Anda di halaman 1dari 4

MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG

BAIK DAN MENYENANGKAN PADA


ANAK MELALUI BUKU “SENI
BERBICARA PADA ANAK: PANDUAN
MENDIDIK ANAK TANPA NGEGAS”

IDENTITAS BUKU
● Judul Buku: “Seni Berbicara Pada Anak”
● Nama Pengarang: Joanna Faber & Julie King
● Tahun Terbit: 2021
● Tahun Cetak: 2017
● Ketebalan Buku: 426 halaman
● ISBN: 978-623-216-595-3
● Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
● Ukuran: 15 × 23 cm
● Harga: Rp. 115.000,-

INTISARI BUKU
Buku Seni Berbicara Pada Anak: Panduan Mendidik Anak Tanpa Ngegas merupakan
salah satu parenting guidelines yang dikemas secara mendalam guna memberdayakan
orang tua maupun pengasuh dalam menjalin interaksi pada anak-anak berdasarkan
macam perilaku dalam usianya. Tentunya buku ini sangat diperlukan mengingat
menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah, terutama ketika berhadapan dengan anak.

Apa yang Anda lakukan dengan anak yang berteriak di car seat, mencubit adik bayinya,
menolak makan sayur, melempar buku di perpustakaan, atau lari-larian di supermarket?
Buku yang disusun berdasarkan berbagai tantangan dan konflik umum ini merupakan
“pertolongan pertama” untuk strategi komunikasi, termasuk bab yang membahas
tentang anak-anak berkebutuhan khusus dan autisme. Buku panduan yang ramah
pengguna ini akan memberdayakan para orangtua dan pengasuhnya untuk menjalin
hubungan yang menyenangkan dengan anak-anak berusia 2 tahun yang tidak bisa diajak
bekerja sama, usia 3 tahun yang kasar, usia 4 tahun yang galak, usia 5 tahun yang tidak
bisa diatur, usia 6 tahun yang egois, dan usia 7 tahun yang tidak patuh. Semua tip dan
cara yang ada dalam buku ini akan membantu anak untuk menjadi mandiri, mampu
bekerja sama, dan mempererat hubungannya dengan orang tua, guru, saudara kandung,
dan teman-teman sebayanya.

TENTANG SANG PENULIS


Joanna Faber dan Julie King. Dua orang wanita ini adalah penulis terbaik yang telah
menciptakan berbagai karya tulis berdasarkan pengalaman pribadinya. Ibunda Joanna,
Adele Faber, menceritakan bahwa sang putri dan temannya tersebut—Julie—telah
menanamkan sisi emosional dan sikap empati yang kuat sejak di bangku taman
kanak-kanak. Walau masing-masing memiliki latar belakang yang terbilang beragam,
namun bukan menjadi penghalang untuk selalu ‘melek’ pada situasi di sekitarnya.

Hingga ketika tumbuh menjadi sosok dewasa, jiwa sosial mereka semakin ditekankan
melalui kegiatan magang Julie sebagai juru tulis dan Joanne sebagai guru sekolah. Suatu
ketika Julie tengah menangani perkara yang disebabkan oleh kesalahpahaman
sederhana. Ia bertanya kepada sang atasan terkait penting komunikasi sebagai tongkat
untuk pemecahan masalah. Namun sayangnya sang atasan memberikan respon yang
kurang efektif sehingga ia menganggap kegiatan magangnya sebagai kekeliruan semata.
Juga Joanne yang menelepon bahwa dirinya frustasi akibat menghadapi perilaku
anak-anak berkebutuhan khusus (special needs).

Nyonya Adele kemudian memberikan ruang untuk Joanne dan Julie dalam
mengembangkan teknis pemecahan masalah masing-masing. Setelah mengetahui
hasilnya memuaskan, kemudian mereka berdua di berbeda wilayah mulai mengadakan
pelatihan bagi setiap orang tua yang memiliki anak-anak kecil guna menjawab beragam
tantangan. Beberapa tahun setelahnya, Joanna dan Julie akhirnya menuliskan sebuah
karya ramah orang tua dan anak ini dengan judul Seni Berbicara Pada Anak. Mereka
berharap para pembaca mendapatkan pencerahan dari setiap penemuan dan
pengalaman pribadi yang dipaparkan dalam buku ini.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


Setelah membaca buku ini, terdapat kelebihan dan kelemahan yang saya tangkap:

✅ KELEBIHAN
Dalam buku ini, penulis menyuguhkan konsep alur yang kompleks khas film
dokumenter serta menggunakan sudut pandang orang pertama seakan penulis tengah
memberikan ajaran dan pandangan mengenai komunikasi yang efektif pada anak-anak.
Pembaca juga dimanjakan melalui gaya bahasa personifikasi pada saat menjelaskan
parenting guideline (panduan orang tua) ditambah gambar-gambar interpretasi yang tak
banyak namun dapat mendukung penjelasan setiap bab sehingga tidak menimbulkan
kebosanan dan mudah dipahami. Tidak hanya menjabarkan pandangan berdasarkan
pengalaman pribadi, hal yang paling unik dalam buku ini adalah ketika penulis lebih
banyak mengajak pembaca melakukan brainstorming guna memecahkan masalah yang
timbul dengan cara yang sederhana namun unik. Desain cover buku ini pun sederhana
dan warnanya yang menggemaskan sesuai dengan temanya (orang tua dan anak).
❎ KEKURANGAN
Sejauh ini, buku yang saya baca ini hampir tidak menemukan kekurangan. Tetapi bagi
saya mungkin cenderung pada penggambaran interpretasi yang lebih banyak
menggunakan warna monokrom (hitam-putih).

KESIMPULAN
Buku Seni Berbicara Pada Anak sejatinya menjadi sarana pengembangan diri bagi
orang tua. Karena perannya begitu penting untuk anak, maka menciptakan interaksi
positif dan menyenangkan sangatlah dibutuhkan. Pemaparan yang rapi dan mendalam
disertai brainstorming melalui buku ini sangat membantu dikala nantinya akan menjadi
orang tua yang baik di masa depan. Untuk segi gambar interpretasi, alangkah baiknya
untuk memberikan warna agar lebih hidup (tetapi jangan terlalu mencolok).

Anda mungkin juga menyukai