Anda di halaman 1dari 2

Pelajaran 13 : “ARTI & ASAL DOSA”

Arti kata dosa.


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “dosa” diartikan sebagai perbuatan yang melanggar hukum Tuhan atau
norma agama. Dosa juga diartikan sebagai perbuatan yang salah terhadap orang tua, adat, negara, dan
sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa yang termasuk dosa adalah kesalahan,
kejahatan, pelanggaran, pemberontakan, tidak menaati aturan/ hukum, ketidakadilan, kelaliman, dan
sebagainya.

Dalam Alkitab Perjanjian Baru, istilah “dosa” ditulis dalam bahasa Yunani dengan kata ἁμαρτάνω =hamartano
(Rm. 3:23; 5:14) yang berarti meleset dari sasaran. Kata ini membentuk dua kata benda yaitu ἁμαρτία =hamartia
(Rm. 4:7) yang tidak hanya berarti kegagalan tetapi keputusan untuk gagal. Jadi meleset dari sasaran ini
adalah suatu kesalahan yang disengaja manusia dalam melakukan kehendak Allah. Dan kata yang kedua
adalah ἁμάρτημα =hamartema (I Kor. 6:18) yang menunjuk pada akibat dari perbuatan tersebut.

Dalam ajaran Kristen, dosa manusia dipahami dan diyakini sudah ada sejak kejatuhan Adam dan Hawa karena
pemberontakan mereka terhadap Allah (Kejadian 3). Karena itu setiap orang sudah memiliki benih dosa bahkan
sejak berada dalam kandungan (Maz. 51:7). Hal ini berbeda dengan ajaran di luar Kristen yang mengatakan
bahwa bayi yang baru lahir belum dapat dikatakan berdosa.

Proses terjadinya dosa Adam dan Hawa.


a. Setan menanamkan keraguan terhadap Firman Allah dan kasih Allah (Kej. 3:1)
b. Hawa menjawabnya dengan Firman Allah yang dimanipulasi (Kej. 3:2-3). Jawaban Hawa berbeda jika
dibandingkan dengan apa yang dikatakan Tuhan kepada Adam dalam Kej. 2:17.
Dari jawaban Hawa dapat disimpulkan bahwa Hawa melakukan tiga hal yang sangat membahayakan.
 Hawa menambah kata-kata “ataupun raba” ke dalam Firman Allah. Dengan menambah kata-kata
tersebut seolah-olah Allah menginginkan sesuatu yang tidak beralasan. Menambah sesuatu kepada
Firman Allah adalah berbahaya (Ams. 30:6).
 Hawa mengubah Firman Allah. Dia berkata “nanti kamu akan mati”, yang berarti menghilangkan
ketajaman Firman Allah.
 Hawa menghilangkan ancaman, “pada hari engkau memakannya , pastilah engkau mati”.
Menghilangkan sebagian dari Firman Allah adalah sangat berbahaya (Why. 22:19).
c. Setan melawan Firman Allah. Setelah menanam benih keraguan dalam pikiran Hawa, setan melanjutkan
dengan melanjutkan dengan melawan Firman Allah (Kej. 3:4-5). Setan menolak bahwa pelanggaran dari
perintah Alah akan mengakibatkan kematian, dan sebaliknya ia mengatakan bahwa perintah itu hanya
untuk kepentingan Allah. Dia menambahkan bahwa memakan buah pengatahuan tentang yang baik dan
yang jahat akan membuat manusia menjadi seperti Allah.
d. Hawa kalah dalam pencobaan tersebut. Hawa akhirnya mengambil buah tersebut dan memakannya (Kej.
3:6).
e. Hawa memberikan buah itu kepada Adam (Kej.3:6b). Jadi Adam dan Hawa telah melanggar perintah
Tuhan dan tidak taat kepada apa yang diperintahkan Tuhan, hal ini yang menjadikan mereka jatuh dalam
dosa.

Akibat terjadinya dosa manusia yang pertama.

Dosa manusia pertama ini mengakibatkan:


1. Kesadaran akan dosa (Kej. 3:7-10)
Adam dan Hawa sadar akan 2 hal yang berhubungan dengan dosa, yaitu:
a. Pencemaran  Kesadaran akan pencemaran ini ditunjukan oleh rasa malu yang disebabkan oleh
ketelanjangannya.
b. Rasa bersalah  Hal ini yang menyebabkan mereka melarikan diri dan bersembunyi dari hadapan
Allah.

Pend. Agama Kristen 7 Yahya D. Budi


Prasetya
2. Kehilangan hubungan dengan Allah
Manusia terpisah dengan Allah karena dosa-dosanya (Ef. 4:18).
3. Kerusakan dari keadaan manusia
Akibat langsung dari dosa yang pertama adalah kerusakan penuh dari keadaan manusia, yaitu meliputi:
a. Kerusakan/ keterbatasan tubuh  Karena dosa manusia, maka tubuh dapat menderita berbagai
macam penyakit dan tunduk pada proses ketuaan (II Kor. 7:16).
b. Kerusakan moral  Setelah manusia jatuh dalam dosa maka kekudusan dan kebenarannya
hilang. Manusia menjadi jahat dan moralnya bejat. (Kej. 6:5, Maz. 14:3, Rm. 7:18-20).
c. Kerusakan rohani  Hal ini disebabkan karena keinginan daging berlawanan dengan keinginan
Roh kudus. (Gal. 5:17:18).
4. Mengalami kematian ronahi dan jasmani (Ef.2:1,5; Kej.3:19; 5:5).
5. Perubahan tempat tinggal
Karena dosanya, maka manusia diusir dari taman Eden yang menggambarkan tempat yang dipenuhi
oleh Hadirat Allah dan lambang dari hidup yang penuh berkat.
6. Kutuk
Akibat dosa manusia pertama ini juga menyebabkan kutuk, yaitu:
a. Kutuk tehadap ular (Kej. 3:14)
b. Kutuk terhadap perempuan (Kej. 3:16)
c. Kutuk terhadap manusia (Kej. 3:17-19)
d. Kutuk terhadap tanah (Kej. 3:17-18).

Universalitas dari dosa.


Dosa tidak hanya terbatas pada sekelompok orang tertentu atau bahkan sebagian dari suku bangsa. Dosa
bersifat umum (universal), dalam arti semua umat manusia adalah berdosa, tanpa perkecualian.
1. Pengajaran dari Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama memang tidak dijumpai pernyataan yang mengatakan bahwa semua manusia di
segala jaman adalah orang berdosa. Tetapi biasanya ditulis bahwa semua orang pada jaman tersebut
adalah orang berdosa. Contoh:
a. Pada jaman Nuh, ditulis bahwa dosa manusia sangat besar. Kej. 6:5,11 Nuh adalah orang yang
benar dan tidak bercela diantara orang sejamannya (Kej. 6:9). Tetapi Nuh jatuh dalam dosa
kemabukan (Kej. 6: 21) yang dikutuk oleh Firman Allah (Ef. 5:18; Hab. 2:15).
b. Abraham adalah orang beriman (Ibr. 11:17), dan bahkan Allah menganggap ia sebagai orang yang
tidak bercela (Kej. 17:1). Tetapi karena keraguannya terhadap Allah untuk memenihi janji-Nya untuk
memberikan seorang anak, maka ia mengambil Hagar menjadi istrinya (Kej. 16:3-4).
c. Musa adalah orang pilihan Allah. Tetapi karena ketidak percayaanya dia tidak diijinkan membewa
masuk bangsa Israel ke tanah perjanjian (Bil. 20:10-13).
d. Daud dikatakan Alkitab adalah orang yang berkenan di hati Allah (I Sam. 13:14), tetapi ia berbuat
zinah dengan Batsyeba dan membunuh Uria suami Batsyeba (II Sam. 13).
Semua contoh orang-orang di atas menunjukan bahwa orang-orang yang dianggap sempurna, benar
dan tidak bercela, namun ternyata mereka juga merupakan orang berdosa. Jadi dosa adalah universal.
Semua orang di seluruh dunia dan di sepanjang jaman adalah orang berdosa. (I Raj.8:46; Yes.53:6;
Maz.14:1,3, 130: 3, 143:2).
2. Pengajaran dari Perjanjian Baru
Perjanjian Baru lebih jelas mengajarkan tentang universalitas dosa. Semua manusia di sepanjang sejarah
adalah berdosa. (Rm. 3:9-12, 3:20,23; Ef. 2:3; Gal. 3:22).

Pend. Agama Kristen 7 Yahya D. Budi


Prasetya

Anda mungkin juga menyukai