Frasa “saya dan adik” merupakan frasa sama, karena antara unsur “saya” dan unsur
“adik” memiliki kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan.
Frasa setara ditandai oleh adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara kedua unsur nya.
Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat merupakan frasa
yang terdiri atas inti dan atribut.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan 2 kalimat dibawah ini:
Kalimat (a) dan (b) menggunakan frasa yang sama, yaitu frasa ‘kambing hitam‘.
Pada kalimat (a) kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu
kejadian, sedangkan dalam kalimat (b) bermakna seekor kambing yang mempunyai
warna bulu hitam.
Makna kambing hitam di kalimat (a) tidak ada hubungannya dengan makna kata
kambing dan hitam.
Nah frasa yang maknanya tidak bisa dijelaskan berdasarkan makna kata yang
membentuknya dinamakan frasa Idiomatik.
Konstruksi Frasa
Perhatikan kalimat berikut: Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.
1. Frasa Eksosentrik
Kalimat tersebut terdiri dari frasa ‘kedua saudagar itu’, ‘telah mengadakan’ dan ‘jual
beli’. Menurut distribusi nya frasa ‘kedua saudagar itu’ dan ‘telah mengadakan’
adalah frasa endosentrik. Sedangkan frasa ‘jual beli’ adalah frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu bisa diwakili kata saudagar. Frasa telah mengadakan juga
bisa diwakili kata mengadakan.
Tetapi frasa jual beli tidak bisa diwakili oleh kata jual maupun beli, Karena kedua
kata tersebut merupakan inti, sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua
unsurnya disebut frasa eksosentrik.
2. Frasa Endosentrik
Meliputi 3 jenis yaitu:
Frasa Endosentrik yang Koordinatif: dihubungkan dengan kata “dan” dan “atau”.
Contoh: Pintu dan jendela sedang dicat.
Frasa Endosentrik yang Atributif: tersusun dari unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh: Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Manarul.
Frasa Endosentrik yang Apositif: secara semantik, unsur yang satu pada frasa
endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang
dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan
aposisi. Contoh: Arum, putri Pak Ruchan, berhasil menjadi pelajar teladan.
Kelas Frasa
Frasa terbagi jenisnya menjadi 6 kelas kata. Meliputi frasa benda, kerja, sifat,
keterangan, bilangan, dan depan.
Contoh:
Alasannya karena frasa hadiah ulang tahu di kalimat distribusi sama dengan kata
benda hadiah.
Contoh:
Contoh:
Frasa kambing hitam bisa memiliki 2 makna yaitu kambing yang berbulu.
Frasa kambing hitam bisa memiliki 2 makna yaitu kambing yang berbulu hitam dan
suatu ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan.