Disusun Oleh:
Kelompok IV
INTAN LIDYA PUTRI
MAHARANI ADORA
DIRA DESTI
HAFIZAH NOFIANTI
Dosen Pembimbing
MEGA PUTRI, M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
melengkapi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
Makalah ilmiah ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah dapat memberikan manfaat
terhadap pembacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak
akan pernah usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan. Beragam program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi
pendidikan. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan
yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia
merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode
yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses
belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan.
Beragam metode pembelajaran efektif dapat menjadi pilihan untuk bisa kita
persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Setiap metode pembelajaran
akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang paling menonjol meskipun juga
mengandung rana pembelajaran lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi rumusan
masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah hakikat dari metode pemecahan masalah (problem solving)?
2. Apakah hakikat dari metode inkuiri?
3. Apakah hakikat dari metode proyek (Project Based Learning)?
4. Apakah hakikat dari metode saintifik?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui hakikat dari metode pemecahan masalah (problem
solving)
2. Untuk mengetahui hakikat dari metode inkuiri
3. Untuk mengetahui hakikat dari metode proyek (Project Based Learning)
4. Untuk mengetahui hakikat dari metode saintifik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
solusi dari permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak
mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula
untuk belajar secara kritis. Siswa diharapkan menjadi individu yang
berwawasan luas serta mampu melihat hubungan pembelajaran dengan
aspek-aspek yang ada di lingkungannya.
b. Mendiagnosis masalah
Setelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah
membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan
sebab-sebab timbulnya masalah
B. Metode Inkuiri
1. Pengertian Metode Inkuiri
Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.
6
C. Metode Proyek
1. Pengertian Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya
dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang
untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan insvetigasi dan memahaminya.
Project Based Learning adalah pembelajaran dengan menggunakan
proyek sebagai metode pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata
seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat menghasilkan produk secara
realistis.
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya
belajar yang berbeda maka Pembelajaran Berbasis Proyek memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali materi dengan
menggunakan berbagia cara yang bermakna dan melakukan eksperimen
9
konsep tentang bidang tertentu. Dalam hal ini kegiatan bekerja menjadi
motivasi eksternal yang bisa menimbulkan bangkitnya motivasi
internal di diri siswa agar terbangun kemandirian dalam menyelesaikan
tugas.
c. Investigasi Konstruktif
Pembelajaran Berbasis Proyek terjadi proses investigasi yang
dijalankan oleh siswa dalam merumuskan pengetahuan yang
diperlukan untuk mengerjakan proyek. Oleh sebab itu guru harus bisa
merancang strategi pembelajaran yang membuat siswa terdorong agar
melakukan proses pencarian dan atau pendalaman konsep pengetahuan
dalam rangka menyelesaikan masalah atau proyek yang dihadapi.
d. Otonomi
Pembelajaran Berbasis Proyek siswa diberikan kebebasan atau
otonomi dalam menetapkan target sendiri dan bertanggung jawab pada
apa yang dikerjakan guru mempunyai peran sebagai motivator dan
fasilitator agar terdukung keberhasilan siswa dalam belajar.
e. Realistis
Proyek yang dikerjakan oleh siswa adalah pekerjaan nyata yang
sesuai dengan kenyataan dilapangan kerja atau dimasyarakat. Proyek
yang dikerjakan tidak dalam simulasi atau imitasi tetapi pekerjaan atau
permasalahan yang memang benar nyata adanya.
f. Evaluasi Pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran gutu dan siswa melakukan
refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan.
Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok, pada
tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa
mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan
baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pembelajaran pertama.
D. Metode Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saitifik adalah konsep dasar yang menginspirasi atau
melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan
karakteristik yang ilmiah. Dengan proses pembelajaran yang demikian
14
b. Menanya
Langkah kedua dalam Pendekatan Saintifik adalah menanya.
Kegiatan menanya adalah membuat dan mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati. Model pembelajaran menanya sebenarnya merupakan
pengembangan dari metode tanya jawab. Sudirman mengartikan
bahwa “metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama guru kepada siswa,
tetapi dapat pula siswa kepada guru”. Metode tanya jawab juga
dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk
mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) dengan
berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, surat kabar, kamus,
ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menanya
adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara mengajukan
17
c. Mengumpulkan Informasi/Mencoba
Kegiatan mengumpulkan informasi merupakan tindak lanjut
dari kegiatan bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, menyebutkan bahwa
aktivitas mengumpulkan informasi/mencoba dilakukan melalui
kegiatan mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan,
meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain
selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket,
wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengembangkan. Belajar
dengan menggunakan pendekatan saiintifik akan melibatkan siswa
dalam melakukan aktivitas meyelidiki fenomena dalam upaya
menjawab suatu permasalahan. \
Kegiatan yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi
adalah eksperimen. Eksperimen/ mencoba sebagai cara penyajian
pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Eksperimen/ mencoba
sebagai kegiatan terperinci yang direncanakan untuk menghasilkan
data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Dari
pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mencoba
adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa melakukan percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari
untuk mendapatkan data untuk menjawab permasalahan atau menguji
hipotesis.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap
teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
19
d. Menalar/Mengasosiasi
Menalar adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi/diamati untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi. Istilah asosiasi dalam pembelajaran
merujuk pada kemampuan mengelompokkan berbagai ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukkannya
menjadi penggalan memori. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas,
maka peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan mengasosiasi/ mengolah
informasi/ menalar dalam kegiatan pembelajaran adalah kegiatan
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan untuk memperoleh
simpulan.
Kegiatan mengasosiasi/ menalar dilakukan untuk menemukan
keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola
dari keterkaitan informasi tersebut. Lampiran Permendikbud 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, menyebutkan bahwa aktivitas menalar/
mengasosiasikan dilakukan melalui kegiatan mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang
terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan ini adalah mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan.
Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik
kesimpulan dari fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal
yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah proses
20
e. Mengkomunikasikan
Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013 memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengkomunikasikan apa yang sudah
dipelajari. Siswa diharapkan dapat mengkomunikasikan hasil
pekerjaan yang sudah disusun baik secara bersama-sama dalam
kelompok maupun secara individu dari hasil kesimpulan yang telah
dibuat.
Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran
menurut adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, menyebutkan bahwa
aktivitas mengkomunikasikan dilakukan melalui kegiatan menyajikan
laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan
secara lisan.
Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan
21
b. Kelemahan
a. Dibutuhkan kreatifitas tinggi dari guru untuk menciptakan lingkungan
belajar dengan menggunakan pendekatan saintifik sehingga apabila
guru tidak mau kreatif, maka pembelajaran tidak dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Guru jarang menjelaskan materi pembelajaran, karena guru banyak
yang beranggapan bahwa dengan kurikulum yang terbaru ini guru
tidak perlu menjelaskan materinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal
disekolah didalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen
pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri bermakna sebagai upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan
berbagai strategi, metode dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang
telah direncanakan. Pada dasarnya pembelajaran itu merupakan kegiatan
terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar
dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Di dalam proses
pembelajaran guru mempunyai beberapa peran utama yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan
memberikan umpan balik.
B. Saran
Dari makalah kami ini, kami berharap para pembaca mampu
memanfaatkannya sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan
pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun
sangat kami hargai agar kedepannya penulisan makalah kami menjadi lebih
baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Diryanto, 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV.
Publisher.
Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
24