Anda di halaman 1dari 11

KETEPATAN DALAM MENJELASKAN URGENSI RENCANA PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :
Anita Ria, M.Pd.

DISUSUN OLEH

1. Kukuh Murdianto 202014500095


2. Guruh Yogi Winarno 202014500126
3. Ena Hasti Priyani 202014500061
4. Belli Azhar 202014500028
5. Satrio Dwiyogo 202014500122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022 /2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ketepatan Dalam Menjelaskan Urgensi
Rencana Pembelajaran" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
Perencanaan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
Urgensi Rencana Pembelajaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Anita Ria, M.Pd selaku dosen Perencanaan
Pembelajaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta, 15 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Defenisi Perencanaan Pembelajaran.................................................................


B. Komponen Perencanaan Pembelajaran............................................................
C. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran ...........................................................
D. Pembuatan RPP Berdasarkan Mardeka
E. Belajar..............................................................................................................

BAB 3 : PENUTUP

Kesimpulan...................................................................................................................

Saran.............................................................................................................................

Daftar Pustaka...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan suatu tugas. Jadi perencanaan pengajaran
bearti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar tersebut didalam
pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan murid, baik didalam kelas
maupun diluar kelas.
Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting
untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan
hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan.
Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa
bisa menjadi seorang profesional.
Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar
dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga
dapat tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-
kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak
terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar.
Adanya ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka
seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Dengan demikian,
penulis tertarik untuk membahasnya dalam judul: Pentingnya Perencanaan Pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merencanakan metode pembelajaran dengan baik ke peserta didik.


2. Hal-hal penting yang di perlukan untuk merencanakan metode pembelajaran.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penilitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui upaya apa saja yang diperlukan guru untuk mengajar.
2. Untuk mengetahui hasil setelah melakukan penerapan perencanaan pembelajran ke peserta
didik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Perencanaan Pembelajaran

Memahami definisi Perencanaan Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang


membangunnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah
proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan), sementara pembelajaran adalah
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Perencanaan adalah the act or process of making plans for something (kegiatan atau proses
merencanakan sesuatu), dan pembelajaran adalah the act of teaching something to
somebody (kegiatan mengajarkan sesuatu kepada seseorang). Dalam buku yang berjudul
Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa perencanaan pembelajaran dibangun
dari dua kata, yaitu: Perencanaan, berarti menentukan apa yang akan dilakukan.
Pembelajaran, berarti proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar
pelaksanaannya mencapai hasil yang diharapkan. Jadi, perencanaan pembelajaran adalah
rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk
topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.

B. Komponen Perencanaan Pembelajaran

Adapun komponen perencanaan pembelajaran terdiri dari tujuan adalah suatu cita-cita
yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tujuan dalam pembelajaran
merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran lainnya seperti
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan elat
evaluasi.

1. Bahan Pelajaran (Material)


Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang
akan disampaikannya pada anak didik.
2. Metode (Method)
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode-metode mengajar mencakup:
a. Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah,
kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara
keseluruhan dan bermakna.
b. Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
c. Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
d. Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
e. Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial.
f. Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
g. Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
h. Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah, untuk meninjau
tempat tertentu atau objek yang lain.
i. Metode Tanya Jawab, yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada
guru.
j. Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu.
k. Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan
atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.

3. Alat (Media)
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Misalnya: bagan, grafik, komputer, OHP, dan lain-lain.
4. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang
bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar
siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Misalnya: tes
tulis, lisan, praktek, dan lain-lain.

C. Pentingnya Perencanaan Pembelajaran


Inilah aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan
lebih terarah, mereka musti tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari
kurikulum itulah sebagai bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana
pembelajaran. Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik
menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang
standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan
pembelajaran yang baik. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap
kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
a. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja.
e. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
f. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Melihat manfaat di atas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para
guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati keadaan
yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh seorang guru
atau sebaliknya.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru
melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
a. Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan target
penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi akan tercapai secara
optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang terbaik.
b. Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara
penyampaiannya,
c. Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga materi akan
mudah dipahami oleh siswa.
d. Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa sangat
tertarik terhadap materi yang disampaikan.
e. Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa, bahkan
memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat.
Berdasarkan lima kemungkinan positif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar dengan perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru
untuk mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan lebih baik lagi.

Kemungkinan yang akan terjadi dalam proses belajar mengajar ketika seorang guru tidak
melakukan perencanaan pembelajaran dengan benar di antaranya:
a. Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga memungkinkan
target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi tidak akan tercapai,
bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian.
b. Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan cara
penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa, juga akan
memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun
penyampaiannya.
c. Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga
memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan.
d. Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga memungkinkan siswa
mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru dalam mengajar.
e. Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa,
bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal dengan tepat
(mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal).
Berdasarkan lima kemungkinan negatif di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa
proses belajar mengajar tanpa perencanaan pembelajaran yang baik tidak akan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegagalan ini akan menimpa pada siswa
dan guru dalam mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan.

D. Pembuatan RPP Berdasarkan Mardeka Belajar


1. Mudah dan efisien

RPP yang digunakan dalam kurikulum merdeka ini dirancang agar dapat dibuat dengan
mudah dan praktis tanpa membutuhkan banyak waktu. Hal ini menjawab keluhan guru
selama ini akan tugas administrasi yang menumpuk. Dengan prinsip dasar mudah dan
efisien, RPP kurikulum merdeka di buat supaya guru bisa membuatnya dengan lebih cepat.

2. Efektif

Prinsip efektif yang dimaksud disini adalah prinsip dalam pembuatan RPP dengan
kerangka berpikir bagaimana caranya agar pembelajaran yang terjadi mampu memberi
manfaat dan tepat guna untuk anak didik.

3. Berorientasi pada Siswa

Prinsip ketiga ini ingin memastikan bahwa RPP dirancang menyesuaikan kebutuhan
siswa dan berbasis pada “Student Learning Center” bukan lagi siswa sebagai objek
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Adanya tujuan harus dicapai
b. Adanya strategi yang harus dicapai
c. Implementasi setiap keputusan
Berdasarkan beberapa definisi diatas standar kompetensi guru adalah sesuatu
penyataan tenteang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dalam bentuk penguasaan
perangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai, dan kterampilan bagi
seseorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman mahasiswa agar dapat
meninngkatkan pemahaman tentang urgensi rencana pembelajaran. Dengan keterbatasan
pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan dalam pembuatan makalah ini maka
kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga .
Jakarta: Balai Pustaka
Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep
Islami Bandung: Prospect
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta
Majid, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sabri, Ahmad. 20009. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta:
Quantum Teaching
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar Salah Satu Unsur Pelaksanaan Strategi
Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta
https://gurubelajar.id/cara-mudah-membuat-rpp-kurikulum-merdeka/

Anda mungkin juga menyukai