Anda di halaman 1dari 52

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Taman Kanak-kanak (TK) Kelompok Bermain adalah salah satu
bentuk Pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal dan non
formal yang menyediakan program pendidikan bagi anak umur 4 sampai 6
tahun yang bertujuan membantu pengembangkan berbagai potensi baik psikis
dan fisik yang meliputi moral, agama, sosial, emosional, kemandirian,
kognitif, bahasa, fisik, motorik dan seni untuk siap memasuki pendidikan
selanjutnya.
Sehubungan dengan hal tersebut. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 5 Tahun 2009 Tentang Standar PAUD diantaranya adalah
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak usia 5- <6 Tahun sudah
mampu meniru bentuk, mengenal pola ABCD, mengenal berbagai macam
lambang huruf vokal dan konsonan, mengulang kalimat yang lebih kompleks.
Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, memiliki lebih banyak kata-kata
untuk mekspresikan ide pada orang lain. Menyebutkan simbol-simbol huruf
yang dikenal, mengenal suara huruf awalan dan nama benda-benda yang ada
disekitar, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dan lain
sebagainya.
Kenyataan setelah melakukan pengamatan dan selama semester I dan
TK Pelangi kota Solok tingkat pencapaian tingkat pencapaian perkembangan
anak banyak yang masih belum mencapai standar dan 17 orang umur 5 - <6
Tahun.
1. Lima orang anak yang belum mengenal tata krama dan sopan santun
sesuai dengan nilai sosial budaya setempat.
2. Tiga orang anak belum mampu membedakan prilaku baik dan buruk.
3. Empat orang anak yang belum mampu Berkomunikasi secara lisan dengan
pembedaharaan kata yang banyak.

1
2

4. Enam orang mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan


konsonan.
5. Tujuh orang belum mampu menyebutkan simbol-simbol huruf yang
dikenal apabila secara terpisak
Ini meliputi Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah
kata atau kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan
maupun tertulis. Orang yang dalam bidang ini dapat beragumentasi
meyakinkan orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata
yang diucapkannya. Kecerdasan ini memiliki empat keterampilan yaitu
menyimak, membaca, menulis dan membaca. Dan data tersebut dapat
disimpulkan kecerdasan linguistik belum berkembang secara optimal sesuai
dengan tahapan perkembangannya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor:
1. Kurangnya pengenalan penggunan bahasa Indonesia yang benar.
2. Pelaksanan metode yang kurang tepat oleh guru.
3. Media pembelajaran atau bahan dari kegiatan pembelajaran yang kurang
disukai anak.
4. Kurangnya informasi tentang manfaat kegiatan yang akan dilakukan.
Melihat fenomena diatas, penulis tertarik meneliti kecerdasan
linguistik anak TK Pelangi dalam upaya meningkatkan kecerdasan liguistik
anak melalui bermain huruf.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan diatas, dapat
dirumuskan masalahnya sebagai berikut, “Apakah melalui bermain huruf
dapat meningkatkan kecerdasan linguistik anak di TK Pelangi”.
C. Tujuan Penelitian perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran ini dilakukan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan perkembangan bahasa anak
2. Meningkatkan kecerdasan linguistik anak
3. Meningkatkan kecerdasan linguistik anak TK Pelangi melalui bermain
huruf.
3

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi Anak Didik
a. Memberikan pengalaman belajar yang aktif, berkesan, bermakna.
b. Meningkatkan perkembagan bahasa anak
c. Meningkatkan percaya diri anak
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengemukan model
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak
b. Meningkatkan peranan guru dalam mendampingi anak melakukan
kegiatan pembelajaran
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelaj aran yang
kreatif dan inovatif di pendidikan anak usia dini
b. Memberikau inspirasi untuk mengenali dan mengadakan model-model
pembelajaran yang inovatif dengan mengoptimalkan potensi
lingkungan disekitar TK.
c. Sebagai sarana penghayatan dan peningkatan professional guru.
4. Bagi Orang Tua
Bagi orang tua agar dapat menanbah wawasan bagai mana cara
meningkatkan kecerdasan linguistik anak dan mendukung minat anak
dalam pengenalan huruf dengan baik
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakekat Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan karena itu
akan lebih mudah bagi anak untuk menyerap berbagai informasi baru yang
ia tanggapi dengan sikap yang positif dan tanpa paksaan. Dunia anak
adalah dunia bermain, bermain terungkap dalam berbagai bentuk apabila
anak-anak sedang beraktivitas. Mereka bermain ketika bernyanyi,
menggali tanah, membangun balok warna warni atau menirukan sesuatu
yang dilihat.
Dalam kebidupan anak, bemiain mempunyai arti yang sangat
penting. Dapat dikatakan bahwa setiap anak yang sehat selalu mempunyai
dorongan untuk bermain sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak
bermain-main pada umumnya dalam keadaan sakit, jasmaniah ataupun
rohaniah.
Para ahli berkesimpulan bahwa anak adalah makhluk aktif dan
dinamis. Kebutuhan kebutuhan jasmaniah dan rohaniah anak yang
mendasar sebagian besar dipenuhi melalui bermain (kelompok). Jadi
bermain itu merupakan kebutuhan anak. Solehuddin dalam Masitoh
(2006:93) menyatakan bahwa bermain dapat dipandang sebagai suatu
kegiatan yang bersifat volunteer, spontan, terfokus pada, proses, memberi
ganjaran secara intrinsik, menyenangkan dan fleksibel. Bermain dikatakan
sebagai kegiatan yang bersifat volunteer atau suka rela karena bermain di
lakukan atas dasar keinginan dan kemauan anak sendiri. Ketika anak
merasa ingin bermain, maka ia pun dapat bermain sesuai keinginannya
tanpa ada paksaan atau tekanan dan pihak lain.
Kegiatan bermain dikatakan spontan karena bermain dapat terjadi
tanpa ada perencanaan sebelumnya. Selain itu bermain juga mengarah
pada proses, hal ini mengandung arti bahwa yang menjadi penekanan

4
5

adalah kegiatan bermain itu sendiri dan bukan apa yang dihasilkan dan
kegiatan bermain tersebut. Ciri selanjutnya adalah bermain dapat
memberikan ganjaran yang bersifat intrinsik, artinya bahwa, kegiatan
bermain secara tidak disadari merupakan penguatan yang bersifat positif.
Menurut Gordon & Browne dalam Moeslichatoen (1999:24)
menyatakan: “bermain merupakan pekerjaan masa kanak kanak dan
cermin pertumbuhan anak”. Selanjutnya Dworetsky dalam Moeslichatoen
(1999:24) menyatakan Bahwa: Bermain merupakan kegiatan yang
memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Melalui bermain anak pembatasan
dan memahami kehidupan. Bermain merupakan kegiatan yang
memberikan kesenangan dan dilaksanakan untuk kegiatan itu sendiri yang
lebih ditekankan pada caranya dan pada hasil yang diperoleh dan kegiatan
itu. Sedangkan menurut Deanden dalam Moeslichatoen (1999:24):
bermain merupakan kegiatan yang non serius dan segalanya ada dalam
kegiatan itu sandiri yang dapat memberikan kepuasaan bagi anak, sejalan
dengan pendapat di atas menurut. Hildebrand dalam moeslichatoen
(1999:24): bermain berarti berlatth, mengeksplotasi, merekayasa,
mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan untuk mentransforihasi
secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.
Berdasarkan pendapat di atas yang disimpulkan arti bermain
merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan kepuasaaan pada
diri anak yang bersifat non serius, lentur dan bahan mainan terkandung
dalam kegiatan dan yang secara imajinatif di transformasi sepadan dengan
dunia orang dewasa.
2. Tujuan Bermain
Bermain merupakan tujuan bagi perkembangan anak Taman
Kanakkanak, maka tujuan bermain menurut Masitoh (2008:9.4) antara
lain:
a. Anak dapat melakukan koordinasi otot kasar Anak dapat berlatih
menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan berbagai
masalah.
6

b. Anak dapat mengembangkan kecerdasan linguistiknya.


c. Anak dapat melatih kemampuan berbahasa dengan cara mendengarkan
beraneka bunyi, mengucapkan suku kata atau kata dan sebagainya.
d. Meningkatkan kepekaan emosi anak dengan cara mengenalkan
bermacam-macam perasaan dan menumbuhkan kepercayaan diri.
e. Mengembangkan kemampuan sosial, seperti membina hubungan
dengan anak lain, bertingkah laku sesuai dengan tuntutan masyarakat,
menyesuaikan diri dengan teman sebaya;
Sedangkan menurut Moeslichatoen (1999:32) Tujuan bermain
adalah dapat mengembangkan kecerdasan linguistik anak yaitu melakukan
kegiatan yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinatif atau
ekspres diri, kegiatan-kegiatan pemecahan masalah, mencani cara baru.
Pendapat di atas menjelaskan bahwa tujuan bermain bagi anak usia TK
adalah untuk meningkatkan pengembangan seluruh aspek perkembangan
anak, baik perkembangan motorik, kognitif, bahasa, kecerdasan linguistik,
emosi dan sosialnya.
3. Manfaat Bennain
Bermain mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan anak
secara keseluruhan. Menurut Montolalu (2007:1-19) manfaat bermain
adalah:
a. Bennain memicu kecerdasan linguistik
b. Bermain bermanfaat mencerdaskan otak
c. Bemiain bermanfaat menanggulangi konflik
d. Bermain bermanfaat untuk melatih empati.
e. Bermain bermanfaat mengasah panca indra.
f. Bermain sebagai media terapi.
g. Bermain itu melakukan penipuan.
Sedangkan menurut Hildayani (2005:4-6) manfaat bermain adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat bermain dalam perkembangan fisik.
b. Manfaat bemiain dalam perkembangan motorik.
7

c. Manfaat bermain dalam perkembangan kognitif.


d. Manfaat bermain dalam perkembangan bahasa.
e. Manfaat bermain dalam perkembangan sosial.
f. Manfaat bermain dalam perkembangan emosi dan kepribadian.
4. Nilai Bermain Bagi Anak
Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak.
Menurut Frank dan Caplan dalam Moeslichatoen (1999:24-25) ada enam
belas nilai bermain bagi anak:
a. Bermain membantu pertumbuhan anak.
b. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela.
c. Bermain themberi kebebasan anak untuk bertindak.
d. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai.
e. Bermain mempunyai unsur berpetualang di dalamnya.
f. Bemuin meletakkan dasar pengembangan bahasa.
g. Beimain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan
hubungan antara pribadi.
h. Bermain memberi kesempatan untuk menguasai diri secara fisik.
i. Bennain memperluas minat dan pemusatan perhatian.
j. Bermain mempakan cara anak untuk menyelidik.
k. Bermain merupakan can anak mempelajari peran orang dewasa
1. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
l. Bermain menjernihkan pertimbangan anak
m. Bermain dapat distruktur secara akadinamis
n. Bermain merupakan kekuatan hidup
o. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup
manusia
Sedangkan nilai bermain menurut Montolalu (2007:1-14) adalah:
a. Nilai bermain bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Nilai bermain bagi perkembangan kognitif
c. Nilai bermain bagi perkembangan sosial
d. Nilai bermain bagi perkembangan emosinal
8

Oleh karena itu besar nilai bermain dalam kehidupan anak, maka
anak TK merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak bisa diabaikan.
Bagi anak TK belajar adalah bermain sambil belajar dan belajar seraya
bermain.
B. Kecerdasan Linguistik Verbal Pada Anak Usia Dini
1. Pengertian Kecerdasan Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif baik
secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap
arti kata, urutan kata, suara, ritme dan inotasi dan kata yang diucapkan,
termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kita dalam mengubah
kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
Proses pendidikan verbal merupakan proses sulit untuk dilatih,
maka proses ini hendaknya dilakukan sejak anak pada usia agresifnya pada
usia kanak-kanak. Terkadang orang tua takut ketika anaknya sedang
mengalami kelincahan bergerak, akhirnya progresif anak untuk melakukan
sesuatu harus ditolong karena ketakutan orang tuanya.
Kecerdasan linguistik berkaitan dengan kemampuan bahasa dan
dalam hal penggunaanya, orang yang berbakat dalam bidang ini senang
bermain-main dengan bahasa, gemar membaca dan menulis, tertarik
dengan suara, narasi, mereka sering kali pengeja yang baik dairmudah
mengingat, selain itu ciri-ciri khas pada kecerdasan ini yaitu:
a. Mampu menuliskan pengalaman kesehariannya.
b. Pendapatnya lebih baik dibanding anak seusianya.
c. Memiliki kosa kata yang banyak dibanding anak seusianya.
d. Banyak membaca, memberikan pendapat, masukan, kritikan pada
orang lain.
e. Mengeja kata asing dan baru dengan tepat.
f. Suka mendengar pertanyaan-pertanyaan lisan seperti radio, suka
pantun, dan rangkaian kata yang sulit diucapkan.
g. Suka bercerita panjang lebar.
9

Kecerdasan logika berpikir anak dapat ditunjukkan dan kecerdasan


bahasa yang dimilikinya dalam kesehanian anak sening menggunakan kata
acak-aeakkan seperti bercampur bahasa daerah mereka dengan bahasa
Indonesia oleh karena itu anak sering salah dalam menggunakan kata
untuk meransang kecerdasan berbahasa verbal seorang anak, kita dapat
menempuh cara berikut:
a. Sening mengajak anak bercakap-cakap.
b. Sering membacakan cerita atau dongeng.
c. Sering mengajarkan nyanyian atau lagu.
Pandai berbahasa bukan berarti menguasai banyak bahasa, tetapi
juga memiliki kemampuan dalam mengolah bahasa, oleh kerena itu, sangat
penting untuk mengajarkan bahasa itu terlebih dahulu, untuk menolong
logika bertikir seorang anak.
Perlu diingat stimulasi dari lingkungan sangatlah berpengaruh
besar pada kemampuan otak anak yang akhirnya akan mempengaruhi
keterampilan anak dalam mengolah kata-kata dan berbicara, kurangnya
ajakan berkomunikasi dan kecil akan berdampak pada kurangnya
kemampuan berbahasa seorang anak, yang membuat anak cenderung
pendiam.
Sementara itu Gardner, dkk (Dryden & Vos, 2001:342)
mendiskripsikan ciri orang yang memiliki kecerdasan linguistik sebagai
berikut: sensitive terhadap pola, teratur, sistimatis, mampu beragumentasi,
suka mendengarkan, suka membaca, suka menulis, mengeja dengan
mudah, suka bermain kata, memiliki ingatan yang tajam tentang hal-hal
sepele, pembicara publik dan tukang debat yang handal.
Ada beberapa model pendidikan kecerdasan linguistik verbal yang
biasa dikembangkan melalui pembelajaran:
a. Berdebat
b. Berdiskusi
e. Menafsirkan
d. Menyampaikan laporan
10

e. Berbicara dan menulis


Komponen kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi
(mengutak-atik dan menguasai) tata bahasa, sistim bunyi bahasa
(tonologi), sistim makna bahasa (semantik) penggunaan bahasa dan aturan
pemakaiannya (pragmatik).
Kecerdasan linguistik verbal mencakup juga kemampuan
keterampilan bahasa, meliputi kemampuan menyimak (mendengarkan
secara cermat dan kritis) informasi lisan, kemampuan membaca secara
efektif, kemampuan berbicara dan kemampuan menulis. Individu yang
cepat menangkap informasi lisan dan, tertulis dapat dikatakan cerdas
secara linguistik walaupun tidak begitu pandai berbicara atau menulis.
2. Indikator Kecerdasan Linguitik Verbal
Kecerdasan ini ditujukan dalam kekompakan bunyi, struktur,
makna, fungsi kata dan bahasa individu yang memiliki kecerdasan ini
cenderung menujukan hal-hal sebagai bçrikut:
1. Senang dan aktif berkomunikasi baik cecara lisan maupun secara
tertulis
2. Senang dan baik dalam mengarang cerita
3. Senang berdiskusi dan mengikuti debat suatu masalah
4. Senang dan efektif belajar asing
5. Senang bermain gunakan bahasa mereka menikmati permainan
bunyidan peka terhadap kata-kata
6. Mudah mengigat kutipan, ucapan ahli, pakar dan ayat
7. Senang membaca dan mampu mencapai pemahaman tinggi mereka
mampu menangkap makna di balik kata-kata tidak mudah salah eja
atau salah tulis
8. Pandai membuat lelucon, mengaitkan kata serius dengan fakta
yang mirip dan menimbulkan lelucon
9. Pandai membuat puisi
10. Tepat dalam tam bahasa jarang salah susun kata
11. Kaya kosa kata
11

12. Menulis secara jelas, mampu membayangkan pembacanya, mampu


memahami tulisannya
3. Indikator Kecerdasan Linguistik Verbal Anak Usia Dini
Pada anak-anak kecerdasan linguistik mucul dan berbagai bentuk
dan aktivitas berikut:
a. Anak senang berkomunikasi dengan orang lain baik dengan teman
sebaya maupun orang dewasa usia 2-6 tahun
b. Anak suka bercerita panjang lebar tentang pengalaman sehari-hari apa
yang dilihat dan apa yang diketahui (usia 3-6 tahun)
c. Anak mudah mengigat nama teman dan keluarga (usia 2-6 tahun)
tempat atau hal yang sepele yang pernah didengar atau diketahui
termasuk iklan (usia 3-6 tahun)
d. Anak suka membawa buku dan pura-pura membaca (usia 2-4 tahun)
suka buku dan cepat mengeja melebihi anak-anak seusianya (usia 4-6
tahun)
e. Anak mudah mengucapkan kata-kata dan menyukai permainan kata-
kata, suka melucu (usia 3-6 tahun)
f. Anak suka memperhatikan eerita atau pembacaan cerita dan pendidik
(usia 2-6 tahun) dan dapat menceritakan kembali dengan baik (usia 4-6
tahun)
g. Anak punya kosa kata yang lebih dibanding anak seusianya, yang
ditunjukan saat anak bebicara (usia 3-6 tahun)
h. Anak suka meniru tulisan disekelilingnya dan menunjukan pencapaian
atas anak-anak sebayanya : mampu membuat pengulangan linier (usia
4-6 tahun), huruf acak (usia 3-6 tahun) dan menulis dengan ejaan
bunyi atau fonetik (TK.A) dan menulis dengan ejaan sebagian sudah
benar (TK.B)
i. Anak suka membaca tulisan pada label makanan, elektronik, papan
nama toko - rumah, judul buku dan sejenisnya
j. Anak menikmati permainan linguistik, seperti; tebak-tebakan, acak
huruf dan mengisi kata pada potongan cerita.
12

Kecerdasan linguistik adalali kecerdasan dalam mengolah kata atau


kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan maupun
tertulis. Orang yang dalam bidang ini dapat beragumentasi meyakinkan
orang, menghibur, atau mengajar dengan efektif lewat kata-kata yang
diucapkannya. Kecerdasan ini memiliki empat keterampilan, yaitu
menyimak, membaca, menulis dan membaca.
Untuk selanjutnya marilah kita bahas bersama tentang pembelaj
aran dalam mengembangkan kecerdasan linguistik baik mengenai tujuan
yang ingin dicapai, materi pelajaran yang harus di berikan kiat atau cara
dalam pengambangannya.
1. Tujuan mengembangkan kecerdasan linguistik, yaitu;
1) Agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan
dengan baik.
2) Memiliki kemampuan bahasa untuk meyakinkan orang lain.
3) Mampu mengingat dan menghafal informasi.
4) Mampu memberikan penjelasan.
5) Mampu untuk membahas bahasa itu sendiri.
2. Materi program dalam kurikulum yang dapat mengembangkan
kecerdasan linguistik antara lain; abjad, bunyi, ejaan, membaja,
menulis, menyimak, berbicara atau berdiskusi dan menyampaikan
laporan secara lisan, bermain games atau mengisi teka-teki silang.
3. Kiat untuk mengembangkan kecerdasan linguistik pada anak sejak usia
dini, antara lain dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini salah
satunya adalah bermain huruf bermain mengenal huruf-huruf dapat
dilakukan sejak kecil, seperti bermain huruf-huruf sandpaper (amplas),
anak belajar menganali huruf-huruf dengan cara melihat dan
menyentubnya, di samping mendengarkan nama setiap huruf yang di
ucapkan oleh orang tua atau guru. Seiring dengan pemahaman anak
akan huruf dan penggunaannya, yaitu dengan bermain kartu bergambar
berikut kosakatanya. Jika anak sudah paham dengan penggunaan huruf
pada kata, ajaklah ia bermain tebak kata, misalnnya menyebutkan
13

benda yang bermula dengan huruf “B”. Permainan ini selain mengajak
anak mengenal huruf, juga dapat menambah perbendaharaan kata-
katanya. Penambahan kosa kata sangat membantu anak dalam
berbicara, agar ia tidak sering kehilangan kata-kata.
C. Permainan Kartu Huruf Untuk Meningkatan Kecerdasan Lingustik Pada
Anak Usia Dini
Permainan Kartu huruf bertujuan merangsang kemampuan membaca
anak dengan tekni fonik. Permainan ini dapat dibuat berbagai versi, yakni
versi huruf lepas, versi huruf awal, Versi susunan huruf, versi koleksi huruf
dan versi kata yang sania. Tiap-tiap versi mempunyai tujuan. Versi huruf
lepas, sesusi untuk identifikasi menambah kekayaan huruf anak, versi huruf
awal sesusi untuk identifikasi huruf dan menambah kemampuan grafofonemik
anak, versi susunan huruf sesuai untuk menumbuhkan sintetik dan versi
koleksi huruf sesuai untuk identifikasi huruf anak. (Tad’kiroatun Musflroh
2010:2-15)
14

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu serta Pihak yang Membantu Penelitian


1. Lokasi
Subjek pada penelitian ini adalah anak TK Pelangi Kota Solok
Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 17 orang (10 orang laki-laki
dan 7 orang perempuan)
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada TK Pelangi Kota Solok yang
terletak di Jalan Imam Bonjol Tanah Garam Kota Solok Penelitian ini
dilaksanakan dengan 2 siklus dalam rentang waktu :
Siklus I dari tanggal 01 s/d 05 Oktober 2018
Siklus II dari tanggal 15-19 Oktober 2018
3. Tema
Penilaian ini bertemakan “Upaya Peningkatan Kecerdasan
Linguistik Anak Melalui Kegiatan Bermain Huruf di TK Pelangi Kota
Solok”
4. Kelompok dan Karakteristik Anak
Penelitian ini dilaksanakan Di TK Pelangi Kota Solok yang beralamat
di Jalan Imam Bonjol Tanah Garam Kota Solok dengan karakteristik anak
yang komunikatif.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


1. Rencana Perbaikan Pertemuan I
a. Rencana yang akan dilakukan dalam perbaikan ini adalah:
1) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan
2) Guru menentukan tema
3) Gum menyediakan media/alat peraga
4) Guru menentukan tujuan pembelajaran

14
15

5) Guru membuat RKH untuk masing-masing kegiatan dengan teknik


yang berbeda
6) Guru mengamati anak dan memberikan penilaian
7) Guru mengevaluasi kegiatan anak
b. Tindakan
Tindakan pada perbaikan ini adalah melaksanakan kegiatan bermain
huruf membantu pengembangan kecerdasan linguistik anak pada
kegiatan inti.
c. Langkah-langkah perbaikan
1) Guru menjelaskan tentang huruf.
2) Guru menyiapkan kata-kata untuk menambah kosa kata anak.
3) Guru mengelompokkan huruf-huruf yang sama bunyinya dan
bentuknya.
4) Anak dimintak untuk menyebutkan dan menuliskan huruf yang
anak kenal.
5) Guru berdiskusi dengan anak tentang permainan huruf yang telah
dilakukan.
d. RKH yang terdiridari:
1) RKH 1 : Meniru tulisan Indonesia
2) RKH 2 : Meniru tulisan Susu coklat
3) RKH 3 : Melengkapi tulisan suku kata awalan yang sama
4) RKH 4 : Menulikan tulisan Burung kakak tua
5) RKH 5 : Melengkapi tulisan Burung kakak tua
e. Prosedur kerja
1) Guru memperlihatkan gambar media sebagai motivator anak
2) Guru menunjukan tulisan yang akan ditiru dan menyebutkan
masingmasing hurufnya
3) Mencocokan tulisan dengan kartu huruf yang ada.
4) Anak diberi alat untuk menirukan tulisan.
5) Anak mengerjakan dibawah bimbingan guru.
6) Guru memeriksa hasil kegiatan ának.
16

7) Guru mengumpulkan hasil tugas anak.


8) Guru memuji hasil kerja anak dan memberikan penilaian
2. Pelaksanan
a. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu “Upaya Meningkatkan
Kecerdasan Linguistik Melalui Bermain Huruf?’ pada anak di KT
Pelangi Kota Solok

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Perencanaan
a) Menyediakan alat dan bahan untuk permainan dalam kegiatan.
b) Merencanakan waktu pelaksanaan.
c) Mencoba mengunakan berbagai teknik untuk mengunakan alat.
d) Mengamati dan berkomunikasi mematau kecerdasan Linguistik
anak
e) Menetapkan media, alat dan teknik.
f) Menyusun serangkaian rencana tindakan menyeluruh yang
akan dilaksanakan.
17

2) Tindakan
Pelaksanaan tindakan sesuai dengan siklus yang telah dilaksanakan
yang dilakukan pada siklus I
Siklus I
a) Guru menyebutkan dan menuliskan bentuk huruf vokal dan
konsonan dengan tanya jawab untuk meningkatkan kecerdasan
lingustik anak.
b) Guru membagikan kartu huruf ke anak dan setiap anak
mendapatkan huruf yang berbeda.
c) Setiap anak diberi kesempatan menujukan huruf dan
menyebutkannya
d) Guru membagikan lembar kerja anak dan anak mengerjakan
dibawah bimbigan guru.
e) Guru mengamati hasil kerja anak dan mencatat hasil yang
dicapai menurut perkembagan kecerdasan linguistik anak.
f) Guru melaksanakan evaluasi tehadap kegiatan bermain dengan
huruf dan terhadap hasil yang telah dicapai serta merancang
tindakan berikutnya.
3) Refleksi
Evaluasi terhadap pencapaian yang di peroleh pada siklus I
didasarkan pada kecerdasan linguistik anak dijadikan dasar
perbaikan pada tindakan yang dilakukan pada siklus II
Siklus II
Pelaksanaan siklus II polanya sama dengan siklus I setelah melakukan
perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan evaluasi sebelumnya.
c. Pengamat
Penelitian ini di bantu oleh teman sejawat yang bertugas sebagai
pengamat dengan memberikan penilaian pada lembaran yang telah
disediakan oleh peneliti.
d. Prosedur umum pembelajaran
Adapun prosedur umum pembelajaran yang digunakan adalah:
18

1) Menjelaskan kegiatan
2) Melaksanakan kegiatan
3) Mengevaluasi kegiatan
3. Pengamatan/pengumpulan data/instrument
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian ini
dipergunakan instrument sebagai berikut:
a. Fomat Observassi
Fomat observasi dipergunakan tintuk mengetahui kesesuasian
pelaksanaan tindakan dengan rencana yang disusun sebelumnya.
Tabel. 1. Contoh Fomat Observasi
Penilaian
No Aspek yang Dinilai BB MB BSH
f % f % f %
1 Mampu mengenal huruf
vocal dan konsonan
2 Mampu menyebutkan huruf
vokal dan konsonan
3 Anak mampu menuliskan
huruf dengan benar

b. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan hasil kecerdasan liguistik anak yang
ditulis guru.
c. Dokumentasi
Merupakan gambar gambar foto kegiatan yang dilakukan anak selama
penelitian.
C. Teknik Analisis
1) Analisis observasi
Hasil observasi dianalisis sesuai dengan penelitian di PAUD, yakni
dengan mengunakan statistik persentase (%).
2) Analisis Lapangan
Yakni hasil pegamatan guru yang dituangkan dalam lembaran observasi.
19

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Rancangan Satu Siklus
Siklus : I (Pertama)
Tema/Sub Tema : Kebutuhanku/Minuman
Kelompok : B
Tanggal : 1 s.d 5 oktober 2018
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik dengan
menggunakan teknik bermain huruf di TK Pelangi Kota
Solok
Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakakan dapat didentifikasikan
beberapa Masalah yang dihadapi pada tahap rasa tanggung jawab anak di TK
Pelangi Kota Solok Solok sebagai berikut:
a. Kurangnya pengenalan anak tentang penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar
b. Pelaksanaan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat oleh
pendidik
c. Media pembelajaran atau bahan dari kegiatan pembelajaran yang kurang
diminati anak
d. Kurangnya informasi tentang manfaat kegiatan yang dilakukan
Analisis Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan anak dalam mengenal huruf untuk meningkatkan kecerdasan
linguistik anak masih kurang perkembangannya.
Dari permasalahan yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kegiatan
yang dilaksanakan guru kurang menarik bagi anak, untuk itu upaya
peningkatan kecerdasan linguistik anak dapat diatasi dengan menggunakan

19
20

berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan


linguistik anak.
Perumusan Masalah:
Apakah dengan bermain huruf dapat meningkatkan kecerdasan linguistik
pada anak melalui bermain huruf di TK Pelangi Kota Solok Solok.
21

RPPH
SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik anak melalui bermain


huruf
Siklus ke : 1
Hari/tanggal : Kecerdasan linguistik 1 Oktober 2018

Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan:


A. Kegiatan penggembangan I (Pembukaan)
 Judul Kegiatan: menirukan beberapa minuman sehat
 Pengelolaan Kelas
Penataan Ruang:
1. Penataan Ruang diubah menjadi area kosong untuk membentuk
kelompok
2. Pengoranisasian anak : posisi anak diubah menjadi bentuk lingkaran
dengan posisi duduk.
 Langkah-Langkah Perbaikan
1. Guru mencontohkan cara melengkapi tulisan pada suku kata secara
utuh
2. Guru meminta anak mengikuti langkah yang dilakukan guru
3. Guru mengajak anak melakukan secara bersama-sama
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul Kegiatan : Menghubungkan Gambar Minuman sehat dengan kata,
menghitung jumlahnya, menyusun kata, gambar Susu coklat
 Pengelolaan Kelas
1. Guru mengatur posisi anak duduk dengan kelompok, sesuai dengan
kelompoknya.
2. Guru berdiri didepan Kelas, sedangkan anak duduk di Kelompok yang
telah ditentukan
22

 Langkah-langkah Perbaikan
a. Guru menyebutkan simbol-simbol huruf vokal dan konsonan pada
tulisan susu coklat
b. Guru meminta anak menghitung gambar jumlah botok Minuman
c. Guru memperlihatkan gambar dan tulisan susu coklat
d. Setelah itu anak diminta untuk mendengarkan lagi kegiatan yang akan
dilakukan yaitu melengkapi tulisan yang rumpang pada tulisan susu
coklat
e. Guru membimbing anak dalam menyusun suku kata tulisan susu
coklat
f. Guru memeriksa hasil kegiatan anak
C. Kegiatan Pengembangan III (penutup)
 Judul Kegiatan : Membaca iqra, Tanya jawab
 Penggelolaan Kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja seperti biasa
2. Pengoranisasian: Anak-anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah:
1. Guru meminta anak untuk membaca iqra
2. Guru membantu anak dalam membaca iqra
3. Guru menanya kegiatan anak hari ini
23

LEMBAR REFLEKSI I
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : MELIA MARIAN SURI TK/KB/TPA : TK Pelangi


NIM : 835489196 Kelompok : B
Program Studi : SI PG PAUD Pertemuan ke : 1
UPBJJ-UT : 14 Padang Pokjar : Kubung Kab. Solok

Reaksi anak terhadap proses pengembangan di lakukan. Anak menyukai


kegiatan yang saya lakukan walaupun mereka merasa kesulitan dalam melengkapi
suku kata susu coklat, akan tetapi mereka terus berusaha.
Secara keseluruhan kelemahan dalam kegiatan pengembangan yang
dilakukan. Dalam membimbing anak melengkapi suku kata tulisan susu coklat
saya duduk diskusi sehingga anak agak kesulitan mengikuti instruksi yang saya
berikan. Secara keseluruhan kelebihan dalam pengembangan di lakukan. Alat
peraga yang saya gunakan sangat menarik bagi anak. Hal-hal unik yang ditemui
dalam kegiatan pengembangan. Terlihat semangat dan motivasi anak untuk
melengkapi suku sesuai gambar.
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan, maka yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya. Membimbing
anak dengan posisi duduk dengan melingkar sehingga anak dapat melihat dengan
jelas apa yang saya instruksikan dan dalam memakai alat peraga akan saya
variasikan.
24

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : II (Dua)
TemalSub Tema : Binatang/Binatang Bersayap
Kelompok : B
Tanggal : 15 s. d 20 Oktober 2018
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik anak melalui bermain
huruf di TK Pelangi

Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang dikemukakakan dapat didentifikasikan
beberapa Masalah yang dihadapi Pada tahap rasa tanggung jawab anak di TK
Pelangi sebagai berikut:
a. Kurangnya pengenalan anak tentang penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar
b. Pelaksanaan penggunaan bahasa Indonesia yang kurang tepat oleh
pendidik
c. Media pembelajaran atau bahan dari kegiatan pembelajaran yang kurang
diminati anak
d. Kurangnya informasi tentang manfaat kegiatan yang dilakukan
Analisis Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan anak dalam mengenal huruf untuk meningkatkan kecerdasan
linguistik anak masih kurang perkembangannya.
Dari permasalahan yang ditemukan di lapangan terlihat bahwa kegiatan
yang dilaksanakan guru kurang menarik bagi anak, untuk itu upaya
peningkatan kecerdasan linguistik anak dapat diatasi dengan menggunakan
berbagai kegiatan yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan
linguistik anak.
Perumusan Masalah:
Apakah dengan bermain huruf dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada
anak melalui bermain huruf di TK Pelangi Kota Solok Solok.
25

RPPH
SKENARIO PERBAIKAN
Tujuan perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik anak melalui bermain
huruf
Siklus Ke : II
Hari/Tanggal : 15 Oktober 2018

Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:


A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul Kegiatan : Menyebutkan beberapa macam pakaian Pengelolaan
Kelas
1. Anak dibagi beberapa kelompok
2. Pengorganisasian anak posisi anak diubah sesuai dengan kelompok
masing-masing sambil berdiri
 Langkah-langkah perbaikan:
1. Guru mengajak anak untuk duduk
2. Guru meniberikan arahan kepada anak
3. Guru mengajak untuk melakukan bersama
4. Guru meminta untuk memulai kegiatan tersebut
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan melengkapi tulisan burung kakak tua
 Pengelolaan Kelas:
1. Guru meminta anak untuk duduk
2. Guru berdiri didepan kelas, sedangkan anak duduk
 Langkah- langkah Perbaikan:
1. Guru menjelaskan aturan kegiatan tentang cara bermain huruf
2. Guru meminta agar mendengar penjelasan dari guru
3. Guru meminta memulai kegiatan tersebut
C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)
 Judul Kegiatn : Membaca iqra, Tanya jawab
 Penggelolaan Kelas
26

1. Penataan ruang Posisi kursi dan meja seperti biasa


2. Pengoranisasian : Anak-anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah:
1. Guru meminta anak untuk membaca iqra
2. Guru membantu anak dalam membaca iqra
3. Guru menanya kegiatan anak hari ini
27

LEMBAR REFLEKSI II
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN

Nama : MELIA MARIAN SURI TK/KB/TPA : TK Pelangi


NIM : 835489196 Kelompok : B
Program Studi : SI PG PAUD Pertemuan ke : 1
UPBJJ-UT : 14 Padang Pokjar : Kubung Kab. Solok
Reaksi anak terhadap proses pengembangan yang dilakukan.
Alhamdulillah sebagian besar anak memberikan respon yang baik pada kegiatan
menyusun huruf tulisan burung kakak tua.
Secara keseluruhan kelemahan dalam kegiatan pengembangan yang saya
lakukan. Instruksi/perintah yang saya berikan kepada anak kurang dipahami anak
dengan baik secara bahasa ataupun intonasi suara. Secara keseluruhan kelebihan
dalam pengembangan yang dilakukan. Saya selalu memberikan bantuan kepada
anak yang belum mampu menyusun suku pada kalimat rumpang pada tulisan
burung kakak tua. Hal-hal unik yang ditemui dalam kegiatan
pengembangan.Walaupun mereka kesusahan dalam melipat tetapi mereka ingin
terus mencoba, mereka tidak mau mengatakan bosan jika ditanya.
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan maka yang akan dilakukan
untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya. Meningkatkan
lagi cara dalam mengajar anak didik sampai mereka menguasai sepenuhnya dan
memperjelas instruksi dan suara saya agar semua anak mengerti dan dapat
mendengar dengan jelas.
28

B. PEMBAHASAN PER SIKLUS


1. Kondisi Awal
Sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan penelitian pada
kondisi awal yang dilakukan terlebih dahulu dengan observasi tentang
kecerdasan linguistik anak dikelompok B di TK Pelangi Kota Solok dalam
hal ini peneliti mengamati bahwa kecerdasan linguistik anak masih sangat
rendah, anak masih belum dapat mengenal berbagai kegiatan dengan baik.
Hal ini dapat disebabkan karena kurang menariknya media dan metode
yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sehingga anak tidak
tertarik untuk mengikutnya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terlihat bahwa
kecerdasan linguistik pada anak di TK Pelangi Kota Solok sangat rendah.
Hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian lebih
lanjut untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak TK Pelangi melalui
bermain huruf.
2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan I
dilakasanakan hari Kecerdasan linguistik 1 Oktober 2018. Kegiatannya
terdiri dari skenario perbaikan, RPPH perbaikan, serta refleksi pelaksanan
perbaikan dan keberhasilan maupun kegagalannya.
1) Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan pada hari (pertama)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik anak
melalui bermain huruf
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Kecerdasan linguistik, 1 Oktober 2018
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a) Kegiatan pengembangan:
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan
di dalam ruangan terfokus pada kecerdasan linguistik anak. Dalam
RPPH ini anak diajak bermain dan melakukan kegiatan bermain
29

huruf yang bervariasi untuk meningkatkan kecerdasan linguistik


anak.
b) Pengelolaan Kelas Penataan Ruang:
(1) Penataan wang diubah menjadi area kosong untuk membentuk
kelompok
(2) Pengorganisasian anak, posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran.
Langkah-langkah perbaikan:
- Kegiatan pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak diluar ruangan dan didalam
ruangan terfokus pada kecerdasan linguistik anak. Dalam
RPPH ini anak-anak diajak bermain dan melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kecerdasan linguistik secara
bersama-sama dan setelah itu diperbolehkan mengerjakan satu
persatu dikelompok masing-masing.
- Langkah perbaikan:
1. Guru mengatur posisi anak untuk duduk berkelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibagi
2. Guru menjelaskan aturan kegiatan tentang cara bagaimana
cara menyusun huruf pada tulisan susu coklat
3. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana melengkapi suku
kata yang rumpang pada suku kata susu coklat
4. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana cara
menghubungkan gambar dengan bermain huruf.
- Pengelolaan Kelas
 Penataan ruangan
Penataan kelas yang semula duduk dalam satu lingkaran,
sekarang dibagi menjadi beberapa kelompok dan duduk
membentuk lingkaran
30

 Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan menyusun huruf
susu coklat dan melengkapi suku kata yang rumpang pada
kata susu coklat serta menghubungkan cara metode
bermain huruf
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus I pada hari Kecerdasan linguistik 01
Oktober 2018. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak melakukan kegiatan menyusun kata susu coklat
b. Anak melakukan kegiatan melengkapi suku kata rumpang pada
tulisan susu coklat
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kecerdasan linguistik anak melalui bermain
huruf adalah kegiatan anak belum meningkat sebelumnya.
Ketertarikan anak mulai terlihat akan tetapi ada beberapa anak
belum mampu menyusun kata susu coklat dengan seutuhnya.
 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhaap anak,
tentyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam menyusun
kata susu coklat peneliti melanjutkan kepertemuan kedua.
31

Sebelum melanjutkan kepertemuan kedua, terlebih dahulu


penetiti mengevaluasi kegiatan yang harus diperbaiki agar terjadi
peningkatan pada pertemuan kedua. peneliti harus menciptakan
kegiatan yang menarik pada anak
Pertemuan Kedua (II)
Pada awal pertemuan Kedua di siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa 2 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, do’a
b. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Membuat bentuk gambar susu coklat
b. Melengkapi suku kata rumpang pada tulisan susu coklat
d. Meniru tulisan Susu coklat
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan kecerdasan linguistik anak, adalah kegiatan yang
dilakukan anak mulai ada peningkatan.
 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak
ternyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam membuat
menyusun huruf pada tulisan susu coklat, mengelompkkan suku
kata tulisan susu coklat sesuai ukuran dan meniru tulisan susu
coklat, maka peneliti melanjutkan kepertemuan ketiga.
Pertemuan Ketiga (III)
Pada pertemuan ketiga di siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
03 Oktober 2018
32

Kegiatan Awal (30 menit)


a. Berbaris, salam, do’a
b. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak menyusun kata tulisan susu coklat
b. Anak mengelompokkan suku kata tulisan burung kakak tua
c. Anak menyusun dan menempel tulisan susu coklat
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Berdasarkan observasi dan hasil kegiatan pembelajaran
pada pertemuan 3 yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
kemampuan anak dalam. berbagai kegiatan mengalami
peningkatan. Namun peningkatan ini masih belum mencapai
ketentuan yang diharapkan.
 Refleksi
Pada pertemuan ketiga ini media yang diguanakan kurang
menarik sehingga anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan hari
ini. Untuk itu pada tahap selanjutnya peneliti akan menyiapkan
media yang menarik, agar thpat meanarik minat anak dalam
melakukan kegiatan.
Pertemuan Keempat (IV)
Pada pertemuan ke empat siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis 04 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik, merayap dan merangkak dengan variasi kekursi
masing-masing
33

Kegiatan Inti (60 menit)


a. Anak menyusun tulisan susu coklat
b. Anak melengkapi kalimat rumpang suku kata susu coklat
c. Anak menuliskan tulisan susu coklat
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir Berdo’a, nyanyi,
salam, pulang
 Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil kegiatan
pembelajaran, maka dapat dilihat pada pertemuan sebelumnya
peneliti melakukan tindakan-tindakan maka dilihat sudah ada
peningkatan dipertemuan yang ke empat.
 Refleksi
Dalam kegiatan yang keempat kegiatan yang digunakan
sudah mulai ada peningkatan yang sangat baik, dan peneliti akan
berusaha untuk lebih baik meningkatkan lagi
Pertemuan Kelima (V)
Pada pertemuan kelima siklus I dilaksanakan pada Jumat 5
oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, nyanyi dan do’a
b. Menyanyikan lagu
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Anak mencocokkan gambar dengan tulisan
b. Anak melengkapi suku kata rumpang pada tulisan susu coklat
c. Anak menyusun suku kata kata tulisan susu coklat
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
34

 Observasi
Hasil observasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik anak melalui
bermain huruf sudah mulai meningkat.
 Refleksi
Dalam penyediaan alat dan sumber belajar sudah sangat
baik, dan setelah direnungkan dan kelima pertemuan diatas
ternyata dalam kegiatan kecerdasan linguistik anak melalui
bermain huruf di TK Pelangi Kota Solok belum mencapai target
yang ditentukan, maka peneliti perlu melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus II

3. Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I masih ada beberapa hal
yang perlu dilakukan perbaikan, atas dasar itu peneliti akan melajutkan
pada siklus ke II.
Siklus II dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan. Pertemuan 1
dilaksanakan pada hari Selasa, 15 oktober sampai dengan hari Kecerdasan
linguistik 19 Oktober 2018 Kegiatannya terdiri dari skenario, perbaikan,
RKH perbaikan, serta refleksi pelaksanaan perbaikan.
1) Skenario Perbaikan
Skenario perbaikan pada hari (pertama)
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kecerdasan linguistik anak
melalui bermain huruf
Siklus ke : I
Hari/tanggal : Kecerdasan linguistik, 15 Oktober 2018
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan:
a) Kegiatan pengembangan:
Kegiatan anak selama ini lebih banyak diluar ruangan dan
di dalam ruangan terfokus pada kecerdasan linguistik anak. Dalam
RPPH ini anak diajak bermain dan melakukan kegiatan bermain
35

huruf yang bervariasi untuk meningkatkan kecerdasan linguistik


anak.
b) Pengelolaan Kelas Penataan Ruang:
(1) Penataan wang diubah menjadi area kosong untuk membentuk
kelompok
(2) Pengorganisasian anak, posisi anak diubah menjadi bentuk
lingkaran.
Langkah-langkah perbaikan:
- Kegiatan pengembangan
Kegiatan anak yang lebih banyak diluar ruangan dan didalam
ruangan terfokus pada kecerdasan linguistik anak. Dalam
RPPH ini anak-anak diajak bermain dan melakukan kegiatan
yang berhubungan dengan kecerdasan linguistik secara
bersama-sama dan setelah itu diperbolehkan mengerjakan satu
persatu dikelompok masing-masing.
- Langkah perbaikan:
1. Guru mengatur posisi anak untuk duduk berkelompok
sesuai dengan kelompok yang telah dibagi
2. Guru menjelaskan aturan kegiatan tentang cara bagaimana
cara menyusun huruf pada tulisan burung kakak tua
3. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana melengkapi suku
kata yang rumpang pada suku kata burung kakak tua
4. Guru menjelaskan kegiatan bagaimana cara
menghubungkan gambar dengan bermain huruf.
- Pengelolaan Kelas
 Penataan ruangan
Penataan kelas yang semula duduk dalam satu lingkaran,
sekarang dibagi menjadi beberapa kelompok dan duduk
membentuk lingkaran
36

 Pengorganisasian anak
Setiap kelompok anak melakukan kegiatan menyusun huruf
burung kakak tua dan melengkapi suku kata yang rumpang
pada kata burung kakak tua serta menghubungkan cara
metode bermain huruf
2) Pelaksanaan
Pertemuan Pertama (1)
Pada pertemuan I di siklus I pada hari Kecerdasan linguistik 15
Oktober 2018. Alokasi waktu 2 jam pelajaran.
Kegiatan awal (30 menit)
a. Berbaris, alam, nyanyi, do’a
b. Kegiatan Fisik meloncat dari kursi
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak melakukan kegiatan menyusun kata burung kakak tua
b. Anak melakukan kegiatan melengkapi suku kata rumpang pada
tulisan burung kakak tua
Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan peningkatan kecerdasan linguistik anak melalui bermain
huruf adalah kegiatan anak belum meningkat sebelumnya.
Ketertarikan anak mulai terlihat akan tetapi ada beberapa anak
belum mampu menyusun kata burung kakak tua dengan seutuhnya.
 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhaap anak,
tentyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam menyusun
kata burung kakak tua peneliti melanjutkan kepertemuan kedua.
37

Sebelum melanjutkan kepertemuan kedua, terlebih dahulu


penetiti mengevaluasi kegiatan yang harus diperbaiki agar terjadi
peningkatan pada pertemuan kedua. peneliti harus menciptakan
kegiatan yang menarik pada anak
Pertemuan Kedua (II)
Pada awal pertemuan Kedua di siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa 16 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, do’a
b. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Membuat bentuk gambar binatang burung kakak tua
b. Melengkapi suku kata rumpang pada tulisan burung kakak tua
c. Meniru tulisan Susu coklat
Kegiatan Penutup (30 menit)
e. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
f. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
g. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap anak pada
kegiatan kecerdasan linguistik anak, adalah kegiatan yang
dilakukan anak mulai ada peningkatan.
 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap anak
ternyata belum berhasil dalam ketertarikan anak dalam membuat
menyusun huruf pada tulisan burung kakak tua, mengelompkkan
suku kata tulisan burung kakak tua sesuai ukuran dan meniru
tulisan burung kakak tua, maka peneliti melanjutkan kepertemuan
ketiga.
38

Pertemuan Ketiga (III)


Pada pertemuan ketiga di siklus I dilaksanakan pada hari Rabu
17 Oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, do’a
b. Menyanyikan lagu-lagu
Kegiatan inti (60 menit)
a. Anak menyusun kata tulisan burung kakak tua
b. Anak mengelompokkan suku kata tulisan burung daruda
c. Anak menyusun dan menempel tulisan burung kakak tua
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Berdasarkan observasi dan hasil kegiatan pembelaaran pada
pertemuan 3 yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
kemampuan anak dalam. berbagai kegiatan mengalami
peningkatan. Namun peningkatan ini masih belum mencapai
keyentuan yang diharapkan.
 Refleksi
Pada pertemuan ketiga ini media yang diguanakan kurang
menarik sehingga anak tidak begitu tertarik dengan kegiatan hari
ini. Untuk itu pada tahap selanjutnya peneliti akan menyiapkan
media yang menarik, agar thpat meanarik minat anak dalam
melakukan kegiatan.
Pertemuan Keempat (IV)
Pada pertemuan ke empat siklus I dilaksanakan pada hari
Kamis 18 oktober 2018
39

Kegiatan Awal (30 menit)


a. Berbaris, salam, nyanyi do’a
b. Kegiatan Fisik, merayap dan merangkak dengan variasi kekursi
masing-masing
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Anak menyusun tulisan burung kakak tua
b. Anak melengkapi kalimat rumpang suku kata burung kakak tua
c. Anak menuliskan tulisan burung kakak tua
Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir Berdo’a, nyanyi,
salam, pulang
 Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan hasil kegiatan
pembelajaran, maka dapat dilihat pada pertemuan sebelumnya
peneliti melakukan tindakan-tindakan maka dilihat sudah ada
peningkatan dipertemuan yang ke empat.
 Refleksi
Dalam kegiatan yang keempat kegiatan yang digunakan
sudah mulai ada peningkatan yang sangat baik, dan peneliti akan
berusaha untuk lebih baik meningkatkan lagi
Pertemuan Kelima (V)
Pada pertemuan kelima siklus I dilaksanakan pada Jumat 19
oktober 2018
Kegiatan Awal (30 menit)
a. Berbaris, salam, nyanyi dan do’a
b. Menyanyikan lagu
Kegiatan Inti (60 menit)
a. Anak mencocokkan gambar dengan tulisan
b. Anak melengkapi suku kata rumpang pada tulisan burung kakak
tua
40

c. Anak menyusun suku kata kata tulisan burung kakak tua


Kegiatan penutup (30 menit)
a. Anak melakukan kegiatan membaca iqra
b. Diskusi tentang kegiatan awal sampai akhir
c. Berdo’a, nyanyi, salam, pulang
 Observasi
Hasil observasi dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan linguistik anak melalui
bermain huruf sudah mulai meningkat.
 Refleksi
Dalam penyediaan alat dan sumber belajar sudah sangat
baik, dan setelah direnungkan dan kelima pertemuan diatas
ternyata dalam kegiatan kecerdasan linguistik anak melalui
bermain huruf di TK Pelangi Kota Solok belum mencapai target
yang ditentukan, maka peneliti perlu melakukan perbaikan
pembelajaran pada siklus II

B. Pembahasan dan Setiap Siklus


1. Deskripsi Siklus I
Penelitian Siklus I ini dilaksanakan 5 (lima) kali pertemuaan,
Pertemuan pertama pada tanggal 01 Oktober 2018, pertemuan kedua pada
tanggal 02 Oktober 2018, pertemuan ketiga pada tanggal 03 Oktober
2018, pertemuan ke empat pada tanggal 04 Oktober 2018, pertemuan ke
lima 05 Oktober 2018, kemudian pada tanggal 08 Oktober 2018 peneliti
melakukan refleksi siklus I dan pada tanggal 09 Oktober 2018 peneliti
melakukan penyusunan rencana Siklus II
41

Tabel hasil penelitian Siklus I


Penilaian I Penilaian II Penilaian III Penilaian IV Penilaian V
No. Aspek yang diamati BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB
f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f %
1 Anak mampu mengenal
huruf vokal dan 9 53 5 29 3 18 7 41 5 29 5 29 7 41 4 24 6 35 4 24 6 35 7 41 2 12 7 41 8 47
konsonan
2 Anak mampu
menyebutkan huruf 8 47 6 35 3 18 6 35 7 41 4 24 5 29 7 41 5 29 4 24 7 41 6 35 3 18 7 41 7 41
vokal dan kosonan
3 Anak mampu
menuliskan huruf 10 59 5 29 2 12 7 41 6 35 4 24 6 35 6 35 5 29 4 24 6 35 7 41 2 12 7 41 8 47
dengan benar

a. Pertemuan pertama pada 01 Oktober 2018; peneliti melakukan


kegiatan pengenalan huruf vokal dan konsonan. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara, menyebutkan huruf Indonesia dengan kartu huruf,
menunjukan mana huruf vokal dan mana yang huruf konsonannya.
Dan selanjutnya anak dapat meniru tulisan Indonesia dibawah
bimbingan guru. Semua peristiwa tersebut diamati oleh peneliti yang
dibantu oleh teman sejawat (Obsever) untuk mengambil data dan
dokumentasi. Melihat hasil dan kegiatan mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan dengan kartu huruf, yang mampu mengenal huruf
vokal dan huruf konsonan, 3 orang Berkembang Sangat Baik, 5 orang
yang Berkembang Sesuai Harapan, 9 orang yang Belum Berkembang,
yang mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan, 3 orang
Berkembang Sangat Baik, 6 orang yang Berkembang Sesuai Harapan,
8 orang yang Belum Berkembang, yang mampu menuliskan huruf
vokal dan konsonan, 2 orang Berkembang Sangat Baik, 5 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 10 orang yang Belum Berkembang.
b. Pada pertemuan ke dua pada tangga 02 Oktober 2018 anak melakukan
kegiatan meniru tulisan Susu coklat dengan langkah-langkah yang
sama dengan pertemuan satu. Yang mampu mengenal huruf vokal dan
huruf konsonan, 5 orang Berkembang Sangat Baik, 5 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 7 orang yang Belum Berkembang, yang
mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan, 4 orang Berkembang
Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 6 orang yang
Belum Berkembang, yang mampu mampu menuliskan huruf vokal dan
42

kohsonan, 4 orang Berkembang Sangat Baik, 6 orang yang


Berkembang Sesuai Harapan, 7 orang yang belum bias
c. Pada pertemuan ketiga pada tanggal 03 Oktober 2018, peneliti
melakukan kegiatan melengkapi tulisan kata awalan yang sama,
Melihat hasil dari kegiatan melengkapi suku kata berawalan yang sama
dengan huruf. Yang mampu mengenal huruf vokal dan huruf
konsonan, 6 orang Berkembang Sangat Baik, 4 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 7 orang yang Belum Berkembang, Yang
mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan, 5 orang Berkembang
Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 5 orang yang
Belum Berkembang,Yang mampu mampu menuliskan huruf vokal dan
konsonan, 5 orang Berkembang Sangat Baik, 6 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan , 6 orang yang Belum Berkembang.
d. Pada pertemuan ke empat anak Dapat Mengenal Huruf Vokal dan
Konsonan Dengan Tulisan Susu coklat pada tanggal 04 Oktober 2018,
peneliti melakukan teknik pengenalan huruf vokal dan konsonan pada
tulisan Susu coklat, dengan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
sama dengan pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan hasil penelitian
dari kecerdasan linguistik anak untuk indikator pengenalan huruf vokal
dan konsonan pada tulisan susu coklat Melihat hasil dari kegiatan
melengkapi tulisan susu coklat dengan huruf, Yang mampu mengenal
huruf vokal dan huruf konsonan, 7 orang Berkembang Sangat Baik, 6
orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 4 orang yang Belum
Berkembang, Yang mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan, 6
orang Berkembang Sangat Baik, 7 Oranng yang Berkembang Sesuai
Harapan, 4 orang yang Belum Berkembang. Yang mampu menuliskan
huruf vokal dan konsonan, 7 orang Berkembang Sangat Baik, 6 orang
yang Berkembang Sesuai Harapan, 4 orang yang Belum Berkembang.
e. Pertemuan kelima ini dilakukan pada tanggal 05 Oktober 2018,
kegiatan yang dilakukan adalah meniru tulisan Susu coklat dengan
cara mencocokan huruf vokal dan konsonan pada tulisan Susu coklat.
43

Melihat hasil dan kegiatan melengkapi tulisan Susu coklat dengan


huruf, Yang mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan 8
orang Berkembang Sangat Baik, 7 Orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 2 orang yang Belum Berkembang. Yang mampu
menyebutkan huruf vokal dan konsonan, 7 Orang Berkembang Sangat
Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 3 orang yang Belum
Berkembang. Yang mampu mampu menuliskan huruf vokal dan
konsonan, 8 orang Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 2 orang yang Belum Berkembang.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari grafik berikut:

Grafik. 1 Peningkatan Kecerdasan Linguistik Anak pada Siklus I

Dan hasil penelitian Siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan


mengenal huruf vokal dan konsonan dengan berbagai cara, secara
umum mengalami peningkatan pada setiap kali pertemuan. Namun
semua itu belum sesuai dengan yang peneliti harapkan maka dilakukan
penelitian lanjutan pada Siklus II.
2. Deskripsi Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan 5 kali pertemuan. Pertemuan
pertama pada tanggal 15 Oktober 2018, pertemuan kedua pada tanggal 16
Oktober 2018, pertemuan ketiga tanggal 17 Oktober 2018, pertemuan
keempat tanggal 18 Oktober 2018 dan pertemuan kelima tanggal 19
Oktober 2018. Peneliti langsung melakukan refleksi sildus II.
Pelaksanaan penelitian pada Siklus II secara umum sama dengan
pelaksanaan pada Siklus I. Objek pengamatanya adalah beberapa aktivitas
44

anak dalam proses pembelajaran kegiatan mengenal huruf dengan berbagai


cara/teknik. Untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak peneliti
mengaclakan kegiatan bermain huruf yang berbeda dan siklus I, dengan
menggunakan berbagai metode untuk melakukan kegiatan tersebut.
Adapun maksud dan perbedaan metode itu untuk membuat menjadi
senang dan meransang minat anak sehingga anak lebih bersemangat dan
memperkaya rasa ingin tahu. Sedangkan aspek penilaian pada silkus II
sama dengan Siklus I yaitu, mengenal, meyebutkan dan menuliskan huruf
vokal dan konsonan.
Dari hasil pengamatan/observasi yang dilakukan pada Siklus II
(selama 5 kali pertemuan) dapat dilihat hasil obsevasi pada tabel 4 berikut:
Tabel 3. Hasil Penelitian Siklus II
Penilaian I Penilaian II Penilaian III Penilaian IV Penilaian V
No. Aspek yang diamati BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB BB BSH BSB
f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f % f %
1 Anak mampu mengenal
huruf vokal dan 0 0 7 41 10 59 0 0 6 35 11 65 0 0 4 24 13 76 0 0 3 18 14 82 0 0 1 6 16 94
konsonan
2 Anak mampu
menyebutkan huruf 2 12 7 41 8 47 1 6 7 41 9 53 0 0 7 41 10 59 0 0 4 24 13 76 0 0 3 18 14 82
vokal dan kosonan
3 Anak mampu
menuliskan huruf 1 6 7 41 9 53 0 0 7 41 10 59 0 0 5 29 12 71 0 0 4 24 13 76 0 0 2 12 15 88
dengan benar

a. Pertemuan I: Melengkapi huruf abjad dengan huruf konsonan


Pertemuan I pada tanggal 15 Oktober 2018, peneliti melakukan
memotivasi anak dengan gambar Susu coklat dan Binatang Burung
kakak tua dengan melakukan kegiatan melengkapi tulisan”
1) Yang mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan, 10 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 0 yang Belum Berkembang.
2) Yang mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan 8 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 2 yang Belum Berkembang.
3) Yang mampu menuliskan huruf vokal dan konsonan 9 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 rang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 1 orang yang Belum Berkembang.
45

b. Pertemuan II
Pada pertemuan kedua pada tanggal 16 Oktober 2018, peneliti
melakukan kegiatan bermain huruf dengan teknik menirukan kembali
urutan kata dengan cara membisikan pada teman dan meniru tulisan
kata yang dibisikan dan memberikan hasil bisikan itu kepada guru
secara berkelompok. Melihat hasil dan kegiatan meniru kembali empat
sampai lima urutan kata:
1) Yang mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan, 11 orang
Berkembang Sangat Baik, 6 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 0 yang Belum Berkembang.
2) Yang mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan 9 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 1 orang yang Belum Berkembang.
3) Yang mampu menuliskan huruf vokal dan konsonan, 10 orang
Berkembang Sangat Baik, 7 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 0 orang yang Belum Berkembang.
c. Pertemuan III : Bercerita tentang gambar dan menirukan huruf vokal
dan konsonan
Pada pertemuan III tanggal 17 Oktober 2018 peneliti
melakukan kegiatan, bercerita tentang gambar dan menirukan huruf
vokal dan konsonan pada tulisan jenis alat musik dengan menyebutkan
masing-masing huruf pada tulisan alat musik dengan tetap
memperhatikan bahasa anak dalam menyebutkan huruf dan kata-kata
sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar. Melihat hasil dan
kegiatan bercerita tentang gambar dan menirukan berbagai lambang
huruf.
Yang mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan, 13
orang Berkembang Sangat Baik, 4 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 0 yang Belum Berkembang. Yang mampu menyebutkan
huruf vokal dan konsonan, 10 orang, Berkembang Sangat Baik, 7
orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 0 orang yang Belum
46

Berkembang.Yang mampu mampu menuliskan huruf vokal dan


konsonan, 12 Orang Berkembang Sangat Baik, 5 Orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 0 yang Belum Berkembang
d. Pertemuan IV
Pada pertemuan ke IV pada tanggal 18 Oktober 2018, peneliti
melakukan bermain huruf dengan meniru berbagai lambang huruf dan
mencocokan bilangan dengan tulisannya. Yang mampu mengenal
huruf vokal dan huruf konsonan, 14 orang Berkembang Sangat Baik, 3
orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 0 orang yang Belum
Berkembang.Yang mampu menyebutkan huruf vokal dan konsonan,
13 orang Berkembang Sangat Baik, 4 orang yang Berkembang Sesuai
Harapan, 0 yang Belum Berkembang.Yang mampu mampu
menuliskan huruf vokal dan konsonan, 13 orang Berkembang Sangat
Baik, 4 orang yang Berkembang Sesuai Harapan, 0 yang Belum
Berkembang.
e. Pertemuan V
Petemuan ke V ini dilakukan 19 Oktober 2018, kegiatan
bermain huruf yang dilakukan adalah dengan menyebutkan simbol-
simbol huruf vokal dan konsonan dilingkungan sekitar (bagian-bagian
Burung kakak tua) dan menirukan kembali tulisan dan berbagai
lambang huruf pada tulisan Burung kakak tua. Dikegiatan inti lain
bermain huruf huruf.
Melihat hasil dan kegiatan menyebutkan dengan hasil Yang
mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan, 16 orang
Berkembang Sangat Baik, 1 orang yang Berkembang Sesuai Harapan,
0 yang Belum Berkembang.Yang mampu menyebutkan huruf vokal
dan konsonan, 14 orang Berkembang Sangat Baik, 3 orang yang
Berkembang Sesuai Harapan, 0 yang Belum Berkembang, yang
mampu mampu menuliskan huruf vokal dan konsonan, 15 orang
Berkembang Sangat Baik, 2 orang yang Berkembang Sesuai Harapan,
47

0 yang Belum Berkembang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari


grafik berikut:

Grafik 2. Peningkatan Kecerdasan Linguistik Anak pada Siklus II

Dari hasil penelitian Siklus I dapat disimpulkan bahwa kegiatan


mengenal huruf dengan berbagai cara dengan beberapa teknik
permainan secara umum mengalami peningkatan terutam pada
pertemuan III ke V pada kemampuan menuliskan huruf dengan benar.
Hal ini dapat dilihat pada penilaian kemampuan anak yang
Berkembang Sangat Baik pada aspek mengenal huruf vokal dan
konsonan pada pertemuan I hasilnya 59%, pertemuai II hasil 65%,
pertemuan III hasilnya 76%, pertemuan IV hasilnya82%, pertemuan V
hasilnya 94%. Adapun pada aspek menyebutkan huruf vokal dan
konsonan pertemuan I hasilnya 47%, pertemuan II hasil 53%,
pertemuan III hasilnya 59%, pertemuan IV hasilnya 76%, pertemuan V
hasilnya 82%. Sedangkan untuk mampu menuliskan huruf kedalam
kata pada bermain huruf pertemuan I hasilnya 53%, pertemuan II hasil
59%, pertemuan III hasilnya 71%, pertemuan IV hasilnya 76%,
pertemuan V hasilnya 88%.
Peningkatan kecerdasan linguistik anak dengan kegiatan
bermain huruf yang dilakukan dengan berbagai cara pada Siklus II.
peneliti merasa telah sesuai dengan peneliti harapkan, pada aspek
penilaian (pengenalan bentuk, menyebutkan, menuliskan dengan
benar) Alhamdulilah secara umum mengalami peningkatan seperti
48

dapat dilihat pada pertemuan kelima, dari aspek yang di nilai


semuanya mencapai rata rata 85%.
Kecerdasan linguistik anak anak PAUD Harapan Bunda
melalui hasil gambaran tabel Siklus I dan Siklus II setiap kali
pertemuan ada peningkatan dengan kegiatan bermain huruf. Hal ini
membuktikan bahwa kegiatan bermain dengan huruf sangat membantu
dalam meningkatkan kecerdasan lingustik anak. Untuk lebih jelasnya
peneliti ini maka dapat dilihat gambaran kecerdasan linguistik yang
Berkembang Sangat Baik (BSH).
Dari pengelolan data tentang basil oservasi mengenai pengembangan
Lingustik anak melalui bermain huruf pada TK Pelangi Kota Solok, dapat dilihat
hasil peningkatan tingkat kecerdasan Linguistik anak. Hal ini disebabkan oleh
kiat-kiat yang dilakukan peneliti dalam bermain huruf yang berbeda pada tiap
siklusnya. Diantaranya dengan metode yang lebih bervariasi dan lebih komplek.
Semua ini karena kreasi dan apresiasi serta penjelasan mamfaat kegiatan yang
membuat anak lebih mengerti dan menyukai kegiatan ini.
Kegiatáh bermain huruf dengan bermacam variasi merupakan kegiatan
yang diberikan untuk mematangkan kemampuan bahasa, kecerdasan linguistik
dan sosial emosional dalam mengembangkan kecerdasan linguistik anak dan itu
terbukti dan hasil penelitian tindakan kelas diatas. Kegiatan ini dapat
meningkatkan peluang bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan ikut
serta menentukan dalam bermain huruf tersebut. Melalui tema Kebutuhanku,
dengan peraga huruf “Susu coklat”, dan Tema Binatang “Burung kakak tua”.
Dengan alat/media buruf lepas, kartu huruf, balok huruf dan tikar huruf.
Kegiatan bermain buruf dapat membantu anak dalam melatth bahasa,
konsentrasi dan juga emosional dalam menentukan jenis huruf dengan lebih teliti
dan tenang. Kegiatan ini untuk membantu meningkatkan kecerdasan linguistik
pada anak.
Anak Optimis dalam melakukan kegiatan yang meliputi ketertarikan anak
dengan bermain huruf dapat menimbulkan percakapan anak dengan anak, anak
dengan guru dan dapat menambah kosa kata anak, meningkatnya kecerdasan
49

linguitik anak dengan bermain huruf juga dapat menimbulkan keinginan untuk
meniru bentuk huruf dengan merangkainya menjadi ejaan kata. Kegiatan ini juga
menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk berkomunikasi dengan bahasa yang
lebik komplek dan anak seomakin banyak mengenal jenis huruf sehingga anak
semakin betambah tingkat perkembangan Linguistiknya.
Adapun permainan huruf untuk meningkatkan kecerdasan Linguistik anak
ada dengan berbagai macam versi yaitu:
1. Versi huruf lepas ini sering dilakukan dengan nyayian pada umumnya anak
sudah bisa menyebutkan dengan benar urutan huruf demi huruf.
2. Versi huruf awalan disini anak belajar menyimak dan membaca apa yang
disebutkan atau dituliskan juga dengan mencari kata awalan yang sama
hurufnya.
3. Versi susunan huruf yaitu yaitu guru menyebutkan suatu kata atau menuliskan
anak menyebutkan urutan huruf dengan benar.
Dalam meniru bentuk huruf anak juga bisa dengan berbagai cara yaitu
menebalkan, menyambungkan dua titik, mencimplak, bentuk ini dapat
meningkatkan kecerdasan linguistik anak dalam pengembagan linguistik anak
didik.
50

BAB V
SIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
1. Gambaran peningkatan kecerdasan linguistik anak TK Pelangi Kota Solok
melalui kegiatan bermain huruf pada siklus I, belum signifikan, baru
mencapai hasil rata 47%, hal ini disebabkan kegiatan bermain huruf, baca
tulis kurang disukai anak karena cara pengenalan masih kurang begitu
menarik bagi anak-anak, variasi kata yang digunakan masih kurang serta
media yang kurang lengkap.
2. Pelaksanaan kegiatan bermain huruf pada siklus II mengalami peningkatan
yang signifikan, ini dapat dilihat dan hasil pertemuan kelima, anak
Berkembang Sangat Baik mencapai 85% hal ini disebabkan karena
bermain huruf mulai disenangi, pemahaman yang diberikan sudah mulai
dimengerti seperti mengenal bentuk huruf dan menyebutkan huruf
bervariasi sehingga dapat menarik perhatian anak-anak. Pengenalan huruf
pada Siklus II sudah mulai benar dan baik.
3. Kegiatan bermain huruf merupakan kegiatan bahasa yang sangat baik
dalam menggali dan mengembangkan multi kecerdasan anak. Khususnya
kecerdasan linguistik anak di TK Pelangi Kota Solok.

B. Saran dan Tindak Lanjut


1. Pendidikan
Melihat begitu besarnya persentase peningkatan kecerdasan linguistik anak
berkaitan dengan bermain huruf di TK Pelangi Kota Solok, maka
hendaknya pendidikan lebih banyak mengenalkan dan memberikan media
kegiatan bermain huruf dan membaca yang lebih banyak sehingga
perkembangan tingkat kecerdasan linguistik anak dapat lebih optimal.

50
51

2. Orangtua
Orang tua diharapkan bisa membantu meningkatkan kecerdasan linguistik
anak dengan lebih banyak membimbing bermain bermacam huruf, bacaan
dan bertanyajawab tentang yang dipelajari anak mereka disekolah.
3. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini terbatas pada upaya kecerdasan linguistik anak melalui
kegiatan bermain huruf saja. Masih masih banyak faktor serta indikator
lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan linguistik anak
Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan variasi dan
indikator lain dalam pengembangan kecerdasan linguistik anak-anak TK
selanjutnya.
52

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Toha, dkk. 2008. Metode Penelitian. Universitas Terbuka


Musfiroh, Tadkirun. 2010. Pengembangan Kecerdasan. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Masitoh, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran TK. Universitas Terbuka
Montolalu, B.E.F, dkk. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Universitas
Terbuka.
Nurbina Dieni, dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Universitas Terbuka.
Sujiono, Nurani Yuliani. 2008. Metode Pengembangan Kongitif. Universitas
Terbuka.
Zaman, Badru, dkk. 2009. Media dan Sumber Belajar TK. Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai