Disusun oleh:
Kelompok V :
Elga Amelia
Esti nurma linda
Maryani B
M. Rozen
Rika ramadani putri
Dosen pembimbing: Dra. Jufrida, M.Si
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENDEKATAN PEMBELAJARAN ........................................... 6
2.2 METODE BELAJAR MENGAJAR
......................................... 17
2.3 MODEL PEMBELAJARAN ......................................... 29
2.4 STRATEGI PENGAJARAN
.......................................... 33
2.5 TEKHNIK PEMBELAJARAN .........................................
39
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ........................................... 42
3.2 SARAN ........................................... 42
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan
sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang
merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan
aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan
tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima
pelajaran dengan baik.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka
proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang
dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks
tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama
diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang
kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup
dan hasilnya lebih baik.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling
berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen
ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus
mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan
hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus
disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai
jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana
upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu
solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat
siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan pembelajaran
yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan
pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik. Pada makalah ini,
penulis akan menjelaskan tentang Pendekatan, metode, model, strategi dan teknik
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Pembelajaran
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan
tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
B. Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran
1. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep
1. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang
terkandung didalamnya.
2. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran
utama pembelajaran.
Kelebihan:
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan
1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.
2. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
1. Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan
lingkungan.
Kelebihan:
1. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan
pendekatan lingkungan
3. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan
dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian
(Dettrick, G.W. 2001).
Kelebihan:
1. Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya
menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul
sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik
ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik
sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena
ilmiah
2. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang
ditemukan.
Kelebihan:
1. Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2. Siswa merespon hal-hal baru
3. Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1. Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran
2. Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3. Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
7. Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan
dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
2. Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu
kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua
versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan,
cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang
mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan,
siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui
praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang
menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak
mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir
yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil
mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Induktif:
1. Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
12. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah
penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan
dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran
bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4).
Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program
perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
2. Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi tersebut
akan digunakan
3. Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan
program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1. Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2. Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan: Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak ada
ketergantungan.
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat
diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang
dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah
merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari
fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan
pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau
tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep
pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.
5. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Guru mencoba alat terlebih dahulu.
Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang dilakukan.
Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian siswa
mencobakan alat demonstrasi.
Kelebihan metode demonstrasi :
Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga
hal yang penting itu dapat diamati.
Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatanya.
Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak.
Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
Kekurangan metode demonstrasi :
Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal
seperti itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan
waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
7. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh
siswa.
Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
Diposting oleh rika d'Amfoter di 05.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
https://rikarahmadani.blogspot.com/2012/01/makalah-pendekatan-metode-model.html