PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya yang pembinaan
yang di lakukan atau yang ditujukan kepada anak mulai sejak lahir sampai
usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian ransangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan umurnya. Anak usia dini memiliki potensi yanng beragam dan untuk
mengembangkan potensi tersebut memerlukan bantuan dari orang lain
khususnya orang dewasa. Sehingga dengan adanya bantuan tersebut maka
potensi anak dapat berkembang sedini mungkin.
Kecerdasan kognitif merupakan kecerdasan logika matematika, yang
harus dikembangkan semenjak usia dini. Mengelompokkan benda menurut
ciri-ciri tertentu merupakan salah satu dalam mengembangkan kemampuan
berpikir(kognitif) anak dalam memilah-milah benda menurut ciri tertentu
sesuai dengan bentuk, warna, dan ukuran. Sebagian kecil anak sudah tahu
membedakan sesuatu benda dengan yang lain dan belum dapat menyebutkan
ciri-ciri tertentu, tetapi sebagian besar anak belum dapat membedakan dan
menyebutkan ciri-ciri dari suatu benda. Hal ini dapat dilihat dari anak belajar
dalam menunjukkan, menyebut salah satu benda menurut fungsinya,
megelompokkan benda menurut bentuk, warna, dan ukurannya, begitu juga
anak belum tahu membedakan benda yang kasar dan yang halus, panjang
pendek, besar kecil, sama dan tidak sama atau mengelompokkan benda sesuia
konsep bilangan. Ini merupakan masalah yang perlu disikapi oleh guru
sebagai pendidik di TK Islam Al Manar Kota Solok. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya kurangnya alat peraga yang tersedia, kurang
dapatnya guru memanfaatkan sumber belajar melalui lingkungan sekolah
seperti batu, daun, bunga, biji-bijian, kurangnya kreativitas guru dalam
menciptakan alat peraga, kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran
sehingga perbelajaran kurang menarik dan kurang menyenangkan bagi anak.
1
Anak selalu pembelajarannya terfokus di dalam saja tanpa memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Islam Al
Manar Kota Solok pada pertengahan Semester II, terlihat bahwa aspek
perkembangan kognitif anak belum berkembang sesuai harapan. Hal ini
terlihat pada capaian hasil pembelajaran anak yang sebagian besar belum baik.
Dari jumlah siswa 15 orang hanya 33% mulai berkembang sedangkan sisanya
67% belum berkembang.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik meningkatkan kemampuan
kognitif dalam mengelompokkan benda menurut cirri-ciri tertentu pada anak
didik melalui kegiatan bermain pelaksanaan penerapannya dalam bentuk
makalah yang berjudul: “Penerapan Kegiatan Bermain dengan
Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota
Solok”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan
Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri
Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK
Islam Al Manar Kota Solok”
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang dibahas, maka penulisan makalah
ini bertujuan untuk Meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain di
TK Islam Al Manar Kota Solok.
D. Mamfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat praktis
dan juga manfaat teoritis.
2
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori
pendidikan dan pembelajaran, sehingga dapat memajukan Pendidikan
Anak Usia Dini. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi rujukan
pemecahan masalah atas kendala-kendala pembelajaran yang terjadi,
khususnya pembelajaran pengembangan kognitif anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak TK Islam Al Manar Kota Solok dapat meningkatkan
perkembangan daya fikir dan pengetahuan anak dalam proses
pembelajaran khususnya megelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu.
b. Bagi guru yang mengajar sebagai masukan untuk mengatasi masalah
pembelajaran di kelas, khususnya pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar dan memanfaatkan media yang ada serta
memotivasi guru menciptakan media pembelajaran yang menarik
minat anak dalam pembelajaran mengelompokkan menurut ciri
tertentu.
c. Bagi lembagadapat meningkatkan mutu dan kualitas guru sekolah dan
anak didik di TK Islam Al Manar Kota Solok
d. Bagi orang tua dapat menambah wawasan orang bagaimana cara
meningkatkan perkembangan kognitif anak
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Perkembangan kognitif anak dapat di kembangkan melalui
bermacam-macam metode seperti bermain, pemberian tugas, demontrasi,
tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan/eksperimen, bercerita,
karyawisata dan dramatisasi.
Dari pendapat diatas penulis berpendapat bahwa perkembangan
kognitif anak usia dini merupakan masa anak mulai memanipulasi objek,
termasuk kata-kata dan masa belajar matematika sederhana serta masa
perkembangannya kreativitas yang mencapai puncaknya pada usia 4-5
tahun.
5
2. Nilai Bermain Bagi Anak
Menurut Frak dan Theresia Caplan (Yuliana Sujiono, dkk. 2005 :
2.5 ) ada 16 nilai bermain bagi anak :
1. Bermain membantu pertumbuhan
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
3. Bermain memberikan kebebasan pada anak dalam bertindak
4. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
5. Bermain mempunyai unsur petualangan didalamnya
6. Bermain meletakkan perkembangan bahasa
7. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan
hubungan antar pribadi
8. Bermain memberikan kesempatan dalam menguasai diri
9. Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian
10. Bermain merupakan cara untuk menyelidiki sesuatu
11. Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa
12. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
13. Bermain dapat menjenihkan pertimbangan anak
14. Bermain dapat distruktur secara akademis
15. Bermain merupakan kekuatan hidup
16. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup
manusia
6
Menurut Dewey (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7) percaya bahwa
anak belajar tentang dirinya sendiri serta dunianya bermain. Melalui
bermain anak dapat memperoleh pengalaman awal bermain yang
bermakna menggunakan benda-benda kongkrik, anak mngembangkan
kemampuannya dan pengertian dalam memecahkan masalah, sedangkan
perkembangan sosialnya meningkat melalui interaksi dengan teman sebaya
dalam bermain.
Menurut Vigotsky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7)
mengemukakan bermain merupakan kesempatan bagi anak bereksplorasi,
mengadakan penelitian, percobaan untuk memperoleh pengetahuan baru.
Bermain merupakan suatu kebutuhan perkembangan dimensi, kognitif,
kreatifitas, bahasa, emosional, sosial dan sikap hidup.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa arti bermain bagi
anak usia dini adalah melalui bermain anak memperoleh pengalaman
langsung menggunakan benda-benda kongkrik dalam mengembangkan
kemampuannya dan mampu memecahkan masalah dan meningkatkan
perkembangan sosialnya serta dapat mempertinggi semua aspek
pertumbuhan dan perkembangan dan mampu memperoleh pengetahuan
baru melalui bereksplorasi penelitian dan percobaan.
7
menurunkan emosi dan dapat melepaskan diri dari tekanan-tekanan yang
dihadapi serta dapat membantu percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri.
8
memberi kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Para pakar mengatakan bahwa masa anak adalah masa bermain.
9
2. Warna
Janice J. Beaty mengatakan bahwa anak dapat mengembangkan
konsep warna setelah anak mengenal bentuk. Mengenalkan warna pada
anak dengan cara mengenalkan warna satu per satu pada anak melalui
berbagai permainan warna.
3. Ukuran
Ukuran adalah sesuatu yang harus diperhatikan anak secara
khusus. Hal ini sudah diperoleh anak melalui pengalaman didalam
lingkungannya. Ukuran dapat diajarkan melalui konteks kebalikan
seperti : besar kecil, panjang pendek, lebar sempit.
4. Pengelompokkan
Pengelompokkan maksudnya memilah-milah benda, orang,
kejadian atau ide kedalam kelompok dengan dasar karakteristik umum
seperti warna, bentuk dan ukuran. Pengelompokkan dapat dilakukan
dengan menklasifikasikan sesuatu dengan berbagai cara oleh anak.
5. Pengurutan
Pengurutan adalah kemampuan meletakksn benda dalam urutan
menurut aturan tertentu.
10
BAB III
PEMBAHASAN
11
Anak yang lain memberi motivasi kepada temannya yang sedang
bermian
Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran, dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan
Guru mengamati anak yang sedang bermian dan menilai
perkembangannya
4. Kegiatan Pengembangan
Pada kegiatan inti II kegiatan kegiatan anak yang memberi tanda √ gambar
pakaian yang panjang dikembangkan, anak memberi tanda ceklis pada
gambar pakaian dan perlengkapannya untuk pergi ke pesta
Langkah-langkah perbaikan
Anak duduk di kursi guru membagi lembaran kerja berupa macam-macam
gambar pakaian
Anak mengerjakan lembaran kerja dengan memberi tanda ceklis
pakaian yang dipakai untuk ke pesta
Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan.
Setelah itu maju pula pasangan berikutnya, begitulah seterusnya
hingga semua anak dapat giliran dalam mengelompokkan benda.
Anak yang belum mengerjakan diberi motivasi
Anak yang sudah selesai mengerjakannya diberi pujian
Guru mencatat perkembangan anak dalam lembaran observasi
12
Hasil kemampuan kognitif anak dalam mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu sebelum sebelum kegiatan bermain diperoleh hasil
pada tabel 1.
Tabel 2 Kemampuan kognitif anak sebelum mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui Kegiatan bermain
No Indikator Kemampuan Anak % Rata-Rata
Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan 37,06
1 melalui berbagai benda
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 33,81
2 jenisnya
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 37,50
3 bentuknya
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 38,06
4 ukurannya
Rata-Rata Kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu 36.61
Kriteria BB
13
Tabel 3. Kemampuan kognitif anak dalam setelah mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui Kegiatan Bermain
Indikator Kemampuan mengelompokkan benda
No menurut ciri tertentu % Rata-Rata
Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan
1 melalui berbagai benda 83.58
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
2 jenisnya 83.23
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
3 bentuknya 82.13
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
4 ukurannya 86.23
Rata-Rata Kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu 84.54
Kriteria BSB
14
Tabel 4. Peningkatan kemampuan kognitif anak
Rata-Rata Kemampuan Kriteria
bberbahasa Anak Persentase (%)
Sebelum Penerapan 36.61 Belum Berkembang
Setelah Penerapan 84.54 Berkembang Sangat Baik
Dari tabel di atas terlihat bahwa, rata-rata kemampuan kognitif anak dalam
sebelum mengelompokkan benda menurut ciri tertentu anak didik melalui
Kegiatan bermain diperoleh persentase sebesar 36.61% dengan kriteria Belum
berkembang dan setelah penerapan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentu melalui Kegiatan bermain meningkat dengan persentase sebesar 84.54%
dengan kriteria berkembang Sangat Baik. Secara grafik Peningkatan kemampuan
kognitif anak anak didik sebagai berikut:
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Penerapan Setelah Penerapan
15
2. Anak didik merasa senang selama kegiatan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu
3. Membuat anak didik mampu mengembangkan kemampuan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentunya
4. Membuat anak didik menyadari bahwa Kegiatan bermain mampu
meningkatkan kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentunya
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Upaya guru dalam menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan
tidak membuat anak bosan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
bahasa dengan kegiatan bermain. Karena kreativitas guru yang menarik
dapat meningkatkan kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentu anak, sehingga tujuan pendidikan dapat berjalan sebagaimana
mestinya
2. Dengan adanya penelitian ini kita telah dapat memahami karakteristik
anak didik dalam membelajarkan peserta didik dan anak pun merasa
senang dan dapat memahami berbagai konsep melalui kegiatan
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu..
3. Dengan Kegiatan bermain dapat meningkatkan kemampuan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu anak didik di TK Islam Al
Manar Kota Solok dimana rata-rata kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu anak didik sebelum penerapan Kegiatan bermain
diperoleh persentase sebesar 36.61% dengan kriteria Belum berkembang
meningkat setelah melakukan penerapan stratregi mendongeng diperoleh
persentase sebesar 84.54% dengan kriteria berkembang Sangat Baik.
B. Saran
1. Agar meningkatnya semua aspek perkembangan anak maka guru harus
kreatif dalam menyediakan media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sehingga anak dapat belajar dengan senang dan gembira.
1. Agar pendidik menggunakan berbagai strategi pembelajaran sehingga
dapat merangsang pertumbuhan dan aspek perkembangan anak usia dini.
17
DAFTAR PUSTAKA
BEF Montalalu, dkk. Bermain dan Permainan Anak usia Dini, (2007), Jakarta :
Universitas Terbuka
Badru Zaman, dkk. Media dan Sumber Belajar, (2007), Jakarta : Universitas
Terbuka
Siti Aisyah, dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini, (2008), Jakarta : Universitas Terbuka
Widarmi Dwijana, dkk. Kurikulum Anak Usia Dini, (2009), Jakarta : Universitas
Terbuka
18
MAKALAH
Oleh :
MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007
19
LEMBARAN PENGESAHAN
20 ii
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-SY/2020
MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007
iii
21
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2018
PATMAWATI
iv
22
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah “Penerapan
Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri
Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al
Manar Kota Solok” tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dinas Pendidikan Kota Solok
2. Pengawas Pendidikan Kota Solok
3. Kepala TK Islam Al Manar Kota Solok
4. Majelis Guru TK Islam Al Manar Kota Solok
5. Pegawai Perpustakaan TK Islam Al Manar Kota Solok
6. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh
karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas untuk kemajuan
makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai metode
demonstrasi serta mengaplikasikan dalam proses pembelajaran.
Wassalam
Penulis
MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007
v
23
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 32
B. Saran.................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
vi
ABSTRAK
vii