Charles Ryrie :
“Ilham adalah sebagai kontrol Allah atas para penulis Alkitab
dengan menggunakan kepribadian mereka masing-masing,
mereka menyusun dan mencatat tanpa kekeliruan dalam
naskah asli mengenai wahyu Allah kepada manusia”
Kesimpulan :
Diilhamkan Allah berarti Allah mengawasi sedemikian rupa
sehingga para penulis Alkitab itu menyusun dan mencatat
tanpa kekeliruan dalam bentuk kata-kata pada penulis aslinya.
Kata kunci pengilhaman :
a. Mengawasi.
Ini berbicara masalah hubungan antara Allah
dengan penulis dan bahan yang beragam.
Pengawasan meliputi penjagaan agar para
penulis menulisnya dengan teliti.
b. Menyusun.
Menunjukkan bahwa para penulis bukanlah penulis
steno yang pasif, yang sekedar mencatat apa yang
Allah diktekan, justru sebagai penulis yang aktif
menyusun.
c. Tanpa keliru.
Menyatakan penegasan Alkitab itu sendiri sebagai
kebenaran (Yoh. 17:17). Pengilhaman hanya
dikaitkan dengan tulisan aslinya, bukan dengan
salinan ataupun terjemahan bagaimanapun
telitinya.
Ayat kunci :
1. II Tim. 3:16, ayat ini mengajarkan 3 hal :
a. Asal kitab suci diilhamkan oleh Allah.
Pengertian literal : setiap kata dalam kitab
suci itu dinafaskan oleh Allah.
b. Manfaat kitab suci.
- Memberi hikmat.
- Menuntun pada keselamatan.
- Bermanfaat untuk mengajar.
- Bermanfaat untuk menyatakan kesalahan.
- Bermanfaat untuk memperbaiki kelakuan.
- Bermanfaat untuk mendidik orang dalam
kebenaran.
b. Sifat kitab suci adalah benar dan berkuasa.
Ini merupakan kesimpulan dari fakta bahwa
setiap kata dalam kitab suci itu dinafaskan
oleh Allah.
2. II Petrus 1:20-21 mengajarkan 2 hal :
* Bahwa Firman Tuhan tidak dihasilkan oleh
kehendak manusia dan ditafsirkan menurut
kehendak manusia.
* Para penulis kitab suci didorong oleh Roh Kudus.
Kata “didorong” = “digerakkan” (moved).
Band. Kis. 27:15-17.
Bukti eksternal tentang kitab suci yang diilhamkan Allah:
1. Dibuktikan melalui kesatuan beritanya.
2. Dibuktikan melalui sirkulasinya.
3. Dibuktikan melalui penerjemahannya.
4. Dibuktikan dengan survivalnya yang mampu
melalui usaha-usaha pemusnahan.
5. Dibuktikan melalui ajarannya.
6. Dibuktikan melalui pengaruhnya terhadap
literatur.
Lewis Sperry Chafer menunjukkan perbedaan yang jelas dari
ketiga istilah berikut :
Penyataan merupakan pengaruh ilahi langsung dalam
mengkomunikasikan kebenaran dari Allah kepada manusia.
Pembentukan Kanon :
Adalah proses sejarah dalam mana secara berangsur-angsur
kitab-kitab dikenali dan diakui sebagai kitab-kitab kanonik.
A. Beberapa pertimbangan yang mendasari
penyelidikan kanon.
1. Pengesahan diri sendiri.
Alkitab mengesahkan dirinya sendiri karena
kitab-kitab itu ditiupkan oleh Allah (II Tim
3:16).
2. Keputusan manusia.
Allah memimpin kelompok manusia untuk
membuat pilihan yang tepat, dan untuk
mengumpulkan berbagai tulisan ke dalam
kanon PL dan PB.
3. Perdebatan soal kanon.
Dalam proses memutuskan ada terjadi
perdebatan, tetapi perdebatan sama sekali tidak
mengurangi wibawa Alkitab.
4. Penyelesaian kanon.
Tahun 397 M gereja Kristen sudah
menganggap kanon sudah selesai dan sudah
ditutup.
Pengakuan buku-buku kanonik:
A. Perjanjian Lama.
1. Dalam pertimbangan orang-orang Yahudi –
“Musa”
Torat Musa mempunya wibawa (Yos. 1:7-8 ;
Neh. 13:1 ; Ezra 6:18).
2. Dari kitab para nabi.
Nabi-nabi menegaskan mereka menyampaikan
Firman Allah, dan nubuat-nubuat mereka diakui
berwibawa (Yos. 6:26 band. I Raja 16:34 ; II Taw.
36:22-23 band. Ezra 1:1-4).
3. Mal. 4:5 ada petunjuk bahwa kesaksian nabi
akan berakhir dengan Maleakhi dan tidak
mulai lagi sampai kedatangan nabi seperti Elia
dalam diri Yohanes Pembaptis (Mat. 17:11-12)
PENGERTIAN KESELAMATAN
2. Kata “khesed.”
Kata ini muncul sekitar 250 x dan mungkin merupakan
istilah yang paling erat hubungannya dengan kata “kharis”
dalam PB yang berarti anugerah.
Ryrie dalam bukunya “The Grace of God” dikatakan adanya
terlibatnya perasaan yang dalam, yaitu :
* akar kata “khesed”
* Melibatkan pengertian hubungan intim antara Allah dan
manusia dalam rangka perseorangan, ataupun secara
kelompok karena perjanjian unilateral.
* Apabila kedua pengertian di atas digabungkan, maka arti
yang nampak kuat dalam istilah khesed ini adalah bahwa
anugerah Allah itu teguh, tahan uji dan kokoh.