PENYUSUN:
ILHAMDI (1238.22.1708)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah
tentang "Pengelolahan kelas pembelajaran pai & evaluasi pembelajaran pai”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
Segala puji syukur
kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah
mata kuliah Ushul
Fiqh tepat waktu. Tidak
lupa shalawat serta salam
tercurah kepada
Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan
kelak.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Ushul Fiqh, serta
untuk menambah
wawasan kita mengenai
“Ijtihad dan Mujtahid”.
Kami berharap semoga
makalah ini bisa
menambah wawasan
para pemabaca.
Namun, terlepas dari
itu kami memahami
bahwa makalah ini
masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat
membangun.
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Latar belakang.....................................................................................................
Bab II Pembahasan
A.Kesimpulan...........................................................................................................................
B.Saran.....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya kaidah al-Amar merupakan salah satu referensi ilmu alat
sebagai kaidahdalam mengenalfikih.halini tentunya memberi pengaruh
terhadap ketetapan hukum yangdilakukan.Al-Amar secara etimologi berarti
sesuatu yang berkaitan dengan perintah, bisajuga berarti menutut untuk
melakukan atau mengerjakan sesuatu.Sedangkan
secaratermonilogi, yaitu suatu lafaz yang digunakan oleh orang lebih
tinggi kedudukanya untukmenuntut kepada orang yang lebih rendah
derajatnya agar melaksanakan suatu perbuatan.Apabila pengertian al-Amr
di atas, digunakan untuk al-Quran dan dalil berarti bahwa al-Amr adalah
perintah yang bersumber dari Allah kepada manusia untuk
melaksanakanaturan-aturan yang diperintahkan.S e d a n g k a n p a d a
dasarnya kaidah an-nahy ialah suatu larangan.Diantara
k a i d a h kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan
hukum-hukum syari’atadalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-
hukum syari’at yang taklif ditetapkan atasa d a n y a t u t u t a n u n t u k
melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan
u n t u k meninggalkannya.Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi
sebagai salah satu kaidah kebahasaan untukmenetapkan dan menerangkan
tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan, bersumberdari Allah
kepada manusia untuk melakukan aturan-aturan yang dilarang.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan subfokus penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran PAI ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI ?
3. Bagaimana penilaian pembelajaran PAI ?
C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian
ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran PAI
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PAI
3. Untuk mengetahui penilaian pembelajaran PAI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan itu berakar dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu
“manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Menurut
Bahri dan Zain bahwa pengelolaan itu adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan.
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan adalah tahap awal yang harus dilalui oleh guru
dalam pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala
sesuatu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Proses pembelajaran
dikatakan efektif apabila penyampaian bahan pembelajaran
sesuai dengan waktu yang tersedia. Sedangkan yang dimaksud
dengan pembelajaran yang efisien adalah semua bahan pelajaran
dapat dipahami siswa. Isi perencanaan yaitu mengatur dan
menetapkan unsur-unsur pembelajaran, seperti tujuan, bahan
atau isi, metode, alat dan sumber, serta penilaian.1
2.Pelaksanaan Pembelajaran
1
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h.
269.
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologi peserta didik.12
3.Penilaian Pembelajaran
2
Abdul Manab, Manajemen Kurikulum Pembelajaran di Madrasah: Pemetaan Pengajaran,
(Yogyakarta: Kalimedia, 2015), h. 94.
3 R Andi Ahmad Gunadi, "Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
Dengan Model Contect Input Process Product", Jurnal Ilmiah Widya, Volume 2 Nomor 2,
(Mei-Juli 2014), h.
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran.
Dalam sebuah usaha sadar yang dilakukan pasti mempunyai tujuan yang
ingin dicapai dari sebuah usaha tersebut. Begitu juga dengan Pembelajaran
PAI yang dilakukan di sekolah-sekolah. Zakiyah Darajdad dalam bukunya
Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam mendefinisikan tujuan
Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:
3
Zakiyah Daradjad, Metode Khusus Pengajaran Agama islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),
h. 172.
Evalusi mempunyai banyak ragam dan makna tergantung dari arah mana
evaluasi dilakukan, prinsip evaluasi pendidikan Islam ada 3 yaitu:
a) Prinsip berkelanjutan, prinsip ini dimaksudkan bahwa evaluasi tidak
hanya dilakukan sekali dalam satu jenjang pendidikan, setahun, catur wulan
atau perbulan, akan tetapi harus dilakukan setiap saat dan setiap waktu; pada
saat membuka pelajaran, menyajikan pelajaran apalagi menutup pelajaran,
ditambah lagi pemberian tugas yang harus diselesaikan peserta didik.
b) Prinsip universal, prinsip ini dimaksudkan, evaluasi hendaknya
dilakukan untuk semua aspek sasaran pendidikan; aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
c) Prinsip keikhlasan, dimaksudkan keikhlasan pendidik harus tercermin di
segala aktifitasnya dalam mendidik. Termasuk diantaranya dalam
mengevaluasi pendidikan.4
TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
5
4
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 216.
5Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pres,
2002), h. 56-57. 35 Ibid., h. 60-62.
5
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2009.
2. Untuk mengetahui peserta didik yang terpandai dan terkurang di
kelasnya.
3. Untuk mendorong persaingan yang sehat antara sesama peserta didik.
4. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
mengalami pendidikan dan pengajaran.
5. Untuk mengetahui tepat atau tidaknya guru memilih bahan, metode, dan
berbagai penyesuaian dalam kls.
6. Sebagai laporan terhadap orang tua peserta didik dalam bentuk raport,
ijazah, piagam dan sebagainya (Sudijono, 2009: 17).
Oleh sebab itui yang menjadi ruang lingkup evaluasi Pembelajaran yaitu:
a. Domain hasil belajar Menurut Benyamin S. Bloom, hasil belajar dapat
dikelompokkan kedalam tiga domain, yaitu kognitif, apektif, psikomotorik.
Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan mulai dari
yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari yang mudah
kepada yang sukar, dan mulai dari yang konkrit sampai dengan hal yang
abstrak (Arifin, 2016: 21).
b. Sistem pembelajaran Sebagaimana yang telah disinggung di atas, ruang
lingkup evaluasi pembelajaran hendaknya bertitik tolak dari tujuan evaluasi
pembelajaran itu sendiri. Jika tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui
keefektifan sistem pembelajaran, maka ruang lingkup evaluasi sebagai
berikut:
a) Program pembelajaran
b) Proses pelaksanaan pembelajaran
c) Hasil belajar
c. Proses dan hasil belajar Evaluasi mengenai proses pelaksanaan
pembelajaran mencakup:
a) Kesesuain antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan
garis-garis besar program pengajaran yang telah ditentukan;
b) Kesiapan guru dalam melaksanakan program pengajara;
c) Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran;
d) Minat atau perhatian siswa yang memerlukan;
d. Kompetensi atau berbasi kelas Sesuai dengan petunjuk pengemba ngan
kurikulum, maka ruang lingkup penilaian Kompetensi atau berbasi kelas
mencakup: a) Kompetensi Dasar Mata Pelajaran;
b) Kompetensi Rumpun Pelajaran;
c) Kompetensi Lintas Kurikulum;
d) Kompetensi Tamatan;
e) Pencapaian Keterampilan Hidup; (Arifin, 2016: 27-28).6
LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
Secara umum, proses pengembangan penyajian dan pemanfaatan evaluasi
belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut (Ramayulis,
2008: 225-226) :
1. Penentuan Tujuan Evaluasi
2. Penyususnan Kisi-kisi soal
3. Telaah atau review dan revisi soal
4. Uji Coba (try out)
5. Penyusunan soal
6. Penyajian tes
7. Scorsing
8. Pengolahan hasil tes
9. Pelaporan hasil tes
10. Pemanfaatan hasil tes
6
Zuhairini. Metodik Khusus pendidikan Agama, Surabaya: Usaha Nasional, 1981.
satuanprogram pembelajaran (kompetensi dasar) pada mata pelajaran
tertentu, serta untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang
memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar peserta didik dan
proses belajar guru menjadi lebih baik.Tujuan utama penilaian
formatif adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran, bukan
untuk menentukan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Evaluasi Sumatif, istilah “sumatif” berasal dari kata “sum” yang
berarti “total obtained by adding together items, numbers or
amounst, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta
didik setelah mengikuti pelajaran dalam satu semester dan akhir
tahun untuk menentukan jenjang berikutnya, seperti tercantum
dalam QS. Al-Insyiqaq ayat 19 “Sesungguhnya kamu melalui tingkat
demi tingkat (dalam kehidupan).
3. Evaluasi penempatan (placement), yaitu evaluasi tentang peserta
didik untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang
sesuai dengan kondisi peserta didik.
BAB III
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa setiap perserta didik memiliki
karakteristik yang berbeda-beda,dari gaya belajar nya pun juga berbeda.oleh
karena itu setiap pelaksaan pendidikan harus bisa memahami semua sifat
karakteristik.guru pun juga bisa membuat metode pembelajaran yang lebih
efektif.
SARAN
Memperhatikan butir-butir kesimpulan di atas, juga memperhatikan
kegunaan hasil penelitian secara praktis sebagai termaktub dalam bab I;
maka dapat penulis sampaikan saran seperti di bawah ini.
1. Kepada Kepala Madrasah. Supaya dapat terus meningkatkan pengawasan
terhadap kinerja guru sehingga guru termotivasi untuk terus meningkatkan
kompetensinya dalam bidang keguruan; maka sebaiknya guru sering diikut-
sertakan ke dalam program pendidikan dan pelatihan (diklat), seminar,
lokakarya, study banding dan sebagainya
2. Kepada guru mata pelajaran Aqidah Akhlak. Supaya dapat terus
meningkatkan kompetensi pedagogik, kerpibadian, sosial, profesional secara
holistik guna mengaktualisasikan empat tahap pekerjaan guru mulai dari
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
pembelajaran, hingga tindak lanjut dengan baik lagi benar;
DAFTAR PUSTAKA