Anda di halaman 1dari 6

FRASA, KLAUSA, DAN KALIMAT

1. FRASA
Frasa atau frase adalah gabungan kata yang bersifat non-predikatif. Artinya, frasa
hanya terdiri dari salah satu fungsi, bisa terdiri dari subjek saja, bisa juga hanya terdiri dari
verba atau bisa diawali dengan preposisi.
Frasa dapat juga di definisikan sebagai kelompok kata yang unsur-unsurnya masih
mempertahankan makna aslinya.

Ciri-ciri Frasa
1. Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
2. Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.
3. Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
4. Frasa bersifat nonpredikatif.
5. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat

Macam-macam Frasa
Berdasarkan unsur pembentuknya:
1. Frasa eksosentris
Frasa eksosentris adalah frasa yang seluruh unsurnya tidak berfungsi dan
berdistribusi sama dengan semua unsur pembentuk frasa. Berbeda dengan frasa
endosentris, frasa eksosentris tidak memiliki unsur inti atau pusat dan pewatas, tetapi
terdiri atas unsur perangkai
Contoh: di halaman, pada temannya, ke perpustkaan.
2. Frasa endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang unsur-unsurnya mempunyai distribusi
(posisi/letak) yang sama dengan unsur lainnya di dalam frasa itu. Frasa endosentris
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu frasa endosentris koordinatif dan frasa
endosentris subordinatif.
Macam-macam frasa endosentris:
a. Frasa endosentris yang koordinatif terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini
dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
Contoh: suami dan istri, pembinaan dan pelaksanaan, belajar atau bekerja

1
b. Frasa endosentris atributif, ialah frasa endosentris yang terdiri atas unsur-unsur
yang tidak setara karena ada unsur inti dan bukan inti/atribut. Contoh: halaman
luas
c. Frasa endosentris apositif, ialah frasa yang atributnya berupa isi atau keterangan
tambahan.
Contoh: Made, mahasiswa fapet, memiliki IPK tertinggi
3. Frasa ambigu
Frasa ambigu adalah frasa yang memiliki makna lebih dari satu atau tidak
jelas. Untuk lebih memahaminya, berikut adalah beberapa contoh frasa ambigu
dalam kalimat:
Nita datang ke rumah untuk memberi tahu Noni. (memberi kabar, memberi
makanan bernama tahu)

2. KLAUSA

Klausa merupakan satuan gramatikal berupa kelompok kata berkonstruksi predikatif


yang terdiri atas subjek dan predikat dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau keterangan
dan berpotensi menjadi kalimat.
Klausa merupakan kelompok kata. Akan tetapi, klausa merupakan kelompok kata
yang memiliki konstruksi sintaksis yang mengandung unsur objek dan predikasi, sedangkan
frase tidak.
Ciri- ciri klausa:
1. Klausa memiliki satu predikat.
2. Klausa bagian dari kalimat plural.
3. Klausa tidak memiliki intonasi akhir dan tanda baca.
4. Terdiri dari 2 kata atau lebih.
5. Mengandung subjek dan predikat.
6. Memiliki fungsi gramatikal pada kalimat.

Perbedaan lainnya antara klausa dan frase adalah:


Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Klausa adalah
satuan gramatikal yang berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan
predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

2
Unsur klausa dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Unsur inti klausa adalah subjek dan predikat
2. Unsur yang bukan inti klausa adalah objek, pelengkap, dan keterangan.

Klausa dibedakan menjadi dua macam:


1. Klausa bebas. Klausa bebas adalah klausa yang mempunyai unsur-unsur yang lengkap
sehingga memiliki kemungkinan untuk menjadi kalimat utama, yaitu kalimat yang
mempunyai subjek dan predikat. Klausa jenis ini dapat berdiri sendiri dan tidak
menggunakan konjungsi.
2. Contoh: Ayah bekerja.
3. Klausa terikat.
Klausa ini dapat ditandai dengan adanya penggunaan konjungsi dalam kalimatnya.
Contoh:
Ayah pulang tadi siang.
Ibu pergi ke pasar.

3. KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.

Macam-macam kalimat:
Dari segi bentuk:
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal disebut juga kalimat sederhana. Tidak ada kata penghubung atau
konjungsi dalam kalimat tunggal. Kalimat sederhana atau kalimat tunggal adalah kalimat
yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu kerangka.
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama yang digabungkan
sehingga masing-masing klausa tersebut bisa menjadi kalimat sendiri-sendiri jika
dipecah.

Macam-macam kalimat majemuk :


1. Kalimat Majemuk Setara

3
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk dengan klausa-klausa penyusun
yang berkedudukan setara. Hubungan di antara klausa-klausa tersebut bersifat
koordinatif. Sehingga, setiap klausa dapat pula berdiri sendiri sebagai kalimat yang
utuh.
Contoh: Ibu sedang tidur.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah jenis kalimat yang memiliki anak kalimat
(kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya) dan induk kalimat (kalimat yang
tidak bergantung pada kalimat manapun). Kalimat majemuk bertingkat sering juga
disebut kalimat kompleks.

Kalimat ditinjau dari segi maknanya:


1. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang memberikan atau memaparkan sebuah kejadian/
peristiwa. Arti Kalimat berita adalah kalimat yang isinya mengungkapkan peristiwa atau
kejadian.
Ciri-cirinya adalah:
a. Intonasi kalimat berita bersifat netral.
b. Isinya berupa pemberitahuan.
c. Bentuk kalimat berita dimulai dengan huruf besar.
d. Diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
Hampir saja dia tadi mental.
Presiden SBY siap melakukan pertemua dengan Megawati.

2. Kalimat Perintah
Kalimat perintah atau kalimat imperatif berarti kalimat yang ditujukan untuk menyuruh
orang lain agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki.

3. Kalimat Tanya
Kalimat iterogativa atau kalimat tanya adalah kalimat tugas yang digunakan untuk
mengajukan pertanyaan. Kata tanya dalam bahasa Indonesia antara lain apa, siapa, dan
mengapa.

4
4. Kalimat Empatik
Kalimat empati adalah suatu kalimat yang menggambarkan atau memberikan seseorang
dalam suatu kondisi mental untuk merasakan perasaan atau pikiran yang sama dengan
orang lain.
Contoh : Kami turut bersedih mendengar kecelakaan yang menimpa keluargamu.

Pertanyaan presentasi :
1. Jika kita bandingkan antara frase dan kalimat. Menurut anda apakah ketiga tersebut
saling berhubungan? (Maulidziah, kelompok 1)
Jawab:

5
Ketiganya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Karena bisa mengubah
makna kalimatnya.
2. Apakah frasa ambigu bisa menunjukkan pada benda? Jika bisa berikan contohnya!
Jika tidak berikan contohnya! (Teli Septiani, kelompok 6)
Jawab:
Frasa ambigu tidak bisa di tunjukkan kepada benda, tapi kata benda bisa di
masukkan dalam contoh kalimat frasa ambigu
Contoh : putri hanya menggigit jari saat gelas nya pecah
(Diam, menggigit jari)
Frasa ambigu di tunjukkan pada MENGGIGIT JARI bukan pada "gelas"
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan frasa endosentris dan berikan contohnya!
(Ratih, kelompok 6)
Jawab :
Frasa endosentris adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan unsur-
unsurnya baik sebagian maupun keseluruhan. Adapun beberapa contoh frasa
endosentris antara lain :
Tabita memakai baju baru
Ayah bunda membelikan sebuah sepeda

Anda mungkin juga menyukai