaran yang efektif dan efisien ?

4. Bagaimana kondisi pembelajaran yang efektif dan efisien ?

5. Bagaimana cara meningkatkan belajar efektif dan efisien ?

6. Apa strategi pembelajaran efektif dan efisien ?

7. Bagaimana Cara Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik ?

8. Bagaimana hubungan antara kebiasaan belajar efektif dengan prestasi belajar siswa ?

1
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian belajar dan pembelajaran

2. Untuk mengetahui pengertian belajar efektif dan efisien

3. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran yang efektif dan efisien

4. Untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang efektif dan efisien

5. Untuk mengetahui cara meningkatkan belajar efektif dan efisien

6. Untuk mengetahui strategi pembelajaran efektif dan efisien

7. Untuk mengetahui Cara Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

8. Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan belajar efektif dengan prestasi belajar sisw

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai suatu pola baru yang berupa
kecakapan sikap kebiasaan (Ngalim purwanto, 1996: 85). Belajar pada hakikatnya merupakan
suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau
hasil dari pengalaman interaksi dengan lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan,
2007:329). Belajar dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya untuk menguasai sesuatu yang
baru. Konsep ini mengandung dua hal: pertama; usaha untuk menguasai, Hal ini bermakna
menguasai seuatu dalam belajar, kedua; sesuatu yang baru dalam hasil yang diperoleh dari
aktivitas belajar (Prayitno, 2009: 201).

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi


(siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio
visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Oemar Hamalik,
2002: 56).

B. PENGERTIAN BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa
secara aktif. Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan tentangapa yang dikerjakan,
tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang dikerjakan sehingga tertanam dan
berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta dipraktekkan dalam kehidupan oleh siswa (E.
Mulyasa, 2003: 149). Dari defenisi belajar dan pembelajaran serta efektif, maka pembelajaran yang
efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta
didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan

3
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka (Esti WuryaniDjiwandono,
2002: 226-227). Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi
siswa. Pembelajaran efektif juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka
miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka
perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan cara
belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru
(Slameto, 1995 : 75-76).

Sedangkan belajar efisien adalah cara belajar yang meminimalkan usaha tetapi
mendapatkan hasil yang maksimal. Yang diminilkan disini juga berupa waktu, tempat, sarana dan
prasarana belajar dan lain-lain. Biasanya seseorang belajar tidak terlalu lama, tetapi sangat
menguasai materi tersebut, karena orang tersebut kemungkinan mempunyai cara efisien dalam
belajar, selain metode yang mereka gunakan dalam belajar. Yang perlu diingat disini adalah, tidak
orang pintar atau bodoh dalam belajar, yang ada hanyalah orang malas, dan tak tahu cara belajar
yang baik.

C. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFESIEN

Pembelajaran dapat efektif dan efesien apabila mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan sesuai dengan indikator pencapaian. Untuk mengetahui bagaimana memperoleh hasil
yang efektif dalam proses pembelajaran, maka sangat penting untuk mengetahui cirri-cirinya.
Adapun Pembelajaran yang efektif dapat diketahui dengan cirri (Slameto, 1995 : 94):

1) Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan
mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik,
misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain.

2) Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup

4
3) Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi motivasi seorang guru akan
mendorong siswa untuk giat dalam belajar.

4) Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling


menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan
kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.

5) Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.

6) Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri,
sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya dan lebih
percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.

7) Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yangmuncul, mencari faktor
penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan.

D. KONDISI PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN EFESIEN

Guru sebagai pembimbing diharapkan mampu menciptakan kondisi yang strategi yang
dapat membuat peserta didik nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Untuk dapat
belajar yang efektif dan efesien diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya ruang
belajar harus bersih, tidak ada bau-bauan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, ruangan
cukup terang, tidak gelap dan tidak mengganggu mata, sarana yang diperlukan dalam belajar yang
cukup atau lengkap (Hadari Nawawi, 1989: 117). Keberhasilan dalam proses pembelajaran di
kelas memang tidaksemata tergantung guru, tetapi melibatkan banyak faktor, diantaranya
keaktifan siswa, tersedianya fasilitas belajar, kenyamanan dan keamanan ruangan kelas dan
beberapa faktor lainnya dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan efesien. Dalam
mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif dan efesien, maka perlu dilakukan langkah
langkah berikut ini:

1. Melibatkan Siswa secara Aktif

Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. Dengan
demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa

5
dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, antara lain : Aktivitas visual, seperti membaca, menulis,
melakukan eksprimen, aktivitas lisan, seperti bercerita, tanya jawab, aktivitas mendengarkan,
seperti mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan pengarahan guru, aktivitas gerak, seperti
melakukan praktek di tempat praktek dan aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat surat,
membuat karya tulis, dan sebagainya.

2. Menarik minat dan perhatian Siswa

Kondisi pembelajaran yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar.
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar
sekalipengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Keterlibatan
siswa dalam pembelajaran erat kaitannya dengan sifat, bakat dan kecerdasan siswa. Pembelajaran
yang dapat menyesuaikan sifat, bakat dan kecerdasan siswa merupakan pembelajaran yang
diminati (Rosyada, 2004: 56).

3. Membangkitkan Motivasi Siswa

Motivasi adalah semacam daya yang terdapat dalam diri seseorang yang dapat
mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Sedang motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Tugas guru adalah bagaimana membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau belajar ( John W.
Santrock, 2008: 9).

4. Memberikan pelayanan individu Siswa

Salah satu masalah utama dalam pendekatan pembelajaran adalah kurangnya pemahaman
guru tentang perbedaan individu antar siswa. Guru sering kurang menyadari bahwa tidak semua
siswa dalam suatu kelas dapat menyerap pelajaran dengan baik. Kemampuan indiviadual mereka
dalam menerima pelajaran berbeda-beda. Disinilah sebenarnya perlunya keterampilan guru di
dalam memberikan variasi pembelajaran agar dapat diserap oleh semua siswa dalam berbagai
tingkatan kemampuan, dan disini pulalah perlu adanya pelayanan individu siswa ( Madri M. Dan
Rosmawati, 2004: 273).

6
5. Menyiapkan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran

Alat peraga/media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar
untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa dan
mencegahterjadinya verbalisme pada diri siswa. Sebab, pembelajaran yang mengggunakan banyak
verbalisme tentu akan membosankan. Sebaliknya pembelajaran akan lebih menarik, bila siswa
merasa senang dan gembira setiap menerima pelajaran dari gurunya (Rosyada, 2004: 57).

E. CARA MENINGKATKAN BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

Keberhasilan seseorang dalam belajar ditentukan oleh bagaimana cara orang tersebut
dalam kegiatan belajarnya. Peserta didik dalam proses belajar harus terampil dalam menciptakan
suasana yang kondusif untuk pencapaian tujuan belajarnya. Keterampilan belajar ini menyangkut
tentang cara-cara belajar yang efektif dan efisien, sebab banyak peserta didik gagal dalam
belajarnya dikarenakan tidak mengetahui cara yang baik dan tepat untuk belajar. Keterampilan
belajar yang baik akan memberikan dampak positif pada peningkatan daya serap terhadap materi
yang dipelajari, kecepatan dalam memahami materi yang dipelajari, serta peningkatan hasil belajar
peserta didik (Anwar, 2006:8). Begitu juga sebaliknya, kurangnya penguasaan dalam keterampilan
belajar juga akan memberikan dampak pada rendahnya prestasi belajar, kemampuan mengelola
waktu yang kurang, dan rendahnya motivasi belajar. Berikut beberapa cara dalam meningkatkan
belajar efektif dan efesien, diantaranya :

1) Mengatur waktu belajar

Penentuan waktu belajar memegang peranan yang sangat sentral. Sebaiknya, waktu belajar
ini disusun dalam bentuk daily activity. Penempatan waktu belajar dalam kegiatan sehari-hari juga
harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kondisi fisik dan fisiologis. Kondisi lingkungan
(baik rumah maupun sekolah) harus menjadi pertimbangan. Kondisi fisik dan fisiologis juga harus
menjadi prioritas. Biasanya, dimalam hari, kondisi tubuh kita terasa capek, penat karena aktivitas
keseharian, sehingga tidak mendukung belajar yang efektif. Kami menyarankan belajar di pagi
hari (kalau bisa, biasakan bangun lebih awal). Kalau bisa, waktu malam, tidurlah lebih cepat, untuk
menyegarkan kondisi tubuh kembali, sehingga bisa bangun lebih awal. Belajar dipagi hari lebih

7
menguntungkan, dimana otak dalam kondisi fresh kembali, juga kondisi lingkungan biasanya tidak
terlalu mengganggu (tenang).

2) Memilih tempat belajar

Tempat belajar juga sangat mendukung efektivitas belajar. Kondisi tempat belajar yang
tenang, sejuk, luas, dan pewarnaan dalam ruangan belajar yang bisa memanipulasi ingatan lebih
kuat (misalnya penggunaan cat), kondisi tempat duduk, meja dan penataan buku- buku pada tempat
belajar sangat membantu dalam mengefektifkan belajar. Biasanya tempat belajar juga tergantung
dengan waktunya, karena biasanya ada tempat-tempat tertentu yang bising disiang hari misalnya,
tetapi cukup tenang dimalam hari atau dipagi hari. Silahkan sesuaikan antara tempat belajar dengan
waktu belajar.

3) Penggunaan sarana dan prasarana belajar

Sarana dan prasarana belajar disini hanya sebuah alat. Jika tersedia silahkan digunakan,
tetapi bukan merupakan prasyarat utama. Sarana belajar disini bisa berupa video pendukung
dengan apa yang sedang dipelajari, ataupun alat-alat lainnya. Biasanya, ada orang yang merasa
rileks dengan adanya musik jika sedang belajar, silahkan gunakan alat-alat ini jika mendukung.
Tetapi penggunaan music ini bersifat personal, artinya tidak semua orang menyukainya jika sedang
belajar, bahkan ada yang merasa teganggu dengan adanya bunyi musik jika sedang belajar.
Silahkan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mendukung belajar yang efektif.

4) Membuat review materi

Membuat review materi sangat penting dalam belajar. Review disini digunakan untuk
memanggil kembali (recall) apa yang sudah dipelajari. Dengan mereview materi, kita dapat
melihat secara sistematis apa-apa yang sudah kita pelajari. Dengan review pula, kita bisa
merencanakan apa yang masih kurang dari materi yang sudah kita pelajari, sehingga dapat
menentukan langkah dan memilih buku lain yang tepat untuk melengkapi materi yang sedang kita
pelajari.

5) Mengembangkan Materi

8
Pengembangan materi ini adalah system pembelajaran lanjutan. Pengembangan materi
dengan melihat hubungan materi yang sedang kita pelajari dengan materi-materi lain. Materi yang
kita pelajari kemungkinan sama dengan materi yang sudah kita pelajari ataupun bertentangan.
Dengan membandingkan materi-materi ini, 9itab isa membuat sebuah kesimpulan- kesimpulan

awal. Kalau bisa, kesimpulan-kesimpulan awal ini dibuat dalam bentuk list (catatan) untuk
didiskusikan dengan teman-teman atau pendidik (tutor).

6) Mengadakan diskusi

Mendiskusikan materi sangat penting untuk melihat bagaimana orang lain memahami
materi yang sedang dipelajari. Diskusi ini merupakan alat ukur pemahaman dan menyamakan
persepsi. Kalaupun merupakan materi- materi yang sulit, alangkah baiknya dimediasi oleh seorang
tutor (pendidik).

7) Membuat kesimpulan

Pembuatan kesimpulan adalah hal yang sangat penting sebagai hasil dari apa yang kita
pelajari selama ini. Sebaiknya kesimpulan akhir ini ditulis semenarik mungkin, agar dapat dibaca
dan dijadikan referensi jika kita sedang mempelelajari hal yang sama dikemudian hari. Bahkan
kesimpulan bisa merupakan kisi-kisi/intisari dari sebuah materi.

F. STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF DAN EFESIEN

Menurut Mulyasa strategi pembelajaran adalah strategi yang digunakan dalam


pembelajaran, seperti diskusi, pengamatan dan tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat
mendorong pembentukkan kompetensi peserta didik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling
utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi
peserta didik. Menurut Morgan yang dikutip Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra,
setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman
disebut belajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan pada waktu terjadi
interaksi antara guru dan siswa yang sama-sama aktif dalam pembelajaran. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu keputusan bertindak dari guru dengan

9
menggunakan kecakapan dan sumber daya pendidikan yang tersedia untuk mencapai tujuan
melalui hubungan yang efektif antara lingkungan dan kondisi yang paling menguntungkan.

Cara belajar yang efektif dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan yang
diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai (Milan Rianto, 2007: 1). Untuk
meningkatkan cara belajar yang efektif diperlukan strategi yang tepat agar pembelajaran dapat
berjalan dengan optimal dan seefektif mungkin. Mengajar adalah membimbing siswa agar mereka
mengalami proses belajar. Dalam belajar para siswa menghendaki hasil belajar yang efektif: Demi
tuntutan tersebut guru harus membantu dengan cara mengajar yang efektif pula. Mengajar efektif
adalah mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif
guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal
bagi terjadinya proses belajar. Kondisi yang dimaksudkan hanya dapat tejadi apabila guru
mengajar menggunakan prinsip-prinsip mengajar, diantaranya sebagai berikut:

1. Konteks

Belajar sebagian besar tergantung pada konteks belajar itu sendiri. Situasi problematis yang
mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam kerangka konteks yang dianggap
penting dan memaksa bagi pelajar dan melibatkan siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena
tujuan itu sendiri.

2. Fokus

Proses pembelajaran perlu diorganisasikan dengan bahan belajar. Di samping itu pembelajaran
yang penuh makna dan dektit harus diorganisasikan di sekitar suatu fokus. Pengajaran akan
berhasil dengan menggunakan fokalisasi, sehingga mutu pembelajaran lebih meningkat.

3. Sosialisasi

Dalam proses belajar siswa melatih bekerja sama dalarn kerja kelornpok, diskusi dan sebagainya.
Mereka bertanggung jawab bersama dalam proses pepemecahan masalah.

4. Individualisasi

Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan taraf kesanggupan siswa dan
merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan sebaik-baiknya.
10
5. Urutan

Belajar sebagai gejala tersendiri dan pada mengorganisasikannya dengan tetap berdasarkan prinsip
konteks, fokalisasi, sosialisasi, dan individualisasi. Namun demikian, guru juga harus
mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang disusun secara tepat menurut
waktu atau urutannya.

6. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-
kesulitan yang melekat pada proses belajar itu.

G. CARA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari suatu individu tersebut berinteraksi secara aktif
dan positif dengan lingkungannya. Menurut Oemar Hamalik, hasil belajar adalah apabila
seseorang telah belajar dan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut. Selanjutnya Winkel
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal yang telah menjadi milik
pribadi seseorang dan kemungkinan orang itu melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan yang
dimilikinya.

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar dapat dipandang dari
dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat
perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Hasil juga
bisa diartikan adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil
belajar dapat dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
Perinciannya adalah sebagai berikut.

a. Ranah Kognitif

11
Dalam ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan
yaitumenerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi


neuromuscular (menghubungkan dan mengamati).

Dari ranah hasil belajar tersebut, tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif
dan psikomotor karena lebih menonjol dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik, seperti
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian dalam belajar. Namun hasil
belajar psikomotor dan afektif juga menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran
di sekolah. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai
suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan
diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Pada dasarnya, hasil belajar meliputi
segenap aspek psikologis, dimana aspek tersebut berangsur berubah seiring dengan pengalaman
dan proses belajar yang dijalani siswa.

Ada sebelas indikator/tolak ukur bahwa pembelajaran dapat dikategorikan bisa meningkatkan hasil
belajar peserta didik, diantaranya :

1. Metode Pembelajaran:

a) Kegiatan belajar peserta didik menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,


misalnya seperti wawancara, pengamatan, bermain peran, penelitian, berlangsung di luar
dan di dalam kelas sesuai dengan mata pelajaran.

b) Penggunaan metode dalam kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan RPP

2. Pengelolaan Kelas:

12
a) Kegiatan belajar peserta didik variatif, misalnya dalam belajar secara individual,
berpasangan, maupun kelompok.

b) Keanggotaan kelompok belajar bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan belajar (sesuai materi,
metode, dan alat bantu belajar).

c) Kegiatan pembelajaran menggunakan tata tempat duduk (meja/kursi) yang memudahkan


peserta didik berinteraksi dengan guru maupun dengan peserta didik lainnya.

3. Keterampilan Bertanya:

a) Pertanyaan yang diajukan guru dapat memancing/mendukung peserta didik dalam


membangun konsep/gagasannya secara mandiri.

b) Guru mengajukan pertanyaan selalu memberikan jeda (waktu tunggu) yang memberikan
keleluasaan seluruh peserta didik untuk berfikir, lalu menunjuk peserta didik yang harus
menjawab tanpa pilih kasih secara acak.

c) Guru juga mendorong peserta didik untuk bertanya, berpendapat, dan mempertanyakan
gagasan guru atau peserta didik lain.

4. Pelayanan Individual:

a) Terdapat program kegiatan belajar mandiri peserta didik yang terencana dan dilaksanakan
dengan baik. Peserta didik dapat menyelesaikan tugas dengan membaca, bertanya atau
melakukan pengamatan dan percobaan.

b) Guru melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan


menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual (PPI) sebagai respon adanya kebutuhan
khusus (hiperaktif, autis, atau lamban)

c) Peserta didik melakukan kegiatan membaca dan menulis atas keinginan sendiri dan
didokumentasikan.

5. Sumber Belajar dan Alat Bantu Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai sumber belajar (sudut baca, perpustakaan,
lingkungan sekitar) yang sesuai dengan kompetensi yang dikembangkan.

13
6. Umpan Balik dan Evaluasi

a) Guru memberikan umpan balik yang menantang, seperti mendorong peserta didik
untukberpikir lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

b) Guru memberikan umpan balik (lisan/tulisan) secara individual.

c) Setiap proses dan hasil pembelajaran disertai dengan reward/penghargaan dan pengakuan

7. Komunikasi dan Interaksi

a) Bantuan guru kepada peserta didik dalam pembelajaran bersifat mendorong untuk

b) berfikir misalnya dengan mengajukan pertanyaan kembali.

c) Perilaku warga kelas seperti peserta didik dan guru harus sesuai dengan tata tertib yang
berlaku.

d) Komunikasi terjalin dengan baik antara guru peserta didik dan peserta didik.

8. Keterlibatan Peserta didik

Dalam hal ini guru selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tampil di depan
kelas untuk menyajikan, mengemukakan, atau melakukan sesuatu.

9. Refleksi

Setiap usai pembelajaran guru meminta peserta didik menuliskan dan mengungkapkan kesan dan
keterpahaman peserta didik tentang apa yang telah dipelajari.

10. Hasil Karya Peserta didik

Dalam hal ini peserta didik bisa membuat sebuah karya dan hasil karya peserta didik bisa
dipajangkan, ditata rapi dan diganti secara teratur sesuai perkembangan penyampaian materi
pembelajaran.

11. Hasil Belajar


Peserta didik mengalami peningkatan kompetensi personal dan sosial sesuai dengan potensinya,
misalnya kerjasama, toleransi, menyelesaikan konflik secara sehat, bertanggung jawab dan
kepemimpinan.
14
H. HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR EFEKTIF DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA

Kebiasaan belajar yang efektif adalah belajar dengan teratur, disiplin dan bersemangat,
penuh konsentrasi, pengaturan waktu yang baik, serta istirahat dan tidur yang cukup. Menurut
pendapat Gie (1988) ada tiga aspek untuk membentuk kebiasaan belajar yang efektif yakni :
keteraturan, disiplin, dan konsentrasi. Disamping itu membaca buku-buku pelajaran, melatih diri,
mendengarkan pelajaran, tidak pernah absen, dan menyimpan serta memelihara peralatan yang
diperlukanadalah cara untuk menunjang kegiatan belajar. Ketika hal-hal tersebut sudah dilakukan
maka akan mempengaruhi jalan pikiran, perasaan serta perbuatan atau perlakuannya, sehingga
diperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Kebiasaan belajar yang efektif ditandai oleh
pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya, rajin membaca buku-buku pelajaran dan membuat
catatan, mengulang pelajaran secara teratur, konsentrasi, mengerjakan tugas. Kebiasaan belajar
yang efektif hanya mungkin dimiliki dan dikuasai apabila sejak awal siswa telah dibiasakan belajar
menurut cara-cara yang tepat.

Mengelola kegiatan belajar secara efektif pada siswa dapat diajarkan dan ditanamkan
sebelum siswa berada pada tingkat pendidikan yang tinggi yaitu pada saat siswa berada dibangku
sekolah dasar. Peran serta orangtua dalam membimbing siswa belajar secara efektif sangat besar
pengaruhnya bagi kemajuan prestasi belajar di sekolah. Cara orangtua mendidik anak-anaknya
akan berpengaruh terhadap belajarnya. Kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak
dalam belajar, sehingga perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang efektif agar
mendorong semangat anak untuk belajar. Orangtua dapat menerapkan disiplin yang ketat terhadap
anak dalam belajarnya. Dalam hal ini orangtua harus selalu mengingatkan kepada anak perlunya
memiliki konsentrasi yang penuh didalam belajar, meningkatkan waktu belajar, dan mengontrol
kegiatan anak setelah pulang sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar merupakan tingkah
laku yang terbentuk karena dilakukan berulang-ulang sepanjang hidup individu dan biasanya
mengikuti cara atau pola tertentu, sehingga akan terbentuk kebiasaan belajar. Jadi yang dimaksud
dengan kebiasaan belajar di sini adalah cara-cara belajar yang paling sering dilakukan oleh siswa
seperti dalam mengikuti pelajaran, membaca buku-buku pelajaran, melatih diri atau mengkaji ulang

15
pelajaran, mendengarkan pelajaran dengan baik yang disampaikan oleh guru, tidak pernah absen, dan
menyimpan serta memelihara peralatan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar.
Oleh karena itu, setiap peserta didik perlu memiliki kebiasaan belajar yang efektif dalam
belajarnya untuk mencapai prestasi yang tinggi dengan jalan belajar secara teratur, disiplin dan penuh
konsentrasi dalam belajar. Karena kebiasaan belajar secara efektif dan efesien sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar peserta didik.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa cara belajar efektif dan efisien
memungkinkan pemahaman terhadap suatu materi pelajaran yang lebih baik, sehingga
pembelajaran bisa lebih variatif dan tidak monoton. Belajar efektif dan efisien merupakan hal yang
harus dilakukan dan dicoba oleh peserta didik baik siswa, mahasiswa dan pembimbingnya. belajar
tidak hanya dilakukan di sekolah, di kampus, di lembaga tetapi juga diulan.g pembelajarannya di
rumah secara individu atau kelompok, belajar secara efektif dan efisien termasuk memerlukan
waktu yang panjang dan suasana tenang juga suasa gembira, dan menyenangkan.

Selanjutnya, Guru tidak hanya berfungsi sebagai tenaga pendidik saja, tetapi juga sebagai
pembimbing peserta didik untuk lebih mengeksplorasi kemampuannya di sekolah dalam
mengembangkan sejumlah bakat dan meraih prestasi belajar di sekolah. Kemudian setiap peserta
didik perlu memiliki kebiasaan belajar yang efektif dan efesien dalam belajarnya untuk mencapai
prestasi yang tinggi dengan jalan belajar secara teratur, disiplin dan penuh konsentrasi dalam
belajar. Karena kebiasaan belajar secara efektif dan efesien sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajar peserta didik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Suwardi. 2016. Cara Belajar Efektif dan Efisien.

Rifda El Fiah, Adi Putra P. (2016). Penerapan Bimbingan Belajar dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 12 Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016.
KONSELI: Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal). 3(2), 171-184

Fakhrurrazi Fakhrurrazi. (2018). Hakikat pembelajaran yang efektif. At-Tafkir. 11(1), 85-99,

Aprida Pane, Muhammad Darwis D. (2017). Belajar dan pembelajaran. Fitrah: Jurnal Kajian
Ilmu-Ilmu Keislaman 3 (2), 333-352

Teni Nurrita. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah. 3(1), 171-210

Nurdyansyah Nurdyansyah, Toyiba Fitriyani. (2018). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif


Terhadap Hasil Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah.

Yenni Anis. (2018). Hubungan Kebiasaan Belajar Efektif Dengan Prestasi Belajar Siswa. Al-
Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan. 15 (2), 101-120

Varieta Padma Santi, Chadidjah Husain Abdat, Ulya M. (2017). Pengembangan Panduan Mind
Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar. Consilium: Jurnal Program Studi
Bimbingan dan Konseling. 5 (2)

18

Anda mungkin juga menyukai