Anda di halaman 1dari 13

“MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAHAN KABUPATEN, KOTA, dan PROVINSI”

DOSEN PENGAMPU: Ni Putu Candra Prastya Dewi M.Pd.

OLEH:

Kadek Yunita Dwipratiwi (2111031077)


Putu Prema Santuti (2111031104)
Gita Alias Latuhukum (2111031079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN DHARMA ACARYA
STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA
TAHUN AKADEMIK
2021/2022

1
PRAKATA

Om Swastyastu
Puji syukur kami haturkan kepada Ida Sang Hayang Widhi/Tuhan yang Maha Esa, atas
berkat Rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan
baik.
Makalah yang berjudul “Memahami Sistem Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan
Provinsi” bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ppkn.
Dan pada kesempatan ini para penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan semangat serta dukungan, sehingga makalah kami dapat di
selesaikan. Ucapan terima kasih ini penulis tunjukan kepada:
1. Ibu Ni Putu Candra Prastya Dewi, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Ppkn.
2. Teman-teman seperjuangn, yang telah memberikan semangat serta dukungan
sehingga para penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, para penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, maka para penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca, serta teman-teman demi kesempurnaaan
makalah ini.

Singaraja, 24 Maret 2022


Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


PRAKATA......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 5
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................. 5
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi ......................... 6
B. Mengenal Lembaga-Lembaga Dalam Susunan Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan
Provinsi .................................................................................................................. 7
C. Menggambarkan Struktur Organisasi Kabupaten, Kota, dan Provinsi .................. 8
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia di bentuk untuk mewujudkan kesejahtraan dan


kemakmuran seluruh Rakyat. Hal tersebut di nyatakan dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alenea keempat sebagai berikut:

“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia”

Untuk menjalankan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai upaya


mewujudkan tujuan negara secara merata kepada seluruh rakyat Indonesia, maka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi
dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
mempunyai pemerintahan daerah. Konstitusi negara kita juga telah menjamin bahwa
penyelenggaraan pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pasal 18 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 hasil amandemen menegaskan bahwa:
“Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”.
Ketentuan Pasal 18 ayat (2) UUD 1945 menegaskan bahwa Pemerintahan Daerah
adalah suatu pemerintahan otonom dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hanya ada pemerintahan otonomi (termasuk tugas pembantuan) dalam Pemerintahan
Daerah dan tidak ada lagi unsur pemerintahan sentralisasi.
Pembentukan pemerintahan daerah baik provinsi, kabupaten, maupun kota, disamping
untuk menjalankan pemerintahan juga dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat menggunakan sumber-sumber daya yang ada di daerahnya
termasuk sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam tersebut pada dasarnya
diatur oleh negara dan penguasaannya tetap pada negara untuk mewujudkan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana tertuang dalam pernyataan Pasal 33 ayat
(3) Undang-Undang Dasar 1945 sebagai berikut: “Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar –
besar kemakmuran rakyat”. Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
didalamnya terdapat dua kata yang menentukan, yaitu perkataan “dikuasai” dan
“dipergunakan”. Perkataan “dikuasai” sebagai dasar wewenang negara.
Negara adalah badan hukum publik yang dapat mempunyai hak dan kewajiban
seperti manusia biasa. Sedangkan perkataan “dipergunakan” mengandung suatu
perintah kepada negara untuk mempergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran

4
rakyat. Perintah sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 berisi
keadaan berbuat, berkehendak agar sesuai dengan tujuannya.

Negara Republik Indonesia telah meletakkan dasar politik hukum agraria nasional
sebagaimana termuat dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 di atas. Ketentuan Pasal 33 ayat (3)
UUD 1945 ini menunjukkan sifat imperatif, karena mengandung perintah kepada negara agar
bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya diletakkan dalam penguasaan
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam system pemerintahan
kabupaten, kota dan provinsi, di Indonesia antara lain:
1. Bagaimana caranya agar pemerintah harus menjalankan keadilan, dan kesejahtraan di
Indonesia secara merata sesuai dengan UUD 1945 yang tedapat pada alenea keempat?
2. Bagaimana system kerja pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi, dalam
mewujudkan kemakmuran dan SDM secara adil dan merata?
3. Apa saja macam-macam system pemerintahan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Bertujuan untuk mengetahui system pemerintahan kabupaten, kota dan provinsi yang
ada di Indonesia.
2. Untuk mengetahui system kerja pemerintah, dalam membangun kesejahtraan dan
keadilan secara merata di wilayah Indonesia.
3. Untuk mengetahui lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan yang terdapat pada
suatu daerah kabupaten, kota dan provinsi.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang di peroleh dari penulisan ini di harapkan agar tercapainya:
1. Kesejahtraan dan kemakmuran.
2. Sistem pemerintahan dalam upaya membangun tujuan Negara secara merata kepada
seluruh rakyat Indonesia.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Kabupaten, Kota, dan Provinsi masing-masing memiliki lembaga-lembaga pemerintahan


untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya masing-masing
untuk meningkatkan pembangunan di daerahnya.
Indonesia memiliki berbagai lembaga pemerintahan, mulai dari lembaga pemerintahan pusat
hingga lembaga-lembaga pemerintahan yang berada di daerah seperti Provinsi, Kabupaten,
Kecamatan, maupun Desa. Tujuan dari keberadaan dari pemerintahan tersebut untuk
menyelenggarakan pemerintahan sesuai dengan aturan maupun proses yang terstruktur.
A. Lembaga-lembaga Dalam Susunan Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi

1. Pemerintahan Kabupaten

Kabupaten adalah pembagian wilayah administratife di Indonesia di bawah provinsi.


Pemerintahan kabupaten terdiri atas pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPRD) kabupaten. Pemerintah kabupaten terdiri atas bupati dan perangktnya.
Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara
umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah
bawahan dari provinsi, kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang di beri
wewenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri. Dalam
menjalankan tugasnya bupati dibantu oleh wakil bupati. Masa jabatan bupati adalah 5
tahun.

Bupati sebagai kepala daerah mempunyai tugas antara lain:


a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD.
b. Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda).
c. Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD kepada
DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama.
e. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
f. Mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Wakil kepala daerah akan menggantikan kepala daerah apabila kepala daerah
meninggal dunia, berhenti, diberhentikan atau tidak dapat melakukan kewajibannya
selama 6 bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya. Kepala daerah dan wakil
kepala daerah dalam menjalankan tugasnya mempunyai kewajiban antara lain: a.
Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar
1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

6
b. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
c. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
d. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
e. Menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.
f. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
g. Memajukan dan mengembangkan daya saing daerah.
h. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik.
i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah.
j. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua
perangkat daerah.
k. Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintah daerah di hadapan
rapat paripurna DPRD.

2. Pemerintahan Kota
Kota secara umum adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung
baik ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Kota adalah
pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah provinsi, yang dipimpin oleh
seorang walikota. Dahulu di Indonesia istilah kota dikenal dengan daerah tingkat II kota
madya. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (yang kemudian digantikan oleh Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah), istilah daerah tingkat II kota madya pun
diganti dengan kota saja.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, yang menjadi kewenangan daerah,
pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.

Hak dan kewajiban pemerintah kabupaten/kota diatur dalam pasal 21 dan 22 Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Hak pemerintah
kabupaten/kota sendiri antara lain:
a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya.
b. Memilih pimpinan daerah.
c. Mengelola aparatur daerah.
d. Mengelola kekayaan daerah.
e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah.
f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
yang berada di daerah.
g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah.
h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang undangan.

3. Pemerintahan Provinsi

Provinsi adalah nama sebuah pembagian wilayah administratif di bawah wilayah


nasional. Kata ini merupakan kata pungutan dari bahasa Belanda provincie yang berasal
dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di kekaisaran Romawi. Mereka
membagi wilayah kekuasaan mereka atas provincie.

7
Pembagian wilayah pemerintahan contohnya Daerah Istimewa Yogyakarta yang
terbagi dalam 4 kabupaten yaitu Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Gunung Kidul, serta
1 kota yaitu Yogyakarta.

Gubernur memiliki tugas dan wewenang antara lain:


a. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota.
b. Koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
c. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di
daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Pendanaan tugas dan wewenang gubernur dibebankan kepada APBN. Kedudukan


keuangan gubernur diatur dalam peraturan pemerintah. Tata cara pelaksanaan tugas dan
wewenang gubernur diatur juga dalam peraturan pemerintah. Gubernur dalam
menjalankan tugasnya mempunyai kewajiban antara lain:

a. Mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b.


Memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.
c. Menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan.
d. Meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat.
e. Memelihara keamanan, ketertiban, dan ketenteraman masyarakat.
f. Bersama dengan DPRD provinsi membuat peraturan daerah.
g. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD provinsi.

B. Struktur Organisasi Pemeritahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi

1. Struktur Organisasi Pemerintahan Kabupaten

Bupati DPRD
Wakil Bupati

Sekertriat Daerah Sekertariat DPRD

Kelurahan Kecamatan Dinas Daerah Lembaga Teknis Daerah

8
Bagan 1.1 Struktur Organisasi Kababupaten

a. Bupati
Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan
daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat.
Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik).
b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan
berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
c. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas sekretaris daerah adalah
membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan dinas
daerah dan lembaga teknis daerah.
d. Sekretariat DPRD
Tugas sekretariat DPRD antara lain:
1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
4) Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRD dalam
pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.

e. Kecamatan
Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten. Kecamatan dipimpin oleh
seorang camat. Wilayah kecamatan terdiri atas beberapa desa/kelurahan.
f. Kelurahan
Wilayah kelurahan terdapat di daerah kota. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah.
Kelurahan merupakan perangkat kabupaten/kota di bawah kecamatan.
g. Dinas daerah
Dinas daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala
dinas. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Contoh dinas
daerah antara lain dinas pendidikan, dinas pekerjaan umum, dinas kesehatan, dinas
pendapatan daerah, dan sebagainya.
h. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun
dan melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang berbentuk badan, kantor,
atau rumah sakit umum daerah.

2. Struktur Organisasi Pemerintahan Kota

9
DPRD Kota Wali Kota

Sekertariat Daerah

Asisten Lembaga Teknis Dinas Daerah


Daerah

Bagan 2.2 Struktur pemerintahan kota

Di Indonesia, walikota adalah kepala daerah untuk daerah Kota. Seorang walikota sejajar
dengan bupati, yakni kepala daerah untuk daerah kabupaten. Pada dasarnya, walikota memiliki
tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD kota. Walikota dipilih dalam satu paket pasangan dengan wakil
walikota melalui pilkada.

3. Struktur Organisasi Provinsi

Gubernur DPRD

Dinas Daerah Sekertariat Lembaga Teknis


Daerah Daerah

Asisten

Bagan 2.3 Stuktur organisasi pemerintahan provinsi

10
Gubernur adalah kepalah daerah untuk daerah provinsi. Gubernur memiliki tugas dan
wewenag memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang di tetapkan bersama
DPRD. Gubernur dan wakil gubernur di pilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat
di provinsi setempat sehingga dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada rakyat. Selain
sebagai kepala daerah, geubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah di wilayah
provinsi bersangkutan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyelenggaraan lembaga pemerintahan merupakan factor penentu keberhasilan
suatu Negara Indonesia dalam membangun dan mewujudkan cita-cita Negara yang di
kehendaki berdasarkan UUD 1945. Dengan adanya perubahan (amandemen) UUD
1945, menyebabkan juga perubahan pada system pemerintahan Negara baik dalam
kabupaten, kota, dan provinsi.
Seluruh lembaga Negara kedudukannya dalam system pemerintahan seiring dengan
konstitusi yang di tetapkan sebagai hukum tertinggi yang mengatur yang membatasi
kekuasaan lembaga pemerintahan mulai dari system pemerintahan kabupaten, kota, dan
provinsi.
Berikut ini adalah tujuan dari system pemerintahan dalam membangun kesejahteraan
dan keadilan, antara lain sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahtraaan, dan
keadilan sosial tanpa memandang suku, ras, maupun golongan.
2. Pada otonomi daerah system pemerintahan yang terdapat dalam suatu daerah, baik
kabupaten, kota, dan provinsi, seorang pemimpin harus lebih pandai dalam bekerja
sama dalam bidang pembangunan untuk menciptakan SDM yang baik, dan sejahtra
untuk rakyat, baik dalam menegelolah dan mendukung hasil alam dari lingkungan
daerah, maupun lingkungan masyarakat.
3. Sistem perintahan di Indonesia yaitu: Negara Kesatuan, Republik, dan Presidensial.

B. Saran
Dari penjelasan di atas kita sebagai mahasiswa di harapkan untuk memahami tentang
arti pentingnya lembaga negara dan system pemerintahan yang ada di Negara kita
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), baik di dalam pemerintahan kabupaten,
kota, maupun provinsi. Sehingga pengetahuan yang di harapkan mampu memberi
pemahaman terhadap pemerintah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang
pemimpin yang baik dan bertanggung jawab dalam memajukan kesejahteraan, dan
keadilan sosial yang terdapat pada suatu daerah kabupaten, kota, maupun provinsi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Di kutip dari buku: PUSAT PERBUKUAN, Departemen Pendidikan Nasional. Pada


tanggal, 24 maret 2022, 9:09.

Ressi Kartika Dewi, Sunny Umul Firdaus, Wahyuningrum Widayati: Pendidikan


Kewarganegaraan 4.

13

Anda mungkin juga menyukai