Tentang :
Otonomi Daerah
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu : Prihartini Budi Astuti S.E.,M.SI.
Disusun Oleh :
Kelompok 8
IV Reguler C
Dian Haiditiya 195503845
Muhammad Razindra Alie 195503905
Trisna Aldiyanti Marlina 195503949
JURUSAN SI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PUTRA BANGSA
KEBUMEN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Kelompok untuk memenuhi mata kuliah
Perekonomian Indonesia.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “Otonomi Daerah” sesuai
dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Perekonomian Indonesia, Program Studi SI
Manajemen, Universitas Putra Bangsa Kebumen.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan. Namun,
penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca yang sifatnya membangun
untuk dijadikan bahan masukan guna penulisan yang akan datang sehingga menjadi lebih baik
lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu Otonomi Daerah.
2. Untuk mengetahui tujuan dan prinsip dari Otonomi Daerah.
3. Untuk mengetahui asas dan pelaksanaan Otonomi Daerah.
4. Untuk mengetahui dasar hukum Otonomi Daerah.
5. Untuk mengetahui dampak dari Otonomi Daerah.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
masyarakat tersebut menunjukkan bagaimana daerah otonom bisa menggunakan hak
dan wewenangnya secara tepat, bijak dan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Meningkatkan daya saing daerah
Dengan menerapkan otonomi daerah diharapkan dapat meningkatkan daya saing
daerah dan harus memperhatikan bentuk keanekaragaman suatu daerah serta
kekhususan atau keistimewaan daerah tertentu serta tetap mengacu pada semboyan
negara kita “Bineka Tunggal Ika” walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah yaitu membebaskan
pemerintah pusat dari berbagai beban dan menangani urusan suatu daerah yang bisa
diserahkan kepada pemerintah daerah. Oleh karenanya pemerintah pusat memiliki
kesempatan untuk mempelajari, merespon, memahami berbagai kecenderungan global dan
menyeluruh serta dapat mengambil manfaat daripadanya. Pemerintah pusat diharap lebih
mampu berkonsentrasi dalam perumusan kebijakan makro atau luas yang sifatnya umum
dan lebih mendasar, juga dengan adanya desentralisasi daerah dapat mengalami proses
pemberdayaan yang lebih optimal. Sehingga kemampuan prakarsa dan kreativitas
pemerintah daerah akan terpacu, dan dalam mengatasi masalah yang terjadi di
daerahnya semakin kuat. Tujuan lainnya dari kebijakan otonomi daerah antara lain:
mengembangkan kehidupan demokrasi, pemerataan, keadilan, mendorong dalam
memberdayakan masyarakatnya, meningkatkan peran serta masyarakat, mengembangkan
peran dan fungsi DPRD juga memelihara hubungan baik antara pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah.
3
8. Pelaksanaan asas tugas pembantuan gubernur dimungkinkan tidak hanya di
pemerintah daerah dan kepala desa yang disertai pembiayaan sarana dan prasarana
serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan
mempertanggung jawabkan kepada yang menugaskan.
4
2.4 Dasar Hukum Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah mempunyai beberapa dasar hukum, yaitu:
Pasal 18 ayat (1) sampai (7), Pasal 18A ayat (1) dan (2), serta Pasal 18B ayat (1) dan
(2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan,
serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka NKRI.
Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang merevisi
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat dipahami dengan adanya otonomi daerah,
maka setiap daerah akan diberi kebebasan dalam menyusun program dan mengajukannya
kepada pemerintah pusat. Hal ini sangat akan berdampak positif dan bisa memajukan
daerah tersebut apabila orang / badan yang menyusun memiliki kemampuan yang baik
dalam merencanakan suatu program serta memiliki analisis mengenai hal-hal apa saja yang
akan terjadi di kemudian hari. Tetapi sebaliknya akan berdampak kurang baik apabila
orang / badan yang menyusun program tersebut kurang memahami atau kurang
mengetahui mengenai bagaimana cara menyusun perencanaan yang baik serta analisis
dampak yang akan terjadi.
3.2 Saran
1. Sebaiknya para aparatur pemerintah daerah dibekali dengan pendidikan yang cukup
yang dapat dimiliki oleh aparatur daerah dalam menjalankankan tugas dan
wewenangnya masing-masing. Dan dapat menjalankan tugas dan wewenangnya
dengan bijaksana dan adil.
2. Perlu segera diadakan penelitian, tindakan dan evaluasi, khususnya dalam upaya
untuk menindak lanjuti berbagai peraturan perundangan yang dikeluarkan
menyangkut terlaksananya Otonomi daerah, sehingga pelaksaan Otonomi daerah baik
menyangkut kelembagaan, kewenangan dan tanggung jawab aparatur maupun
sumber-sumber pembiayaan dan sarana serta prasarana pendukung lainnya benar-
benar dipastikan telah ideal dan sesuai dengan aspirasi, tuntutan dan kebutuhan
Daerah Otonom, 93 sehingga tidak akan menimbulkan masalah-masalah fundamental
di masa yang akan datang serta masalah kemiskinan dapat diselesaikan secepat
mungkin.
6
DAFTAR PUSTAKA
Nancy, Yonada. 2021. “Pengertian Otonomi Daerah: Apa Saja Dampak Negatif dan
Positifnya”. https://tirto.id/pengertian-otonomi-daerah-apa-saja-dampak-negatif-dan-
positifnya-gbWd. Diakses pada 4 Juni 2021 pukul 22.00.
I, Admin. 2016. “Otonomi Daerah (Lengkap Pengertian, Dasar Hukum, Pelaksanaan, dan
Manfaat)”. http://www.markijar.com/2016/07/otonomi-daerah-lengkap-pengertian-
dasar.html?m=1. Diakses pada 4 Juni 2021 pukul 21.39.
Yuda, Alfi. 2021. “Pengertian Otonomi Daerah, Tujuan, Prinsip, Asas, Pelaksanaan, dan Dasar
Hukumnya yang Perlu Dipahami”.
https://m.bola.com/ragam/read/4502225/pengertian-otonomi-daerah-tujuan-prinsip-
asas-pelaksanaan-dan-dasar-hukumnya-yang-perlu-dipahami. Diakses pada 4 Juni
2021 pukul 22.30.
Sani, Abdul. 2017. “Otonomi Daerah Esensi, Tujuan, dan Manfaatnya Bagi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung”. https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/otonomi-
daerah-esensi-tujuan-dan-manfaatnya-bagi-provinsi-kepulauan-bangka-belitung.
Diakses pada 4 Juni 2021 pukul 21.45.
Jay, Ahmad dan Rio Hanafi. 2017. “Apa Saja Esensi Otonomi Daerah di Indonesia?”.
https://www.dictio.id/t/apa-saja-esensi-otonomi-daerah-di-indonesia/5132. Diakses
pada 4 Juni 2021 pukul 20.50.