Anda di halaman 1dari 31

TUGAS PARTISIPASI

PEMBELAJARAN TERPADU di SD

PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN TERPADU

OLEH :
KELOMPOK 6
NI LUH PUTU SRI WAHYUNI
590372888

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA DENPASAR


POKJAR BEBANDEM

023.1 2
K ATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang maha
Esa , karena atas berkat Rahmat dan Karunianya saya dapat menyelesaikan Makalah
Pembelajaran Terpadu di SD ( PDGK 4205 / 2 SKS ). Makalah ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk mengembangkan teknik Pembelajaran Terpadu kami.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya banyak hambatan yang dihadapi, mengingat
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, serta masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Namun hambatan tersebut dapat diatasi berkat bimbingan,
semangat, dan motivasi dari Tutor Pembimbing, Keluarga, dan Teman-teman.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
semua pihak yang telah ikut membantu penyusunan Makalah Pembelajaran Terpadu ini,
mudah - mudahan dengan makalah ini saya dapat bermanfaat dalam mengembangkan
kemampuan Pembelajaran Terpadu.

Selat , 15 April 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................

BAB I .............................................................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................................
1.4 Manfaat ..............................................................................................................................

BAB II...............................................................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................................................
2.1 Pengertian penilaian dalam pembelajaran terpadu .................................................................
2.2 Bentuk - bentuk penilaian dalam pembelajaran terpadu..........................................................
2.3 Prinsip-prinsip penilaian dalam pembelajaran terpadu............................................................
BAB III .............................................................................................................................................
PENUTUP........................................................................................................................................
3.1 Simpulan ............................................................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu elemen primer dalam kehidupan manusia


dimasa modern. Pendidkan pada dasarnya adalah usaha memanusiakan manusia.
Untuk mengembalikan fungsi manusia agar terhindar dari berbagai bentuk
penindasan, kebodohan, sampai ketertinggalan. Pendidikan, sebagai suatu usaha
yang di sengaja dan sistematis, tidak semata-mata terbatas sekat ruang sekolah
formal namun juga non formal tidak juga dari SD, SMP, bahkan sampai SMA,
namun sebelum itu, ada jenjang pendidikan yang sangat esensial sifatnya yang
harus diketahui oleh masyarakat yakni yang di mulai sejak usia dini. Lembaga
pendidikan sebagai agen pembelajaran bertanggung jawab dalam
mengembangkan berbagai aspek karakter bangsa.

Pada hakikatnya belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi


yang ada di sekitar siswa. Situasi yang terjadi selama proses belajar tersebut
dapat berupa lingkungan fisik maupun lingkungan non-fisik. Sudjana
(2010: 12) mengemukakan bahwa belajar merupakan proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang diharapkan melalui
pemberian pengalaman belajar kepada siswa. Guru sebagai tenaga pendidik
berkewajiban untuk memberikan dan merancang proses pembelajaran
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pembelajaran yang beranjak dari
suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan memahami gejala-
gejala, konsep lain, baik yang berasal dari mata pelajaran yang bersangkutan
maupun dari mata pelajaran lainnya.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada
praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
Pelaksanaan pendekatan ini bertolak dari suatu topik atau tema yang di pilih dan
dikembangkan oleh guru bersama-sama dengan anak. Dimana tujuan tema ini
adalah untuk mengkaitkan beberpa konsep mata pelajaran sebagai alat dan

1
wahana. Pembelajaran terpadu lebih menekankan keterlibatan anak secara aktif
dalam proses pembelajaran dan pembuatan keputusan.
Rancangan terhadap proses pembelajaran yang akan dilakukan
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Suharjo (2006: 51)
mengemukakan bahwa guru sebagai tenaga pendidik berperan menciptakan
suasana Pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis, serta memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pada proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus
dipenuhi. Komponen tersebut antara lain tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, strategi pembelajaran,
alat, dan sumber, serta evaluasi (Fathurrohman, 2011: 13).
Dalam hal ini, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa,
perlu dilakukan suatu penilaian yang merupakan program penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan untuk menentukan keberhasilan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik yang
tepat.

Dimana yang menjadi fokus perhatian atau penilaian dalam pembelajaran


terpadu tidak hanya untuk menilai hasil belajar siswa melainkan juga menilai
proses belajar siswa saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan
bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkan (Aminudin, 1994 ). Dalam
melakukan penilaian pembelajaran terpadu, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan guru, terutama yang berhubungan dengan jenis kompetensi yang
akan dinilai, tujuan penilaian yang dilakukan, teknik-teknik penilaian yang
digunakan, dan jenis penilaian yang akan digunakan. Dengan demikian, kegiatan
penilaian yang dilakukan menjadi tepat sasaran, terarah dan terencana.
Kemampuan tersebut sangat diperlukan oleh seorang guru yang akan berperan
sebagai pelaksana pembelajaran di dalam kelas, sehingga mampu mengarahkan
siswa pada pengembangan kemampuan dan daya kreatifitasnya dalam
menemukan keterkaitan konsep dalam satu mata pelajaran dengan konsep lain
dalam mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam meningkatkan pembelajaran dan kualitas

2
belajar siswa, yang bersesuaian dengan isi kurikulum dengan menggunakan
strategi belajar dan pengorganisasian kelas yang efektif.

B. Rumusan Masalah

Adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan seperti yang sudah


dipaparkan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah ini dapat
disampaikan sebagai berikut :

1. Bagaimana penilaian dalam pembelajaran terpadu?


2. Apa bentuk penilaian dalam pembelajara terpadu?
3. Bagaimana prosedur penilaian dalam pembelajaran terpadu?

C. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, maka
tujuan dari penulisan makalah ini :
1. Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu di SD.
2. Mampu meningkatkan kemampuan penilaian dalam pembelajran
terpadu

3. Pembaca diharapkan memiliki gambaran, pengetahuan dan


wawasan terkait dengan bagaimana penilaian, dan prosedur
penilaian dalam pembelajaran terpadu.

D. Manfaat
1. Bagi guru

Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, untuk


mengembangkan profesionalisme, lebih percaya diri, untuk
mengembangkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan, khususnya
pengetahuan tentang mengetahui segi kesulitan yang dialami peserta
didik dalam meningkatkan hasil belajar sehingga dapat dengan segera
digali ide ide dalam membantu mengerjakan masalah yang dihadapi

3
2. Bagi sekolah,
Dapat dijadikan sumber informasi, masukan bagi guru dan referensi bagi
pengembangan strategi dan evaluasi dalam pembelajaran terpadu.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENILAIAN
Penilaian dalam pembelajaran terpadu merupakan program penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan untuk keberhasilan pembelajaran yang
telah dilakukan. Secara umum, tujuan penilaian adalah
(1) untuk menilai pembelajaran di kelas;
(2) untuk meningkatkan pembelajaran dan kualitas belajar siswa dan bukan
sekedar menentukan skor,
Oleh karena itu, penilaian merupakan suatu strategi pengumpulan dan
penganalisisan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
berkaitan dengan semua aspek pembelajaran (Morrow, 1990).
Sampai saat ini sistem penilaian disekolah umumnya menggunakan teknik
tes. Tes merupakan alat ukur berupa seperangkat pertanyaan untuk memperoleh
informasi, dimana setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban dan ketentuan
yang di anngap benar. Penilaian dengan menggunakan teknik ini disebut penilaian
konvensional. Yang mana laporannya itu berupa angka-angka, huruf-huruf dan
gambaran yang maknanya sangat abstrak.
Selain itu, ada teknik lain yaitu teknik nontes yang merupakan penilaian
alternative yang di pakai sebagai penunjang dalam memberikan gambaran dan
kemajuan belajar siswa secara menyeluruh sehingga guru, orang tua, bahkan
siswa untuk dapat mengetahui kemajuan dan kemampuan belajarnya. Hasil
penilaiannya dapat berupa produk, proyek, performance dan tes tertulis.

B. BENTUK ALAT PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


TERPADU
Sebelum guru melakukan penilaian dengan menggunakan bentuk
penilaian tertentu sebagaimana diuraikan diatas, sebaiknya diketahui
terlebih dahulu kriteria penilaian yang baik yakni:
a. Sesuainya tugas penilaian dengan masalah yang akan dilihat (kognitif,
afektif, dan psikomotor);

5
b. Sesuainya tugas penilaian dengan tujuan pengajarannya;
c. Kemampuan tugas penilaian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menunjukan kemampuan dan kemajuan siswa;
d. Tugas penilaian bersifat menarik, menantang dan bermanfaat

Bentuk penilaian dapat di bedakan menjadi 2 antara lain:


a. Bentuk penilaian alternative
b. Bentuk penilaian konvensional

a. Bentuk Penilaian Alternatif


Bentuk penilaian alternative dengan Teknik nontes meliputi :
 Catatan sekolah
Catatan sekolah merupakan laporan tentang kemajuan belajar siswa
berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dialami siswa berkaitan
dengan mata pelajaran disekolah
 Cuplikan Kerja
Penilaian yang dilakukan dengan melihat siswa melakukan
tugas/proses atau produk yang dibuat siswa untuk selanjutnya
melihat dan menilai proses dan produk tersebut untuk menentukan
tingkat pengetahuan atau skill mereka merupakan penilaian
performance (penilaian kinerja). Produk yang merupakan cuplikan
kerja siswa merupakan unjuk kerja kegiatan yang dihasilkan siswa
berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang sedang
dipelajari.

 Portofolio
Portofolio menilai kemajuan siswa pada suatu periode yang
didasarkan pada berbagai tugas (jurnal, kaset, karya seni, dan
produk atau kreasi lain) yang memungkinkan mengarahkan siswa
pada penunjukan pemahaman tentang suatu konsep.
Portofolio merupakan berkas bukti-bukti yang disusun untuk
mendapatkan akreditasi perolehan belajar melalui pengalaman.

6
Dalam format penilaian portofolio dideskripsikan tentang metode,
pemenuhan kriteria, dan keputusan (diterima, ditolak, bersyarat
dengan tambahan). Untuk ini lampiran berkas bukti-bukti untuk
kerja siswa harus diperhatikan. Portofolio bersifat terbuka bagi
siswa sehingga siswa dapat menilai diri sendiri (self evaluation) dan
juga bias memberi informasi tambahan untuk menilai kompetensi
siswa.

 Wawancara
Wawancara adalah teknik penilaian lisan yang digunakan untuk
memperoleh jawaban dari siswa tentang Sesuatu yang telah
dipelajari. Penilaian dengan wawancara ini dapat dipakai sebagai
penunjang atau pelengkap jika dengan penilaian yang lain belum
didapatkan gambaran yang jelas tentang siswa. Wawancara ini dapat
dilakukan secara individual ataupun kelompok. Yang perlu
diperhatikan pada saat wawancara adalah memberikan rasa aman
kepada siswa sehingga mereka mampu mengungkapkan kepada
guru secara nyaman dan tidak terpaksa.
 Observasi
Observasi adalah teknik penilaian alternative yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan secara teliti serta mencatat secara
sistematis tentang sesuatu yang terjadi dikelas berkaitan dengan
materi yang ditargetkan guru. Observasi ini harus selalu diusahakan
dalam situasi yang alami agar mendapatkan data yang sebenarnya.
Observasi bertujuan mengungkapkan perilaku nonverbal dan
terfokus pada aspek-aspek terkait. Prosedur penilaian dengan
observasi harus memperhatikan, (1) spesifikasi tingkah laku yang
akan dinilai, (2) konteks dan metode yang akan digunakan, dan (3)
alat penyimpan hasil yang digunakan.

 Jurnal

7
Jurnal merupakan catatan harian siswa yang menggambarkan
kegiatan siswa setiap hari. Jurnal ini dapat berisikan hal-hal yang
dilakukan siswa didalam kelas maupun di luar jam sekolah. Selain
itu dapat juga dipakai oleh guru untuk memberi pertimbangan,
motivasi, dan penguatan kepada siswa.

 Rubrik
Hal ini dilakukan misalnya dengan jalan guru bersama siswa
menyusun kriteria penilaian tentang laporan pekerjaan anak. Dengan
melibatkan anak dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian
diharapakan anak mengetahui perkembangannya dan hal itu
dimanfaatkan untuk meningkatakan proses belajar-mengajar.

 Catatan Anekdotal
Catatan anekdotal merupakan catatan pengamatan informasi yang
menggambarkan perkembangan bahasa maupun perkembangan
sosial, kebutuhan, kelebihan, kekurangan, kemajuan, gaya belajar,
keterampilan, dan strategi yang digunakan peserta didik atau yang
berkaitan dengan hal apa saja yang tampak bermakna ketika
dilakukan pengamatan. Catatan ini berisi komentar singkatnyang
spesifik mengenai sesuatu yang dikerjakan dan yang perlu
dikerjakan siswa yang didokumentasikan secara terus-menerus
sehingga menggambarakan kemampuan berbahasa anak secara
luas. Aktivitas anak yang memperagakan kemampuan dan
perkembangan diri anak dicatat pada kartu (setiap anak satu kartu).
Catatan tersebut mencakup juga kelebihan, kekurangan, dan
kemajuan-kemajuan yang dicapai siswa.

Bentuk penilaian ditinjau dari dimensi kompetensi meliputi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor (kognisi, sikap, dan keterampilan). Oleh karena itu, dalam
penilaian pembelajaran terpadu, penilaian berkaitan dengan ketiga ranah tersebut,
antara lain:

8
a) Ranah kognitif
Tingkat kemampuan kognitif dapat diukur atas dasar tingkatnya. Mulai
dari tingkat yang sederhana sampai kepada tingkat yang tinggi atau sukar, yang
terdiri dari enam tingkatan sebagai berikut:
a. Ingatan (K1)
Pada tingkat ini pengukuran dan penilaian baru berkisar hanya pada pengetahuan
saja. Artinya baru sampai pada tingkat mengingat kan hal-hal yang sedang
dipelajari siswa. Ingatan adalah kemampuan seseorang untuk mengenal kembali
tentang nama, istilah, ide, gejala, rumurs-rumus dan sebagainya .
b. Pemahaman (K2)
Pada tingkat ini penilaian dan pengukuran berkisar pada sampai manakah siswa
telah memahami materi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan proses
berfikir dimana dituntut untuk memahami yang berarti mengetahui tentang
sesuatu hal serta dapat melihatnya dari berbagai segi. Misalnya kemampuan
menguraikan sesuatu rumusan kedalam kalimat atau uraian yang verbal, dapat
menerangkan atau memperluas arti dari suatu istilah
c. Penerapan (K3)
Pada tingkat ini pengukuran dan penilaian akan kemampuan penerapan. Pada
tingkat ini siswa seharusnya dapat menggunakan hal-hal yang dipelajari untuk
situasi baru atau situasi lain pada waktu berlangsung situasi belajar mengajar.
Penerapan (aplikasi) adalah proses berfikir yang setingkat lebih tinggi dari
pemahaman. Dalam aplikasi seseorang diharapkan mampu memilih menggunakan
dan menerapkan dengan tetap sesuatu teori, hukum, metode, jika dihadapkan
dengan situasi baru. Misalnya kemampuan untuk meramalkan pengaruh yang
akan terjadi, jika diadakan suatu perubahan pada satu atau meramalkan terjadinya
bahaya erosi dan banjir akibat dari penebangan pohon secara besar – besaran pada
hutan yang ada.
d. Analisis (K4)
Pada tingkat ini pengukuran dan penilaian kita akan menganalisis. Pada tingkat ini
siswa seharusnya telah dapat memecahkan hal-hal yang telah dipelajari menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil untuk memudahkan mempelajarinya dan

9
menguasainya. Jenjang kemampuan berfikir berikutnya yang setingkat lebih
tinggi dari aplikasi adalah analisis, yaitu suatu kemampuan untuk menguraikan
sesuatu bahan atau diantara bagian atau factor yang satu dengan bagian atau faktor
yang lainnya.
e. Sintesis (K5)
Pada tingkat ini siswa telah sampai pada kemajuan menghubungkan bagian-bagian
hal-hal yang telah dipelajari dan untuk selanjutnya dapat merumuskan atau
membentuk sesuatu yang baru.
Sintesis ialah sesuatu kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses
analisis yaitu suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur
secara logis sehingga menjelma menjadi suatu pola struktur atau bentuk baru.
f. Evaluasi (K6)
Pada tingkat ini siswa telah mampu menilai sesuatu untuk tujuan-tujuan tertentu.
Evaluasi adalah jenjang yang tinggi dalam bentuk domain kognitif Taksonomi
Bloom. Evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk dapat memberikan
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai-nilai, ide-ide, pemecahan, atau metode
tertentu berdasarkan suatu patokan atau kriteria.
Misalnya jika seseorang dihadapkan kepada beberapa pilihan ia akan mampu
memilih atau pilihan terbaik sesuai dengan patokan atau perkiraan yang ada.
Patokan atau perkiraan tersebut tersebut ditinjau dari berbagai segi seperti
ketepatgunaan, ketepatan waktu, dampak pengaruh sampingan dan sebagainya.

b) Ranah Afektif
Untuk mengukur kemampuan afektif pun melalui tingkat-tingkat dari
yang sederhana atau rendah sampai pada tingkat atas atau tinggi adalah sebagai
berikut :

1. Pada tingkat pertama pengukuran berkisar baru pada kemampuan cara siswa
menerima sesuatu. Yang diukur baru hanya terhadap sikap menerimanya, apakah
siswa mau menerima yang diajarkan kepadanya.

2. Pada tingkat yang kedua pengukuran pada kemampuan penanggapan siswa.


Artinya pada tingkat ini yang diukur adalah kemampuan siswa didalam

10
berpartisipasi secara aktif atas dasar minat yang dimilikinya terhadap sesuatu yang
diajarkan.

3. Pada tingkat ketiga pengukuran pada kemampuan siswa dalam menghargakan


susuatu. Artinya mengukur sampai dimanakah siswa telah dapat menghargakan
sesuatu. Dan hal ini akan dinyatakan dengan tingkah laku siswa terhadapnya.

4. Tingkat keempat pengukuran pada kemampuan mengorganisasi. Yang diukur


ialah kemampuan siswa didalam membandingkan, menghubungkan dan
mengsintesa nilai-nilai atas dasar tanggung jawabnya.

5. Tingkat kelima pengukuran pada sifat-sifat siswa. Pada tingkat ini yang diukur
ialah sifat-sifat siswa terkendali terhadap sesuatu. Dan ini akan dinyataka didalam
sikap hidup siswa.

c) Ranah Psikomotor
Untuk mengukur kemampuan gerak pun akan melalui tingkat-tingkat
yang dimulai dari tingkat yang sederhana sampai pada tingkat yang tinggi. Dan
tingkat tersebut terdiri dari lima tingkatan sebagai berikut :

1. Pada tingkat pertama kemampuan yang diukur hanya berkisar pada kemampuan
meniru gerak. Jadi apakah gerakan yang dibuatnya telah dapat dilaksanakan
dengan prinsip gerak yang diajarkan.

2. Tingkat kedua pengukuran terhadap kemampuan menggunakan yang telah


diajarkan. Pada tingkat ini yang diukur ialah sampai dimanakah siswa telah dapat
menggunakan konsep-konsep yang ada untuk melakukan gerak-gerak yang sesuai
dengan konsep itu.

3. Tingkat ketiga pengukurann terhadap kemampuan ketelitian. Yang diteliti ialah


tingkat kesempurnaan gerak atau kebenaran daripada gerakan yang dilakukan.

4. Tingkat keempat pengukuran akan kemampuan merangkai gerak. Yakini


kemampuan melakukan beberapa bentuk gerakan secara berangkai dan
berkesinambungan.

5. Tingkat kelima ialah pengukuran akan kemampuan naturalisasi. Yakni


kemampuan siswa melakukan gerakan secara wajar dan efisien.
11
2. Bentuk Penilaian Konvensional
Teknik penilaian konvensional bentuk tes meliputi
 Tes objektif, meliputi pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah dan
isian singkat
 Pilihan Ganda, Jenis tes dengan konstruksi pokok soal dan
alternative jawaban. Pokok soal bisa dalam bentuk
pernyataan tidak selesai atau kalimat tanya, sedangkan
alternative bisa berfungsi sebagai pengecoh dan jawaban
benar.
 Menjodohkan, tes objektif yang terdiri dari 2 bagian meliputi
premis sebagai pokok soal dan respon sebagai jawaban.
 Benar -salah, tes objektif untuk mengidentifikasi kebenara
dan kesalahan tentang suatu pernyataan.
 Tes subjektif, meliputi essay
Tes essay menghendaki jawaban secara terurai tentang suatu
masalah. Jawaban menitik beratkan pada ingatan, daya pengenalan
kembali dan kelogisan test. serta dituntut memiliki kecakapan dan
keterampilan dalam memilih kata-kata yang tepat untuk
dituangkannya kedalam uraian.
Tes yang tingkat penguasaan bahasan dan materi ilmunya rendah,
akan memberikan jawaban yang kurang memuaskan, dalam arti
jawabannya singkat dan jalan fikirannya sukar dipahami. Sebaliknya
bagi tes yang terampil dan pandai memilih kata-kata akan
memberikan yang jauh lebih baik dan relative memuaskan, apalagi
didasari oleh penguasaan materi ilmu yang baik. Walaupun tes itu
lebih baik dari pada temannya kaerna kepandaiannya memilih kata.

B. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Dalam melaksanakan penilaian pembelajaran terpadu, guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian. Penilaian harus dilakukan dengan
sistematis baik melalui pengamatan, perekaman, maupun analisis. Untuk
memperoleh hasil penilaian yang akurat, kegiatan penilaian hendaknya didasarkan

12
pada prinsip integral atau komprehensif, prinsip kesinambungan, dan prinsip
objektif.
1.Prinsip integral atau komprehensif yakni penilaian pengajaran yang dilakukan
secara menyeluruh utuh, yang didalamnya menyangkut masalah perilaku, sikap
dan kreativitas. Dengan demikian, penilaian pun dilakukan dalam lingkup aspek
kognitif, psikomotor dan aspek emosi.
2.Prinsip berkesinambungan yakni penilaian yang dilakukan secara berencana,
terus menerus dan bertahap untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan
tingkah laku siswa sebagai hasil dari kegiatan belajar. Untuk memenuhi prinsip
ini, kegiatan penilaian harus sudah direncakan bersamaan dengan kegiatan
penyusunan program semester dan dilaksanakan sesuai dengan program yang
telah disusun.
3.Prinsip objektif yakni penilaian pengajaran yang dilakukan dengan
menggunakan alat ukur yang handal dan dilaksanakan secara objektif sehingga
dapat menggambarkan dengan tepat kemampuan yang diukur. Untuk memenuhi
prinsip ini, kegiatan penilaian harus dilaksanakan secara objektif dengan
menggunakan alat ukur yang tepat.
Selain ketiga prinsip diatas, Mathews (1989) mengemukakan prinsip-
prinsip penilaian pembelajaran terpadu sebagai berikut.

1. Penilaian hendaknya berbasis unjuk kerja siswa sehingga selain memanfaatkan


penilain produk, penilaian terhadap proses perlu mendapat perhatian yang lebih
besar.
2. Pada setiap langkah penilaian hendaknya siswa dilibatkan.

3. Penilaian hendaknya, memberikan perhatian pula pada refleksi diri siswa (self
reflection).

4. Penilaian alternatif (portofolio, catatan anecdotal, unjuk kerja, jurnal, dan


lainnya) hendaknya lebih dimanfaatkan karena kompleksnya yang harus dinilai.

5. Umpan balik hendaknya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan


anak baik secara individual maupun social.

6. Dengan demikian, penialain pembelajran terpadu hendaknya menggunakan


Penialain Acuan Patokan (PAP) dengan tetap memanfaatkan Penialain Acuan
Normatif (PAN). 13
7. Penialain pembelajaran terpadu perlu memberiakan perhatian yang cukup banyak
pada penilaian nurturant effects atau dampak pengiring seperti kemampuan kerja
sama, tenggang rasa, saling tergantung, disamping keterpaduan persepsi siswa.

8. Penialain pembelajaran terpadu hendaknya dilakukan dalam proses yang terus


menerus (ongoing proses), bukan kegiatan penialain yang dilakukan diawal atau
diakhir program pembelajaran siswa.
9. Penilaain juga harus bersifat multidimensional, komprehensif, dan sistematis.
Penilaian pembelajaran terpadu sebagaimana dikemukakan diatas
mencakup penilain terhadap proses dan produk dengan sasaran peserta didik dan
guru berkaitan dengan program pengajarannya. Penilaian ini harus dilakukan
secara informal, rasional, dan tidak rancu sebagaimana dikemukakan Mathews
(1989) berikut ini.
1. Penilain Proses
Sasaran yang dinilai dalam penilaian proses adalah tingkat efektivitas
kegitan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian
proses merupakan upaya mengumpulkan informasi tantang kemajuan belajar
siswa yang selanjutnya digunakan untuk keperluan perbaiakan pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Penilaian proses dari:
a. Penilaain terhadap siswa
Penilaian terhadap siswa sebagai pelajar mencakup penilaian yang
berkaitan dengan:
1) Perkembangan konseptual anak;
2) Tingkat kemampuan menghadapi tantangan;
3) Interaksi siswa dengan siswa lainnya;
4) Kemampuan anak berkomunikasi;
5) Karasionalan argumen/alasan;
6) Kerjasama dan kekompakan serta produktivitas kegiatan kelompok;
7) Partisipasi siswa dalam diskusi kelompok
8) Penggunaan bahasa dengan baik;
b. Penilain terhadap guru
Penilaian terhadap guru mencakup hal-hal yang berkaitan dengan:
1) Proses pembelajaran:

14
2) Pendekatan dan metode yang digunakan:
3) Materi pembelajaran yang mencakup: pemilihan tama, topik dan unit:
4) Kelengkapan pembelajaran yang disesuaikan guru.
2. Penilaian terhadap produk kegiatan
Sasaran yang dinilai dalam penilaian hasil belajar adalah tingkat
penguasaan peserata didik tentang apa yang telah dipelajarinya. Penilaian hasil
belajar merupakan upaya mengumpulkan informasi untuk mengetahui seberapa
jauh pengetahuan dan kemampuan yang telah dikuasai siswa pada setiap akhir
pembelajaran. Penilaian terhadap produk meliputi:

a.Penilaian terhadap siswa dilakukan melalui pengamatan terhadap hasil belajar


anak yang tergambarkan melalui:
1) Kemampuan menulis laporan:
2) Kemampuan menyatakan gagasan dalam bentuk gambar, diagram, grafik dan
symbol lainnya:
3) Rekaman, video dan kaset hasil unjuk kerja siswa.

b. Penilaian terhadap guru dilakukan berdasarkan hasil:


1) Daftar cek yang dilakukan oleh rekan guru lainnya terhadap strategi dan
pengelolaan belajar mengajar yang telah dilakukan:
2) Masukan dari anak, orang tua dan rekan guru lainnya berkaitan dengan strategi
dan proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Penilaian yang dilakukan hendaknya valid mendidik, berorientasi pada
kompetensi, adil dan objektif, terbuka dan berkesinambung-an sebagaimana
disarankan dalam Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Kuswari (2004)
mengemukakan bahwa PBK merupakan suatu penilaian berdasarkan suatu
pengumpulan, pelaporan dan pengunaan informasi tantang hasil belajar siswa
yang diperoleh melalui pengukuran dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian,
pelaksanaan berkelanjutan, bukti otentik, akurat dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik.

15
PBK secara umum bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap
pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan secara khusus, PBK bertujuan untuk memberikan
(1) informasi tentang kemajuan belajar siswa,
(2)informasi yang dapat digunakan untuk membina kemajuan belajar
lebih lanjut,

(3) motivasi belajar siswa dan melakukan pemberian bimbingan


yang lebih tepat.

Fungsi PBK bagi siswa dan guru adalah untuk membantu siswa,
(1)dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau mengembangkan
perilakunya kearah yang lebih baik dan maju,
(2) siswa mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya,
(3)membantu guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakan
telah memadai atau tidak dan
(4) membantu guru membuat pertimbangan dan keputusan administrasi.

Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran terpadu diharapkan dapat


mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang harus dikuasai
anak secara seimbang dalam ketiga ranah yakni kognitif, afektif, dan psikomotor
dengan menggunakan berbagai bentuk model alat penilaian yang tepat.

16
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan

Penilaian merupakan program penilaian yang dilakukan secara


berkesinambungan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran yang
telah dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik yang tepat.

.
Penilaian dalam pembelajaran terpadu tidak hanya untuk menilai hasil
belajar siswa melainkan juga menilai proses belajar siswa saat berusaha
memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan
yang harus dikembangkan.

Penilaian pembelajaran terpadu, berhubungan dengan jenis kompetensi


yang akan dinilai, tujuan penilaian yang dilakukan, teknik-teknik penilaian
yang digunakan, dan jenis penilaian yang akan digunakan. Dengan
demikian, kegiatan penilaian yang dilakukan menjadi tepat sasaran, terarah
dan terencana.
Bentuk penilaian dapat di bedakan menjadi 2 antara lain:
a. Bentuk penilaian alternative

b. Bentuk penilaian konvensional

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (kognisi, sikap, dan keterampilan).


Oleh karena itu, dalam penilaian pembelajaran terpadu,
Selain itu, Bentuk penilaian ditinjau dari dimensi kompetensi meliputi
Pada rinsipnya prosedur penilaian meliputi kegiatan penilaian yang

didasarkan pada prinsip integral atau komprehensif, prinsip


kesinambungan, dan prinsip objektif.

.2 Saran
Dalam melaksanakan penilaian dalam pembelajaran terpadu guru harus selalu
berupaya untuk meningkatkan kemampuannya dalam meningkatkan
pembelajaran dan kualitas belajar siswa, yang bersesuaian dengan isi
kurikulum strategi belajar dan pengorganisasian kelas yang efektif.
17
DAFTAR PUSTAKA

Djatmiko, Tejo & Adi Suryanto.2022.Evaluasi Pembelajaran di


SD.Jakarta:Universitas Terbuka

Hernawan, Asep Henry, dkk.2022.Pembelajaran Terpadu di


SD.Jakarta:Universitas Terbuka

18
.
BAB I
PENDAHULUAN

2. Rumusan Masalah
1. Prosedur apa yang digunakan dalam penilaian pembelajaran terpadu?
2. Tahapan-tahapan apa yang digunakan dalam penilaian pembelajaran terpadu?
3. Format apa yang digunakan dalam penilaian pembelajarn terpadu?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui prosedur apa yang digunakan daam pembelajaran terpadu.
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan apa yangb digunakan dalam penilaian pembelajaran
terpadu

3. Untuk mengetahui format apa yang digunakan dalm penilaian pembelajaran terpadu.

4. Manfaat
1. Kita bisa mengetahui prosedur apa yang digunakan dalam pembelajarn terpadu
2. Kita bisa mengetahui tahapan -tahapan apa yang digunakan dalm pembelajaran terpadu
3. Kita bisa mengetahui format apa yang digunakan dalam penilaian pembelajarn terpadu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PROSEDUR PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Prosedur penilaian pembelajaran terpadu memberi informasi untuk pengambilan
keputusan misalnya apa,apakah,bagaimana,mengapa,dan dimana penilaian memberi
informasi yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk meningkatkan hasil
Pendidikan. Persoalan yang harus dijawab adalah apakah informasi yang diberikan oleh
penilaian itu tepat ? Nah jawabannya ada pada kwalitas penilaian tersebut.Karena penilaian
yang berkualitas akan menghasilkan informasi yang reliable dan valid.Untuk menghasilkan
informasi yang reliable dan valid,perlu ada bukti pendukung yang meyakinkanbahwa
penilaian menghasilkan informasi tersebut memang berkualitas tinggi.Dalam prosedur ini
harus menggunakan tahapan2.

2.2 TAHAPAN-TAHAPAN PENILAIAN

1. PERENCANAAN

Dalam tahap ini ditempuh langkah2 kegiatan sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan penilaian yang ingin dicapai ,baik tujuan yang ingin dicapai oleh guru
maupun oleh siswa.Pada dasarnya penilaian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam
meningkatkan prestasi belajarnya,tetapi bagi guru melalui penilaian dapat melakukan :

1) Identifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dan memonitoring tahap perkembangannya.

2) Melihat sampai sejauh mana aktivitas pembelajaran telah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

3) Memilih aktifitas2 yang tepat dan memilih strategi mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
4) Memberikan umpan balik pada siswa dalam bentuk pemberian penghargaan,saran,dan
kritik yang membangun.

5) Memilih informasi yang cukup sebagai dasar untuk pelaporan hasil belajar siswa kepada
orang tua.

6) Menyediakan informasi yang berharga bagi guru,pimpinan dan siswa baru periode
berikutnya.

b. Menentukan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai baik oleh siswa maupun oleh guru.

c. Menentukan tekhnik dan instumen yang akan digunakan dalam proses penilaian.

2.2.2 PELAKSANAAN

Dalam proses pelaksanaan penilaian,haruslah disadari bahwa :

a .Penilaian berlangsung sejak awal sampai dengan akhir proses pembelajaran.

b .Penilaian harus dilihat sebagai proses yang berkelanjutan,lebih dari sekedar salah satu
aspek pembelajaran
c. Penilaian dapat diarahkan pada proses maupun produk serta program.

3. PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN


Laporan hasil penilaian disusun dengan jalan memperhitungkan seluruh
informasi yang terkumpul dan pengolahannya.Penyusunan laporan dilakukan secara
logis,sistematis dan secara komprehensif.

4. TAHAP TINDAK LANJUT


Hasil pengolahan informasi dan saran2 itu ditindak lanjuti secara
oprasional.Perlu Dikemukakan bahwa tidak seluruh kegiatan akhir berupa tindak
lanjut dilakukan Pada akhir kegiatan karena penilaian dilakukan secara terus
menerus. Selanjutnya umpan balik dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan
belajar mengajar.

2.3 FORMAT PENILAIAN PEMBELAJARAN TERPADU


Beberapa bentuk model alat penilaian yang dapat digunakan dalam
pelaksanaan penilaian pembelajaran terpadu sebagaimana diuraikan pada kegitan
belajar 1 dapat diaplikasikan oleh guru dengan menggunakan format penilaian yang
mendukung diperolehnya informasi dari siswa.Format ini disesuaikan dengan jenis atau
bentuk alat penilaian yang digunakan.Adapun contoh2 format tersebut adalah :

2.3.1 FORMAT OBSERVASI


Yaitu format observasi yang dapat digunakan dalam kegiatan penilaian pelaksanaan
Pembelajaran terpadu yang dilakukan pada tahap perencanaan maupun pelaksanaaan
Pembelajaran terpadu dengan indikator kemampuan dan penguasaan yang telah
ditetapkan,
Sedangkan dari segi sasarannya penilaian dipokuskan pada proses dan produk penilaian

2.3.2 FORMAT PENILAIAN DIRI SISWA


Yaitu bentuk penilaian diri ( siswa ) yang digunakan dalam penilaian
pembelajaran terpadu. Dimana siswa dapat menyusun sendiri pertanyaan dan
selanjutnya mengisi langsung Jawaban dari pertanyaan tersebut dengan
mengorganisasikan gagasan sendiri,guru juga dapat melakukan penilaian diri
berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Format penilaian diri
dalam bentuk jurnal tulisan siswa dapat digunakan sebagai masukan Bagi guru untuk
memberikan pertimbangan , motivasi dan penguatan kepada siswa berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah dilakukan.

2.3.3 FORMAT PORTOFOLIO


Yaitu hasil penilaian proses,produk penilaian program didokumentasikan
dalam satu bentuk portofolio .Portopolio ini dapat dijadikan sebagai salah satu
masukan bagi guru untuk memutuskan nilai setiap siswa serta penyusunan
perencanaan pembelajaran selanjutnya .
4. RUBRIK

Yaitu berkaitan dengan hasil simpulan portofolio dan format penilaiannya


Sebagaimana dipaparkan di atas.Penyusunan kriteria penilaian secara
kolaboratif.
Dengan melibatkan siswa sehingga anak dapat mengetahui kriteria tersebut
dapat mengukur kemampuannya.

5. CUPLIKAN KERJA
Yaitu dalam penilaian performansi belajar siswa,guru dapat melakukan
pemberian tugas yang menuntut mereka mereka untuk memperlihatkan hasil
untuk kerja mereka.

6. MASUKAN ORANG TUA


Keterlibatan orang tua dianggap amat positif untuk meningkatkan
prestasi belajar Siswa.Sehingga dalam penilaian pembelajaran terpadu masukan
informasi dari orang tua akan dapat membantu memberikan gambaran yang
menghapus penapsiran yang keliru dari pihak guru dan siswa.masukan orang
tua dimanfaatkan untuk memperbaiki pembibingan anak dan juga strategi
belajar mengajar di kelas.

2.3.7 PENILAIAN BERKALA

Penilaian berkala pada dasarnya terdiri atas beberapa butir aspek sifat
yang dinilai. Penilaian dirubah dari kategori ( data nominal) menjadi data
interval dalam rentang 1-5 berdasarkan hasil pengamatan guru yang
bersangkutan mengisi salah satu nilai,(misalnya skor 4) pada salah satu
aspek.Penetapan nilai itu dibuat berdasarkan pertimbangan yang
bersangkutan.keterlatihan dan pengalaman dalam memakai instrument
diperlukan agar dapat diperoleh nilai yang lebih mendekati skor yang
sebenarnya.Meskipun pelaksanaaanya bersifat subyektif,data itu tetap penting
dan bermanfaat.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa penilaian dalam pembelajaran


terpadu harus menggunakan prosedur,tahapan perencanaan,dan bagian2 dari format
penilaian yang akan dimasukkan ke dalam kriteria penilaian,agar benar2 didapatkan nilai
yang berkualitas,yang nantinya akan menghasilkan informasi yang reliabel dan
valid.Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara guru sebagai penyelenggara,siswa
sebagai subyek yang akan diuji atau dinilai, begitu juga peran orang tua sebagai
pendukung dalam proses penilaian.

3.2 SARAN

Adapun saran dari penilaian pembelajaran terpadu supaya guru mempersiapkan bahan apa
saja yang diperlukan dan dipersiapkan sedangkan siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
ujian yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Dworetzki,john p.(1990).introduction to child development.new York:west publishing


company.
Glazer,susan mendel,dan carrolsmullen Brown.(1993).portpolios and
beyond:collaborative assessment in reading and writing.Norwood:Christopher-Gordon
publisher,Inc.

Anda mungkin juga menyukai