Anda di halaman 1dari 22

KATA, KALIMAT, PARAGRAF,

WACANA
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Maulinnisaa Tiur R. N., M.Pd.
KATA
1.
PENGERTIAN

2. JENIS

3. CIRI
1. PENGERTIAN KATA
- Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu.

- Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan

perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai dalam

berbahasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem

yang dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat. Sedangkan morfem

sendiri adalah bagian terkecil dari kata yang memiliki makna dan tidak

dapat dibagi lagi ke bentuk yang lebih kecil- KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia)
2. JENIS KATA

1) KATA
7) KATA BENDA
TUGAS

6) KATA
2) KATA KERJA
BILANGAN

5) KATA
3) KATA SIFAT
KETERANGAN

4) KATA
GANTI
Jenis-jenis Kata Tugas :

Preposisi

jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda), misalnya : dari, ke & di.

Konjungsi

jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa yang sederajat, misalnya : dan, atau & serta.

Artikula
jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang
tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata benda,
mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata sandang umum yang terdapat
dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang
banyak ditemui dalam kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang.
Interjeksi
kata yang mengungungkapkan perasaan.
Contoh : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, celaka, demi Tuhan, masya Allah,
ya ampun.

Partikel Penegas
kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk
dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat
macam partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah & pun.
1. Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki
status yang sama contoh: dan, atau & serta.
Contoh: - Saya mendapat juara pertama dan ibu sangat bahagia.
- Dilarang membawa petasan atau senjata tajam untuk masuk ke stadion.
- Rahmah suka menanam bunga serta merawatnya dengan baik.
2. Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis
yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang
dihubungkan oleh : baik .... maupun, tidak .... tetapi.
Contoh kalimat: - Baik saya maupun dia sama-sama suka padamu.
- Anak-anak itu tidak merepotkan tetapi rajin membantu tetangga.
3. Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi
jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biarpun begitu, akan
tetapi ....
a) Contoh kalimat: - Saya tidak suka ucapannya. Biarpun begitu, saya harus tetap santun
kepadanya.
- Sosial media salah satu wadah kita berhubungan dengan teman
lama. Akan tetapi, banyak dari kita yang menyalahgunakannya.
4. Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih dan klausa itu merupakan anak
kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu:
1) Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu.
Contoh kalimat: Ayahku seorang petinju, sejak diriku masih kecil.
2) Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau.
Contoh kalimat: Kita akan mendapat pahala, jika kita berbuat kebaikan.
3) Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama.
Contoh kalimat: Aku akan sangat bahagia, seandainya dirimu menjadi
milikku.

KONJUNGSI
4) Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.
Contoh kalimat: Saya akan terus menyayangimu, sekalipun jarak memisahkan
kita.
5) Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti.
Contoh kalimat: Iwan sangat gelisah semenjak kehilangan tas, seperti orang
kebakaran jenggot.
6) Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab.
Contoh kalimat: Hubungan Iwan dan Indah harus berpisah sebab tidak
diijinkan oleh orang tuanya.
7) Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai.
Contoh kalimat: Adik saya sangat rajin belajar sehingga mendapatkan hasil
yang memuaskan.
8) Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa.
Contoh kalimat: Bapak itu memukul anaknya dengan tangannya sendiri.
9) Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa.
Contoh kalimat: Sebelum menikmati makanan itu kita harus memasaknya
terlebih dahulu dengan direbus hingga matang.
10) Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa.
Contoh kalimat: Aku harus jujur bahwa sesungguhnya aku sangat
mencintaimu.
11) Konjungsi subordinatif atribut : yang
Contoh kalimat: Siapa yang bersalah maka dia yang akan dihukum.
12) Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari.
Contoh kalimat: Lebih baik yang merah dari pada yang hitam.

KONJUNGSI
3. CIRI KATA
Ciri Kata Sifat Ciri Kata Tugas

terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk
yang mengandung makna paling. Contoh: terkuat; membentuk kata lain.

dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih,


agak, paling, sangat & cukup. Contoh: lebih kuat, agak
lemah, sangat kuat, cukup letih;

dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini :


se- + redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh :
sehebat-hebatnya.
KALIMAT
Bagian ujaran
yang
mempunyai stru
1. ktur minimal
PENGER subjek dan
predikat,
TIAN mempunyai into
nasi dan
bermakna
2. CIRI KALIMAT

Ciri-ciri sebuah kalimat yang baik dan benar,


harus sesuai dengan unsur-unsur pembentukan
kalimat.
Kalimat yang baik harus sesuai dengan kaidah
tata bahasa Indonesia, salah satunya ada subjek,
predikat, objek, dan keterangan.
– Subjek (pokok atau inti pikiran)
Ciri-ciri dari subjek antara lain:
• Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subjek dapat dilakukan dengan mencari jawaban
pertanyaan apa atau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat.
Untuk subjek kalimat yang berupa manusia, biasanya digunakan
kat atanya siapa.
• Tidak didahului preposisi
Subjek tidak didahului preposisi, seperti dari, dalam, di, ke,
kepada. Orang sering memulai kalimat dengan menggunakan kata-
kata seperti itu sehingga menyebabkan kalimat-kalimat yang
dihasilkan tidak bersubjek.
• Menjadi inti dari sebuah pokok pikiran
• Berupa kata benda atau frase kata benda
Subjek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda.
Disamping kata benda, subjek dapat berupa kata kerja atau kata
sifat, biasanya disertai kata penunjuk itu.
– Predikat
Predikat adalah unsur kalimat yang memerikan atau memberitahukan apa, mengapa,
bagaimana atau berapa tentang subjek kalimat. Predikat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Merupakan jawaban atas pertanyaan apa, bagaimana, mengapa, atau berapa
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas
pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaansebagai apa atau jadi apa dapat
digunakan untuk menentukan predikat yang berupa nomina penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat
digunakan untuk menentukan predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frasa numeralia.

• Dapat didahului kata ialah, adalah, merupakan


Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutama digunakan jika subjek kalimat
berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak jelas.

• Dapat disertai kata pengingkaran tidak, atau bukan


Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan oleh kata tidak. Bentuk
pengingkaran tidak ini digunakan untuk predikat yang berupa verba atau adjektiva. Di samping tidak sebagai
penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa nomina atau predikat
kata merupakan.

• Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas


Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek
seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat
yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap
pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

• Dapat berupa kata atau kelompok kata kerja, kata atau kelompok kata sifat, kata atau kelompok kata
benda, kata atau kelompok kata bilangan.
– Objek
Objek adalah unsur kalimat yang dikenai perbuatan atau menderita akibat
perbuatan subjek. Objek memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

• Langsung mengikuti predikat


Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului
predikat. Dapat menjadi subjek kalimat pasif Objek yang hanya terdapat
dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan
dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat
aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan
bentuk verba predikatnya.

• Tidak didahului kata depan atau preposisi


Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat tidak didahului
preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak dapat
disisipkan preposisi.

• Dapat didahului kata bahwa


Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat
ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
– Pelengkap
Pelengkap adalah unsur kalimat yang melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan
subjek. Pelengkap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

• Melengkapi makna kata kerja (predikat)


Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang predikat,
sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya
terdapat pada kalimat berikut.
- Diah mengirimi saya buku baru.
- Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan
tidak mendahului predikat.

• Tidak didahului preposisi


Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului
preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan setelah bagian
ini.

• Langsung mengikuti predikat atau objek jika terdapat objek dalam kalimat itu.
• Berupa kata/kelompok kata sifat atau klausa.
• Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya.
• Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih
lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi
informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini
dapat berupa kata, frasa, atau anak kalimat.

Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi, seperti di,


ke, dari, dalam, pada, kepada, terhadap,tentang, oleh, dan untuk.
Keterangan yang berupa anak kalimat ditandai dengan kata penghubung,
seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan sehingga. Berikut
ini beberapa ciri unsur keterangan.

Ciri-ciri keterangan yaitu:


• Memberikan informasi tentang waktu, tempat, tujuan, cara, alat,
kemiripan, sebab, atau kesalingan.
• Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau
menyisip antara subjek dan predikat).
• Didahului kata depan seperti di, ke, dari, pada, dalam, dengan, atau
kata penghubung/konjungsi jika berupa anak kalimat.
3. JENIS KALIMAT
Kalim • kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan predikat.

at
Tung
gal
• kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat
• Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat
• Kalimat Majemuk Setara
Kalim • Kalimat Majemuk Rapatan
at • Kalimat Majemuk Bertingkat
• Kalimat Majemuk Campuran
Maje
muk
• kalimat di mana subyeknya melakukan suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat aktif biasanya diawali oleh awalan me- atau ber- dibagi menjadi dua macam :
• Kalimat aktif transitif adalah kalimat yang memiliki obyek penderita
• Ibu membeli sayur.
Kalim • Kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang tidak memiliki obyek penderita
at • Adik menangis
Aktif

• Kalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai suatu perbuatan atau aktifitas. Kalimat pasif biasanya diawali oleh awalan ter- atau di- .
• Contoh :
Kalim • Kue bolu dipotong oleh ibu
at
Pasif
a) PENGERTIAN
PARAGRAF
b) UNSUR
c) FUNGSI
d) JENIS
e) STRUKTUR
a) PENGERTIAN
• Kumpulan dari kalimat kalimat yang
memiliki satu gagasan utama yang tidak
menyimpang dari gagasan tersebut.
• Bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok
dan penulisannya dimulai dengan garis
baru); alinea (KBBI).
1. TOPIK/
GAGASAN
UTAMA

2. KALIMAT
5. PENEGAS
UTAMA

b)
UNSUR

3. KALIMAT
4. TRANSISI
PENDUKUNG
c) FUNGSI

• untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan memberikan suatu bentuk pikiran dan
perasaan dengan serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan

• untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti pikiran juga

• untuk memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang menulis dan memberikan
kemudahan pemahaman bagi pembacanya.

• untuk memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang
lebih kecil.

• untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri dari beberapa
variabel.
1. Paragraf
Eksposisi
2. Paragraf
Deskripsi
d) JENIS
3. Paragraf Narasi

4. Paragraf
Argumentasi
5. Paragraf
Persuasi

Anda mungkin juga menyukai