Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran”

Disusun oleh:
Kelompok V :
Elga Amelia
Esti nurma linda
Maryani B
M. Rozen
Rika ramadani putri
Dosen pembimbing: Dra. Jufrida, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya
lah kami masih dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendekatan, metode, model,
strategi dan teknik pembelajaran” , sebagai tugas mata kuliah Dasar-dasar pendidikan MIPA.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan
masukan yang membangun terhadap materi dan penyajian makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai sarana mahasiswa untuk belajar dasar-dasar pendidikan
MIPA, makalah ini merupakan sarana untuk mengembangkan opini mahasiswa mengenai
Pendekatan, metode, model, strategi dan teknik pembelajaran
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya,
semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.

Jambi, 15 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................. 2


DAFTAR ISI .................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................... 5
1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENDEKATAN PEMBELAJARAN ........................................... 6
2.2 METODE BELAJAR MENGAJAR
......................................... 17
2.3 MODEL PEMBELAJARAN ......................................... 29
2.4 STRATEGI PENGAJARAN
.......................................... 33
2.5 TEKHNIK PEMBELAJARAN .........................................
39
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ........................................... 42
3.2 SARAN ........................................... 42

DAFTAR PUSTAKA ........................................... 43

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan
sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang
merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan
aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan
tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima
pelajaran dengan baik.
Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka
proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang
dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks
tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama
diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang
kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup
dan hasilnya lebih baik.
Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling
berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen
ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus
mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan
kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan
hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus
disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai
jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana
upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu
solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat
siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan pembelajaran
yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan
pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik. Pada makalah ini,
penulis akan menjelaskan tentang Pendekatan, metode, model, strategi dan teknik
pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja macam-macam Pendekatan Pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran? serta pembagiannya
3. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran serta pembagiannya?
4. Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
5. Apa yang dimaksud dengan teknik pembelajaran?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan macam-macam pendekatan pembelajaran untuk peserta didik
2. Mengetahui pengertian metode pembelajaran serta pembagiannya.
3. Mengetahui pengertian model pembelajaran serta pembagiannya
4. Mengetahui definisi strategi pembelajaran.
5. Mengetahui definisi teknik pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Pembelajaran
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan
pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan
tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
B. Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran
1. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung
menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati
bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep
1. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang
terkandung didalamnya.
2. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran
utama pembelajaran.

Kelebihan:
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode

Kelemahan
1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.
2. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
1. Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan
lingkungan.
Kelebihan:
1. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan
pendekatan lingkungan
3. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan
dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian
(Dettrick, G.W. 2001).

Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:


Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk
menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah,
mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan
yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Kelebihan:
1. Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan
dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.
Kelemahan: Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau
terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan apa tujuan
dari kegiatannya.
4.Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan
kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1. Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang
bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau
penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.

2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah


seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil
pengamatan.

Kelebihan:
1. Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya
menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul
sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik
ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik
sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena
ilmiah
2. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang
ditemukan.
Kelebihan:
1. Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2. Siswa merespon hal-hal baru
3. Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1. Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran
2. Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3. Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa


belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-
6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen.
2. Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat mendiskusikan materi
tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1. Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling
membantu).
2. Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri
atau berperan di antara teman-teman sebaya.
3. Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan : Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.

7. Pendekatan Interaktif

Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan
dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
2. Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu
kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.

Kelebihan:
1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua
versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan,
cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang
mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan,
siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui
praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)


Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science,
Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-
konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu
berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat
Kelebihan:
1. siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek
teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
2. Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.
Kelemahan:
1. Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada masalah yang
ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2. Guru dianggap sebagai fasilitator

10. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)


Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa
konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain,
atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.

Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:


1. Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan
unsur lain.
Kelebihan:
1. Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
2. Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.
Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.
11. Pendekatan Induktif

Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang
menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak
mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir
yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil
mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Induktif:
1. Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif
bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
12. Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah
penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan
dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran
bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan; (4).
Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program
perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
2. Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi tersebut
akan digunakan
3. Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan
program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1. Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2. Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan: Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak ada
ketergantungan.
13. Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat
diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang
dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.

Langkah-langkah menggunakan pendekatan manajemen kelas:


1. Guru mengontrol situasi belajar siswa
2. Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
3. Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
Kelebihan: Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh
siswa.
Kelemahan: Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran.
14. Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan
dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan
individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan
minat nya.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan
Individual:
1. Menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
Siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
Guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual sebab
siswa memiliki karakter yang bervariasi.

15. Pendekatan konstruktivis


Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget
yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan
seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat terjadi ketidak
selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang
telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai
ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1. Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
2. Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan: Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri atas materi
yang telah diajarkan.
Kelemahan: kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap
materi yang telah diajarkan.
16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah
merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari
fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan
pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau
tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep
pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:


1. Guru memberikan bahan-bahan pembelajaran pada siswa secara tidak langsung, misalnya
melalui email.
2. Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika
mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran.
Kelebihan: Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada.
Kelemahan: Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.

2. 2 Metode Belajar Mengajar


A. Pengertian Metode Menegajar
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang
dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Atau pengertian lainnya yaitu teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan pelajaran pada siswa
di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok / klasikan, agar pelajaran itu
dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode
pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan.

B. Macam-Macam Metode Mengajar


1. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan materi
secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual. Hubungan guru dengan anak didik
lebih banyak bersifat lisan.
Langkah-langkah dalam melakukan metode caramah :
 Mendefinisikan istilah-istilah tertentu.
 Pembuatan bagian-bagian atau su-sub bagian.
 Pembuatan ikhtisar dalam bentuk pengungkapan dari inti pembicaraan.
 Mengajukan dan memecahkan keberatan-keberatan dan memberikan kesempatan kepada
guru untuk menjawab dan mengklarifikasikan jika ada salah pengertian.
Kelebihan metode ceramah
 Guru mudah menguasai kelas.
 Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas.
 Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
 Mudah melaksanakan dan mempersiapkannya.
 Guru mudah menerangkan dengan baik.
 Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu yang sedikit dapat dipersingkat, dan mengambil yang
penting-penting saja.
Kekurangan metode ceramah :
 Anak didik cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil
kesimpulan.
 Mudah terjadi verbalisme.
 Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya.
 Bila selalu digunakan dan terlalu lama membosankan.
 Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali.

2. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami meteri tersebut.
Atau lebih lengkap lagi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan
untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru.
Langkah-langkah tanya jawab :
 Membuat daftar pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
 Mengajukan pertanyaan.
 Membuat kesimpulan
Kelebihan metode tanya jawab :
 Dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa.
 Kelas akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui
berbicara.
 Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berfikir termasuk daya ingatan.
 Mengembangkan kebenaran dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengungkapkan
pendapat.

Kelemahan metode tanya jawab :


 Siswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani.
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami
siswa,
 Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
sampai 2 atau 3 orang.
 Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan
pertanyaan pada setiap siswa.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi.
Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk
mengambil kesimpulan.
Jenis-jenis diskusi :
 Diskusi kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi dipimpin oleh guru.
 Diskusi kelompok, terdiri dari 3-6 orang.
- Buzz grup : diskusi dadakan,membicarakan bahan yang baru diajarkan.
- Syndikat grup : tiap kelompok dengan tugas masing-masing dan dilaporkan di depan kelas.
 Brain storming yaitu pengumpulan pendapat atau saran.

Kelebihan metode diskusi :


 Siswa memperoleh kesempatan untuk berfikir.
 Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas.
 Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
 Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
 Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain.
 Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kekurangan metode diskusi :


 Diskusi terlalu menyerap waktu.
 Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu
diskusi dengan baik, maka kecenderungan mereka tidak sanggup berdiskusi.
 Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi, maka
kecenderungannya diskusi tanya jawab.
4. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau cara penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa metode pemberian
tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada
siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan
guru dapat memperdalam materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah
dipelajari. Sehingga, siswa akan terangsang untuk belajar.
Langkah-langkah metode pemberian tugas :
 Guru menyiapkan tugas dan menyediakan buku sumber.
 Guru menmberikan tugas kepada siswa dan menyebutkan manfaatnya.
 Tugas harus dikerjakan oleh siswa
Kelebihan metode pemberian tugas :
 Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.
 Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus
mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
 Memberikan kebiasaan untuk giat belajar.
 Memberikan tugas siswa untuk sifat yang praktis.
Kelemahan metode pemberian tugas :
 Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.
 Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa
orang diantaranya merasa sukar sedang kan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan
tugas tersebut.
 Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para
siswa menjadi terpengaruh.

5. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Langkah-langkah melakukan metode demonstrasi :
 Guru menyiapkan bahan demonstrasi yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
 Guru mencoba alat terlebih dahulu.
 Guru memberi penjelasan serta ilustrasi kepada siswa tentang demonstrasi yang dilakukan.
 Kegiatan demonstrasi ditindak lanjuti dengan berdiskusi antar siswa dan kemudian siswa
mencobakan alat demonstrasi.
Kelebihan metode demonstrasi :
 Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga
hal yang penting itu dapat diamati.
 Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
 Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat
diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
 Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau
mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatanya.
 Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan
yang banyak.
 Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu
proses demonstrasi.
Kekurangan metode demonstrasi :
 Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal
seperti itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
 Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan
baik.
 Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan
waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
7. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Langkah-langkah melakukan metode eksperimen :
 Guru menyiapkan alat untuk percobaan, dan harus sesuai dengan tujuan.
 Sebelumnya guru menguji coba alat yang akan digunakan.
 Guru memberikan lembar kegiatan siswa, dan menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh
siswa.
 Guru membantu dan membimbing siswa saat melakukan percobaan.
 Percobaan ditindak lanjuti dengan diskusi antar siswa.
Diposting oleh rika d'Amfoter di 05.31
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

https://rikarahmadani.blogspot.com/2012/01/makalah-pendekatan-metode-model.html

Anda mungkin juga menyukai