Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“OTONOMI DAERAH”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :
IRIYANSYAH, S.H., M.Si

DISUSUSN OLEH KELOMPOK 3 :


1. INSAN JAYA
2. ICON PURNIAWAN
3. META DWIPA PUTRI
4. NUR OKTAVIA NASUTION
5. RATNA DEWI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


BATURAJA
SUMATERA SELATAN
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Baturaja, Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Otonomi Daerah 5
B. Asas – Asas Otonomi Daerah 6
C. Prinsip Otonomi Daerah 8
D. Dasar Hukum Otonomi Daerah 9
BAB III 11
PENUTUP 11
A. KESIMPULAN 11
B. SARAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Otonomi daerah di Indonesia merupakan suatu hal yang akan


terus kita temui dan kita merupakan objek dari adanya otonomi
daerah. Dengan kata lain, otonomi daerah dilakukan dalam rangka
menjadikan sebesar-besarnya kesejahteraan bagi rakyat daerah
tersebut. Sebenarnya, apa itu otonomi daerah? Otonomi daerah ialah
hak, kewenangan, kekuasaan, dan kewajiban yang dimiliki oleh
daerah otonomi untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan
pemerintahan daerah dan kepentingan serta kesejahteraan masyarakat
daerah tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Selain harus memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, pelaksanaan otonomi daerah juga harus memperhatikan
tuntutan globalisasi sehingga daerah tersebut mengalami kemajuan
terutama dalam hal kesejahteraan rakyatnya dan tidak tertinggal
dengan daerah lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan memanfaatkan
sebaik mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang dimiliki oleh daerah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian otonomi daerah?
2. Apa asas yang mendasari pelaksanaan otonomi daerah?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam otonomi daerah?
4. Hukum apa saja yg mendasari pelaksanaan otonomi daerah?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada


daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
undang-undang.
Otonomi daerah menurut aspirasi masyarakat bisa
meningkatkan daya guna dan hasil penyelenggaraan pemerintahan
dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Dalam buku "Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
kelas X" yang diterbitkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud, ada beberapa pengertian otonomi daerah
yaitu:
1. Otonomi daerah menurut C.J Franseen
Menurut C.J Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk
mengatur urusan daerah dan menyesuaikan peraturan yang sudah
dibuat.
2. Otonomi daerah menurut J Wajong
Otonomi daerah merupakan kebebasan untuk memelihara
dan memajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan
sendiri, menentukan hukum sendiri, serta pemerintahan sendiri.
3. Otonomi daerah menurut Ateng Syarifuddin
Menurut Ateng Syarifuddin, otonomi daerah adalah
kebebasan atau kemandirian tetapi bukan kemerdekaan.
Kebebasan tersebut merupakan perwujudan dari pemberian
kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan

5
4. Otonomi daerah menurut UU Nomor 12 tahun 2008 dan UU
nomor 32 tahun 2004
Menurut undang-undang diatas, otonomi daerah adalah
hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dapat disimpulkan otonomi daerah adalah keleluasaan hak
dan wewenang serta kewajiban dan tanggung jawab pemerintah
daerah (Pemda) untuk mengatur dan mengurus rumah tangga
sesuai kemampuan daerah masing-masing.
Tujuan dari pelaksanaan otonomi daerah adalah sebagai
berikut :
● Dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
● Dapat mengembangkan kehidupan yang berasaskan
demokrasi.
● Dapat mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
masyarakat.
● Dapat mewujudkan pemerataan daerah.
● Dapat memelihara hubungan yang serasi dan baik antara pusat
dan daerah serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
● Dapat mendorong upaya pemberdayaan masyarakat.
● Dapat menumbuhkan prakarsa sekaligus kreativitas,
meningkatkan peran masyarakat, serta mengembangkan peran
dan fungsi dari pihak DPRD.

B. Asas-Asas Otonomi Daerah

Di dalam pelaksanaan otonomi daerah, terdapat beberapa


asas yang dijandikan landasan dalam hal pelaksanaannya. Asas-
asas ini pun diterapkan pada beberapa hal yang sesuai dengan

6
peruntukan dari asas tersebut. Nah, agar pembaca lebih memahami
mengenai asas-asas otonomi daerah, di bawah ini penulis
sampaikan uraian singkat mengenai asas otonomi daerah di
Indonesia:
1. Asas Desentralisasi
Jenis asas yang satu ini merupakan asas yang
meruntuhkan asas sentralisasi di Indonesia sekaligus menjadi
asas yang paling banyak digunakan dalam pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia. pengertian dari asas ini sendiri
yaitu pemberian wewenang oleh pemerintah negara kepada
pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan
rumah tangga daerahnya sendiri.
2. Asas Dekonsentrasi
Asas kedua dalam otonomi daerah ini merupakan asas
yang menjadi dasar pemerintah pusat untuk mendelegasikan
beberapa perwakilannya ke daerah. Pengertian dari asas
dekonsentrasi sendiri yaitu pelimpahan kewenangan oleh
pemerintah negara kepada alat-alat kelengkapan atau instansi
perwakilan pemerintah pusat yang berada di daerah untuk
melaksanakan urusan tertentu. Contoh penerapan dari asas ini
adalah adanya kantor pajak di berbagai daerah di seluruh
Indonesia.
3. Asas Tugas Pembantuan
Asas yang terakhir di dalam otonomi daerah ini
merupakan asas yang sangat menjaga hubungan di antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga dapat
menghilangkan penyebab disintegrasi nasional bangsa
Indonesia. pengertian dari asas tugas pembantuan sendiri yaitu
penugasan sebagian dari tugas pemerintah negara atau
pemerintah provinsi kepada pemerintah yang wewenangnya
ada di bawah mereka untuk menjalankan sebagian dari urusan

7
pemerintahan yang menjadi kewenangan dan kekuasaan daerah
yang lebih tinggi tingkatannya.

C. Prinsip Otonomi Daerah

Terdapat 3 prinsip dalam penyelenggaraan otonomi


daerah, yaitu :
a. Prinsip otonomi seluas-luasnya
Prinsip otonomi seluas luasnya memiliki arti bahwa
suatu daerah akan diberikan sebuah wewenang. Kewenangan
tersebut dipakai untuk mengatur serta mengurus urusan rumah
tangganya sendiri. Kewenangan ini juga membuat daerah dapat
mengatur pemerintahannya sendiri.
Akan tetapi, harus tetap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Seperti ketika sebuah hal menjadi
kewenangan pemerintah pusat. Maka pemerintah daerah harus
mengikuti aturan dari undang-undang tersebut.
b. Prinsip otonomi nyata
Berdasarkan prinsip otonomi nyata, suatu daerah akan
diberikan sebuah wewenang. Kewenangan tersebut digunakan
untuk menangani urusan-urusan dari pemerintahan. Urusan
tersebut didasarkan dari sebuah tugas, wewenang serta
kewajiban.
Ketiga hal tersebut secara nyata sudah ada dan
memiliki potensi untuk terus bertumbuh. Selain itu, memiliki
potensi untuk terus berkembang. Serta hidup sesuai dengan
potensi dari daerah tertentu.
c. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab
Prinsip otonomi daerah yang bertanggung jawab ini
memiliki makna dalam suatu sistem penyelenggaraan
pemerintahan. Prinsip ini harus disesuaikan serta diperhatikan.
Mengenai tujuan dan maksud dari pemberian otonomi.

8
Tujuan-tujuan yang akan dicapai menurut prinsip
otonomi yang bertanggung jawab adalah mampu dan dapat
memberdayakan daerahnya masing-masing. Ini dilakukan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat
yang luas.

D. Dasar Hukum Otonomi Daerah

Adanya otonomi daerah ini sendiri tidak terlepas dari


hukum-hukum yang mendasarinya. Suatu kebijakan negara
haruslah berlandaskan hukum agar pelaksanaannya sah dan sesuai
dengan aturan serta tidak berbenturan dengan peraturan yang
berlaku lainnya. Di bawah ini merupakan dasar hukum dari
pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia:
● Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 18 ayat (1) sampai ayat (7), pasal 18A ayat
(1) dan ayat (2), pasal 18B ayat (1) dan ayat (2)
● Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor
XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya
Nasional yang Berkeadilan, serta Perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Daerah dalam kerangka NKRI
● Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
● Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor
IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
● Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
● Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah
Segala peraturan perundang-undangan di atas merupakan
peraturan yang harus diikuti baik oleh pemerintah pusat maupun

9
pemerintah daerah dalam hal pelaksanaan otonomi daerah.
Apabila terdapat pihak yang melanggar peraturan perundang
undangan tersebut, maka mahkamah konstitusi berhak menindak
pihak yang melanggar.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Otonomi daerah adalah kewajiban yang diberikan kepada


daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai undang-
undang.
Di dalam pelaksanaan otonomi daerah, terdapat beberapa
asas yang dijandikan landasan dalam hal pelaksanaannya, yaitu asas
desentralisasi, asas dekonsentrasi, dan asas tugas pembantuan.
Terdapat 3 prinsip dalam penyelenggaraan otonomi daerah,
yaitu prinsip otonomi seluas-luasnya, prinsip otonomi nyata, dan
prinsip otonomi yang bertanggung jawab.
Salah satu dasar yang menjadi dasar hukum pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia adalah Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (1) sampai
ayat (7), pasal 18A ayat (1) dan ayat (2), pasal 18B ayat (1) dan ayat
(2).

B. SARAN
Setelah dibuatnya makalah dengan tema otonomi daerah
diharapkan kita mampu memahami pengertian dari otonomi daerah,
tujuan pelaksanaan otonomi daerah, serta hal yang mendasari
pelaksanaan otonomi daerah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fajri, D.L. (2021). Pengertian, Tujuan, dan Prinsip Otonomi


Daerah. Diakses pada 25 Maret 2022, dari
https://katadata.co.id/safrezi/berita/615ff9201f24a/pengertian-
tujuan-dan-prinsip-otonomi-daerah
Utami, R.F. (2017). 10 Contoh Otonomi Daerah dan Dasar
Hukumnya di Indonesia. Diakses pada 25 Maret 2022, dari
https://www.gramedia.com/literasi/otonomi-daerah/
Kurniasih, W. Pengertian Otonomi Daerah, Tujuan, Prinsip, Asas,
dan Landasan Hukum. Diakses pada 25 Maret 2022, dari
https://guruppkn.com/contoh-otonomi-daerah
Yuda, A. (2021). Pengertian Otonomi Daerah, Tujuan, Prinsip,
Asas, Pelaksanaan, dan Dasar Hukumnya yang Perlu dipahami.
Diakses pada 25 Maret 2022, dari
https://www.bola.com/ragam/read/4502225/pengertian-otonomi-
daerah-tujuan-prinsip-asas-pelaksanaan-dan-dasar-hukumnya-yang-
perlu-dipahami

12
13

Anda mungkin juga menyukai