PENDAHULUAN
pemenuhan tuntunan UUD 1945. Pada Bab XII pasal 31 ayat 1 dinyatakan
dan daya cipta yang diperlihatkan oleh oleh anak didik dalam
1
lembaga pendidikan anak usia diniyang dalam belajar tentang banyak hal.
adalah bagian dari proses berpikir dan otak. Pikiran yang digunakan untuk
kesempatan penging.
2
aspek kognitif mengenal benda-benda yang ada disekitarnya, seperti
tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, maka siswa tersebut tidak
ikut belajar. Hal ini memberikan gambaran bahwa aktivitas belajar siswa
terdiri dari aktivitas fisik dan aktivitas mental. Aktivitas fisik tentu bisa
3
mungkin. Aktivitas belajar diperlukan aktivitas, sebab pada prinsipnya
ini harus dilakukan secara dua arah yaitu guru dan anak. Jika aktivitas
hanya dilakukan dengan satu arah saja maka akan menjadi penghambat
menjelaskan materi ajar dengan baik yang mudah dipahami dan dilengkapi
dengan media belajar atau alat peraga, siswa juga diberikan kesempatan
untuk bertanya dan diupayakan untuk telibat aktif maka siswa akan
Aktivitas belajar anak usia dini adalah bermain. Anak usia dini
belajar melalui bermain. Maka dari itu perlunya aktivitas yang menarik
2014 tantang standar nasional pendidikan anak usia dini ruang lingkup
usia 4-5 tahun anak sudah mampu membilang banyak benda satu sampai
4
benda-benda maupun lambang bilangan. Menurut Montessori dalam
berasal dari diri siswa yang mendorong tindakan belajar) dan motivasi
ekstrinsik (keadaan yang datang dari luar individu siswa untuk melakukan
dapat terwujud dengan baik maka akan mendapatkan hasil belajar yang
baik pula.
angka 1-10 Hal ini disebabkan karena kurangnya minat belajar anak,
5
kemampuan anak menyerap pelajaran. Dan terakhir cara mengajar guru
yang kurang bervariasi, pada umumnya guru mengajar Oleh karena itu,
untuk anak usia dini adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan secara
make a match adalah karena dengan metode ini diharapkan anak akan
dipelajari, karena metode ini diterapkan dengan latihan dan praktek yang
6
proses belajar yang lebih komperhensif. ini sebagai sarana dalam
tersebut adalah karena model dan media tersebut banyak dipakai dalam
dan anak lebih bergairah, maka peneliti melakukan kombinasi dari model
angka dasar 1-10 pada Sebagai banan materi penelitian dengan memberi
7
judul “Mengembangkan Kognitif Dalam Aktivitas Belajar Anak
B. Rumusan Masalah
latar belakang anak yang belum mampu mengenal angka 1-10 pada
8
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: dengan penerapan
A Match Dan Media Flash Card pada setiap tindakan kelas dan dilakukan
ini adalah teknik ini bias digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
2013:98).
9
dan Make A Match melalui media Flash Card dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Match)
Match)
mengenalkan angka 1-10 kepada anak sesuai dengan topik yang telah
10
D. Tujuan Penelitian
lulut.
E. Manfaat Penelitian
11
12