Anda di halaman 1dari 1

LAPORAN BACA BUKU

Disusun : D. Budi Prasetya (Aan)

Judul buku : Memperkaya Otak

Pengarang buku : Eric Jensen

Penerbit/ tahun : PT Indeks Jakarta/ 2008

Buku “Memperkaya Otak” berisi cara-cara memaksimalkan potensi otak yang dimiliki oleh seorang
anak. Dari buku ini saya mendapatkan beberapa hal baru yang dapat menjadi bahan evaluasi bahkan
mengubah cara pandang saya selama ini terutama dalam menyikapi anak-anak yang memiliki
kemampuan di bawah teman-teman seusia mereka. Berikut ini catatan beberapa hal yang baru yang
saya dapat dari buku ini:

1. Buku ini mengajarkan bahwa teori gen tentang penurunan batas kemampuan dari orang tua
kepada anak adalah sebuah mitos belaka. Hal ini yang selama ini menjadi keragu-raguan saya
akhirnya dapat diruntuhkan. Selama ini saya saya kadang merasa ragu saat melihat anak-anak
yang datang dari kampung yang dilahirkan oleh orang tua yang terbelakang, apakah mereka
dapat diasah sampai maksimal seperti anak-anak mampu atau mereka yang berasal dari kota
besar? Ternyata buku ini berkata sebaliknya bahwa setiap anak lahir sebagai individu baru
yang unik dan berbeda dengan individu yang lain sehingga juga memiliki potensi kemampuan
tidak terbatas pada kemampuan orang tua yang melahirkan mereka.

Hal ini memberikan semangat baru untuk saya tidak menyerah dan berjuang dalam mengajar
anak-anak yang kurang mampu dibanding dengan teman-teman mereka karena hasil yang
mereka peroleh hari ini bukan patokan mereka akan selamanya tertinggal, melainkan hanya
belum mencapai maksimal dari yang sebenarnya dapat mereka capai.

2. Dalam buku ini juga terdapat pesan yang mengingatkan saya untuk memberi perhatian khusus
kepada anak-anak yang lamban dalam menerima pelajaran. Mereka yang hari ini terlihat
lamban dalam berpikir, sebenarnya bukan patokan bahwa mereka akan selamanya menjadi
yang terendah diantara teman-teman mereka, melainkan disebabkan karena mereka belum
dapat memaksimalkan kinerja fungsi otak mereka. Buku ini menyimpulkan bahwa
kemampuan otak yang tetap juga merupakan sebuah mitos. Sebaliknya setiap waktu otak
manusia akan terus berkembang sesuai dengan rangsangan apa yang mereka terima. Oleh
sebab itu pujian dan motivasi sangat penting untuk kita berikan khususnya justru bagi anak
yang lamban dibanding teman-temannya.

3. Buku ini juga memberikan sebuah inovasi baru dalam mengajar khususnya bagi anak yang
mengalami kelemahan kecepatan dalam menghitung. Sebuah penelitian yang dicatat dalam
buku ini membuktikan bahwa kecerdasan setiap anak bersifat kontekstual. Maksudnya
kecerdasan setiap anak akan menjadi maksimal jika mereka mengerti (aplikasi) penerapan
dari apa yang mereka pelajari. Sebagai contohnya anak-anak yang berjualan di pinggir-pinggir
jalan yang tidak mengikuti pendidikan formal biasanya malah lebih cepat dalam menghitung
dari pada anak yang mengenyam bangku pendidikan formal. Hal ini disebabkan karena
seorang anak membutuhkan sebuah contoh nyata untuk belajar sesuatu dari pada
mempelajari hal yang fiktif. Oleh karena itu untuk menolong anak-anak yang lemah dalam hal
tersebut perlu lebih banyak diberikan contoh dari kehidupan sehari-hari agar mereka mudah
dalam membayangkan pelajaran yang rumit menjadi lebih praktis.

Anda mungkin juga menyukai