Anda di halaman 1dari 32

KATA

KALIMAT DAN PARAGRAF


• Bela Setio Rini (210101040302)
• Dessy Puspitasari (210101040046)
• M. Riza Fahlevi (210101040329) Kelompok
• Radian Kalminan (210101040307) 5
• Restika Az Zahra (210101040282)
Pembahasan

01 K ATA

02 K A LIMAT

03 P ARAGRAF
1
KATA
Apa itu kata, jenis-jenis
kata
dan bentuk kata?
A . P ENGERTIAN
K ATA
Kata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu“katha”dan bahasa Melayu “ngapak
katha". Kata secara etimologi artinya adalah
cerita, konversi, atau bahasa. Secara umum, kata adalah sebuah unsur bahasa
yang susunannya terdiri dari kumpulan
huruf atau unit yang memiliki sebuah arti sehingga dapat berfungsi untuk
membentuk
kalimat, frasa, dan klausa.
B. JENIS-JENIS K ATA
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses, dan keadaan yang bukan
merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
Ciri kata kerja :
• Dapat diberi aspek waktu.
• Dapat diingkari dengan kata tidak.
• Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan + KB/KS.
Macam-macam kata kerja (verba) :
• Verba dasar bebas.
• Verba turunan terdiri atas verba berafiks, dan verba bereduplikasi.
• Verba berproses gabung.
• Verba majemuk.
2. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan tabiat orang/binatang/ benda. Kata sifat umumnya
berfungsi sebagai predikat, objek dan penjelas subjek.
Ciri kata Sifat :
• Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan paling.
• Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali .
• Dapat diingkari dengan kata tidak.
Macam-macam kata Sifat : • Adjektiva dasar.
• Adjektiva turunan terdiri atas adjektiva berafiks, adjektiva bereduplikasi, dan adjektiva beraf
iah.
• Adjektiva deverbalisasi.
• Adjektiva denominalisasi.
• Adjektiva de-adverbialisasi.
• Adjektiva denumeralia.
• Adjektiva de-interjeksi.
• Adjektiva majemuk.
• Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan).
3. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba, adjektiva, nomina predikatif,
atau kalimat.
Ciri-ciri kata keterangan :
• Memberi penjelasan untuk kata lain.
• Tidak bisa menjelaskan kata benda dan kata ganti benda.
• Dapat digunakan pada semua jenis kalimat.
• Bisa terletak di awal atau akhir kalimat.
Macam-macam adverbia:
• Adverbia dasar bebas.
• Adverbia turunan terbagi atas: Adverbia reduplikasi, adverbia gabungan, adverbia yang berasal dari berbagai
kelas.
4. Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda (konkret maupun abstrak). Kata benda
berfungsi sebagai subjek, objek, pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda:
• Dapat diingkari dengan kata bukan.
• Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat + KS.

Macam-macam nomina:
• Nomina bernyawa.
• Nomina tak bernyawa.
• Nomina terbilang.
• Nomina tak terbilang.
• Nomina kolektif.
• Nomina ukuran.
• Nomina dari proses nominalisasi.
• Nominalisasi dengan si dan sang.
• Nominalisasi dengan yang.
5. Kata Ganti (Pronomina)
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain.
Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.
Ciri-ciri Kata Ganti :
• Pronomina atau kata ganti biasanya terdapat pada posisi subjek dan objek, akan tetapi tidak menutup kemungkinan pada posisi
predikat.
• Acuan pronomina atau kata ganti tidak tetap atau berpindah-pindah tergantung pada siapa yang dibicarakan.
• Pronomina atau kata ganti menyesuaikan konteks kalimat.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya orang, binatang, dan benda.
Macam-macam Kata Bilangan :
• Numeralia utama (kardinal), terdiri atas: bilangan penuh, bilangan pecahan, dan bilangan gugus.
• Numeralia tingkat.
• Numeralia kolektif.
c. Kata Hubung (Konjungsi)
Kata hubung atau konjungsi adalah kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
Macam-macam konjungsi:
Konjungsi penambahan, konjungsi urutan, konjungsi pilihan, konjungsi perlawanan, konjungsi menyatakan
waktu, konjungsi sebab-akibat, konjungsi persyaratan, konjungsi pengandaian, konjungsi harapan/tujuan,
konjungsi perluasan, konjungsi pengantar objek, konjungsi penegasan, konjungsi pengantar wacana.

d. Partikel e. Kata Seru (Interjeksi)


Partikel adalah kategori atau unsur yang bertugas memulai, Kata seru atau interjeksi adalah kata tugas yang dipakai untuk
mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam mengungkapkan seruan hati atau berbagai ungkapan perasaan.
komunikasi. Unsur ini digunakan dalam kalimat tanya, Macam-macam interjeksi :
perintah dan pernyataan (berita). Seruan atau panggilan, keheranan atau kekaguman, kesakitan,
Macam-macam partikel: kekecewaan atau kekesalan, kekagetan, kelegaan, kejijikan.
Kah, kan, deh, lah, dong, kek, pun, toh, yah.
C. BENTUK K ATA

1. Kata dasar
Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan atau yang belum diberikan awalan, akhiran, sisipan, dan penggabungan awalan
akhiran.
2. Kata Turunan
Kata turunan atau kataberimbuhan adalah katadasar yang telah diberi imbuhan, baik
berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), serta awalan-akhiran (konfiks).
3. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata
maupun sebagian. Semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda penghubung (-).
4. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk
satu pengertian.
2
KALIMAT
Apa itu kalimat,
unsur kalimat, dan
jenis-jenis kalimat?
Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Kalimat
selalu kita ucapkan ketika kita berbicara kepada seseorang. Didalam
kalimat itu sendiri terdapat tata bahasa dan tata cara pengucapanya.
Menurut Fokker (Djonhar, 1980: 11), adalah ucapan bahasa
yang mempunyai arti penuh dan batas keseluruhannya ditentukan
oleh turunnya suara. Jadi kriterium yang akan dipakai untuk
menentukan apakah akan dihadapkan dengan kalimat atau tidak ialah
yang dinamakan bunyi kaliamat atau intonasi.
2. Predikat
1. Subjek
Kalimat dalam bahasa Indonesia baku
sekurang- kurangnya terdiri atas dua
unsur yaitu subjek dan predikat. Unsur- 4. Pelengkap
unsur yang lain yaitu objek, pelengkap,
3. Objek
5. Keterangan
dan keterangan kehadirannya
tergantung konteks.
Jenis-jenis kalimat
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal dapat diartikan sebagai kalimat yang terdiri dari satu klausa.
Kalimat tunggal ini hanya mengandung satu unsur saja, yaitu S, P, O, Pel, dan
Ket.
Contoh: Baju bintang film itu sangat indah

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari dua klausa.
You can
Contoh: Seorang enter
penyunting a memiliki /pengetahuan yang luas /dan / harus
/harus
subtitle here if you
mengetahui /kode etik penyuntingan/

Kalimat majemukneed it menjadi:


dibedakan
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk bertingakat berbeda konstruksinya dengan kalimat majemuk
setara. Kalimat tersebut memiliki klausa-klausa subordinatif dan dihubungkan
dengan konjungsi koordinatif.
Contoh: Ayah membaca koran, lalu minum kopi di teras rumah
Jenis-jenis kalimat
B. Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki tingkatan antar klausa satu dengan yang lainnya
tidak seimbang.
Contoh: Kalau aku yang pergi, bisakah Ibu di rumah sendirian?

You can enter a


subtitle
C. Majemuk campuran here if you
needadalah
Kalimat majemuk campuran it kalimat yang memiliki klausa sebanyak tiga atau lebih, tetapi klausa
tersebut dihubungkan secara subordinatif dan konjungtif.
Contoh: Dina berangkat ke sekolah dan adik tetap pergi ke pasar, meskipun panas di siang hari ini semakin terik
Kalimat berdasarkan fungsi isi atau makna komunikatifnya
Deklaratif adalah kalimat yang digunakan oleh seorang penutur untuk
Deklaratif menyatakan suatu berita kepada mitra tuturnya.

Imperatif adalah kalimat yang digunakan apabila seorang penutur ingin


Imperatif menyuruh, memerintah, atau melarang seseorang untuk berbuat sesuatu.

Interogatif adalah kalimat yang digunakan oleh seorang penutur untuk memperoleh
Interogatif informasi atau reaksi berupa jawaban yang diharapakan dari mitra tuturnya.

Eksklaminatif adalah kalimat yang digunakan untuk megungkapkan perasaan emosi yang kuat,
Eksklaminatif termasuk peristiwa yang tiba- tiba dan memerlukan reaksi spontan.
Jenis kalimat menurut kelengkapan unsur
Kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap atau kalimat minor. Pengertian kalimat
lengkap adalah kalimat yang mempunyai struktur minimal S dan P. Dan kalimat yang tidak ber-S dan ber-P
disebut kalimat minor.

Contoh kalimat minor : dilarang masuk, awas, angkat tangan, selamat pagi, selamat jalan,dan lain- lain.
Contoh kalimat mayor : adik menangis, ayah membeli motor, saya membeli sayuran dipasar.
Kalimat dibedakan atas susunan subjek dan predikatnya
Berdasarkan susunan dan predikatnya kalimat dibedakan menjadi kalimat biasa dan
kaliamat inversi. Kalimat biasa adalah kalimat yang strukturnya biasa, yaitu unsur S
kemudian diikuti oleh unsur P. Adapun kalimat inversi adalah kalimat yang unsur P-nya
mendahului unsur S
Contoh:
➢ Adikku menangis karena jatuh dari sepeda
➢ Menangis adikku karena jatuh dari sepeda
Kalimat dibedakan menjadi kalimat aktif dan
kalimat pasif
a. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang predikatnya kata kerja aktif. Verba aktif ditandai dengan prefiks
me-, memper-, dan be-.
Ciri-ciri kalimat aktif:
1. Predikatnya cenderung memiliki Imbuhan me- ataupun ber-
2. Pada kalimat aktif imbuhan me- ataupun ber- cenderung mengikat predikat yang
menggambarkan suatu tindakan ataupun pekerjaan dalam sebuah kalimat.
Contoh: Ibu memasak sayur terong di dapur

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai suatu pekerjaan/tindakan atau aktivitas.
Subjek pada kalimat pasif berada sebelum predikatnya.
Ciri-ciri kalimat pasif:
1. subjeknya sebagai penerima perlakuan,predikatnya berimbuhan di-, ter-, ke-an, atau ter-kan,
2. predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang),
3. objek pada kalimat pasif merupakan subjek pada kalimat aktif, dan
4. biasanya ditandai dengan adanya kata-kata “oleh” dan “dengan”.
Contoh: Buah mangga dipetik oleh Ibu
Jenis-Jenis Kalimat berdasarkan Pengucapan

a. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang menggambarkan ucapan atau perintah. Kalimat tersebut juga berisi
bagaimanakah perkataan orang yang dimaksud, sehingga kalimat ini ditandai dengan tanda petik (“…”).
Contoh: Ibu berkata,”Sayang, hari ini kita makan buah yuk”

b. Kalimat Tidak Langsung


Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang mendeskripsikan ucapan kembali dari seseorang. Biasanya
kalimat tidak langsung ini merupakan kalimat pasif dan berupa kalimat berita.
Contoh: Bu Guru berkata bahwa saya harus bekerja cerdas, agar saya dapat menjadi orang sukses
3

Apa itu paragraf,


unsur paragraf, jenis-
jenis paragraf dan
syarat pembentukan
paragraf
Pengertian paragraf
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling
berhubungan dan menghasilkan suatu tema tertentu. Umumnya, paragraf
terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan
gagasan yang diinginkan penulisnya.
Menurut Akhadiah (dalam Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009: 33)
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah pikiran. Dalam
paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama
atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah
gagasan.
Unsur paragraf
1. Topik atau Gagasan Utama
Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
2. Kalimat Utama
Kalimat utama berisi gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf.
Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf.
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan
pada kalimat utama.
4. Konjungsi
Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua
jenis:
a. Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata,
frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”, “sehingga”,
“agar”, “sebelum”, dan lain-lain.
b. Konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu
paragraf. Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena itu”, “Namun”
Jenis-jenis paragraf
JENIS PARAGRAF BERDASARKAN TUJUANNYA
a. Paragraf Narasi
Dalam paragraf jenis ini, kamu akan menulis suatu kejadian dari awal hingga akhir kejadian,
berdasarkan urutan waktunya.
b. Paragraf Eksposisi
Jenis yang berikutnya adalah eksposisi. Tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan,
menyampaikan informasi, menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.
c. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat
yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.
d. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi tujuannya untuk membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai yang
diinginkan penulis. Namun, syaratnya penulis harus mampu membuat si pembaca percaya dan
JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMANYA
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama. Dalam paragraf jenis
ini, kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran, berada
pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Syarat pembentukan paragraf
1. Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang muncul ketika kamu ingin menulis
sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga membentuk suatu
kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung
kalimat sebelumnya. Agar membentuk kalimat yang memiliki perpaduan indah.
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat–kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat
topik dan kalimat utama (Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi. 2009:39).
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kata merupakan
elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat dituliskan atau diucapkan
dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan yang digunakan dalam
berbahasa. Jenis-jenis kata dibedakan menjadi kata kerja, kata sifat, kata keterangan,
kata benda, kata ganti, kata bilangan dan kata tugas. Bentuk kata juga dibedakan
menjadi kata dasar, kata turunan, kata ulang dan kata majemuk. Kalimat adalah satuan
bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan
makna yang lengkap. Sedangkan paragraf adalah merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yanglebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Keduanya memiliki
syarat,dan jenis yang berbeda tetapi keduanya saling berhubungan, karena untuk
membentuk suatu paragraf kita membutuhkan suatu pokok paragraf yang kemudian
dikembangkan menjadi kalimat-kalimat tambah yang saling berkaitan satu sama lain
sehingga menjadi paragraf yang baik.
QUOTES
Ikhlaslah belajar. Bahkan yang
paling berilmu dan bijak di
antara kita masih rajin belajar.

-Mario Teguh-
Thank You

Anda mungkin juga menyukai