Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP PAUP

PENGERTIAN PAUD, KELEBIHAN PAUD DAN KEKURANGAN PAUD

(MATERI)

Dosen:

Sukristin, S.E.,M.M

Nama dan NIM:

Lapis Sendawasih E872120002

KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KALIMANTAN


WILAYAH XISEKOLAH TINGGI PERGURUANDAN ILMU
PENDIDIKAN STKIP MELAWI KAMPUS PERBATASAN ENTIKONG

2021
MATERI

A. PENGERTIAN PAUD
Pengertian
Pendidikan adalah proses interaksi antara pendidik dan anak didik
dan atau lingkungan secara sadar, teratur, terencana dan sistematis guna
membantu pengembangan potensi anak didik secara maksimal. Pengertian
ini dianggap lebih lengkap dan memadai daripada pengertian-pengertian
tentang pendidikan yang dikemukakan oleh banyak ahli di bidang
pendidikan.[5]
Tujuan PAUD yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta pihak-pihak yang
terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini.
1 .Dapat mengidentifikasi perkembangan fisiologis anak usia dini dan
mengaplikasikan hasil identifikasi tersebut dalam pengembangan
fisiologis yang bersangkutan.
2 .Dapat memahami perkembangan kreatifitas anak usia dini dan usaha-
usaha yang terkait dengan pengembangannya.
3. Dapat memahami kecerdasan jamak dan kaitannya dengan
perkembangan anak usia dini.
4. Dapat memahami arti bermain bagi perkembangan anak usia dini.
Dapat memahami pendekatan pembelajaran dan aplikasinya bagi
pengembangan anak usia kanak-kanak.
 
Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus kegiatan
pendidikan bertujuan agar
1. Anak mampu melakukan ibadah,
Contoh: pendidik di ajarkan bahwa yang menciptakan makhluk hidup
termasuk manusia adalah Tuhan, dan harus dijaga dan di
sayangi.
2. Anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-garakan
yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan
kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indera). Contoh:
menari, bermain bola, menulis ataupun mewarnai.
Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan
dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan
bElajar. Contoh: ketika sudah melakukan pembahasan tema, diberikan
kepada anak didik untuk bertanya atau menjawab isi tema yang telah
diberikan.
Anak mampu berpikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan
masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Contoh: mencari
pasangan gambar yang berkaitan dengan sebab akibat, lalu anak akan
berusaha memecahkan masalah dan memberika alasan
tersebut.

Berdasarkan tujuan pendidikan anak usia dini dapat ditelaah beberapa


fungsi program stimulasi edukasi, yaitu:
1. Fungsi Adaptasi, berperan dalam membantu anak melakukan
penyesuaian diri
dengan berbagai kondisi lingkungan serta menyesuaikan diri dengan
keadaan dalam dirinya sendiri.
2. Fungsi Sosialisasi, berperan dalam membantu anak agar memiliki
keterampilan-keterampilan sosial yang berguna dalam pergaulan
dan kehidupan sehari-hari di mana ana berada.
3. Fungsi Pengembangan, berkaitan dengan pengembangan berbagai
potensi yang dimiliki anak. Setiap unsur potensi yang dimiliki anak
membutuhkan suatu situasi atau lingkungan yang dapat
menumbuhkankembangkan potensi tersebut kearah perkembangan yang
optimal sehingga menjadi potensi yang bermanfaat bagi anak itu sendiri
maupun lingkungannya.
4. Fungsi Bermain, berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak
untuk bermain, karena pada hakikat nya bermain itu sendiri
merupakan hak anak sepanjang rentang kehidupannya. Melalui
kegiatan bermain anak akan mengeksplorasi dunianya serta
membangun pengetahuannya sendiri.
5. Fungsi Ekonomik, pendidikan yang terencana pada anak merupakan
investasi jangka panjang yang dapat menguntungkan pada setiap
rentang perkembangan selanjutnya. Terlebih lagi investasi yang
dilakukan berada pada masa keemasan (the golden age) yang akan
memberikan keuntungan berlipat ganda. Pendidikan di Taman Kanak
kanak merupakan salah satu peletak dasar bagi perkembangan
selanjutnya.[9]

Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Pendekatan


Kebijakan dan Pendekatan Analisis Teori
Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik. Contoh
konkret berbagai pendekatan dalam pendidikan anak usia dini, yaitu:
pendekatan psikonalisis manusia atau anak mempunyai keinginan dalam
dirinya ‘homo valens’, kognitif (homo sapines: manusia berpikir) sikap
bahasa, behaviorostik (homo mechanicus: manusia mesin), homo ludens
(makhluk bermain) jika anak melakukan kesalahan berilah teguran, namun
jika anak melakukan sesuatu yang baik, maka berilah penguatan
(reinforcement), stimulus atau respons, pendekatan humanistic (humo
ludens: manusia suka bermain) yaitu pemebelajan dengan bermain.[11]
Penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini dapat dilakukan dalam
bentuk formal, non-formal dan informal.
Kelebihan Paud
1. Mempersiapkan pendidikan anak
Pendidikan anak usia dini merupakan bekal yang baik bagi pendidikan
akademik anak nantinya. Anak yang terbiasa belajar sedari kecil, akan
lebih siap dan cepat dalam menerima informasi baru. Hal tersebut
memungkinkan anak untuk menimba ilmu dengan lebih baik di jenjang
pendidikan selanjutnya.

2. Membantu perkembangan emosional dan intelektual anak


Pendidikan anak usia dini juga bisa membantu perkembangan
emosional dan kecerdasan buah hati Anda. Anak yang mendapat
pendidikan sejak dini mampu bersikap lebih sabar, mandiri, dan
mudah bergaul dengan orang lain. Di dalam PAUD, anak juga akan
diajarkan untuk berhitung, membaca, menulis, dan terlatih untuk
menuang kreativitasnya melalui kegiatan menggambar dan bernyanyi.
Pengalaman yang didapat di PAUD ini dapat memupuk
kecerdasannya.

3. Membentuk kepribadian anak secara positif


Manfaat pendidikan anak usia dini lainnya yakni membimbing anak
untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Anak-anak yang mengikuti
pendidikan usia dini cenderung memiliki risiko yang lebih kecil untuk
terlibat dalam masalah hukum dan penyalahgunaan obat-obatan
terlarang ketika mereka dewasa.

Kekurangan Pendidikan Anak Usia Dini


Meski beberapa penelitian menunjukkan adanya manfaat pendidikan
anak usia dini, namun pendidikan ini juga memiliki kekurangan, yaitu:
1. Kelompok besar
Salah satu kekurangan pendidikan anak usia dini adalah jumlah murid
dalam satu kelas yang terlalu banyak, atau kurangnya staf guru
pengajar di dalam sekolah PAUD tersebut. Hal ini bisa membuat
proses belajar mengajar di PAUD menjadi tidak maksimal. Oleh
karena itu, sebaiknya orang tua memilih PAUD yang memiliki rasio
satu guru tiap 8-10 anak yang berusia 4-5 tahun, atau satu guru untuk
tiap 6-9 anak berusia 2,5-3 tahun.

2. Risiko membuat anak stres


Kekurangan pendidikan anak usia dini lainnya adalah bisa
membuat anak menjadi stres. Beragam kegiatan di sekolah bisa
membuatnya kelelahan. Selain itu, pada saat sekolah, anak tidak
bisa bersama dengan orang tuanya dan lebih banyak menghabiskan
waktu dengan orang lain. Hal tersebut mungkin akan membuat
anak takut atau merasa tertekan untuk beberapa waktu, terutama
untuk anak pendiam.

DAFTAR PUSTAKA

https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/manfaat-pendidikan-anak-usia-dini-dan-
kekurangannya

Anda mungkin juga menyukai