Pengertian Kata
Dalam teks, kata merupakan satuan bahasa terkecil atau paling dasar dalam sebuah kalimat.
Sebagai satuan bahasa terkecil, kata bisa berdiri sendiri tanpa harus ada tambahan kata lain maupun
unsur bahasa lainnya, seperti subjek, predikat, maupun objek.
Selain itu, kata juga bisa berperan sebagai sebuah subjek, predikat, atau objek dalam kalimat.
Pengertian Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
Frasa adalah penggabungan dua atau lebih kata dasar dengan beberapa karakteristik.
Frasa bisa menjadi sebuah subjek, predikat, atau unsur lainnya dalam sebuah kalimat.
Ciri-ciri frasa
• Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih
• Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat
• Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal
• Frasa bersifat nonpredikatif
• Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat
Kategori Frasa
1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
• Suatu frasa disebut setara jika unsur penyusun nya mempunyai kedudukan yang sama atau
setara.
Contoh: Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan.
Frasa bertingkat merupakan frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
• Frasa bertingkat merupakan frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh: Kakak akan pergi nanti malam.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan 2 kalimat dibawah ini:
(a) Dalam peristiwa kebakaran kemarin, seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
(b) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Penjelasannya:
Kalimat (a) dan (b) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa ‘kambing hitam‘.
Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu kejadian,
sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.
Makna kambing hitam di kalimat (a) tidak ada hubungannya dengan makna kata kambing dan hitam.
Frasa yang maknanya tidak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang membentuknya
dinamakan frasa Idiomatik.
FRASAKONSTRUKSI
1. Frasa Eksosentrik
Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa
eksosentrik.
2. Frasa Endosentrik
Meliputi 3 jenis yaitu:
• Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”. Contoh:
Pintu dan jendela sedang dicat.
• Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara. Contoh:
Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul.
• Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa endosentrik
apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan
merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi. Contoh: Arum,
putri Pak Ruchan, berhasil menjadi pelajar teladan.
KELAS FRASA
Frasa yang distribusinya sama dFrasa Benda atau Frasa Nomina
engan kata benda. Unsur pusat frasa benda, yaitu kata benda.
Contoh:
• Bara menerima hadiah ulang tahun.
• Bara menerima hadiah.
2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
Frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh:
Arum sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva
Frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Memiliki inti berupa kata sifat. Kesamaan
distribusi tersebut bisa dilihat dari contoh frasa berikut.
Contoh:
Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
Lukisan yang dipamerkan itu-bagus-bagus.
4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia
Frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Umumnya inti frasa keterangan juga
berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan
Contoh:
Tidak biasanya dia pulang larut malam
Dia tidak biasanya pulang larut malam
Dia pulang larut malam tidak biasanya
5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia
Frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Biasanya frasa bilangan atau frasa numeralia
dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh: Tiga orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional
Frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh: Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
Contoh kata
Matahari
- Gelas
- Buku
- Pintu
Contoh frasa
Kemarin malam
- Kaki kiri
- Meja belajar
- Bola basket
Jenis-jenis kata
Kata kerja (verba)
2. Kata benda (nomina)
3. Kata ganti (pronomina)
4. Kata sifat (adjektiva)
5. Kata keterangan (adverbia)
6. Kata sandang (artikula)
7. Kata bilangan (numeralia)
8. Kata sambung (konjungsi)
9. Kata seru (interjeksi)
10. Kata depan (preposisi)
Kata kerja (verba) adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses dan keadaan yang
bukan merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
• Kata benda (nomina) adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun
abstrak). Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap dan keterangan.
Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS atau yang sangat + KS.
Kata sifat (adjektiva) adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat
orang/binatang/benda. Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat, objek, dan penjelas subjek.
Kata keterangan (adverbia) adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva,
nomina predikatif, atau kalimat.
Kata sandang (artikula) adalah kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi
makna jumlah orang atau benda.
Kata bilangan (numeralia) adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang,
binatang, dan benda.
KATA SAMBUNG
Kata sambung (konjungsi) adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua
kalimat.
Kata seru (interjeksi) adalah kata yang menyatakan luapan perasaan, atau emosi.
Kata depan (preposisi) adalah kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat, atau
kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan (frasa preposisional).
Pembentukan kata
Afiksasi
1. prefiks (awalan, misalnya me-, ber-, nara-),
2. sufiks (akhiran, misalnya -an, -wan),
Reduplikasi
Reduplikasi adalah fenomena linguistik berupa pengulangan suatu kata atau unsur kata
(fonem, morfem) membentuk lema baru yang dapat mengubah makna dasar. Dalam bahasa
Indonesia, reduplikasi sering dilakukan dengan menambahkan tanda hubung (-).
Komposisi
Banyak sekali lema yang dibentuk melalui proses pemajemukan dalam bahasa Indonesia,
contohnya rumah sakit,terima kasih, dll.
2. Boleh diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian dan menghindari salah pengertian.
Contoh orang-tuamuda.
3. Ditulis terpisah jika hanya diberi awalan atau akhiran. Contoh: berterima kasih.
Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
Syarat-Syarat Diksi