Disusun Oleh:
1. Ade Abdussalam (01)
2. Ahmad Nabil Fauzan (02)
3. Ahmad Yazid (03)
4. Ali Luthfianto (04)
5. Ananda Kayla Rahmadhanty (05)
6. Aqillah Nailatur Rahmah (06)
7. Ariza Rihaadatul Aisy (07)
8. Asshifa Adini Saufika (08)
XII MIPA 5
SMA NEGERI 2 KOTA SERANG
JL. RAYA PANDEGLANG KM. 5, SERANGBANTEN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah “Konsep Negara Kesatuan
(Unitarisme)” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
PPKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan
dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah ini dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Serang, …...
Hormat kami
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Setiap negara kesatuan memiliki karakter yang berbeda, pun demikian
dengan Indonesia. Setidaknya, ada beberapa ciri yang dimiliki Indonesia sebagai
negara kesatuan, yang membuatnya berbeda dari negara lainnya. Adapun ciri khas
tersebut sebagai berikut:
1) Indonesia sudah bertekad untuk menjadi negara Kesatuan sejak dimulainya
zaman kemerdekaan, yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.
2) Pembentukan negara kesatuan sesuai dengan tekad yang tertuang pada alinea
kedua Pembukaan UUD RI Tahun 1945, yang berbunyi “dan perjuangan
pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur”.
3) Prinsip kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperkuat lagi pada
alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu “…. dalam upaya membentuk
suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
4) Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 mengandung dasar bahwa ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbentuk Republik. Hal ini sesuai dengan Sumpah
Pemuda tahun 1928 yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
5) Pada perubahan UUD 1945, adanya ketetapan dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat yang mengatur untuk tidak mengubah apapun dalam Pembukaan UUD
1945 dan menetapkan NKRI sebagai bentuk mutlak bagi Indonesia.
6) Dalam segi kewilayahan, karakterisitik Indonesia dapat dilihat pada Pasal 25A
UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Istilah Nusantara
digunakan untuk menunjukkan kesatuan wilayah perairan dan barisan pulau-
pulau Indonesia. Walaupun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau, namun
semuanya bersatu dalam satu kesatuan yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2
NKRI merupakan negara kesatuan yang dibagi atas daerah-daerah provinsi
yang dibagi atas kabupaten dan kotamadya. Hal ini sesuai dengan UUD NRI Tahun
1945, Pasal 18 ayat (1): ”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah itu dibagi atas kabupaten dan kota yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang”.
Masing-masing negara di dunia memiliki bentuk negara, tidak terkecuali
Indonesia. Berangkat dari sejarah yang panjang atas perebutan kemerdekaan bangsa
Indonesia, dan melalui perdebatan panjang para the founding fathers republik ini,
maka bersepakatlah Negara Kesatuan (unitaris) adalah keputusan final dari bentuk
Negara Indonesia.
Menjaga kesatuan dan integritas negara merupakan salah satu alasan
Pemerintah Pusat mendominasi pelaksanaan urusan pemerintahan dengan
mengenyampingkan peran dan hak Pemerintah Daerah untuk terlibat langsung dan
mandiri dalam rangka mengelola serta memperjuangkan kepentingan daerahnya.
Dominasi Pemerintah Pusat atas urusan-urusan pemerintahan telah
mengakibatkan hubungan antara Pemerintah Pusat dan daerah dalam negara
kesatuan menjadi tidak harmonis atau bahkan berada pada titik yang
mengkhawatirkan sehingga timbul gagasan untuk mengubah negara kesatuan
menjadi negara federal.
3
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna Konsep Negara Kesatuan (unitarisme).
2. Untuk mengetahui kehidupan bernegara dalam konsep negara kesatuan.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan konsep negara kesatuan.
4. Untuk mengetahui kelemahan konsep negara kesatuan.
5. Untuk mengetahui bagaimana perilaku yang menunjukkan sikap menjaga
keutuhan NKRI.
6. Untuk mengetahui maksud dari hakikat dalam konsep negara kesatuan.
7. Untuk mengetahui siapa saja negara negara di dunia yang berbentuk kesatuan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Abu Daud Busroh Negara Kesatuan adalah suatu Negara yang tidak
tersusun dari beberapa Negara melainkan Negara
bersifat tunggal dan tidak terdapat Negara lainnya
dalam suatu Negara tersebut.
3. C.F. Strong Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang
memiliki kedaulatan tertingggi berada di tangan
pemerintah pusat.
6
2.2. Kehidupan bernegara dalam konsep Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kehidupan bernegara dalam Konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 terdapat dalam:
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah
negara kesatuan, yang berbentuk Republik.” Pasal yang dirumuskan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia
yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa, yaitu Indonesia.
Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah
dilakukan perubahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yang dimulai dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat
yang salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
nyata mengandung semangat agar Indonesia ini bersatu, baik yang tercantum dalam
Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara
Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18
ayat (1), Pasal 18B ayat (2), Pasal 25 A dan pasal 37 ayat (5) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas
dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu “….dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia”.
Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal
25 A Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan
bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
7
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang”. Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup
1) kesatuan politik
2) kesatuan hukum
3) kesatuan sosial-budaya
4) kesatuan pertahanan dan keamanan
8
3) Peluang untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan kebijakan yang dibuat
pemerintah sangat kecil.
4) Pada beberapa kasus, distribusi dari pemerintah pusat mungkin tidak rata.
Beberapa wilayah dan kelompok minoritas mungkin dicuekin karena alasan
politik.
5) Mematikan inisiatif di wilayah setempat karena cenderung menunggu instruksi
dari pemerintah pusat.
9
dan pedoman Pancasila serta UUD 1945. Semua kesamaan ini perlu untuk
dipertahakankan.
5) Menaati peraturan untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
6) Mempunyai semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai wawasan
nusantara. Artinya, setiap warga negara memiliki semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan itu pada segenap aspek kehidupan sosial.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Konsep negara kesatuan atau unitarisme yaitu negara tinggal yang monosentris
(berpusat satu).
2. Hakikat negara kesatuan adalah kedaulatan tidak terbagi bail keluar maupun
kedalam dan kekuasaan pemerintah pusat tidak dibatasi.
3. NKRI merupakan negara merdeka dengan aneka corak keragaman.
4. Negara indonesia negara kesatuan yang berbentuk republik.
5. Resolusi bangsa dibentuk oleh panitia Sembilan.
6. Keuntungan negara kesatuan.
7. Kekurangan negara kesatuan.
8. Perilaku yang dapat menunjang terwujudnya keutuhan.
9. Aneka ragam perbedaan.
10. Negara yang majemuk.
3.2. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
12