Anda di halaman 1dari 11

Prakata Menuju Pengertian Frasa Kalimat terdiri atas beberapa satuan.

Satuan-satuan tersebut terdiri atas satu kata atau lebih. Satuan pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu. Fungsi yang dimaksud yaitu Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, dan Keterangan. Fungsifungsi tersebut boleh ada atau tidak dalam suatu kalimat. Fungsi yang wajib ada yaitu subjek dan predikat. Fungsi dalam kalimat dapat terdiri atas kata, frasa, maupun klausa.

Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Contoh : Dua orang mahasiswa sedang membaca di perpustakaan.
S

Ket. Tempat

Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa yaitu dua orang mahasiswa, sedang membaca, dan di perpustakaan. Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut. 1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih. 2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.

Frasa Setara dan Frasa Bertingkat Frasa setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut. Frasa Idiomatik Frasa yang maknanya tidak dapat dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya

Frasa memiliki dua konstruksi, yakni konstruksi endosentrik dan eksosentrik. Perhatikan kalimat berikut! Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli. Kalimat ini terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual beli. Menurut distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa jual beli merupakan frasa eksosentrik.

Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa :


1. Frasa Endosentrik yang Koordinatif Frasa ini dihubungkan dengan kata dan dan atau. 2. Frasa Endosentrik yang Atributif Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Abdulah. 3. Frasa Endosentrik yang Apositif Secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi. Contoh: Alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar teladan.
Contoh: Pintu dan jendelanya sedang dicat.

Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan depan. 1. Frasa Benda atau Frasa Nomina Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda.

2. Frasa Kerja atau Frasa Verba Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba. 3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. 4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia Frasa keterangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.

5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia Frasa bilangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan. 6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.

Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna. Contoh: Kambing hitam. Frasa kambing hitam dapat mempunyai dua makna, yakni kambing yang berbulu (berwarna) hitam dan sebuah ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan.

Anda mungkin juga menyukai