Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 10
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan yang sebesar-besarnya kepada kehadirat Allah
SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
dari mata kuliah Manajemen Ekonomi Bisnis untuk membuat makalah yang
berjudul “Manajemen PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK.”.
Kami juga mengucapkan terima kasih selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Universitas Pamulang Ibu Rini Septiowati S.E., M.M yang
sudah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
I. 3. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II.............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
BAB III........................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
Secara hukum setiap daerah memiliki hak dan diperbolehkan melakukan
otonomi daerah. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan perkembangan dan
kemajuan suatu daerah dan juga untuk meminimalisir kekuatan pemerintah untuk
mengurus semua daerah yang terdapat di Indonesia ini.
Hal ini juga diatur secara hukum nomor 32 tahun 2004 yang berbunyi antara
lain bahwa disebabkan kesibukkan pemerintah dalam mengatur pemerintah maka
tiap-tiap daerah dapat mengatur urusan ke pemerintahan daerah nya sendiri atau
kata lain yang mengatur otonomi daerah.
Selain alasan itu secara fakta daerah yang dapat mengatur sistem
pengurusan daerahnya akan lebih baik. Karena lebih tepat guna dan sasaran.
Aparatur daerah tertentu lebih memahami wilayah dan kebutuhan wilayahnya
sehingga lebih hemat dan sesuai kebutuhan anggaran daerah tertentu.
1
I. 2. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian otonomi daaerah
2. Menjelaskan prinsip dan tujuan otonomi daerah
3 Menjelaskan pelaksaaan otonomi daerah
4. Menjelaskan pembagian kewenangan pemerintah
I. 3. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping
untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan
semua mahasiswa pada umumnya mampu memahami bagaimana otonomi
daerah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II. 1. Pengertian Otonomi Daerah.
Sebagaimana yang diketahui secara etimologi otonomi daerah
memiliki pengertian sebagai kewajiban, hak dan wewenang daerah otonom
tertentu untuk membuat dan mengatur sistem pengurusan daerah yang
menyangkut kepentingan masyarakat setempat.
3
daerahnya akan terlihat lebih maju dan berkembang.Tentunya keadaan ini
akan dapat mensejahterakan masyarakat pada umumnya.
4
II. 3. Tujuan Otonomi Daerah
5
mengenai penyelenggara negara dan masih tetap memperhatikan
perlindungan hak asasi pribadi, golongan, serta rahasia negara.
e. Asas proporsionalitas
Mementingkan keseimbangan hak dan kewajiban
f. Asas profesionalitas
Mengutamakan keadilan berlandaskan kode etik serta berbagai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang masih berlaku.
g. Asas akuntabilitas
Menentukan setiap kegiatan serta hasil akhir dari suatu kegiatan
penyelenggara negara harus dapat untuk dipertanggungjawabkan
kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan yang tertinggi negara
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
h. Asas efisiensi dan efektifitas
Menjamin terselenggaranya kepada masyarakat menggunakan
sumber daya yang tersedia secara optimal serta bertanggung
jawab.
6
sumber daya manusia dengan kewajiban dalam melaporkan
pelaksanaannya dan dapat mempertanggungjawabkannya
kepada yang menugaskan tugas tersebut.
Hal ini dapat dijadikan kesempatan yang baik bagi pemerintah daerah
guna membuktikan kemampuannya untuk melaksanakan kewenangan
yang menjadi hak daerah masing-masing. Maju dan tidaknya suatu daerah
ditentukan oleh kemampuan serta kemauan dalam melaksanakannya.
Pemerintah daerah dapat bebas berkreasi dalam rangka membangun
daerahnya masing-masing, tentu saja masih tidak melanggar dengan
perundang-undangan yang berlaku.
7
II. 6. Pembagian Kewenangan Berdasarkan Undang-undang no 32
tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
1) Kewenangan Pemerintah (Pasal 10 ayat (3)
a. politik luar negeri
b. pertahanan
c. keamanan
d. Yustisi
e. moneter dan fiskal nasional
f. agama
2) Kewenangan Wajib Pemerintah Daerah Provinsi (Pasal 13)
a. perencanaan dan pengendalian pembangunanan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehatan;
f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya masusia
potensial;
g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah
termasuk lintas kbupaten/kota
j. pengendalian lingkungan hidup
k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota
l. pelayanan kependudukan, dan pencatatan sipil
m. pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabu-
paten/ kota
8
3) Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota (pada dasarnya
sama namun dalam skala kabupaten/kota, Pasal 14)
a. perencanaan dan pengendalian pembangunanan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum
e. penanganan bidang kesehatan
f. penyelenggaraan pendidikan
g. penanggulangan masalah sosial
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup
k. pelayanan pertanahan
l. pelayanan kependudukan, dan pencatatan sipil
m. pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. pelayanan administrasi penanaman modal
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya
p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perun-dang-
undangan.
4) Kewenangan Pemerintah Daerah untuk mengelola sumber daya alam
dan sumber daya lainnya di wilayah laut meliputi (Pasal 18)
a. eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan laut; -
pengaturan administrasi
b. pengaturan tata ruang; - penegakan hukum terhadap peraturn yang
dikeluarkan oleh daerah atau yang dilimpahklan kewenganannya
oleh Pemerintah
c. kut serta pemeliharaan keamanan; dan
d. ikut serta dalam pertahanan kedaulatan negara.
Sedangkan batas wilayahnya adalah paling jauh 12 mil laut diukur
dari garis pantai kerah laut lepas dan 1/3 nya menjadi kewengan
daerah ka-bupaten/kota.
9
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam undang-undang diatas
dapat disimpulkan bahwa otonomi daerah itu adalah kewenangan dan
kewajiban otonom untuk membuat sistem pengaturan dan harus dapat
mengurus pemerintahan dan permasalahan kepentingan masyarakatnya
sendiri sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam undang-
undang.
Jadi otonomi daerah saat ini belum sampai kepada target maksimal
hal ini karena sistem politik di Indonesia memang belum mengatur dengan
baik tentang ketentuan-ketentuan yang sifatnya permanen. Terkadang
hukum disesuaikan degan kontekstual yang terjadi dalam waktu tertentu.
10
III. 2. Saran
Adapun saran yang dapat di sampaikan dalam makalah ini bahwa:
11
DAFTAR PUSTAKA
Marzuki, M. Laica, 2007. “Hakikat Desentralisasi Dalam Sistem
Ketatanegaraan RI – Jurnal Konstitusi Vol. 4 Nomor 1 Maret 2007″,
Jakarta : Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi
RI.
12