Oleh:
ASIA MULSIANI 1151111006
ANDU SETIAWAN 1152111035
AYU SYAFITRI BR. SINULINGGA 1151111007
DWITA WIDYA SARI 1151111011
IRPA IHDIANTI 1151111022
NURUL ATIKA ARSILDA 1151111039
NURHASANAH TAMBUNAN 1152111042
Kelas :
C Reguler 2015
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal
kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang
saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebut adalah guru, siswa, tujuan,
materi, metode, dan evaluasi. Dari komponen-komponen pembelajaran tersebut, tujuan
dijadikan fokus utama pengembangan, artinya komponen-komponen yang lain dikembangkan
mengacu pada komponen tujuan yang ingin dicapai. Pembelajaran pada hakekatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku
kearah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan suatu proses komunikasi transksional yang
bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai
tujuan yang telah dicapai. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat
diterima, dipahami, dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran komponen-komponenya saling keterkaitan yang mengacu pada
suatu tujuan yang ingin dicapai. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat
belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan
menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar peserta didik. Dalam
pembelajaran juga terdapat komponen komponen pembelajaran yang saling berhubngan
satu sama lainnya. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran dalam proses pembelajaran
sangat penting untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pengajaran
Arti dan Makna Pembelajaran dan Pengajaran
Secara etimologis kata pembelajaran adalah terjemahan dari bahasa Inggris yaitu
instruction. Kata pembelajaran itu sendiri merupakan perkembangan dari istilah belajar
mengajar atau proses mengajar yang telah cukup lama digunakan dalam pendidikan formal
(sekolah). Pergantian istilah dari kegiatan belajar mengajar menjadi pembelajaran, tentu
saja bukan hanya sekedar ganti nama atau istilah saja, akan tetapi disertai pula dengan
perkembangan cara pandang terhadap makna atau paradigma yang terkandung didalamnya.
Istilah pembelajaran yang digunakan saat ini sebagai perkembangan dari istilah belajar
mengajar, yang banyak dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistic. Intinya kegiatan
pembelajaran menempatkan siswa sebagai sumber aktivitas belajar.
Makna dari pembelajaran menurut Corey (1986 : 195) adalah suatu proses
dimanalingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
sertadalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
responterhadap situasi tertentu.
Pengajaran ialah cara-cara yang digunakan untuk menyampaikan bahan yang hendak
diajar. Hasil daripada pengajaran berlakulah perubahan yang relatif kekal dalam tingkah laku
atau pengetahuan hasil daripada pengalaman. Perubahan merupakan suatu penambahan yang
baru, pengukuhan dan pengubahansuaian yang berlaku terhadap anak didik.
Konsep Pembelajaran
Konsep pembelajaran adalah mengorganisasikan aktivitas siswa dalam arti yang luas.
Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi tetapi juga mengarahkan dan
member fasilitas belajar (directing and facilitating the learning) agar proses belajar lebih
memadai. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancng untuk membantu
seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada
awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimilikin oleh siswa
meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang
social ekonominya dan lain sebagainya.
2
tertuju pada pencapaian tujuan belajar. Antara belajar dan mengajar dengan pendidikan
bukanlah sesuatu yang terpisah atau bertentangan. Justru proses pembelajaran adalah
merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan.
Hal yang paling berharga dalam belajar adalah bagaimana cara belajar, dengan alasan
inilah maka sekolah harus bisa menciptakan :
1. Suasana aman dan nyaman
2. Siswa mempunyai kepercayaan dengan instruktur
3. Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang
Kombinasi faktor-faktor ini ditambah dengan fokus yang utama pada seluruh otak
akan membuat para siswa belajar lebih efektif dan mudah menyerap serta memahami dengan
cepat materi yang disampaikan oleh pendidik. Belajar yang efektif tentunya harus
menyenangkan, belajar adalah kegiatan seumur hidup yang dilakukan dengan menyenangkan
dan berhasil. Sehingga harus ditunjang dengan lingkungan yang menyenangkan.
Konsep Pengajaran
Pengajaran merupakan satu proses penyampaian ilmu pengetahuan. Pengajaran
berkesan, seperti: Merancang topik, objektif, isi, cara penyampaian dan penilaian yang sesuai
dengan kebolehan sedia ada dan minat pelajar. Pengajaran merupakan satu tindakan yang
bertujuan untuk membawa perubahan dari segi kepercayaan, nilai dan makna. Pengajaran
merupakan aktivitas intelek. Ia melibatkan pemikiran,perasaan, dan penilaian. Pengajaran
merupakan satu sistem aktivitas yang ditujukan kepada pelajar-pelajar dengan harapan akan
membawa perubahan tingkah laku di kalangan mereka. Terdapat dua jenis pengajaran yaitu
pengajaran terkini dan tradisional. Dalam pengajaran terkini, terdapat pengajaran yang
memusatkan kepada murid. Dalam pengajaran tradisional, pengajaran memusatkan kepada
guru.
B. Sistem Pembelajaran
Banyak definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata Sistem, diantaranya
sebagai berikut :
3
2. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yangg bersam-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
3. Sistem merupakan sehimpunan komponen / subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Definisi-definisi di atas, yang pertama (a) menekankan soal wujud sistem, yang kedua
(b) menaruh perhatian pada fungsi komponen yang saling berkaitan dan tujuan sistem, dan
yang ketiga (c) menampilkan unsur rencana disamping saling berkaitannya antar komponen
dan tujuan dari sistem itu sendiri. Meskipun definisi-definisi diatas itu berbeda-beda tetapi
mengandung unsur persamaan yang dapat dipandang sebagai ciri umum dari sistem yaitu
yang mencakup hal-hal sebagai berikut :
Dengan demikian sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah
komponen. Komponen-komponen tersebut satusama lain saling berpengaruh dengan
fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi komponen itu, terarah pada pencapaian satu
tujuan (yaitu tujuan dari sistem itu sendiri) sebagai gambaran ilustrasi berikut ini mungkin
dapat memperjelas arti batasan tersebut : Lalu lintas jalan raya adalah sebuah sistem,
tujuannya adalah memperlancar hubungan transportasi antara tempat yang satu dengan tempat
yang lain. Tujuan tersebut dapat dicapai jika ditunjang oleh sejumlah komponen, antara lain :
jaringan jalanan yang dapat dilalui berbagai jenis kendaraan, macam-macam jenis kendaraan
dan pemakai jalanan yang berbeda watak dan sifatnya. Juga peraturan-peraturan / ketentuan-
ketentuan lalu lintas yang harus ditaati oleh pengemudi dan pemakai jalan, misalnya berjalan
harus di sebelah kiri, ambulans harus didahulukan dan seterusnya. Tanda jalan / rambu jalan
termasuk lampu pengatur lalu lintas.
Oleh sebab itu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan
komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem erat kaitannya dengan perencanaan.
Perencanaan itu sendiri adalah pengambilan keputusan bagaimana memberdayakan
komponen agar tujuan berhasil dengan sempurna. Oleh sebab itu proses berpikir dengan
pendekatan sistem memiliki daya ramal akan keberhasilan suatu proses, artinya apabila
seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya , maka dapat
dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal sebaliknya, jika
4
komponen-komponen yang membentuk sistem tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya,
maka pergerakan sistem akan terganggu, yang berarti akan menghambat pencapaian tujuan.
Suatu sistem memiliki ukuran dan batas yang sifatnya relatif. Bisa terjadi sesuatu
sistem tertentu pada dasarnya merupakan subsistem dari suatu sistem yang lebih luas,
misalnya, sistem pembelajaran yang memiliki komponen-komponen tertentu pada dasarnya
merupakan subsistem dari suatu sistem pendidikan, dan sistem pendidikan merupakan
subsistem dari sistem sosial masyarakat. Dalam sistem itu pun memiliki subsistem yang lebih
kecil misalnya subsistem media, subsistem strategi dan lain-lain.
Menurut Oemar Hamalik (2001) pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu
keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama
lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Menurut (Ely :1979) sistem bermanfaat untuk merancang / merencanakan suatu proses
pembelajaran. Perencanaan adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan[2]. Oleh sebab itu proses perencanaan yang sistematis
dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan diantaranya sebagai berikut :
1. Melalui sistem perencanaan yang matang guru akan terhindar dari keberhasilan secara
untung-untungan. Sistem memiliki peran yang kuat dalam keberhasilan suatu proses
pembelajaran karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang
optimal.
2. Melalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan
berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi. Sehingga dapat menentukan
berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam
memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
5
C. Komponen Pembelajaran (Bahan Ajar)
Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi inti yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran
terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007), bahan ajar adalah
seperangkat bahan tertulis maupun tidak tertulis yang digunakan oleh guru atau instruktur
untuk melangsungkan proses pembelajaran di kelas (dalam Prastowo, 2012: 16).
Selain itu, Depdiknas juga menambahkan bahwa bahan ajar merupakan informasi, alat
dan teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran.
Berdasarkan pengertian bahan ajar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa bahan
ajar dapat diistilahkan perangkat mengajar adalah seperangkat bahan yang digunakan
pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi
dasar yang ditentukan.
6
3. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat
untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai
hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji
kebenarannya.
4. Pakar bidang studi
Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar tadi
dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup,
kedalaman, urutan, dsb.
5. Profesional
Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan
perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu
bahan ajar yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-
orang yang bekerja di perbankan.
6. Buku kurikulum
Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar
kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat
ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-
pokok materi. Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang
terperinci.
7. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan.
Penerbitan berkala seperti Koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan
bahan ajar suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan
menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila
penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber bahan ajar.
8. Internet
Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat
memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk
berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak
atau dikopi.
9. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata
pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara
melalui siaran televisi.
7
10. Lingkungan ( alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni
budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan
ajar. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang
misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagau sumber.
1. Menghemat waktu guru dalam mengajar. Adanya bahan ajar, siswa dapat ditugasi
mempelajari terlebih dahulu topik atau materi yang akan dipelajarinya, sehingga guru
tidak perlu menjelaskan secara rinci lagi.
2. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar peserta didik.
3. Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator. Adanya
bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat memfasilitasi siswa
dari pada penyampai materi pelajaran.
4. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
5. Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Adanya bahan
ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru memiliki banyak waktu untuk
membimbing siswanya dalam memahami suatu topik pembelajaran, dan juga metode
yang digunakannya lebih variatif dan interaktif karena guru tidak cenderung
berceramah.
1. Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/harus ada guru sehingga mereka lebih mandiri
2. Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki
3. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan sendiri.
4. Siswa dapat belajar menurut urutan yang dipilihnya sendiri.
1. Dapat dijadikan sebagai bahan yang tak terpisahkan dari buku utama
2. Dapat dijadikan pelengkap/suplemen buku utama.
3. Dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
11
4. Dapat dijadikan sebagai bahan yang mengandung penjelasan tentang bagaimana
mencari penerapan, hubungan, serta keterkaitan antara satu topik dengan topik
lainnya.
17