Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP NEGARA KESATUAN (UNITARISME)

Disusun Oleh:
1. Ade Abdussalam (01)
2. Ahmad Nabil Fauzan (02)
3. Ahmad Yazid (03)
4. Ali Luthfianto (04)
5. Ananda Kayla Rahmadhanty (05)
6. Aqillah Nailatur Rahmah (06)
7. Ariza Rihaadatul Aisy (07)
8. Asshifa Adini Saufika (08)

XII MIPA 5
SMA NEGERI 2 KOTA SERANG
JL. RAYA PANDEGLANG KM. 5, SERANGBANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah “Konsep Negara Kesatuan
(Unitarisme)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
PPKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Serang, …...
Hormat kami

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1. Makna Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme) ........................................ 5
2.2. Kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia .............................................................................................................. 7
2.3. Kelebihan Konsep Negara Kesatuan ........................................................ 8
2.4. Kelemahan Konsep Negara Kesatuan ....................................................... 8
2.5. Bagaimana Perilaku Yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan
NKRI ………………………………………………………………………….. 9
2.6. Maksud dari hakikat dalam konsep negara kesatuan .............................. 10
2.7. Negara-negara di dunia yang berbentuk kesatuan .................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 11
3.2. Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut C.F Strong dalam bukunya “A History of Modern Political
Constitution (1963:84)” negara kesatuan adalah bentuk negara dimana wewenang
legislatif tertinggi dipusatkan dalam suatu badan legislatif nasional. Kekuasaan
negara dipegang oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat dapat menyerahkan
sebagian kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, tetapi pada tahap
terakhir kekuasaan tetap berada ditangan pemerintah pusat. Pendapat C.F Strong
tersebut dapat dimaknai bahwa negara kesatuan adalah negara bersusun tunggal,
yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat.
Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke
luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat
dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu
kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula
dengan pemerintahan, yaitu pemerintahan pusatlah yang memegang wewenang
tertinggi dalam segala aspek pemerintahan.
Negara kesatuan mempunyai dua sistem, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan
diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah
perintah dan peraturan peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang
akan tetapi, dalam negara kesatuan bersistem desentralisasi, daerah diberi
kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Untuk
menampung aspirasi rakyat di daerah, terdapat parlemen daerah.
Pada saat ini, Indonesia merupakan negara kesatuan yang menganut sistem
desentralisasi melalui mekanisme otonomi daerah. Dengan sistem ini, pemerintah
pusat memberikan sebagian kewenangan pemerintahan kepada darah otonom
(provinsi dan kabupaten kota). Akan tetapi, ada kewenangan yang tidak diberikan
kepada daerah otonom, yaitu kewenangan dalam bidang politik luar negeri, agama,
yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal nasional.

1
Setiap negara kesatuan memiliki karakter yang berbeda, pun demikian
dengan Indonesia. Setidaknya, ada beberapa ciri yang dimiliki Indonesia sebagai
negara kesatuan, yang membuatnya berbeda dari negara lainnya. Adapun ciri khas
tersebut sebagai berikut:
1) Indonesia sudah bertekad untuk menjadi negara Kesatuan sejak dimulainya
zaman kemerdekaan, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
2) Pembentukan negara kesatuan sesuai dengan tekad yang tertuang pada alinea
kedua Pembukaan UUD RI Tahun 1945, yang berbunyi “dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur”.
3) Prinsip kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperkuat lagi pada
alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu “…. dalam upaya membentuk
suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
4) Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 mengandung dasar bahwa ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbentuk Republik. Hal ini sesuai dengan Sumpah
Pemuda tahun 1928 yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
5) Pada perubahan UUD 1945, adanya ketetapan dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat yang mengatur untuk tidak mengubah apapun dalam Pembukaan UUD
1945 dan menetapkan NKRI sebagai bentuk mutlak bagi Indonesia.
6) Dalam segi kewilayahan, karakterisitik Indonesia dapat dilihat pada Pasal 25A
UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Istilah Nusantara
digunakan untuk menunjukkan kesatuan wilayah perairan dan barisan pulau-
pulau Indonesia. Walaupun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, namun
semuanya bersatu dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2
NKRI merupakan negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi
yang dibagi atas kabupaten dan kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun
1945, Pasal 18 ayat (1): ”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang”.
Masing-masing negara di dunia memiliki bentuk negara, tidak terkecuali
Indonesia. Berangkat dari sejarah yang panjang atas perebutan kemerdekaan bangsa
Indonesia, dan melalui perdebatan panjang para the founding fathers republik ini,
maka bersepakatlah Negara Kesatuan (unitaris) adalah keputusan final dari bentuk
Negara Indonesia.
Menjaga kesatuan dan integritas negara merupakan salah satu alasan
Pemerintah Pusat mendominasi pelaksanaan urusan pemerintahan dengan
mengenyampingkan peran dan hak Pemerintah Daerah untuk terlibat langsung dan
mandiri dalam rangka mengelola serta memperjuangkan kepentingan daerahnya.
Dominasi Pemerintah Pusat atas urusan-urusan pemerintahan telah
mengakibatkan hubungan antara Pemerintah Pusat dan daerah dalam negara
kesatuan menjadi tidak harmonis atau bahkan berada pada titik yang
mengkhawatirkan sehingga timbul gagasan untuk mengubah negara kesatuan
menjadi negara federal.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa makna Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)?
2. Bagaimana kehidupan bernegara dalam konsep negara kesatuan?
3. Apa saja kelebihan konsep negara kesatuan?
4. Apa saja kelemahan konsep negara kesatuan?
5. Bagaimana perilaku yang menunjukkan sikap menjaga keutuhan NKRI?
6. Apa yang di maksud hakikat dalam konsep negara kesatuan?
7. Siapa saja negara negara di dunia yang berbentuk kesatuan?

3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna Konsep Negara Kesatuan (unitarisme).
2. Untuk mengetahui kehidupan bernegara dalam konsep negara kesatuan.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep negara kesatuan.
4. Untuk mengetahui kelemahan konsep negara kesatuan.
5. Untuk mengetahui bagaimana perilaku yang menunjukkan sikap menjaga
keutuhan NKRI.
6. Untuk mengetahui maksud dari hakikat dalam konsep negara kesatuan.
7. Untuk mengetahui siapa saja negara negara di dunia yang berbentuk kesatuan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Makna Konsep Negara Kesatuan (Unitarisme)


Negara kita adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering
disingkat menjadi NKRI. Istilah negara kesatuan sudah tertanam dalam pola pikir
kita selaku warga negara Indonesia.
Konsep negara kesatuan atau unitarisme yaitu negara tunggal (satu negara)
yang monosentris (berpusat satu). Dalam negara kesatuan hanya ada satu
pemerintahan, satu kepala negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh
wilayah negara. Hakikat negara kesatuan sesungguhnya adalah kedaulatan tidak
terbagi-bagi baik ke luar maupun ke dalam dan kekuasaan pemerintah pusat tidak
dibatasi.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang
lebih 17.000 pulau. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan
negara merdeka dengan aneka corak keragaman dan warna-warni kebudayaan.
NKRI adalah kesatuan wilayah dari Sabang di Nangroe Aceh Darussalam (NAD)
sampai Merauke di Irian Jaya (Papua). Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa,
dan agama yang berbeda. Karena terdiri dari banyak pulau, suku bangsa maka
Indonesia menggunakan bentuk negara kesatuan.
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang pengertian negara kesatuan.
Berikut adalah beberapa pengertian negara kesatuan menurut para ahli, di antaranya
sebagai berikut.

No Nama Pakar Makna Kesatuan


1. Moh Kusnadi dan Negara Indonesia atau makna Negara kesatuan
Hamaily Ibrahim adalah Negara yang memiliki susunan yang hanya
terdiri dari atas satu Negara saja dan dalam Negara
tersebut tidak ada Negara lain.

5
2. Abu Daud Busroh Negara Kesatuan adalah suatu Negara yang tidak
tersusun dari beberapa Negara melainkan Negara
bersifat tunggal dan tidak terdapat Negara lainnya
dalam suatu Negara tersebut.
3. C.F. Strong Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang
memiliki kedaulatan tertingggi berada di tangan
pemerintah pusat.

Persamaan dari ketiga pendapat diatas adalah sama-sama memiliki makna


bahwa Negara kesatuan hanya terdapat satu Negara saja, dan dalam suatu Negara
kesatuan tidak ada Negara lainnya. Dan menurut saya tidak ada perbedaan dari
ketiga pendapat diatas. Menurut saya negara kesatuan adalah suatu yang
diselenggarakan sebagai satu kesatuan tunggal, di mana pemerintah pusat adalah
yang tertinggi dan satuan-satuan subnasionalnya hanya menjalankan kekuasaan-
kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Pada dasarnya negara kesatuan berbeda dengan negara serikat karena dalam
negara kesatuan organisasi bagian-bagian negara dalam garis-garis besarnya telah
ditetapkan oleh pembentuk undang-undang pusat dan wewenang pembentuk
undang-undang pusat ditetapkan dalam suatu rumusan yang umum dan wewenang
pembentuk undang-undang yang lebih rendah (lokal) tergantung pada badan
pembentuk undang-undang pusat. Secara umum bentuk negara kesatuan memiliki
beberapa keunggulan sebagai berikut:
1) Negara kesatuan secara struktural lebih sederhana jika dibandingkan dengan
bentuk federal.
2) Apabila terdapat kekurangan tenaga ahli dalam bidang pemerintahan maka
kekurangan tenaga ahli tersebut dapat disiapkan oleh pemeritah pusat.
3) Relatif lebih stabil untuk mengurangi kecemburuan kemajuan antardaerah,
karena bagi daerah yang kurang maju dapat dimintakan anggaran dari pusat
dan subsidi-subsidi lainnya.
4) Mengurangi timbulnya sikap separatisme karena pemerintahan tetap
dikendalikan dari pusat.

6
2.2. Kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kehidupan bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 terdapat dalam:
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia
yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah
dilakukan perubahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang dimulai dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat
yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
nyata mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam
Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18
ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25 A dan pasal 37 ayat (5) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas
dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu “….dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia”.
Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal
25 A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan
bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang

7
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang”. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup
1) kesatuan politik
2) kesatuan hukum
3) kesatuan sosial-budaya
4) kesatuan pertahanan dan keamanan

2.3. Kelebihan Konsep Negara Kesatuan


Dalam sistem negara kesatuan (unitary government), warga hanya perlu
tunduk satu aturan yang dibuat pemerintah untuk seluruh warganya. Sistem ini
sangat mudah, sederhana, mudah diterapkan dan tidak perlu biaya tinggi. Berikut
keuntungan lain dari negara kesatuan:
1) Bisa meningkatkan persatuan antar warga karena kesamaan aturan.
2) Sistem negara kesatuan sangat baik diterapkan di negara yang luas wilayahnya
tidak terlalu besar.
3) Tidak ada tingkatan pemerintahan yang harus disupport dengan dana pusat
sehingga lebih hemat.
4) Lebih stabil karena sistem ini memungkinkan berbagai suku, agama, ras,
golongan, dan gender kerja sama dalam pemerintahan.
5) Sistem negara kesatuan memungkinkan lebih cepat mengambil keputusan.
6) Pemerintah bertanggung jawab atas seluruh pembangunan, sehingga hasilnya
lebih merata dan seragam.

2.4. Kelemahan Konsep Negara Kesatuan


Serba terpusat mengakibatkan sistem negara kesatuan cenderung lebih lama
merespon permasalahan di wilayahnya. Tidak ada bagian dari pemerintah pusat di
daerah yang bisa segera merespon jika ada masalah. Pemerintah pusat juga berisiko
tidak bisa memantau pemasalahan di darah. Berikut kekurangan lain negara
kesatuan:
1) Tekanan pada pemerintah pusat sangat besar.
2) Pemerintah pusat cenderung menjadi dictator.

8
3) Peluang untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan kebijakan yang dibuat
pemerintah sangat kecil.
4) Pada beberapa kasus, distribusi dari pemerintah pusat mungkin tidak rata.
Beberapa wilayah dan kelompok minoritas mungkin dicuekin karena alasan
politik.
5) Mematikan inisiatif di wilayah setempat karena cenderung menunggu instruksi
dari pemerintah pusat.

2.5. Bagaimana Perilaku Yang Menunjukkan Sikap Menjaga Keutuhan


NKRI
Keutuhan NKRI perlu selalu dijaga dengan perilaku nyata dalam kehidupan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang majemuk.
Kemajemukan ini terlihat dari berbagai macam sisi. Misalnya suku, bahasa, adat
istiadat, hingga agama.
Justru dengan aneka ragam perbedaan tersebut, memperkaya kebudayaan
nasional yang sekaligus menjadi sarana untuk menyadarkan diri tentang pentingnya
persatuan dalam menjaga keutuhan NKRI. Meski potensi sumber konflik cukup
besar, namun rakyat Indonesia telah telah bertahun-tahun membuktikan bahwa
kerukunan mampu diwujudkan di negara ini.
Perlu tindakan nyata yang diterapkan dalam kehidupan untuk membangun
menjaga keutuhan NKRI. Berikut ini contoh berbagai perilaku atau sikap yang
dapat menunjang terwujudnya keutuhan tersebut:
1) Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air dengan menjaga semua kekayaan
alam yang terkandung padanya.
2) Menciptakan ketahanan nasional. Setiap warga negara memiliki andil untuk
menaga keutuhan, kedaulatan negara, dan mengeratkan persatuan bangsa.
3) Menghormati setiap berbagai perbedaan yang ada di negara Indonesia. Setiap
warga negara menghormati perbedaan suku, budaya, agama, hingga warna
kulit lalu membalutnya dalam bingkai kerukunan.
4) Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan. Setiap warga negara Indonesia
memiliki kesamaan bangsa, bahasa persatuan, tanah air, bendera Merah Putih,

9
dan pedoman Pancasila serta UUD 1945. Semua kesamaan ini perlu untuk
dipertahakankan.
5) Menaati peraturan untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
6) Mempunyai semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai wawasan
nusantara. Artinya, setiap warga negara memiliki semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan itu pada segenap aspek kehidupan sosial.

2.6. Maksud dari hakikat dalam konsep negara kesatuan


Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan
modern, pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan dan nasionalisme.
Yaitu pada suatu tekad masyarakat untuk membangun masa depan bersama di
bawah satu negara yang sama.Dengan demikian yang menjadi hakikat dari negara
kesatuan ialah bahwa kedaulatan-kedaulatannya tidak terbagi, atau dengan kata lain
kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi, karena konstitusi negara kesatuan tidak
mengakui badan badan legislatif lain selain dari badan legislatif pusat.

2.7. Negara-negara di dunia yang berbentuk kesatuan


Negara kesatuan, merupakan bentuk negara yang sifatnya tunggal dan tidak
tersusun dari beberapa negara yang memiliki kedaulatan, tidak terbagi, dan
kewenangannya berada pada pemerintah pusat. Contoh negara yang berbentuk
kesatuan adalah Indonesia, Filipina, Thailand, Kamboja dan Jepang.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Konsep negara kesatuan atau unitarisme yaitu negara tinggal yang monosentris
(berpusat satu).
2. Hakikat negara kesatuan adalah kedaulatan tidak terbagi bail keluar maupun
kedalam dan kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi.
3. NKRI merupakan negara merdeka dengan aneka corak keragaman.
4. Negara indonesia negara kesatuan yang berbentuk republik.
5. Resolusi bangsa dibentuk oleh panitia Sembilan.
6. Keuntungan negara kesatuan.
7. Kekurangan negara kesatuan.
8. Perilaku yang dapat menunjang terwujudnya keutuhan.
9. Aneka ragam perbedaan.
10. Negara yang majemuk.

3.2. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Yusnawan dan Muhammad Sodeli. 2018. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan. Jakarta : Kemendikbud. Diakses hari kamis, 28
Oktober 2022, jam 20:00.
Ajim, Nanang. Konsep Negara Kesatuan.
https://www.mikirbae.com/2016/04/konsep-negara-kesatuan-
unitarisme.html. Diakses hari jumat, 29 Oktober 2022, jam 15:30.
Pknsmik. 2020. Kehidupan Bernegara dalam Konsep NKRI.
https://pknsmik.wordpress.com/2020/01/09/kehidupan-bernegara-dalam-
konsep-nkri/. Diakses hari minggu, 30 Oktober 2022, jam 19:45.
Prafitasari, Aldita. 2022. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Negara
Kesatuan?. https://adjar.grid.id/amp/543356817/apa-saja-kelebihan-
dan-kekurangan-konsep-negara-kesatuan. Diakses hari selasa, 01
November 2022, jam 11:15.
Anwar, Ilham Choirul. 2021. Contoh Perilaku yang Menunjukkan Sikap
Menjaga Keutuhan NKRI. https://tirto.id/contoh-perilaku-yang-
menunjukan-sikap-menjaga-keutuhan-nkri-gmhK. Diakses hari selasa,
01 November 2022, jam 11:20.
Kompas.com. 2020. Hakikat NKRI.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/21/164500769/hakikat-
nkri?page=all. Diakses hari senin, 07 November 2022, pukul 16:00.
Kumparan.com. 2021. Negara kesatuan: Pengertian, ciri-ciri, dan contohnya.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/negara-kesatuan-pengertian-ciri-ciri-
dan-contohnya-1v2ybC37KE1/2. Diakses hari senin, 07 November 2022,
pukul 17:00.

12

Anda mungkin juga menyukai