Anda di halaman 1dari 17

2.

Satuan-satuan Sintaksis

Kata

Wacana Frase

Kalimat Klausa
Kata
Kata merupakan satuan terkecil, yang secara hierarkial
menjadi komponen pembentuk satuan sintaksis yang lebih
besar, yaitu frase.
Kata sebagai pengisi satuan sintaksis, dibedakan adanya
kata penuh (fullword) dan kata tugas (functionword).
Kata penuh adalah kata-kata yang termasuk kategori
nomina, verba, akjetifa, adverbia, dan numeralia.
Kata tugas adalah kata-kata yang berkategori preposisi
dan konjungsi.
Frase/frasa

• Frase: satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang


bersifat nonprediktif, atau gabungan kata yang mengisi salah
satu fungsi sintaksis di dalam kalimat.
• Frase berupa morfem bebas, bukan morfem terikat.
• Frase bersifat nonprediktif, artinya hubungan antara kedua
unsur yang membentuk frase itu tidak berstruktur subjek-
predikat atau predikat-objek.
• Jenis Frase
(1) frase eksosentrik,
(2) frase endosentrik
(3) frase koordinatif,
(4) frase apositif.
• Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik: frase yang komponen-komponennya tidak
mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya.
• Frase eksosentrik dibedakan:
(1) frase eksosentrik yang direktif
- komponen pertama: preposisi, seperti di, ke, dan dari, (frase
preposisional)
- komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata
yang biasanya berkategori nomina
(2) frase eksosentrik yang nondirektif.
- komponen pertama: artikulus, seperti si dan sang atau kata
lain seperti yang, para, dan kaum
- komponen kedua: kata atau kelompok kata berkategori
nomina, ajektifa, atau verba.
• Frase Endosentrik
Frase endosentrik: frase yang salah satu unsurnya atau
komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama
dengan keseluruhannya.
• Frase endosentrik ini juga disebut frase subordinat karena
salah satu komponennya, yaitu yang merupakan inti frase
berlaku sebagai komponen atasan, sedangkan komponen
lainnya, yaitu komponen yang membatasi, berlaku sebagai
komponen bawahan.
Frase koordinatif

• Frase koordinatif adalah frase yang komponen


pembentuknya terdiri dari dua komponen atau lebih yang
sama atau sederajat, dan secara potensial dapat
dihubungkan oleh konjungsi koordinatif, baik yang
tunggal seperti dan, atau,tetapi, maupun konjungsi terbagi
seperti baik ... baik, makin ... makin, baik ...maupun ....
• Frase Apositif
• Frase apositif adalah frase koordinatif yang kedua
komponennya merujuk sesamanya sehingga urutan
komponennya dapat dipertukarkan.
klausa
• Klausa adalah satuan sintaksis berupa runtunan kata-kata
berkonstruksi predikatif.
• Artinya, di dalam konstruksi itu ada komponen, berupa
kata atau frase,yang berfungsi sebagai subjek, predikat,
objek, atau keterangan.
• Klausa berpotensi untuk menjadi kalimat tunggal karna
didalamnya sudah ada fungsi sintaksis wajib,yaitu
subjek dan predikat.
kalimat

• Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi


pikiran yang lengkap.
• Kalimat adalah satuan sintaksis yang disusun dari
konstituen dasar, yang biasanya berupa klausa, dilengkapi
dengan konjungsi bila diperlukan, serta disertai dengan
intonasi final.
wacana

• Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap, sehingga dalam


hierarkial gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi.
• Sebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu
terdapat konsep yang utuh yang bisa dipahami oleh pembaca atau
pendengar.
• Sebagai satuan gramatikal tertinggi, wacana dibentuk dari kalimat-
kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal.
3. Hal-hal lain yang berkaitan dengan sintaksis
Modus
• Modus adalah penggambaran suasana psikologis perbuatan menurut tafsiran si pembicara,
atau sikap pembicara tentang apa yang diucapkannya.
• Macam-macam modus yaitu:
1. Modus indikatif atau modus deklaratif, yaitu modus yang menunjukkan sikap objektif atau
netral.
2. Modus optatif, yaitu modus yang menunjukkan harapan atau keinginan. Modus imperatif,
yaitu modus yang menyatakan perintah dan larangan.
3. Modus interogatif, yaitu modus yang menyatakan pertanyaan. Modus obligatif, yaitu modus
yang menyatakan keharusan.
4. Modus desideratif, yaitu modus yang menyatakan keinginan atau kemauan.
5. Modus kondisional, yaitu modus yang menyatakan persyaratan.
Aspek
Aspek adalah cara untuk memandang pembentukan waktu secara internal
didalam suatu situasi, keadaan, kejadian, atau proses.
Macam aspek yaitu:
1. Aspek kontinuatif, yaitu yang menyatakan perbuatan yang terus berlangsung.

2. Aspek inseptif, yaitu yang menyatakan peristiwa baru terjadi.

3. Aspek progresif, yaitu yang menyatakan perbuatan sedang berlangsung.

4. Aspek repetitif, yaitu yang menyatakan perbuatan itu terjadi berulang-ulang.

5. Aspek perfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan sudah selesai.

6. Aspek imperfektif, yaitu yang menyatakan perbuatan berlangsung sebentar.

7. Aspek sesatif, yaitu yang menyatakan perbuatan berakhir


Kala
Kala atau tenses adalah informasi dalam kalimat yang menyatakan waktu terjadinya
perbuatan, kejadian, tindakan, atau pengalaman yang disebutkan di dalam predikat.

Modalitas
Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal
yang dibicarakan. Sikap ini dapat berupa pernyataan kemungkinan, keinginan, dan keizinan.

Folus
Fokus adalah unsur yang menonjolkan bagian kalimat sehingga perhatian pendengar atau
pemabaca tertuju pada bagian itu.
Dalam bahasa Indonesia, fokus kalimat dapat dilakukan dengan cara:
1. Memberi tekanan pada bagian kalimat yang difokuskan.
2. Mengedepankan bagian kalimat yang difokuskan.Memakai partikel pun, yang, tentang, dan

adalah pada kalimat yang difokuskan.menggunakan kontruksi posesif anaforis beranteseden.


Diatesis
Diatesis adalah gambaran hubungan antara pelaku dan peserta dalam kalimat
dengan perbuatan yang dikemukakan dalam kalimat itu.
Macam diatesis yaitu:
1. Diatesis aktif, yaitu subjek yang berbuat atau yang melakukan suatu

perbuatan.
2. Diatesis pasif, subjek menjadi sasaran perbuatan.

3. Diatesis refleksif, subjek berbuat terhadap dirinya sendiri.

4. Diatesis resiprokal, subjek yang terdiri dari dua pihak berbuat tindakan yang

berbalasan.
5. Diatesis kausatif, subjek menjadi penyebab terjadinya sesuatu.
• Referensi:
• Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
• E.Zaenal Arifin, dkk. 2015. Asas-Asas Linguistik Umum. Tangerang: Pustaka

Anda mungkin juga menyukai