Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya yang pembinaan
yang di lakukan atau yang ditujukan kepada anak mulai sejak lahir sampai
usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian ransangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan umurnya. Anak usia dini memiliki potensi yanng beragam dan untuk
mengembangkan potensi tersebut memerlukan bantuan dari orang lain
khususnya orang dewasa. Sehingga dengan adanya bantuan tersebut maka
potensi anak dapat berkembang sedini mungkin.
Kecerdasan kognitif merupakan kecerdasan logika matematika, yang
harus dikembangkan semenjak usia dini. Mengelompokkan benda menurut
ciri-ciri tertentu merupakan salah satu dalam mengembangkan kemampuan
berpikir(kognitif) anak dalam memilah-milah benda menurut ciri tertentu
sesuai dengan bentuk, warna, dan ukuran. Sebagian kecil anak sudah tahu
membedakan sesuatu benda dengan yang lain dan belum dapat menyebutkan
ciri-ciri tertentu, tetapi sebagian besar anak belum dapat membedakan dan
menyebutkan ciri-ciri dari suatu benda. Hal ini dapat dilihat dari anak belajar
dalam menunjukkan, menyebut salah satu benda menurut fungsinya,
megelompokkan benda menurut bentuk, warna, dan ukurannya, begitu juga
anak belum tahu membedakan benda yang kasar dan yang halus, panjang
pendek, besar kecil, sama dan tidak sama atau mengelompokkan benda sesuia
konsep bilangan. Ini merupakan masalah yang perlu disikapi oleh guru
sebagai pendidik di TK Islam Al Manar Kota Solok. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya kurangnya alat peraga yang tersedia, kurang
dapatnya guru memanfaatkan sumber belajar melalui lingkungan sekolah
seperti batu, daun, bunga, biji-bijian, kurangnya kreativitas guru dalam
menciptakan alat peraga, kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran
sehingga perbelajaran kurang menarik dan kurang menyenangkan bagi anak.

1
Anak selalu pembelajarannya terfokus di dalam saja tanpa memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di TK Islam Al
Manar Kota Solok pada pertengahan Semester II, terlihat bahwa aspek
perkembangan kognitif anak belum berkembang sesuai harapan. Hal ini
terlihat pada capaian hasil pembelajaran anak yang sebagian besar belum baik.
Dari jumlah siswa 15 orang hanya 33% mulai berkembang sedangkan sisanya
67% belum berkembang.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik meningkatkan kemampuan
kognitif dalam mengelompokkan benda menurut cirri-ciri tertentu pada anak
didik melalui kegiatan bermain pelaksanaan penerapannya dalam bentuk
makalah yang berjudul: “Penerapan Kegiatan Bermain dengan
Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota
Solok”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan
Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri
Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK
Islam Al Manar Kota Solok”

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang dibahas, maka penulisan makalah
ini bertujuan untuk Meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu melalui kegiatan bermain di
TK Islam Al Manar Kota Solok.

D. Mamfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat praktis
dan juga manfaat teoritis.

2
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori-teori
pendidikan dan pembelajaran, sehingga dapat memajukan Pendidikan
Anak Usia Dini. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi rujukan
pemecahan masalah atas kendala-kendala pembelajaran yang terjadi,
khususnya pembelajaran pengembangan kognitif anak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak TK Islam Al Manar Kota Solok dapat meningkatkan
perkembangan daya fikir dan pengetahuan anak dalam proses
pembelajaran khususnya megelompokkan benda menurut ciri-ciri
tertentu.
b. Bagi guru yang mengajar sebagai masukan untuk mengatasi masalah
pembelajaran di kelas, khususnya pemanfaatan lingkungan sekolah
sebagai sumber belajar dan memanfaatkan media yang ada serta
memotivasi guru menciptakan media pembelajaran yang menarik
minat anak dalam pembelajaran mengelompokkan menurut ciri
tertentu.
c. Bagi lembagadapat meningkatkan mutu dan kualitas guru sekolah dan
anak didik di TK Islam Al Manar Kota Solok
d. Bagi orang tua dapat menambah wawasan orang bagaimana cara
meningkatkan perkembangan kognitif anak

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Perkembangan Kognitif Anak


1. Pengertian Kognitif
Kognitif berasal dari kata cognition yang padanan katanya
knowing, berarti mengetahui dalam arti cognition (Kognisi) ialah
perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan, Neiser dalam
Muhabibin Syah (1955:65)
Menurut Hant dan Sujino (2005:1.3) Kognitif adalah teknik untuk
memproses informasi yang disediakan oleh panca indra. Menurut Sujiono
(2005:65) Kognitif adalah suatu proses berfikir yaitu kemampuan individu
untuk menghubungkan, menilai mempertimbangkan suatu kejadian atau
peristiwa. Menurut Colvin, Kognitif adalah kemampuan untuk
menyesuaian diri dengan lingkungan.
Dari pendapat para ahli tersebut di atas maka menurut pendapat
penulis bahwa kognitif adalah suatu proses kemampuan berfikir individu
untuk dapat memproses informasi yang diterima oleh indra dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan serta menghubungkan menilai,
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini


Menurut Paul E.Toranse (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:2.6) pada
usia 3 tahun kreatifitas anak mulai meningkat dan mencapai puncak pada
usia 4-5 tahun.
Menurut Piaget (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:2.5) mengemukakan
perkembangan kognitif anak usia 3-5 tahun merupakan tahap operasional
kongkrit. Pada tahap ini anak dapat memanipulasi objek symbol, termasuk
kata-kata.
Menurut Gessel dan Amatruda (Yuliani Sujiono,dkk. 2005:2.6)
mengemukakan bahwa usia 4-5 tahun yaitu masa anak belajar matematika
sederhana.

4
Perkembangan kognitif anak dapat di kembangkan melalui
bermacam-macam metode seperti bermain, pemberian tugas, demontrasi,
tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan/eksperimen, bercerita,
karyawisata dan dramatisasi.
Dari pendapat diatas penulis berpendapat bahwa perkembangan
kognitif anak usia dini merupakan masa anak mulai memanipulasi objek,
termasuk kata-kata dan masa belajar matematika sederhana serta masa
perkembangannya kreativitas yang mencapai puncaknya pada usia 4-5
tahun.

C. Bermain Bagi Anak Usia Dini


1. Pengertian Bermain
Menurut Dearden (Yuliani Sujiono,dkk. 2005 : 7.5) bermain
merupakan kegiatan nonserius dan segalanya ada dalam kegiatan sendiri
yang dapat memberikan kepuasan bagi anak.
Menurut Gordon dan Browne (Yuliani sujiono, dkk. 2005:7.5)
Bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin
pertumbuhan anak.
Menurut Dworetsky (Yuliani Sujiono, dkk. 2005:7.5) bermain
merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan dan dilaksanakan
sendiri yang menekan kepada proses daripada hasil yang di peroleh.
Menurut Hilderbrand (Yuliani Sujiono, dkk. 2005 : 2.5) bermain
berarti berlatih mengeksplorasi, merekayasa, mengulang latihan apapun
yang dapat dilakukan untuk mentranspormasi secara imajinatif hal-hal
yang sama dengan dunia orang dewasa.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka menurut pendapat
penulis bahwa bermain merupakan kegiatan yang memberikan kesenangan
pada masa kanak-kanak yang mencerminkan pertumbuhan anak dan dapat
memberikan kepuasan pada anak dalam mengekplorasi, merekayasa,
mengulang latihan apapun yang dapat dilakukan dalam mentransformasi
secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa.

5
2. Nilai Bermain Bagi Anak
Menurut Frak dan Theresia Caplan (Yuliana Sujiono, dkk. 2005 :
2.5 ) ada 16 nilai bermain bagi anak :
1. Bermain membantu pertumbuhan
2. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
3. Bermain memberikan kebebasan pada anak dalam bertindak
4. Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasai
5. Bermain mempunyai unsur petualangan didalamnya
6. Bermain meletakkan perkembangan bahasa
7. Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan
hubungan antar pribadi
8. Bermain memberikan kesempatan dalam menguasai diri
9. Bermain memperluas minat dan pemusatan perhatian
10. Bermain merupakan cara untuk menyelidiki sesuatu
11. Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa
12. Bermain merupakan cara dinamis untuk belajar
13. Bermain dapat menjenihkan pertimbangan anak
14. Bermain dapat distruktur secara akademis
15. Bermain merupakan kekuatan hidup
16. Bermain merupakan sesuatu yang esensial bagi kelestarian hidup
manusia

Oleh karena begitu besarnya nilai bermain bagi anak maka


pemanfaatan kegiatan bermain dalam pelaksanaan program kegiatan anak
di Taman Kanak – Kanak merupakan syarat mutlak yang sama sekali tidak
bisa diabaikan. Bagi anak Taman Kanak-Kanak bermain adalah belajar
sambil bermain dan bermain seraya belajar (Moeslihatoen,1999)

3. Arti Bermain Bagi Anak Usia Dini


Menurut Susan Isaaes (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7 ) percaya
bermain dapat mempertinggi semua aspek pertumbuhan dan
perkembangan.

6
Menurut Dewey (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7) percaya bahwa
anak belajar tentang dirinya sendiri serta dunianya bermain. Melalui
bermain anak dapat memperoleh pengalaman awal bermain yang
bermakna menggunakan benda-benda kongkrik, anak mngembangkan
kemampuannya dan pengertian dalam memecahkan masalah, sedangkan
perkembangan sosialnya meningkat melalui interaksi dengan teman sebaya
dalam bermain.
Menurut Vigotsky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.7)
mengemukakan bermain merupakan kesempatan bagi anak bereksplorasi,
mengadakan penelitian, percobaan untuk memperoleh pengetahuan baru.
Bermain merupakan suatu kebutuhan perkembangan dimensi, kognitif,
kreatifitas, bahasa, emosional, sosial dan sikap hidup.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa arti bermain bagi
anak usia dini adalah melalui bermain anak memperoleh pengalaman
langsung menggunakan benda-benda kongkrik dalam mengembangkan
kemampuannya dan mampu memecahkan masalah dan meningkatkan
perkembangan sosialnya serta dapat mempertinggi semua aspek
pertumbuhan dan perkembangan dan mampu memperoleh pengetahuan
baru melalui bereksplorasi penelitian dan percobaan.

4. Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini


Menurut Vigotsky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) melihat
bermain memiliki peranan dalam perkembangan kecerdasan (kognitif)
anak yaitu dengan bermain simbolis yang memiliki bagian dalam
perkembangan berpikir abstrak.
Menurut Elkind (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) melihat
bermain pelepasan atau pembebasan dari tekanan-tekanan yang dihadapi
anak.
Menurut Barnet dan Hendrick (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14)
bermain dapat membantu rasa percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri.
Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa bermain
bermanfaat mengembangkan kemampuan kofnitif anak serta dapat

7
menurunkan emosi dan dapat melepaskan diri dari tekanan-tekanan yang
dihadapi serta dapat membantu percaya diri secara fisik, merasa aman, dan
mempunyai keyakinan diri.

5. Kriteria Dalam Bermain


Menurut Solehuddin (Masitoh, dkk. 2006 : 9.3) menyatakan
bermain pada intinya bermain biasa dipandang bersifat volunteer, spontan,
terfokus pada proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan
dan fleksibel.
Menurut Dworetky (BEF Montolalu, dkk. 2007 : 1.14) kriteria
dalam kegiatan bermain :
1. Memotivasi instrinsik yaitu bermain merupakan tingkah laku bermain
dimotivasi dari dalam diri anak
2. Pengaruh positif yaitu tingkah laku itu menyenangkan atau
menggembirakan untuk dilakukan
3. Bukan dikerjakan sambil lalu maksudnya tingkah laku itu mengikuti
pola atau urutan yang sebenarnya
4. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuan
5. Kelenturan bermain maksudnya kelenturan ditunjukan dalam bentuk
hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kriteria bermain


anak usia dini adalah bermain merupakan dorongan dari dalam diri sendiri
yang menyenangkan yang dapat membuat diri gembira dan lebih
mengutamakan proses dari pada tujuan.

6. Fungsi bermain Bagi Anak Usia Dini


Pendidikan Anak Usia Dini melalui program kegiatan bermain
memiliki beberapa fungsi yaitu : untuk mengembangkan seluruh
kemampuan yang dimiliki sesuai dengan tahap perkembangannya,
mengenalkan anak dengan dunia sekitarnya, mengembangkan sosialisasi
anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disipilin pada anak,

8
memberi kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Para pakar mengatakan bahwa masa anak adalah masa bermain.

D. Kegiatan Bermain Mengelompokkan Benda Menurut Ciri Tertentu


Kegiatan dalam mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu
merupakan salah satu bentuk keterampilan dalam bermain matematika.
Matemetikan merupakan salah satu cara dalam melatih anak untuk berfikir
dengan cara logis dan sistematis.
Mengelompokkan dan menyortir benda-benda kedalam jenis dan
ukuran yang sama merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam
mengelompokkan benda. Hal ini yang dapat mendorong anak dalam
melakukan kegiatan menyortir dan mengelompokkan adalah : memberikan
kesempatan secara alami kepada anak dalam menyortir dan mengelompokkan
benda-benda di sekitarnya. Ini dapat dilatih dengan membereskan mainan
yang baru saja digunakan dalam belajar misalnya : anak akan menyusun balok
mainan menurut bentuk warna dan ukuran serta jenisnya dan memasukkannya
kedalam laci.
Meletakkan benda-benda yang berbeda diruangan bermain supaya
anak terdorong untuk mengelompokkannya. Hal yang perlu diingat anak
sering berfikir dan berkreasi tentang cara mengelompokkan dan
mengelompokkan benda-benda merupakan kualitas pemikiran anak sehingga
anak akan menjadi lebih mampu dalam mengelompokkan dan menyortir
benda.
Menurut Janice J. Beaty ( Siti Aisyah, dkk. 2008 : 5.33 ) telah
mengorganisasikan sejumlah konsep pengembangan konsep yang muncul
secara sistematika melalui beberapa program pengembangan kognitif pada
anak usia dini yaitu :
1. Bentuk
Bentuk adalah salah satu konsep paling awal yang harus dicapai
oleh anak. Anak adapat membedakan benda berdasarkan bentuk lebih
dahulu sebelum berdasarkan ciri-ciri lainnya dengan menggunakan
bermacam-macam benda yang berbeda satu sama lainnya

9
2. Warna
Janice J. Beaty mengatakan bahwa anak dapat mengembangkan
konsep warna setelah anak mengenal bentuk. Mengenalkan warna pada
anak dengan cara mengenalkan warna satu per satu pada anak melalui
berbagai permainan warna.
3. Ukuran
Ukuran adalah sesuatu yang harus diperhatikan anak secara
khusus. Hal ini sudah diperoleh anak melalui pengalaman didalam
lingkungannya. Ukuran dapat diajarkan melalui konteks kebalikan
seperti : besar kecil, panjang pendek, lebar sempit.
4. Pengelompokkan
Pengelompokkan maksudnya memilah-milah benda, orang,
kejadian atau ide kedalam kelompok dengan dasar karakteristik umum
seperti warna, bentuk dan ukuran. Pengelompokkan dapat dilakukan
dengan menklasifikasikan sesuatu dengan berbagai cara oleh anak.
5. Pengurutan
Pengurutan adalah kemampuan meletakksn benda dalam urutan
menurut aturan tertentu.

Kegiatan yang populer dalam segala usia. Kegiatan mengelompokkan,


menyortir sangat penting dalam mengasah kemampuan anak dalam
mengamati pada persamaan dan perbedaan suatu benda. Dengan permainan di
atas hal-hal yang dapat dikembangkan yaitu :
1. Menanamkan disiplin pada anak.
2. Menanamkan aturan dalam bermain.
3. Menanamkan sifat sabar pada anak.
4. Menanamkan sikap pekerja keras.
5. Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat bereksplorasi dalam
mengembangkan imajinasinya.
6. Mengenal konsep warna, bentuk dan ukuran.
7. Dapat membedakan dua buah benda.
8. Mengenal konsep bilangan 1 – 10.
9. Memupuk rasa kerjasama

10
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan Benda


Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan
Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota Solok
Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak yang mengelompokkan pakaian menurut jenisnya dengan
mewarnai gambar pada kegiatan ini dirubah menjadi mengelompokkan
menurut jenisnya dengan gambar berupa potongan pakaian
2. Pengelolaan Kelas
Pada kegiatan pembukaan / awal
 Anak bersama guru duduk dalam posisi melingkar
 Guru bersama anak mengulangi kembali nyanyi baju baru
 Guru dan anak bercakap-cakap tentang gunanya kita memakai
pakaian
 Guru menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan dalam kegiatan inti
 Mengelompokkan benda menurut jenis, bentuk, warna dan ukuran
 Membedakan perbedaan kasar halus, panjang pendek, besar kecil,
tinggi rendah, sama dan tidak sama
 Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
3. Kegiatan Pengembangan
Kegiatan anak mengelompokkan gambar pakaian menurut jenisnya dengan
mewarnai pada kegiatan inti I diganti dengan menggunakan potongan
gambar pakaian
Langkah-langkah perbaian
 Anak duduk dalam posisi melingkar
 Membuat aturan permainan
 Anak diminta maju 2-3 orang untuk mengelompokkan gambar 2-3
gambar yang sejenis

11
 Anak yang lain memberi motivasi kepada temannya yang sedang
bermian
 Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran, dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan
 Guru mengamati anak yang sedang bermian dan menilai
perkembangannya
4. Kegiatan Pengembangan
Pada kegiatan inti II kegiatan kegiatan anak yang memberi tanda √ gambar
pakaian yang panjang dikembangkan, anak memberi tanda ceklis pada
gambar pakaian dan perlengkapannya untuk pergi ke pesta
Langkah-langkah perbaikan
Anak duduk di kursi guru membagi lembaran kerja berupa macam-macam
gambar pakaian
 Anak mengerjakan lembaran kerja dengan memberi tanda ceklis
pakaian yang dipakai untuk ke pesta
 Anak yang cepat selesai duduk kembali dalam lingkaran dan diberi
stimulus dengan tepuk tangan.
 Setelah itu maju pula pasangan berikutnya, begitulah seterusnya
hingga semua anak dapat giliran dalam mengelompokkan benda.
 Anak yang belum mengerjakan diberi motivasi
 Anak yang sudah selesai mengerjakannya diberi pujian
 Guru mencatat perkembangan anak dalam lembaran observasi

B. Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengelompokkan Benda Menurut


Ciri Tertentu Melalui Kegiatan Bermain
Setelah melakukan kegiatan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentu melalui bermain anak dan selama proses berlangsung dilakukan
observasi pada kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri tertentu
anak didik, maka diperoleh hasil:
1. Kemampuan kognitif anak dalam kegiatan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui kegiatan bermain anak

12
Hasil kemampuan kognitif anak dalam mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu sebelum sebelum kegiatan bermain diperoleh hasil
pada tabel 1.
Tabel 2 Kemampuan kognitif anak sebelum mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui Kegiatan bermain
No Indikator Kemampuan Anak % Rata-Rata
Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan 37,06
1 melalui berbagai benda
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 33,81
2 jenisnya
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 37,50
3 bentuknya
Anak dapat mengelompokkan benda menurut 38,06
4 ukurannya
Rata-Rata Kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu 36.61
Kriteria BB

Dari tabel di atas terlihat bahwa kemampuan kognitif anak dalam


mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui kegiatan bermain
pada indikator Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan melalui
berbagai benda adalah 37.06%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut jenisnya adalah 33,81%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut bentuknya adalah 37.50%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut ukurannya 38.06%. Rata-rata kemampuan mengelompokkan
benda menurut ciri tertentu anak didik kelompok B memiliki nilai rata-rata
36.61% dengan kriteria Belum Berkembang (BB).
2. Kemampuan kognitif anak dalam setelah mengelompokkan benda menurut
ciri tertentu melalui Kegiatan bermain
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui Kegiatan bermain diperoleh hasil pada tabel 2

13
Tabel 3. Kemampuan kognitif anak dalam setelah mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu melalui Kegiatan Bermain
Indikator Kemampuan mengelompokkan benda
No menurut ciri tertentu % Rata-Rata
Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan
1 melalui berbagai benda 83.58
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
2 jenisnya 83.23
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
3 bentuknya 82.13
Anak dapat mengelompokkan benda menurut
4 ukurannya 86.23
Rata-Rata Kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu 84.54
Kriteria BSB

Dari tabel di atas terlihat bahwa kemampuan kognitif anak


mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui kegiatan bermaain
pada indikator Anak tertarik dalam kegiatan mengelompokkan melalui
berbagai benda adalah 83.58%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut jenisnya adalah 86,23%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut bentuknya adalah 82.13%, Anak dapat mengelompokkan benda
menurut ukurannya 86.23%.. Rata-rata kemampuan kognitif anak dalam
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui kegiatan bermain
memiliki nilai rata-rata 84.54% dengan kriteria Berkembang Sangat Baik
(BSB).
Setelah Kegiatan bermain, maka diperoleh Peningkatan
kemampuan kognitif anak anak didik dari sebelum dan setelah
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui Kegiatan bermain.
Hal ini dapat terlihat pada tabel 4 berikut:

14
Tabel 4. Peningkatan kemampuan kognitif anak
Rata-Rata Kemampuan Kriteria
bberbahasa Anak Persentase (%)
Sebelum Penerapan 36.61 Belum Berkembang
Setelah Penerapan 84.54 Berkembang Sangat Baik

Dari tabel di atas terlihat bahwa, rata-rata kemampuan kognitif anak dalam
sebelum mengelompokkan benda menurut ciri tertentu anak didik melalui
Kegiatan bermain diperoleh persentase sebesar 36.61% dengan kriteria Belum
berkembang dan setelah penerapan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentu melalui Kegiatan bermain meningkat dengan persentase sebesar 84.54%
dengan kriteria berkembang Sangat Baik. Secara grafik Peningkatan kemampuan
kognitif anak anak didik sebagai berikut:

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Sebelum Penerapan Setelah Penerapan

Gambar 1. Grafik Peningkatan kemampuan kognitif anak

Peningkatan kemampuan kognitif anak anak didik dalam


mengelompokkan benda menurut ciri tertentu melalui kegiatan bermain
disebabkan karena:
1. Anak didik dapat terlibat langsung dalam proses kegitaan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu

15
2. Anak didik merasa senang selama kegiatan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu
3. Membuat anak didik mampu mengembangkan kemampuan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentunya
4. Membuat anak didik menyadari bahwa Kegiatan bermain mampu
meningkatkan kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentunya

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Upaya guru dalam menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan
tidak membuat anak bosan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
bahasa dengan kegiatan bermain. Karena kreativitas guru yang menarik
dapat meningkatkan kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri
tertentu anak, sehingga tujuan pendidikan dapat berjalan sebagaimana
mestinya
2. Dengan adanya penelitian ini kita telah dapat memahami karakteristik
anak didik dalam membelajarkan peserta didik dan anak pun merasa
senang dan dapat memahami berbagai konsep melalui kegiatan
mengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu..
3. Dengan Kegiatan bermain dapat meningkatkan kemampuan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu anak didik di TK Islam Al
Manar Kota Solok dimana rata-rata kemampuan mengelompokkan benda
menurut ciri tertentu anak didik sebelum penerapan Kegiatan bermain
diperoleh persentase sebesar 36.61% dengan kriteria Belum berkembang
meningkat setelah melakukan penerapan stratregi mendongeng diperoleh
persentase sebesar 84.54% dengan kriteria berkembang Sangat Baik.

B. Saran
1. Agar meningkatnya semua aspek perkembangan anak maka guru harus
kreatif dalam menyediakan media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sehingga anak dapat belajar dengan senang dan gembira.
1. Agar pendidik menggunakan berbagai strategi pembelajaran sehingga
dapat merangsang pertumbuhan dan aspek perkembangan anak usia dini.

17
DAFTAR PUSTAKA

BEF Montalalu, dkk. Bermain dan Permainan Anak usia Dini, (2007), Jakarta :
Universitas Terbuka

Badru Zaman, dkk. Media dan Sumber Belajar, (2007), Jakarta : Universitas
Terbuka

Luluk Asmawati, dkk. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak usia Dini,


(2010), Jakarta : Universitas Terbuka

Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK, (2006), Jakarta ; Universitas Terbuka

Siti Aisyah, dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini, (2008), Jakarta : Universitas Terbuka

Widarmi Dwijana, dkk. Kurikulum Anak Usia Dini, (2009), Jakarta : Universitas
Terbuka

Winda Gunarti, dkk. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar


Anak Usia Dini, (2008), Jakarta : Universitas Terbuka

Yuliani Nurani Sujiona, dkk. Metode Pegembangan Kognitif, (2005), Jakarta :


Universitas Terbuka

18
MAKALAH

PENERAPAN KEGIATAN BERMAIN DENGAN MENGELOMPOKKAN


BENDA MENURUT CIRI-CIRI TERTENTU DALAM MENINGKATKAN
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DI TK ISLAM AL MANAR
KOTA SOLOK

Diajukan Kepada Dinas Pendidikan Kota Solok


Sebagai Salah Satu Bahan Naik Pangkat
dari Golongan III.b ke III.c

Oleh :

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

DINAS PENDIDIKAN KOTA SOLOK


TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK
2020

19
LEMBARAN PENGESAHAN

JUDUL MAKALAH : Penerapan Kegiatan Bermain dengan


Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri
Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan
Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota Solok
OLEH : MARTALENI, S.Pd.AUD

Solok, Desember 2020


Mengesahkan
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

MARTALENI, S.Pd.AUD MARTALENI, S.Pd.AUD


NIP. 19700317 200701 2 007 NIP. 19700317 200701 2 007

20 ii
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-SY/2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
Jabatan : Kepala TK Islam Al Manar Kota Solok
Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Kegiatan
Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota
Solok “. Menurut sepengetahuan kami benar-benar ditulis oleh:
Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP : 19700317 200701 2 007
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat : Solok
Makalah tersebut juga telah diserahkan sebanyak satu eksemplar kepada pustaka
untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan di perpustakaan TK Islam Al Manar Kota
Solok.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2020


Mengetahui
Kepala Sekolah

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

iii
21
PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS PENDIDIKAN
TK ISLAM AL MANAR KOTA SOLOK

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2/ /TK-GS/2018

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : PATMAWATI
Jabatan : Kepala Perpustakaan TK Islam Al Manar Kota Solok

Dengan ini menerangkan bahwa makalah yang berjudul “Penerapan Kegiatan


Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam
Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota
Solok“ yang ditulis oleh :
Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP : 19700317 200701 2 007
Pangkat/Gol : Penata Muda TK. I / III/b
Jabatan : Guru Kelas
Pekerjaan : PNS
Alamat :
Makalah tersebut juga telah saya terima dan registrasi pada tanggal 30 Desember
2020 diserahkan sebanyak satu eksemplar untuk dijadikan arsip dan bahan bacaan
guru di perpustakaan TK Islam Al Manar Kota Solok
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dimaklumi dan pergunakan
sebagaimana mestinya.

Solok, Desember 2020


Kepala Pustaka TK Islam Al Manar Kota Solok

PATMAWATI

iv

22
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah “Penerapan
Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan Benda Menurut Ciri-Ciri
Tertentu dalam Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al
Manar Kota Solok” tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dinas Pendidikan Kota Solok
2. Pengawas Pendidikan Kota Solok
3. Kepala TK Islam Al Manar Kota Solok
4. Majelis Guru TK Islam Al Manar Kota Solok
5. Pegawai Perpustakaan TK Islam Al Manar Kota Solok
6. Semua pihak yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa
penyusun sebutkan satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang sempurna. Oleh
karena itu, penyaji mengharapkan kritik dan saran dari pembahas untuk kemajuan
makalah ini di masa mendatang.
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat membuka wawasan mengenai metode
demonstrasi serta mengaplikasikan dalam proses pembelajaran.

Wassalam
Penulis

MARTALENI, S.Pd.AUD
NIP. 19700317 200701 2 007

v
23
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ....................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
SURAT KETERANGAN DARI KEPSEK ...................................................... iii
SURAT KETERANGAN PUSTAKA .............................................................. iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. A
B. Teknik Analisis Data ................................................................. 23

BAB III HASIL PENERAPAN DAN PEMBAHASAN


A. Pelaksanaan Kegiatan bermain .......................................................... 26
B. Kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri tertentu Anak
Melalui Strategi Mendondeng............................................................ 28
C. Pembahasan ...................................................................................... 29

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 32
B. Saran.................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

1
vi
ABSTRAK

Nama : MARTALENI, S.Pd.AUD


NIP : 19700317 200701 2 007
Judul Makalah : Penerapan Kegiatan Bermain dengan Mengelompokkan
Benda Menurut Ciri-Ciri Tertentu dalam Meningkatkan
Perkembangan Kognitif Anak di TK Islam Al Manar
Kota Solok

Berdasarkan observasi awal di TK Islam Al Manar Kota Solok, penulis


menemukan Kecerdasan kognitif merupakan kecerdasan logika matematika, yang
harus dikembangkan semenjak usia dini. Mengelompokkan benda menurut ciri-
ciri tertentu merupakan salah satu dalam mengembangkan kemampuan
berpikir(kognitif) anak dalam memilah-milah benda menurut ciri tertentu sesuai
dengan bentuk, warna, dan ukuran. Kondisi ini juga terjadi di TK Terpadu Tunas
Harapan Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya kurangnya alat peraga yang tersedia, kurang dapatnya guru
memanfaatkan sumber belajar melalui lingkungan sekolah seperti batu, daun,
bunga, biji-bijian, kurangnya kreativitas guru dalam menciptakan alat peraga,
kurangnya inovasi guru dalam pembelajaran sehingga pembelajaran kurang
menarik dan kurang menyenangkan bagi anak. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Kegiatan Mengelompokkan Benda Menurut
Ciri-Ciri Tertentu Melalui Kegiatan Bermain dapat Meningkatkan Perkembangan
Kognitif Anak di TK Islam Al Manar Kota Solok”. Subjek penelitian adalah guru
TK Islam Al Manar Kota Solok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, dan diskusi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model
alur yang terekam dalam catatan lapangan, yang terdiri dari tiga alur kegiatan
yang berlangsung secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kegiatan bermain
dapat meningkatkan kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri tertentu
anak didik di TK Islam Al Manar Kota Solok dimana rata-rata kemampuan
mengelompokkan benda menurut ciri tertentu anak didik sebelum penerapan
Kegiatan bermain diperoleh persentase sebesar 36.61% dan setelah penerapan
kegiatan bermain meningkat sebesar 84.54% dengan kriteria berkembang Sangat
Baik.
Kata Kunci : Kemampuan mengelompokkan benda menurut ciri tertentu,
Kegiatan bermain

vii

Anda mungkin juga menyukai