PENDAHULUAN
pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan
cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdsasan spiritual. Untuk itu pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada dasar-dasar yang tepat bagi
Usia anak-anak, yaitu antara 0-6 tahun adalah usia emas untuk anak
maupun guru, tetapi anak akan mempelajari sesuatu hal dengan cara bermain.
Dalam kegiatannya saat bermain tersebut anak akan menemukan hal-hal baru
Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan
anak dalam berntuk belajar sambil bermain. Program belajar mengajar bagi anak
usia dini di rancang dan di laksanakan sebagai suatu sistem yang dapat
menciptakan dan memberi kemudahan bagi anak usia dini untuk belajar sambil
1
bermain melalui berbagai akatifitas dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
pembelajaran yang mampu menjadi jembatan bagi anak usia dini untuk
mempersiapkan diri untuk masu sekolah dasar. Jadi, upaya pengembangan anak
pada usia dini lebih ditujukan untuk mengembangkan anak secara utuh,
Emas” bagi sesorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan
yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang berupakan salah
Usia dini mepuakan usia emas untuk menyerap berbagai informasi orang
tua dan tenaga pendidik harus memberikan materi yang dekat dengan kehidupan
2
dan lingkungan anak yang terefleksi dalam kegiatan pembelajaran yang
sendiri pada anak melalui permainan. Anak sampai usia tujuh tahun pada dasarnya
kemampuan untuk bekerja sendiri pada anak muncul dalam dorongan untuk
dominan memakai daya fantasi anak. Prinsip yang dipakai adalah urutan
berjenjang, dimulai dari yang muda kemudian berkelanjutan pada yang lebih
sukar.
dengan benda-benda 1- 10
benda
pengurangan
semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para
ahli banyak yang menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan otak pada usia
3
dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80 % perkembangan otak.
Usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah
fasa fundamental bagi perkembangan individu yang disebut sebagai “golden age”
merupakan salah satu hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini.
Sebagaimana telah dipahami bahwa anak usia dini memiliki karakter yang
khas baik secara fisik maupun mental oleh karena itu strategi dan metode
pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini perlu disesuaikan dengan
karakteristik yang dimiliki oleh anak. Metode yang diterapkan seorang pendidik
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan
menumbuhkan sikap dan perilaku positif pada anak. Beberapa prinsip metode
pembelajaran untuk anak usia dini antara lain : berpusat pada anak, partisipasi
aktif anak, bersifat holistik dan integrativ, fleksibel, serta memahami perbedaan
individual.
Mengukur panjang, berat dan volume juga merupakan fungsi matematika, dengan
kata lain matematika sangat penting bagi kehidupan kita termasuk anak usia dini
(Suyanto, 2005:56)
4
Pada mulanya anak tidak tahu bilangan, angka dan operasi bilangan
simbol dengan angka “I” dan dua buah jeruk diberi simbol dengan angka “2”.
Demikian pula dengan simbol “+” yang berarti penjumlahan dan simbol “-“ yang
berarti pengurangan.
sesuai untuk anak usia dini. Berbagai notasi matematis sederhana dan cara
tanggal hari ini dan menuliskannya di papan tulis akan melatih anak mengenal
bilangan.
5
perlu memberikan stimulasi yang tepat agar anak dapat mengembangkan
anak akan belajar menghubungkan ukuran suatu objek dengan objek lainnya.
Mereka belajar memahami bagaimana balok yang besar mampu menopang balok
Seperti kondisi yang telah dijelaskan diatas akibatnya anak TK NIRA INDRIA
saat itu kurang mendukung keberhasilan belajar anak. Penggunaan metode yang
kurang relevan menjadi salah satu sebab anak tidak mau atau kurang tertarik
6
mengikuti pembelajaran berhitung permulaan. Selain itu kurangnya media
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan tim guru kelompok bermain
permulaan pada anak maka digunakan permainan tabung angka sebagai media
anak, karena anak dapat memasukkan benda sesuai dengan angka yang ada
sebanyak 5 buah.
7
5. Permainan ini menggunakan tabung sebagai tempat bermain anak yang
angka yang tertera pada tabung sebagai tempat bermain yang tidak
permulaan.
Indria Kelompok B yang berjumlah 22 orang yang terdiri 12 anak laki-laki dan 10
uraian di atas penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang permainan tabung
angka yang dapat dijadikan media pembelajaran untuk mempermudah anak dalam
B. Identifikasi Masalah
tersebut adalah :
8
1. Sebagian besar anak menunjukkan sikap kurang perhatian terhadap
menyenangkan.
permulaan di kelas.
C. Pembatasan masalah
angka
D. Rumusan Masalah
berikut :
9
1. Apakah guru tidak menggunakan alat peraga yang tepat untuk
angka?
E. Tujuan Penelitian
10
F. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak baik guru,
berkualitas.
11
5. memberikan wawasan, kemampuan yang secara langsung akan
b. Bagi Anak/Siswa
berhitung permulaan.
c. Bagi Sekolah
seluruh lembaga PAUD pada umumnya dan bagi TK. NIRA INDRIA
pada anak.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
mempelajari konsep bilangan anak usia dini sudah dapat diajari matematika
anak.
permulaan adalah bagian dari matematika yang dapat diajarkan kepada anak
menyenangkan.
13
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan berhitung
permulaan.
b. Mencacah
c. Konsep penggolongan/pengelompokkan
dan bentuk.
d. Konsep Membandingkan
e. Konsep pola-pola
14
Pola merupakan urutan dari warna, bentuk, benda, suara atau gerakan-
g. Konsep waktu
Konsep waktu yang dapat dilatih untuk dipahami anak adalah waktu
pada anak berkembang sangat pesat, pada kurun usia nol sampai dengan
pra sekolah (4-6 tahun) oleh sebab itu usia prasekolah seringkali disebut
15
sebagai “Masa peka belajar”, Pernyataan didukung oleh Benyamin. S.
Bloom, yang menyatakan bahwa 50% dari potensi intelektual anak sudah
sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan rasa ingin
perkembangannya.
membantu anak mengenal angka dan mengenal matematika sederhana yang ada
dalam kehidupan sehari-hari hal ini sesuai dengan santika (Depdiknas 2007) yaitu
16
b. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat
d. Memahami pemahaman konsep ruang ruang dan waktu serta dapat dalam
disekitarnya.
sendiri.
17
d. Pembelajaran berhitung membutuhkan suasana yang menyenangkan dan
a. Penguasaan konsep
b. Masa transisi
c. Lambang
18
Pembelajaran berhitung permulaan yang efektif bagi anak agar pembelajaran
berhitung permulaan pada anak dapat berlangsung efektif dan berhasil seperti
yang diharapkan ada beberapa cara yang dapat dilakukan (Ismayati,2010) antara
lain :
a. Lakukan pengulangan
c. Buat menyenagkan
angka dipapan tulis atau menggunakan jari sebagai media belajar berhitung anak.
Guru juga masih kurang dalam menggunakan media pembelajaran untuk menarik
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas
dari pada pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu
kesatuan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
bersifat deduktif, materi matematika bersifat hierarkis dan terstruktur dan dalam
19
mempelajari matematika dibutuhkan ketekunan. Keuletan serta rasa cinta terhadap
dalam belajar matematika tidak boleh terputus-putus dan urutan materi harus di
mempunyai daya bantu terhadap konsep matematika yang lain. Salah satu upaya
diri sendiri ataupun ataupun akibat rangsangan dari luar seperti permainan
dan mencari jejak, dll). Ciri-ciri yang memadai bahwa anak sudah menyenangi
spontan
ada di sekitarnya
Hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran anak dikelas
adalah :
20
a. Apabila ada anak yang cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru,
hari ini menunjukan bahwa anak tersebut telah siap untuk diberikan
b. Apabila anak menunjukan tingkah laku jenuh, diam, acuh tak acuh atau
mengalihkan perhatian pada hal lain, hal ini menunjukan bahwa telah
perhatian atau perilaku yang lebih mendalam dari guru untuk mengatasi
Dini
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan
syaraf pada waktu manusia sedang berfikir (Gagne. 1976) kemampuan kognitif ini
21
b. Karakter perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Anak Usia dini pada tahap ini dapat menggunakan simbol dan pikiran
internal dalam memecahkan masalah. Pikiran anak-anak pada tahap ini masih
1) Kombinasi mental
2) Persepsi pikiran
4) Ireversibel
5) Penalaran
6) Egosentris
ini sesuai dengan pendapat piaget dalam suyadi (2010:95) yang menyebutkan
b. Mengenal bentuk
22
sangkar
harus dimiliki guru anak usia dini. Pengetahuan yang memadai tentang
Berikut ini adalah beberapa karakteristik umum yang dimiliki anakusia pra-
lingkungan terdekatnya
3. Cara berfikir anak pada awal usia pra-sekolah masih cenderung egosentris
1
Ratna wulan, mengasah kecerdasan pada anak, 2011.Hlm.49
23
Sebayanya. Perbendaharaan katanya sudah cukup banyak untuk
memasuki tahap bermain paralel dimana seorang anak bermain bersama anak lain
mengambalikan mainan yang di pinjamnya. Tak heran kegiatan bermain anak usia
dini kerap diwarnai konflik atau pertikaian, namun biasanya bersifat sementara
saja.
Dapat dikatakan usia 3- 5 tahun adalah usia keemasan bagi anak. Ditandai
berbagai bentuk kreatifitas bermain dari imajinasi anak. Pemberian stimulasi yang
pertanyaan
24
5. Anak menggunakan benda sebagai simbol untuk manusia dan mampu
mampu mampu merubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang
berbeda-beda.
3. Berpikir orisinal, yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim atau lain
25
7. Media dalam pengembangan Kognitif
Media intruksional saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu
pesan intruksional yang diperlukan anak. Fungsi guru saat ini mengarah kepada
proses memberikan bimbingan kepada anak sebagai individu yang belajar. Dalam
minat.
b. Bereksperimen
d. Alat bantu
26
i. Melatih kepekaan berfikir
Dalam geometri, tabung atau silinder adalah bangun ruang tiga dimensi
yang dibentuk oleh dua buah lingkaran identik yang sejajar dan sebuah persegi
panjang yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut. Tabung memiliki 3 sisi dan 2
rusuk., Sisi yang dimiliki tabung ada sisi atas dan sisi bawah yang mempunyai
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam
Tabung angka adalah bangun ruang tiga dimensi berbentuk silinder. yang
diberi angka atau bilangan yang dapat digunakan sebagai media pengenalan agka
anak usia dini.Tabung angka dapat dibuat dengan menggunakan dari plastik
bening yang berbentuk tabung kemudian diberi angka sesuai kebutuhan kita untuk
mengenalkan angka pada anak misalnya 1-5. Tabung angka dapat digunakan
dalam tabung sesuai dengan angka yang tertera pada tabung. Benda yang dapat
27
digunakan untuk bermain tabung angka bervariasi ukuran dan bentuknya dapat
dibuat sesuai dengan tema pembelajaran yang sedang diajarkan kepada anak.
benda yang dimasukkan sesuai dengan angka yang tertera pada dinding tabung
berkelompok. Cara bermain tabung angka secara individu anak dipanggil satu-
satu untuk memasukkan benda kedalam tabung angka anak yang lain melihat dan
memberi semangat kepda teman yang sedang bermain. Setelah anak selesai
bermain guru mengajak anak untuk menghitung benda yang sudah dimasukkan
kedalam tabung jika sudah sesuai guru memberi pujian dan penghargaan berupa
stiker bergambar, jika belum .esuai guru memberi motivasi kepada anak dan
efektif untukanak usia dini, seperti yang dilakukan Suryati (2012) yang
28
berhitung permulaan pada anak dapat juga dilakukan melaui permainan tabung
angka.
diri dan lingkungan melalui berbagai cara. Selain itu permainan yang sesuai
penglihatan, gerakan motorik kasar dan halus, serta kemampuan bicara dan
sosialisasi anak akan semakin berkembang secara optimal. Demikian juga seluruh
potensi kecerdasannya.
lainya seperti makan, tidur atau mandi tetapi saat bermain anak-anak
lain :
29
a. Aktivitas bermain bisa menimbulkan efek yang menyenangkan dan
dan sifatnya insidental, aturan main ini tidak sama bila dilakukan
ditempat yang berbeda pula, lain tempat dan beda orang beda pula
aturannya.
permainan.
cara. Selain itu, pemilihan permainan yang sesuai dengan usianya juga
30
usia dini: mainan bersifat edukatif, mainan yang mengandung unsur khas
anak.
kreativitasnya.
diri
31
Bermain memiliki banyak manfaat bagi antak antara lain mengembangkan
dengan orang lain. ivlelaui kegiatan bermain anak juga dapat menyalurkan
anak bermain secara tidak langsung memberi kesempatan kepada anak untuk
dengan prisip bet-main sambil belajar. Permainan yang memberi kesempatan pada
perkembangannya.
kegiatan bermain tanpa secara jelas mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan
kegiatan lainnya.
a. Jean Piaget
32
2) Permainan Simbolik (± 2-7 tahun)
Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun
ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak
diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan bertanya terus. Anak
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with
permainan.
permainan yang tergolong games seperti kartu atau kasti. Anak senang
baiknya.
33
Jika dilihat tahapan perkembangan bermain Piaget maka dapat disimpulkan
b. Hurlock
semakin luas saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan sehingga anak
Tahap ini mencapai puncknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun anak
bermainnya.
masa ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak dan bermain
olahraga dan bentuk permainan lain yang dilakukan oleh orang dewasa.
34
Tahap ini diawali ketika anak mendekati masa pubertas, dimana anak
Biasanya khayalannya mengenai perlakuan kurang adil dari orang lain atau
kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan spontan, dan perasaan gembira,
35
dengan perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor
efektif untuk anak usia dini, seperti yang dilakukan suryati (2012) yang
Tradisional Sondah”. Penelitian yang hampir sama juga dilakukan oleh Amanda
berhitung permulaan pada anak dapat juga dilakukan melalui permainan tabung
angka.
36
C. Kerangka Berfikir
menulis angka dipapan tulis atau menggunakan jari sebagai media belajar
berhitung anak. Guru juga masih kurang dalam mengunakan media pembelajaran
untuk menarik minat anak dalam belajar berhitung permulaan karena minimnya
37
Adanya hal tersebut maka guru dituntut untuk dapat memeberikan
yaitu dengan permainan tabung angka. Menurut Yuriastin dkk (2009: 19) bermain
agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional. Permainan yang
kemampuan anak, jika guru dapat memberikan pembelajaran yang sesuai dengan
media yang tepat maka anak akan berkembang secara optimal sesuai tahap
38
D. Hipotesis Tindakan
39