Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah tentang Dinamika Kehidupan Bernegara Sesuai Konsep NKRI, makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bireuen, 23 Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II KERANGKA PEMBAHASAN....................................................... 2
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara................................................ 2
2.2 Dinamika Kesatuan Negara Indonesia ...................................... 5
BAB III PENUTUP........................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan............................................................................... 10
3.2 Saran. ....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………….................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang dibentuk berdasarkan semangat
kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

1.2. Rumusan Masalah


2. Bagaimana pengertian wawasan nusantara ?
3. bagaimana dinamika kesatuan negara indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep
NKRI

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.Wawasan nusantara merupakan penjabaran dari nilai cinta tanah air
dengan segala aspek kehidupan di dalamnya yang merupakan satu kesatuan dalam bidang
ideologi,politik,ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan negara. Pancasila sebagai
landasan visual dari adanya wawasan nusantara mengandung arti bahwa wawasan nusantara
mengajak atau menggugah kesadaran bagi segenap komponen bangsa, para pemimpin bangsa,
profesional, para pakar/cendikiawan, ilmuwan dan penyelenggara pemerintahan baik di pusat
maupun daerah untuk memandang dalam persepsi yang sama tentang 6 (enam) konsep “Batu
Bangun” wawasan nusantara yang meliputi:

 Konsep persatuan dan kesatuan, mengandung makna segenap komponen bangsa


untuk bersatu padu karena bangsa Indonesia yang heterogen dan majemuk serta hidup
di dalam wilayah kepulauan NKRI.
 Konsep Bhineka Tunggal Ika, mengajak segenap komponen bangsa bahwa
keanekaragaman suku,etnis,agama,spesifikasi daerah adalah realita yang harus di
dayagunakan untuk memajukan bangsa dan negara.
 Konsep kebangsaan,mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki persepsi
yang sama tentang kebangsaan Indonesia,bahwa bangsa Indonesia lahir karena adanya
kehendak segenap komponen bangsa yang terdiri dari kelompok-kelompok
masyarakat yang heterogen dan majemuk untuk bersatu,memiliki latar belakang
sejarah yang sama, mempunyai cita-cita dan tujuan untuk hidup bersama dan hidup
dalam wilayah yang sama sebagai satu kesatuan ruang hidup yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Konsep Negara Kebangsaan,menggugah kesadaran segenap komponen bangsa untuk
memiliki persepsi yang sama tentang konsep negara kebangsaan mengedepankan
prinsip satu kesatuan wilayah
 Konsep Negara Kepulauan,mengajak segenap komponen bangsa untuk memiliki
persepsi yang sama tentang negara kepulauan,yaitu sebagai kawasan laut yang ditaburi
pulau-pulau. Untuk itu wilayah laut harus di pandang sebagai media pemersatu
bangsa.
 Konsep Geopolitik, mengajak seluruh komponen bangsa untuk memiliki persepsi yang
sama tentang konstelasi geografi Indonesia,yang posisi strategis Indoneisa antara dua
kawasan besar dunia (Samudra Hindia dan Pasifik) dengan sumber kekayaan alamnya
merupakn suatu potensi bila bangsa dan masyrakat Indonesia bisa memanfaatkan dan

2
menjadi kerawanan jika bangsa dan masyarakat Indoensia tidak mampu
memanfaatkan dan menjaganya.
 Unsur-Unsur Wawasan Nusantara
 Wadah
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa
indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi
kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah
dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur
politik.
Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia
dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam
kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang
kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum
( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi


Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai
politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur
negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional
berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

 Isi Wawasan Nusantara


Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional
seperti tersebut di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan
kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal
yang essensial, yaitu:
a) Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-
cita dan tujuan nasional.

3
b) Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia
meliputi :
a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi :
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan
dirgantara secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya
serta satu ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat
Indonesia atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu
tertib hukum.
4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan
asas kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu,
yaitu sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan
dan hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

 Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata
laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku
lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan.
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang
tinggi dalm segala aspek kehidupan nasional.
Tujuan wawasan nusantara
Pada dasarnya tujuan dari wawasan nusantara adalah untuk mewujudkan tujuan
nasional Bangsa Indonesia sebagaimana telah dituangkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, yakni:
- Membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melidungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
- Memajukan kesejahteraan umum.

4
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

 Implementasi wawasan nusantara


1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik ini akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara
yang lebih sehat nan dinamis. Hal tersebut tampak di dalam wujud
pemerintahan yang aspiratif, kuat serta terpercaya yang dibangun sebagai
penjelmaan kedaulatan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi
Dalam kehidupan ekonomi ini akan terciptanya tatanan ekonomi yang
menjamin pemenuhan dan meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat dengan merata dan adil. Di lain sisi, Implementasi Wawasan Nusantara
mencerminkan sikap tanggung jawab pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
yang selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat tiap daerah secara timbal
balik dan kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) itu sendiri.
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial Budaya
Dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap lahir dan batin yang
mampu untuk menerima, mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan
atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus menjadi karunia dari
Sang Pencipta.
Implementasi Sosial Budaya ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat
dan bangsa yang lebih rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan agama,
suku, asal daerah atau bahkan kepercayaan serta golongan berdasar status
sosialnya.
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan HanKam
Dalam kehidupan hankam akan menumbuhkembangkan rasa kesadaran cinta
tanah air dan bangsa yang nantinya apabila diterapkan akan membentuk sikap
Bela Negara dalam diri tiap Warga Negara Indonesia

2.2. Dinamika Kehidupan Negara Kesatuan Indonesia

a. Konsep nkri menurut uud 1945


Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan
Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik
Indonesia menjadi negara federal.
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah
asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,yang
berbentuk Republik.”Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak

5
bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda,yaitu satu nusa,satu
bangsa,satu bahasa persatuan,satu tanah air yaitu Indonesia.Makna negara Indonesia
juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nucsantara dengan wilayah yang
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”.Istilah Nusantara dalam
ketentuan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk
final negara bagi bangsa Indonesia.
Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari
pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal
berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan
sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar
pemikiran).UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945secara nyata mengandung
semangat agar Indonesia ini bersatu,baik yang tercantum dalam Pembukaan maupun
dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1),Pasal 18 ayat (1),Pasal 18B ayat
(2),Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan
keberadaan lembaga-lembaga dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yaitu “…. dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”.

b. Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Negara Indonesia memiliki berbagai keunggulan.Keunggulan-keunggulan tersebut
menurut Dadang Sundawa dalam tulisannya yang berjudul Kerangka Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia (2007:20 – 22) diantaranya adalah
Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat
di dunia setelah RRC,India,dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar
merupakan potensi yang tidak ternilai harganya dalam upaya mengisi dan
mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal dasar dalam melaksanakan
pembanagunan dalam upaya menyejahterakan bangsa.
Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya,seperti adat
istiadat,bahasa,agama,kesenian,dan sebagainya. Perbedaan atau keanekaragaman
tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai-berai, namun justru merupakan
potensi untuk mnengembangkan dirinya menjadi bangsa yang besar.Hal ini juga
didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat
perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru persamaannya.
Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara sehingga
sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap satu
pandangan, yaitu yang memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan
ideologi,politik,ekonomi, sosial budaya,dan hankam.

6
Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia.
Dengan menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satu wilayah negara dan
tanah air yang sama,yaitu Indonesia; sama-sama merasa berbangsa yang satu bangsa
Indonesia, dan sama-sama menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia
serta memiliki sejarah yang sama,yaitu sejarah Indonesia.Dalam pergaulan yang
ditonjolkan adalah bangsa Indonesianya,bukan dari mana asal daerahnya.
Memiliki tata krama atau keramahtamahan,sejak dahulu bangsa Indonesia sangat
terkenal akan keramahan dan kesopanannya sehingga sangat menarik bangsa-bangsa
lain di dunia untuk datang ke Indonesia. Namun demikian, akhir-akhir inii ini
kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar oleh ulah segelintir
manusia yang tidak bertanggungjawab,terutama yang gemar membuat kerusuhan,
kerusakan dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke
Indonesia.
Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu diposisi silang dunia sehingga membuat
Negara Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan
disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.
Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, seperti pantai-pantai di Bali (Pantai
Kuta, Pantai Sanur dan sebagainya),Sumatra (Danau Toba),Jawa Barat (Pantai
Pangandaran,Pantai Carita,Gunung Tangkuban Perahu). Keanekaragamann flora dan
faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.

c. Konsep Negara Federal Dalam Konteks NKRI


Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik serta digunakan untuk mengorganisasikan suatu Negara
demi penegakan kekuasayannya atas suatu komunitas politik. Federal adalah kata sifat
(Adjektif) dari kata Federasi. Biasanya kata ini merujuk pada pemerintahan pusat atau
pemerintahan pada tingkat nasional. Federasi dari Bahasa Belanda, Federatie berasal
dari Bahasa latin foeduratio yang artinya perjanjian. Federasi pertama dari arti ini
adalah perjanjian dari pada kerajaan Romawi dengan suku bangsa. Jerman yang lalu
menetap di Provinsi Belgia, kira – kira pada abad ke – 4 Masehi. Kala itu, mereka
berjanji untuk tidak memerangi sesama, tetapi untuk bekerja sama saja. Dalam
federasi atau Negara serikat (Bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebih kesatuan politik
yang sudah atau belum berstatus Negara berjanji untuk bersatu dalam suatu ikatan
politik, ikatan dimana akan mewakili mereka seagai keseluruhan. Federasi adalah
Negara. Anggota – anggota sesuatu federasi tidak berdaulat dalam arti yang
sesungguhnya. Anggota – anggota federasi disebut Negara-bagian, yang di dalam
Bahasa asing dapat dinamakan deelstaat, state, canton atau linder. Dalam pengertian
modern, sebuah federasi adalah sebuah bentuk pemerintahan di mana beberapa Negara
bagian bekerja sama dan membentuk Negara kesatuan. Masing – masing Negara
bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa
urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap Negara bagian biasanya
memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas.
Federasi mungkin multietnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah,
meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi modern termasuk Australia,

7
Brazil, Kanada, India, Rusia, dan Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan atau struktur
konstitusional ditemukan dalam federasi dikenal sebagai federalisme.

d. Perbandingan Konsep NKRI Dengan Federal


a) Negara Kesatuan
Negara ini juga disebut negara Unitaris. Ditinjau dari segi susunannya, negara
kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari pada beberapa negara, seperti
halnya dalam negara federasi, melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya
ada satu negara, tidak ada negara di dalam negara. jadi dengan demikian di dalam
negara kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat
yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala lapangan
pemerintahan. Pemerintahan pusat inilah yang pada tingkat terakhir dan tertinggi
dapat memutuskan segala sesuatu di dalam negara tersebut.
Sistem Desentralisasi
Tetapi kadang-kadang di dalam negara kesatuan ini diadakan pembagian daerah, di
mana dalam tiap-tiap daerah itu terdapat organisasi kenegaraan yang tegak sendiri.
Pembagian daerah tersebut misalnya pembagian dalam daerah-daerah : Tingkat I,
Tingkat II, Tingkat III, yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri. Dan yang pada tiap-tiap daerah tersebut mempunyai pemerintahan sendiri,
yang di sebut pemerintah daerah. Tetapi kita harus ingat bahwa pemerintahan
daerah ini tidak mempunyai kekuasaan atau wewenang yang tertinggi mengenai
apapun dalam lapangan pemerintahan. karena dalam tingkat terakhir dan tertinggi
putusan-putusan dalam lapangan pemerintahan itu yang wewenang mengadakan
adalah pemerintahan pusat.
Negara kesatuan yang menyelenggarakan pembagian daerah seperti tersebut di
atas disebut negara kesatuan yang didesentralisasikan. Sedangkan sebaliknya
negara kesatuan yang tidak meyelenggarakan pembagian daerah disebut negara
kesatuan yang disentralisasikan, tetapi negara biasanya juga mengadakan
pembagian daerah dalam daerah-daerah administrasi.
b) Negara Federasi
Negara federasi adalah negara yang tersusun dari pada beberapa negara yang
semula berdiri sendiri-sendiri, yang kemudian negara-negara itu mengadakan
ikatan kerjasama yang efektif, tetapi di samping itu, negara-negara tersebut masing
ingin memiliki wewenang-wewenang yang dapat di urus sendiri. Jadi di sini
tidaklah semua urusan itu diserahkan kepada pemerintahan gabungannya, atau
pemerintah federal, tetapi masih ada beberapa urusan tertentu yang tetap di urus
sendiri. Biasanya yang diserahkanitu yaitu : urusan-urusan yang diserahkan oleh
pemerintah negara-negara bagian kepada pemerintahan federal, adalah urusan-
urusan yang menyangkut kepentingan-kepentingan bersama dari pada semua
negara-negara bagian tersebut, misalnya urusan keuangan, urusan angkutan
bersenjata, urusan pertahanan dan sebagai semacam itu. Hal ini di maksudkan
untuk menjaga sampai terjadi kesimpang-siuran, serta supaya ada kesatuan, karena
itu adalah menentukan hidup-matinya negara tersebut.

8
Maka tepatlah kiranya kalau Dicy menggambarkan negara federasi itu sebagai
suatu perakalan untuk mengadakan suatu peraduan antara kesatuan dan kekuatan
nasional dengan pengertian bahwa negar-negara bagian itu masih tetap memiliki
hak-haknya.
Seperti telah dikatakan di atas, bahwa negara federasi itu addalah negara yang
terdiri atas penggabungan dari pada beberapa negara yang semula berdirisendiri.
Oleh karena itu di dalam negara federasi tersebut kita dapat adanya dua macam
pemerintahan yaitu,
1) Pemerintahan federal. Ini adalah yang merupakan pemerintahan gabungan-
gabungannya, atau pemerintahan ikatannya, atau pemerintahan pusatnya
2) Pemerintah negara bagian.
Jadi negara-negar itu yang semula berdiri sendiri, di dalam negara federasi
tersebut bergabung menjadi satu ikatan, dengan maksud untuk mengadakan
kerjasama antar negar-negara tersebut demi kepentingan mereka bersama, dan
di samping itu masih ada kebebasan hak-hak kenegaraan dari pada negara-
negara bagian itu sendiri.
Ikatan kerjasama itu dapat bersifat erat, tetapi dapat juga bersifat agak
renggang, yang hampir menyerupai perjanjian multilateral. dan memang pada
hakekatnya hubungan negara-negara di dalam negara federasi itu berdasarkan
perjanjian saja, yang ada suatu waktu mungkin dapat di putuskan. Dan
berdasarkan sifat hubungan ini, tegasnya sifat hubungan antara pemerintah
negara federal dengan negara-negara bagian, maka negara federasi itu dapat di
bedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Negara Serikat
b) Perserikatan Negara.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan


Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli
mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,yang berbentuk
Republik.”Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut
merupakan tekad bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang
dikenal dengan Sumpah Pemuda,yaitu satu nusa,satu bangsa,satu bahasa persatuan,satu tanah
air yaitu Indonesia.Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan.
Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nucsantara
dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”.Istilah
Nusantara dalam ketentuan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia

3.2 Saran

Punulis menyadari dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan jauh dari
kesan “sempurna”. Oleh karena itu, kritik dan saran yang kontruktif sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan makalah saya selanjutnya. Akhirnya semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi siapa saja yang membcanya. Amien

10
DAFTAR PUSTAKA

https://sedhulurnendrajayasaputra.wordpress.com/2015/01/12/dinamika-kehidupan-bernegara-
sesuai-konsep-nkri-dan-bernegara-sesuai-konsep-federal-dilihat-dari-konteks-geopolitik/
ogiezone.blogspot.com/2009/03/unsur-unsur-wawasan-nusantara.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/08/fungsi-dan-tujuan-wawasan-nusantara.html
http://www.habibullahurl.com/2015/06/implementasi-wawasan-nusantara.html
http://kehidupanbernegara.blogspot.co.id/
http://toniibloges.blogspot.co.id/2010/09/perbedaan-negara-kesatuan-dan-negara.html

11

Anda mungkin juga menyukai