Anda di halaman 1dari 11

ADI SETYO WIBOWO 837359985

Sintaksis Bahasa Indonesia yang lebih


besar dari fonem dan morfem, yakni :
Frase Klausa dan Kalimat
Frase (kelompok kata) Klausa adalah satuan gramatika
juga sering yang terdiri dari subjek (S) dan
didefinisikan predikat (P) baik disertai objek
sebagai satuan ( ) , an eterangan (), serta
gramatikal yang terdiri
dari dua kata atau lebih yang
memilki potensi untuk menjadi
meduduki satu fungsi. kalimat.
Ciri-ciri Frasa:
Terbentuk atas dua Kalimat adalah satuan
kata atau
Mengandung satu kesatuan bahasa
yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang menduduki
makna gramatikal. lebih yang mengandung pikiran
Bersifat
satu fungsi.
nonpredikatif. yang lengkap dan punya pola
Susunan katanya intonasi akhir.
berpola tetap.
Macam-macam Frase
• Frase Verbal : frase yang • Frase Nominal : frase yang
mempunyai distribusi yang memiliki distributif yang
sama dengan golongan kata sama dengan kata nominal.
verbal. • Frase Numeralial : frase
• Frase Adverbial : frase yang yang mempunyai distribusi
mempunyai distribusi yang yang sama engan a a
sama dengan kata bilangan.
keterangan. • Frase Preposisional : frasa
• Frase Ajektiva : berupa kata yang ditandai adanya
yang termasuk kategori preposisi atau kata depan
ajektifa. sebagai penanda
Macam-macam Frase
• Frase Setara : frase yang • Frase bermakna lugas atau
memiliki kedudukan yang denotatif.
sama antara satu kata • Frase bermakna ideomatik
dengan kata yang lainnya. atau konotatif.
• Frase Bertingkat : frase
yang
saa sau aanya m e m
kedudukan lebih tinggi satu
tingkat dari kata yang
lainnya.
Contoh Frase

• Frase Verbal : sedang


belajar, akan pergi
• Frase Adverbial : kemarin
malam, minggu lalu
• Frase Ajektiva : hitam
manis, agak jauh
• Frase Nominal : buku
tulis, sepatu baru
• Frase Numeralial : dua
gadis, juara pertama
Contoh Frase

• Frase Setara : kakek


nenek, pulang pergi
• Frase lugas : Ayah •membeliFrase Bertingkat :
kambing hitam (kambing

Sangat baik, tidak baik


berwana h am

• Frase Ideomatik : Pak Aldin membanting


tulang demi memenuhi kebutuhan keluarganya
Klausa merupakan kelompok kata dalam kalimat yang
mengandung predikat atau kelompok kata dalam kalimat
yang mengandung subjek dan predikat, tetapi belum
menunjukkan intonasi lafal.

Dia pergi pukul 6.00 ketika saya sedang mandi


Klausa utama : Dia pergi pukul 6.00
Klausa subordinat : ketika saya sedang mandi
Dari contoh klausa diatas dapat memunculkan
pengertian bahwa klausa adalah kelompok kata yang
berpotensi menjadi kalimat.
Dia pergi pukul 6.00.
Saya sedang mandi.
Kalimat
• Sebuah kalimat luas dapat
dipulangkan pada pola-pola dasar yang
Polamenjadi
dianggap
1. kalimat dasar
I (verbal) = kata benda-kata
pembentukan kalimatkerja
luas itu.
Contoh: Adik menangis. Anjing dipukul.
2. Pola kalimat II (atributif) = kata benda-kata sifat
Contoh: Anak malas. Gunung tinggi.
3. Pola kalimat III (nominal/ ekuasional) = kata benda-kata benda
Contoh: Bapak pengarang. Paman Guru
4. Pola kalimat IV (pola tambahan) = kata benda-adverbial
Contoh: Ibu ke pasar. Ayah dari kantor.
Jenis Kalimat
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah yang terdiri atas satu
klausa.
Jenis Kalimat
2. Kalimat Majemuk
• Kalimat Majemuk Setara : karena kata penghubung (konjungsi)
dalam sebuah kalimat dapat menjadi penanda bahwa kalimat
tersebut setara. Kata penghubung dipakai adalah dan, baik,
d k g , t , ll .
tetapi,
• Kalima Majemuk Bertingkat : karena kalimat yang kedua merupakan
perluasan dari kalimat. Kata penghubung yang dipakai dalam
kalimat majemuk bertingkat antara lain adalah ketika, andaikata,
agar, walaupun, sebagaimana, karena, sehingga, dengan, seakan-
akan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai