Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RAVIKA YUSLY KHANANI

NIM : 200105110020

Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini

Istilah pembelajaran berasal dari kata belajar, yaitu suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, ddan mengukuhkan kepribadian. Pengertian ini
lebih diarahkan kepada perubahan individu seseorang, baik menyangkut ilmu
pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan kepribadian dalam
kehidupan sehari-hari. Pendapat lain menyebutkan bahwa pembelajaran adalah
suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan
memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, serta berbagai
strategi pembelajaran. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan nasional dinyatakan bahwa pembelajaran ialah proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Adapun usia anak usia dini dapat diartikan sebagai anak
yang berada pada masa usia 4-6 tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran di Taman Kanak-kanak ialah pembelajaran yang ditujukan
untuk anak usia 4-6 tahun. Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatanpembelajaran
yang mampu menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak. Pendidikan
anak usia dini merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak
lahir hingga usia delapan tahun (Modul 1 Nest, 2007:3). Pada masa usia dini
anak mengalami masa keemasan (the golden years) yang merupakan masa
dimana anak mulai peka/sensitif untu menerima berbagai rangsangan. ( Ratna
G, 2010 : 10 ).
Pada masa ini merupakan masa emas atau golden age, karena anak
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan tidak
dapat tergantikan pada masa mendatang. Menurut berbagai penelitian di
bidang neurologi terbukti bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk dalam kurung
waktu 4 tahun pertama, setelah anak berusia 8 tahun perkembangan otaknya
mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%. ( Slamet Suyanto,
2005 : 6 ) dalam ( Oktaviani, Mawardi, dan Somantri, 2016 : 2).
Belajar adalah proses memahami atau mengenali mengenai hal-hal baru
yang belum kita ketahui sebelumnya atau proses setiap individu agar
mendapatkan perilaku tingkah laku dalam ilmu pengetahuan, ketrampilan, agar
mendapat nilai positif sebagai salah satu pengalaman dari beberapa materi
yang kita pelajari. Proses yang mendasari dalam sistem belajar bisa dinamakan
pembelajaran. Nah, sistem pembelajaran itu sendiri adalah sesuatu yang dapat
membawa informasi dalam proses interaksi seseorang yang berlangsung
dengan pengajar pada suatu lingkungan belajar. Banyak sekali karakteristik
yang dimiliki anak, tentunya juga berbeda-beda. Ada beberapa pendapat yang
mengatakan bahwa pembelajaran anak usia dini didasari dengan cara
bernyanyi, bermain, pembelajaran yang berorientasi dengan pertumbuhan
anak.
Setiap orang tentunya mempunyai teori belajar masing-masing. Teori belajar
adalah upaya atau sesuatu yang disusun untuk memberikan gambaran
bagaimana seseorang sehingga mendapatkan pemahaman mengenai proses
pembelajaran yang komplek dan inheren. Problematika pembelajaran anak
biasanya dilihat dari kognitif anak itu sendiri, lalu segi fisik motorik anak . Ada
beberapa problematikan internal Anak Usia Dini dalam Melakukan
Pembelajaran, salah satunya adalah merasa takut, stres, mengganggu
temannya, tidak memperhatikan guru, tidak menurut, agresif, suka berkelahi,
dan masih banyak lagi.
Problematika secara eksternal timbul karena permasalahan
pembelajaran kepada Anak didik yang timbul dari masing-masing anak.
Biasanya timbul dari faktor keluarga juga dikarenakan miskin dan anak harus
ikut bekerja,sehingga pembelajaran anak kurang memadai. Faktor dari
lingkungan sekolah, seperti kurangnya sarana dan prasarana, ada juga karena
timbul dari guru itu sendiri dengan pembelajaran yang sama sehingga
membosankan untuk anak. Ada juga faktor yang timbul dalam masalah belajar
anak adalah Faktor faktor yang bersumber dari diri anak itu sendiri, seperti
faktor psikologis karena ia tidak mempunyai motivasi untuk belajar, faktor
fisiologis dikarenakan gangguan pada fisik, seperti pendengaran dan
penglihatan. Masalah yang sering dihadapi anak usia dini bisa diartikan sebagai
ketidakmampuan anak dalam mencapai hasil belajar yang sudah ditentukan
oleh pihak sekolah maupun guru dengan potensi yang dimiliki anak tersebut.
Beberapa jenis anak kesulitan dalam belajar, antara lain memiliki IQ yang
rendah, hiperaktif, memiliki perhatian fokus yang rendah, bersikap buruk dalam
belajar, dan lain sebagainya.
Beberapa upaya untuk mengatasi problematika anak dalam belajar
adalah dengan meningkatkan motivasi belajar karena hal ini sangat penting
untuk anak agar mau dan ingin belajar, mengembangkan sikap belajar yang
baik dan efektif karena prestasi itu diawali dengan kerja keras, bimbingan
konseing secara individu agar bisa mengupayakan anak dalam masalah-
masalah yang ia hadapi.
Strategi dalam pembelajaran juga perlu diterapkan mulai dini, karena itu juga
berpengaruh dalam metode belajar anak. Strategi juga bisa dilakukan melalui
permainan anak, karena bermain itu adalah salah satu kebutuhan anak dan
merupakan aktivitas yang menyatu dengan dunia anak-anak. Pembelajaran
juga bisa melalui bercerita, karena anak juga suka dongeng, karena bagi anak-
anak mendengarkan cerita yang menarik merupakan salah satu kegiatan yang
mengasyikkan.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran anak juga harus diperhatikan dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi dan informasi Taman kanak-
kanak, diantaranya :
A. Berorientasi pada kebutuhan anak, dalam usia ini anak usia dini sedang
membutuhkan proses belajar untuk mengoptimalkan semua aspek
perkembangannya. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran
hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan dan kebutuhan masing-
masing anak.
B. Berorientasi pada perkembangan anak pendidik perlu memberikan
kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak. Anak merupakan
individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan perbedaan secara
individual. Dengan demikian, dalam kegiatan yang disiapkan perlu
memperhatikan cara belajar anak yang dimulai dari cara sederhana ke rumit,
konkrit ke abstrak, Gerakan ke verbal, dan dari ke-akua-an ke rasa sosial.
C. Stimulasi terpadu, dalam hal ini perkembangan anak bersifat sistematis,
progresif dan berkesinambungan. Hal ini berarti kemajuan perkembangan satu
aspek akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya. Karakteristik anak
memandang segala sesuatu sebagai suatu keseluruhan, bukan bagian demi
bagian. Stimulasi harus diberikan secara terpadu sehingga seluruh aspek
perkmebangan dapat berkembang secara berkelanjutan, dengan
memperhatikan kematangan dan konteks sosial dan budaya setempat.
D. Bermain sambal belajar atau belajar seraya bermain, hal ini merupakan
bermain adalah pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di Taman
kanak-kanak. Melalui bermain, anak diajak bereksplorasi, menemukan, dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran
menjadi bermakna bagi anak. Ketika bermain anak membangun pengertian
yang berkaitan dengan pengalamannya.
E. Menggunakan pendekatan tematik, yaitu kegiatan pembelajaran
dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
F. Lingkungan kondusif yaitu lingkungan pembelajaran harus diciptakan
sedemikian menarik dan menyenangkan serta demokratis, sehingga anak
selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
G. Menggunakan berbagai sumber media dan sumber belajar, setiap
kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak, perlu memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar, antara lain lingkungan alam sekitar atau
bahan-bahan yang sengaja disiapkan oleh pendidik.
H. Pemanfaatan Teknologi Informasi, yaitu pelaksanaan stimulasi pada
anak usia dini jika dimungkinkan dapat memanfaatkan teknologi untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi, dan computer.
I. Pembelajaran bersifat demokratis, pembelajaran pada anak usia dini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir, bertindak,
berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan bertanggung jawab.
J. Mengembangkan kecakapan hidup, hal ini pembelajaran harus
diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup melalui penyiapan
lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan menolong diri
sendiri, disiplin, dan sosialisasi serta memperoleh ketrampilan dasar yang
berguna untuk kelangsungan hidupnya.
K. Aktif, kreatif, inovatif, elektif, dan menyenangkan dapat dilakukan oleh
anak yang disiapkan pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,
menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak
untuk berfikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. ( Arif Sadiman, 1986 : 17 ).

Menurut Ermi Nur Cholimah ( 2015 ), Pembelajaran pada anak usia dini
adalah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada anak yang disesuaikan
dengan tingkat usia anak sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
dipersiapkan oleh pendidk dengan menyiapkan materi (konten) dan proses
belajar.
Berkaitan dengan pembelajaran anak usia dini, pada dasarnya pengembangan
program pembelajaran anak usia dini adalah pengembangan sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang dapat memperkaya pengalaman
bermain anak tentang berbagai hal, seperti cara berfikir tentang diri sendiri,
tanggapan pada pertanyaan, dapat memberikan argument untuk mencapai
berbagai alternatif.
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran anak usia
dini ialah pembelajaran yang menyenangkan dan dilakukan melalui bermain
yang memfasilitasi seluruh aspek perkembangan anak sehingga berkembang
secara optimal. Berkaitan dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi di Taman kanak-kanak. Pembelajaran yang dilakukan harus
dapat memperhatikan aspek perkembangan anak dan cara belajar anak yaitu
dengan menyenangkan dalam suasana bermain.
1. Belajar dan Bermain
Ketika anak sedang bermain, anak akan menyerap segala sesuatu yang terjadi
dilingkungan sekitarnya. Anak yang bermain sebenarnya telah berbagai hal
baru di sekitarnya. Proses pembelajaran ini telah disebut Montessori sebagai
aktifitas belajar. Permainan bisa berbentuk apa saja, boleh menggunakan alat
ataupun tidak. Hal yang terpenting adalah belajar untuk menguasai hal-hal
baru.
2. Bermain Sambil Belajar
Bermain sambil belajar merupakan kebalikan dari belajar sambil bermain. Jika
belajar sambil bermain lebih menekankan pada pelajarannya, maka bermain
sambil belajar lebih menekankan pada jenis permainannya.pendidik perlu
memahami karakteristik anak untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
Pendidik dapat memberikan materi pembelajaran sesuai dengan
perkembangan anak. Pendapatan ini tentang karakteristik anak usia dini
(Hibama S Rahman, 2002; 43-44):
Anak usia 0-1 tahun
Anak usia 2-3 tahun
Anak usia 4-6 tahun
Konsep dasar pembelajaran pada dasarnya adalah salah satu rangkaian
dengan konsep belajar dan mengajar. Pada prinsipnya mengajar adalah proses
yang terjadi pada guru bagaimana menyampaikan materi pelajaran pada anak
didiknya. Mengajar adalah seni untuk mentransfer pengetahuan, ketrampilan,
dan nilai-nilai yang diarahkan oleh nilai-nilai pendidikan, kebutuhan siswa.
Kondisi lingkungan, dan keyakinan yang di miliki guru. Pembelajaran anak usia
dini harus memperhatikan:

1. Perkembangan anak
2. Kebutuhan anak
3. Bermain sambil belajar
4. Pendekatan tematik
5. Kreatif dan inovatif
6. Lingkungan kondusif
7. Mengembangkan kecakapan Hidup
DAFTAR PUSTAKA

Retna G: Belajar cepat Microsoft PowerPoint 2010, Jakarta : Andi Publisher


2010.

Arif S. Sadiman, dkk ( 1986 ). Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan,


dan Pemanfaatannya. Jakarta : Indeks

Seefeldt, Carol & Barbara A. Wasik ( 2008 ). Pendidikan Anak Usia Dini
( Diterjemahkan oleh Pius Nasar ). Jakarta : Indeks

Nurcholimah, Ermi (2015). Proses pembelajaran


paud_https://www.kompasiana.com/erminurcholimah/proses-pembelajaran-
paud_566bbceecf7a61810a963433 (diakses 12 Desember 2020).

Oktaviani, Anita, dkk. ( 2006 ) . Perbandingan kemampuan berhitung antara


siswa yang mengikuti PAUD dan tidak mengikuti PAUD di kelas 1 Madrasah
ibtidaiyah Darul Ulum Kabupaten Kubu Raya. Hal 2-8

Anda mungkin juga menyukai