KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
NIM : 220205110
MATKUL : Kewarganegaraan
2023
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… ii
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Dengan adanya otomi daerah, maka setiap daerah yang ada di Indonesia dapat membuat
kebijakan masing-masing daerah mereka sendiri, tetapi tidak bertentangan dengan UUD 1945
serta tetap berdasar pada Pancasila. Walaupun diadakan sistem otonomi, tetapi pemerintahan
Indonesia tetaplah terpusat pada pemerintah pusat yang berkedudukan di ibukota.
Otonomi daerah sendiri adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Undang-undang yang mengatur pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 18 Ayat 1-7, 18A Ayat 1 dan 2, serta
18B ayat 1 dan 2. Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia melalui UU Nomor 23 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah. Otonomi daerah dilaksanakan dalam rangka memperbaiki
serta mengusahakan kesejahteraan rakyat. Otonomi daerah memiliki tujuan peningkatan
pelayanan masyarakat yang semakin baik serta pengembangan kehidupan demokrasi di
Indonesia.
1.2 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Otonomi Daerah Banyak definisi yang dapat menggambarkan tentang makna otonomi
daerah. Berikut adalah beberapa definisi tentang otonomi daerah yang dikemukakan para
ahli. Menurut H.M. Agus Santoso, pengertian otonomi daerah diantaranya adalah sebagai
berikut.
a. C. J. Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan- urusandaerah dan
menyesuaikan peraturan-peraturan yang sudah dibuat dengannya.
c. Ateng Syarifuddin, otonomi daerah sebagai kebebasan atau kemandirian tetapi bukan
kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbatas karena merupakan perwujudan dari pemberian
kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan.
4
2.2. Prinsip Otonomi Daerah
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, prinsip otonomi daerah yang di anut adalahnyata,
bertanggung jawab dan dinamis.
a. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi objektif di
daerah.
c. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebihbaik dan
maju.
1. Prinsip Kesatuan
Pemberian otonomi kepada daerah harus merupakan otonomi yang nyata dan bertanggung
jawab bagi kepentingan seluruh warga daerah. Pemerintah daerahberperan mengatur proses
dinamika pemerintahan dan pembangunan di daerah.
3. Prinsip Penyebaran
5
4. Prinsip Keserasian
Pemberian otonomi kepada daerah mengutamakan aspek keserasian dan tujuan disamping
aspek pendemokrasian.
5. Prinsip Pemberdayaan
Tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna penyelenggaraan pemerintah di daerah, terutama dalam aspek pembangunann dan
pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kestabilan politik
dan kesatuan bangsa (Suci Lestari,2016).
Salah satu tujuan penyelenggaraan otonomi daerah yang utama adalah untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat di daerah-daerah. Adanya otonomi daerah membuat lembaga daerah
bisa langsung melakukan pelayanan publik tanpa harus menunggu instruksi dari pemerintah
pusat terlebih dahulu yang tentu akan memudahkan masyarakat.
Otonomi daerah juga bertujuan untuk pengembangan kehidupan berdemokrasi di tiap daerah
di Indonesia. Adanya otonomi daerah membuat struktur pemerintah daerah atau pemda harus
jelas sehingga perlu dilakukan pemilihan kepala daerah (pilkada) dan anggota DPR lewat
proses demokrasi yang telah diatur.
6
Meningkatkan keadilan nasional
Tujuan pelaksanaan otonomi daerah juga penting untuk keadilan nasional. Hal ini dilakukan
melalui kebijakan pemerintah daerah terhadap masyakarat agar terwujud keadilan dan
stabilitas nasional. Artinya tiap pemda akan mengurus daerah masing-masing sehingga
pemerintah pusat tidak terpecah fokusnya.
Otonomi daerah bertujuan juga untuk pemerataan wilayah daerah. Hal ini diwujudkan melalui
pemerintah daerah yang melakukan pembangunan untuk memajukan daerahnya sesuai dengan
kebutuhan daeranya. Pemerintah daerah juga dapat melakukan pemekaran wilayah demi
memajukan daerahnya masing-masing.
Adanya otonomi daerah juga diharapkan agar dapat mempererat hubungan kerjasama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Diharapkan koordinasi dan sinergi antara pusat dan
daerah menjadi lebih baik demi terwujudnya keutuhan NKRI di seluruh wilayah Indonesia.
Adanya otonomi daerah juga turut mendorong pemberdayaan masyarakat. Hal ini diwujudkan
dengan peran aktif masyarakat lewat organisasi-organisasi daerah di bidang ekonomi, politik,
sosial dan kesehatan, misalnya seperti Ibu PKK, Karang Taruna atau Kelompok Tani.
Tujuannya tentu untuk memberdayakan masyarakat.
Otonomi daerah juga memiliki fungsi untuk menumbuhkan prakarsa dan kreativitas
masyarakat. Peran aktif masyarakat menuntut kreativitas dari warga setempat dalam
mengelola ekonomi dan pariwisata daerah. Prakarsa dari masyarakat akan terus berkembang
seiring dengan aturan otonomi tersebut.
7
Satu hal yang pasti dari adanya otonomi adalah adanya peran serta dari masyarakat daerah.
Peran masyarakat ini dapat diwujudkan dalam berbagai hal termasuk seperti yang sudah
dibahas sebelumnya yaitu pemberdayaan masyarakat lewat organisasi atau kreativitas
masyarakat di bidang ekonomi.
Peran dan fungsi DPRD atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentu menjadi lebih penting
dengan adanya otonomi daerah. Kebijakan-kebijakan dari DPRD akan berpengaruh langsung
bagi warga sehingga peran DPRD menjadi sangat penting, termasuk sebagai penampung
aspirasi dari masyarakat.
Salah satu output dan fungsi otonomi daerah tentu berdampak pada kondisi ekonomi daerah.
Aktifnya peran masyarakat dan peran lembaga daerah membuat roda ekonomi daerah menjadi
lebih berkembang. Dampaknya pertumbuhan ekonomi daerah akan berkembang pula sesuai
dengan tujuan pembangunan ekonomi Indonesia (Indah Lasmita,2020).