Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu penelitian lapangan (Field

Research) dengan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengangkat fakta, keadaan

variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi pada saat sekarang (ketika

penelitian berlangsung) dan menyajikan padanya”1. Margono mengemukakan,

bahwa penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang atau objek yang diteliti dan perilaku yang dapat diamati2.

Pendapat di atas dipertegas lagi oleh Arikunto yang dimaksud dengan

“Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah menganalisa dan

menggambarkan keadaana padanya, seperti mendeskripsikan, mencatat,

menganalisa kondisi-kondisi yang saat ini terjadi”3. Penelitian yang akan

penulis lakukan adalah tentang pelaksanaan didikan subuh di Kelurahan

Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok

1
Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif, (Prenada Media Group, 2007) hlm. 26
2
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Semarang: Rineka Cipta, 2004), h.36
3
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 10

21
22

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di MDTA Al Munawwarah Sinapa

Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, yang beralamat di Jalan Talao

Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.

C. Data dan Sumber Data

Menurut Burhan Bungin data adalah keterangan tentang suatu objek

penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian4. Data yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah data dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai macam teknik

pengumpulan data seperti wawancara, analisis dokumen, diskusi, atau

observasi yang dituangkan dalam catatan lapangan. Datanya berupa paparan

secara deskriptif mengenai pelaksanaan didikan subuh di MDTA Al-

Munawwarah Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.

Sumber data adalah, darimana data penelitian diperoleh. Dalam

penelitian kualitatif sumber data bisa berupa orang, benda, gerak, atau proses

tertentu. Jadi, yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek penelitian

dimana data dapat diperoleh.

Menurut Burhan Bungin, sumber data terbagi atas dua bagian, yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder.

4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana 2005), h.128
23

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data pertama di lokasi

penelitian atau objek penelitian5. Sumber data primer merupakan sumber

data yang paling utama yang penulis jadikan pedoman dalam penelitian

yaitu guru di MDTA AL-Munawwarah Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk

Sikarah Kota Solok. Tentang pelaksanaan didikan subuh.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari kedua atau

sumber sekunder dari data yang kita butuhkan6. Data sekunder dalam

penelitian ini adalah Kepala MDTA Al-Munawwarah, Guru di MDTA

Al-Munawwarah, serta santri yang belajar di MDTA Al-Munawwarah

Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok, dan sumber lain

yang dianggap penting serta dokumen-dokumen yang mendukung hasil

penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sebagai teknik untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini maka penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara

5
Ibid, h. 132
6
Ibid
24

sistematis7. Observasi bertujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai hal

yang diteliti. Observasi yang dilakukan penulis adalah upaya untuk

mendapatkan informasi tentang pelaksanaan didikan subuh di MDTA Al-

Munawwarah Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu

masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua

orang atau lebih berhadapan secara fisik8. Wawancara yang dilakukan

dengan subjek penelitian dilakukan dengan cara bebas dan pertanyaan

yang diajukan tidak terstruktur kepada kepala MDTA, Guru MDTA, dan

santri yang belajar di MDTA, tentang bagaimana pelaksanaan didikan

subuh di MDTA Al-Munawwarah Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk

Sikarah Kota Solok.

3. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, “dokumen merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu yang berbentuk tulisan, atau gambar, atau karya monumental

dari seseorang”9. Jadi yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah

suatu metode penelitian yang bersumber pada tulisan atau barang tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, raport, jurnal dan lain sebagainya.

7
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), h.143
8
Ibid, h. 160
9
Ibid, h. 176
25

Sebagai bahan dalam penelitian ini penulis melihat arsip tertulis

seperti daftar nama santri, daftar nilai dan data lainnya yang dianggap

perlu di MDTA Al-Munawwarah Sinapa Piliang Kecamatan Lubuk

Sikarah Kota Solok.

E. Teknik Analisis Data

Teknis analisa data menurut Budd merupakan suatu teknik untuk

menganalisis isi pesan dan mengolah pesan10. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisa data tersebut langkah-

langkah yang dilakukan adalah:

1. Pengumpulan data penelitian, yaitu peneliti mencatat semua data secara

objektif sesuai dengan observasi penulis

2. Untuk memperoleh hasil penelitian sesuai dengan apa yang diharapkan

peneliti harus mencari responden yang berada pada wilayah penelitian

tersebut.11

Data yang telah terkumpul kemudian diperiksa kelengkapannya,

apakah sudah menjawab masalah penelitian yang diajukan atau belum.

Analisa data yaitu memilih atau menyortir data sedemikian rupa

sehingga hanya data yang terpakai saja yang tertinggal12. Pengujian keabsahan

data penelitian ini digunakan adalah teknik triangulasi. Triangulasi yakni

10
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Grafindo Persada: 2012),
h.187
11
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 235
12
Ibid
26

penelitian yang menggunakan berbagai teknik pengumpulan data (wawancara

mendalam tidak terstruktur, pengamatan dan dokumentasi) dari berbagai

sumber (orang, waktu dan tempat) yang berbeda13. Langkah-langkah yang

ditempuh dapat menggambarkan peristiwa atas objek yang diamati sehingga

data yang ada dapat diuji keabsahannya.

F. Teknik Keabsahan Data

Mendapatkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang

berkenaan dengan arsip-arsip serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

orang yang diselidiki dan sekaligus realita terhadap proses pembelajaran yang

berlangsung. Teknik yang digunakan dalam pengujian keabsahan data

penelitian ini berdasarkan pada kriteria yang dikemukakan Lexy J. Moleong,

yaitu mengenai tentang: a). derajat kepercayaan (Credibility), b).

Kebergantungan (dependability), c). kepastian (Confirmability)14.

Triangulasi dapat dilakukan dengan menguji pemahaman informan

tentang hal-hal yang dikonformasikan informan kepada peneliti, hal ini perlu

dilakukan mengingat dalam penelitian kualitatif, persoalan pemahaman makna

suatu hal bisa jadi berbeda antara orang satu dengan lainnya. Termasuk juga

perbedaan pemahaman pemaknaan antara informan dan peneliti, untuk itu

triangulasi dilakukan melalui dua cara, yaitu: pertama dilakukan setelah

wawancara dan observasi.

Peneliti langsung mengadakan uji pemahaman kepada informan,

namun apabila wawancara itu akan dilakukan beberapa kali dimana peneliti

belum bisa memastikan kapan wawancara itu akan berakhir uji pemahaman
13
Burhan Bungin. Ibid., h. 141
14
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2004), h.56
27

akan dilakukan pada wawancara berikutnya. Kedua, uji pemahaman dapat

juga dilakukan di akhir penelitian ketika semua informasi sudah

dipresentasikan dalam draf laporan, kemudian peneliti dapat meminta

informasi untuk membaca kembali draf laporan penelitian itu.

Langkah terakhir ini adalah paling komprehensif bagi informan untuk

menguji apakah semua informasi yang diberikan dipahami secara benar oleh

peneliti berdasarkan apa yang dimaksudkan oleh informan. Langkah terakhir

ini bermanfaat untuk mengkonfirmasikan berbagai informasi yang diperoleh

dari informan lain bahkan sumber-sumber lain, karena bisa jadi pada tahap

akhir ini masih ada perbedaan-perbedaan informasi maupun pemaknaan

informasi yang terjadi antara berbagai pihak.

Anda mungkin juga menyukai