Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN KIMIA

“RENCANA MINGGU EFEKTIF”

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Nama : Agustina Ruth Lita Sirait (4211131023)

Dinda Natalisa Br Gurusinga (4211131024)

Yuli Rahmayani Hasibuan (4212131011)

Kelas : PSPK 21 A

Mata Kuliah : Pengembangan Program Pengajaran Kimia (P3KIM)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGHANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangNya penulis dapat menyelesaikan Makalah materi Rencana Minggu
Efektif ini dengan sebaik mungkin. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Gulmah SugiHarti M.Pd dan Ibu Marnida Yusfiani M.Pd selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Program Pengajaran Kimia

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program
Pengajaran Kimia yang dimana di dalamnya memuat pembahasan keterampilan dasar
mengajar yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Rencana Minggu Efektif yang berguna bagi pembaca dan juga
bagi penulis.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan
dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan serta pembuatan makalah ini. Dengan demikian, diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana mestinya. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 21 Februari 2024

Anggota Kelompok 2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Manfaat Penulisan...................................................................................................

BAB II ISI...........................................................................................................................

A. Pengertian Pembelajaran Efektif.............................................................................


B. Metode Pembelajaran Efektif..................................................................................
C. Pelaksanaan Pembelajaran Efektif...........................................................................
D. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat.............................................................
E. Manajemen Pengajaran Efektif ...............................................................................
F. Ciri-Ciri Pembelajaran Efektif.................................................................................
G. Contoh Rencana Minggu Efektif.............................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pembelajaran Efektif ?
2. Apa saja jenis Metode Pembelajaran yang Efektif ?
3. Bagaimana tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Efektif ?
4. Bagaimana cara Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat ?
5. Bagaimana cara Manajemen Pengajaran yang Efektif ?
6. Bagaimana Ciri-Ciri dari Pembelajaran yang Efektif ?
7. Bagimana Contoh Rencana Minggu Efektif yang baik dan benar ?

C. Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui dan memahami mengenai pengertian pembelajaran efektif
2. Dapat mengetahui dan memahami metode apa saja Pembelajaran Efektif
3. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Efektif
4. Dapat mengetahui dan Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat
5. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana Manajemen Pengajaran yang Efektif
6. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana Ciri-Ciri Pembelajaran Efektif
7. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana Contoh Rencana Minggu Efektif
BAB II ISI

A. Pengertian Pembelajaran Efektif

B. Metode Pembelajaran Efektif

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun


dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada
sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat
dilaksanakan dengan berbagai metode.

Kaidah yang berlaku dalam penerapan standar, pembelajaran dinyatakan efektif jika
menggunakan metode yang bervariasi. Hal ini memang beresiko karena perlu ada sistem
penjaminan bahwa kebervariasian menggunakan metode itu benar-benar mengarah pada
pencapaian tujuan. Jika tidak maka kebervariasian itu tidak menjamin berkembangnya
motivasi dan minat siswa belajar.

Jika kebervariasian metode mengajar menjadi ciri efektifnya guru mengajar, maka
guru yang profesional harus ditandai dengan menguasai sejumlah metode dan mampu
mengaplikasikannya. Pekerjaan itu baru sempurna dinyatakan efektif jika benar-benar
memfasilitasi siswa belajar untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.

Adapun beberapa contoh metode pembelajaran efektif yang dapat kita terapkan
sebagai berikut :

1. Metode Debat

Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket
pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, misalnya setiap kelompok
terdiri dari empat orang. Dalam kelompok, dua orang siswa mengambil posisi pro dan
dua orang lainnya mengambil posisi kontra melakukan perdebatan tentang topik yang
ditugaskan.
Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra
diberikan kepada guru. kemudian guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang
penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif
siswa terlibat dalam prosedur debat.

2. Metode Role Playing.

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan tokoh hidup atau benda mati.
Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada
apa yang diperankan.

Kelebihan metode Role Playing :

 Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.


 Permainan merupakah penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi
dan waktu yang berbeda.
 Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan.
 Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
3. Metode Pemecahan Masalah.

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam


kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu
masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri
atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan
yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Kelebihan metode pemecahan masalah adalah :

 Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.


 Berpikir dan bertindak kreatif.
 Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
 Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
 Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
 Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
 Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya
dunia kerja.

Kelemahan metode pemecahan masalah adalah :

 Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya
alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya
dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
 Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.
4. Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Pembelajaran berdasarkan masalah memusatkan pada masalah kehidupannya yang


bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan
memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan
masalah:

 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.


Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan
data, hipotesis, pemecahan masalah.
 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Cooperative Script

Cooperative script adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan
secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.

Langkah-langkah:

 Guru membagi siswa untuk berpasangan.


 Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
 Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapa yang berperan sebagai pendengar.
 Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreksi/
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/
menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan
materi lainnya.
 Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya,
serta lakukan seperti di atas.
 Kesimpulan guru.
 Penutup.
6. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation).

Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks
dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini
melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk
mempelajarinya melalui investigasi.

C. Pelaksanaan Pembelajaran Efektif

Pembelajaran memang harus tidak dilakukan secara sembarangan, diperlukan mulai


dari perencanaan yang matang, pembuatan perangkat pembelajaran, pemilihan strategi,
media, teknik, metode pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang semua itu saling
berkesinambungan.

Salah satu yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran adalah penggunaan metode-
metode pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan peserta didiknya agar dalam
pembelajaran yang dilakukan dapat lebih variatif dan berjalan lancar. Penggunaan model
pembelajaran ini juga disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga
kesesuaian antara keduanya dan semua komponen menjadi tepat guna. Misalnya saja
dalam pelaksanaan PAIKEM. PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses
pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif
bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan
suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses
pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar (Dewi, 2019).

Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang


menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa
yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan
kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode
pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir
setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing
orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu
dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau
kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan
upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses
renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.

Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang
kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-
mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh
pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.

Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil
belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif,
maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

D. Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat

Ketika memilih metode pembelajaran untuk digunakan dalam praktik belajar, hal-hal
berikut ini harus diperhatikan :
Tidak ada satupun metode yang unggul karena semua memiliki karakteristik yang
berbeda, dan memiliki kelemahan dan keunggulan. Setiap metode hannya sesuai untuk
pembelajaran sejumlah kompetensi tertentu dan tidak sesuai untuk pembelajaran
kompetensi lainnya. Setiap kompetensi memiliki karakteristik yang umum maupun yang
spesifik sehingga pembelajaran suaatu kompetensi membutuhkan metode tertentu yang
mungkin tidak sama dengan kompetensi yang lain. Setiap siswa memiliki sensifitas
berbeda terhadap metode pembelajaran. Setiap siswa memiliki bekal perilaku yang
berbeda serta tingkat kecerdasan yang berbeda pula. Setiap mmateri pembelajaran
membutuhkan waktu dan sarana yang berbeda. Tidak semua sekolah memiliki sekolah
memiliki sarana dan fasilitas lainnya yang lengkap. Setiap guru juga memiliki
kemampuan dan sikap yang berbeda dalam menerapakan suatu metode pembelajaran
(Haudi. 2021).

Dengan alasan di atas, jalan terbaik adalah menggunakan kombinasi dari berbagai
metode yang sesuai dengan:

 Karakteristik materi yang diajarkan


 Karakteristik siswa
 Kompetensi guru dalam metode yang akan digunakan
 Ketersediaan sarana dan waktu

E. Manajemen Pengajaran Efektif

Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan


suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan.

Pertama, manajemen pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen


yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai visi dan misi
pengajaran, Kedua, manfaat manajemen pengajaran adalah sebagai aktivitas profesional
dalam menggunakan dan memelihara kurikulum (satuan program pengajaran) yang
dilaksanakan, Ketiga, secara organisasional pembelajaran atau kegiatan aktivitas
pengajaran guru dituntut memiliki kesiapan mengajar dan murid disiapkan untuk belajar,
Keempat, dalam menjalankan fungsi manajemen pembelajaran guru harus memanfaatkan
sumber daya pengajaran (learning resources) yang ada di dalam kelas maupun di luar
kelas (Achmad et al., 2021).
Berbagai sumber daya pengajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam
pembelajaran antara lain :

 Kunjungan yang memiliki kualifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada


pelajar.
 Peralatan pengajaran yang berkaitan dengan materi pelajaran.
 Buku-buku pelajaran.
 Berbagai tulisan/paper, diagram, outline yang dapat melayani tujuan pengajaran
selama proses aktivitas pengajaran.
 Penggunaan gambar-gambar.
 CD yang berisikan rekaman gambar dari film dan dapat diakses dengan menggunakan
komputer.
 Pengaturan ruang kelas untuk melayani berbagai aktivitas pengajaran.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam
suatu model pembelajaran , yaitu :

1. Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak biru/pedoman
yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif. Guru harus menentukan
kebutuhan murid-murid dengan mengembangkan suatu sistem manajemen untuk
keseharian kepada kebutuhan kepribadian anak yang diharapkan berinteraksi terhadap
prestasi tertentu.
2. Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid. Fungsi manajemen yang baik
adalah sebagai alat penghubung kekuatan yang dimiliki murid ke dalam suatu
pengalaman pembelajaran produktif jika murid belajar secara efisien, maka guru akan
lebih berusaha mencapai prestasi dalam pengelolaan kelas yang lemah.
3. Keberhasilan meningkatkan penghargaan kepada murid jika murid-murid berprestasi,
ada hasil perasaan puas, maka harga diri dan dorongan untuk berprestasi semakin
tinggi.
4. Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru mempercayai bahwa jika
manajemen terlalu terstruktur, hal itu mengurangi kreativitas murid. Bagaimanapun
manajemen efektif memberikan kepada murid dengan pedoman yang jelas dan
bekerja. Keadaan ini menyebabkan pola kerja yang konsisten dan bebas dari
kebingungan dan disiplin yang kurang terstruktur untuk menghasilkan penuh
kreativitas mereka.
5. Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam cara yang
sama untuk pengungkapan yang sama dari perilaku salah. Guru tidak seharusnya
menghukum dengan marah atau putus asa. Tentu saja, guru pun seharusnya jangan
takut untuk amarah sepanjang marah itu tidak mengurangi motivasi dan hukuman
yang diberikan.
6. Manajemen efektif melibatkan perhatian dan pengembangan inovasi. Hal itu
seharusnya muncul untuk murid bahwa manajemen dilaksanakan oleh guru untuk
memelihara pembelajaran murid dan mengembangkan inovasi aktivitas pengajaran.
7. Problem manajemen mungkin saja tidak menghargai kualitas sistem pengajaran.
8. Manajemen efektif mencakup pengaruh ulang terhadap perilaku diinginkan dan
penguatan dari perilaku yang diinginkan.
9. Guru-guru adalah model dari perilaku yang diterima. Pembelajaran yang terobsesi
seharusnya dijadikan model oleh para guru.
10. Manajemen efektif menuntut teamworks, kepala sekolah, guru-guru, orang tua,
masyarakat, dan profesional pendidikan lainnya. Bekerja secara konsisten menuju
tujuan yang sama.

F. Ciri-Ciri Pembelajaran Efektif

G. Contoh Rencana Minggu Efektif


BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Z. A., Iqbal, M., Fanani, D., & Wali, G. Z. (2021). Video Animasi Sebagai Media
Pembelajaran Efektif bagi Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi COVID-19. 4(2), 5–
12.

Dewi, P. S. (2019). E-Learning : PjBL Pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dan
Silabus. 05(02), 1332–1340.

Haudi. (2021). STRATEGI PEMBELAJARAN. Insan Cendekia Mandiri : Sumatra Barat.

Anda mungkin juga menyukai