(UKM)
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 7
NAMA : RIJALUL FAHMI
MARYA ULFA
NADIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum
mampu bersaing dengan unit usaha lainnya
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara
pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusianya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian UKM
UKM ( Usaha Kecil dan Menengah ) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 menyebutkan bahwa Usaha Kecil
adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat.
1. Kriteria Usaha Kecil Menurut UU No. 9 tahun 1995
Berikut kriteria UKM menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah ;
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar
Rupiah)
3) Milik Warga Negara Indonesia
4) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar
5) Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Untuk dapat memacu dan
meningkatkan penghasilan maka di perlukan strategi ukm waralaba
2. Klasifikasi UKM
Dalam perspektif perkembangannya, UKM diklasifikasikan/dikelompokan menjadi 4
(empat) kelompok yaitu, sebagai berikut.
1) Livelihood Activities
Livelihood Activities adalahUKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal.
Contoh: pedagang kaki lima.
2) Micro Enterprise
Micro Enterprise adalah UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum
mempunyai sifat kewirausahaan.
3) Small Dynamic Enterprise
Small Dynamic Enterprise adalah UKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor.
4) Fast Moving Enterprise
Fast Moving Enterprise adalah UKM yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).
3. Undang-Undang dan Peraturan UKM
Berikut beberapa undang-undang dan peraturan UKN adalah sebagai
berikut.Permasalahan yang dihadapi oleh
UKM antara lain meliputi:
1) UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.
2) PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan.
3) PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil.
4) Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah.
5) Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan. Untuk
Usaha Kecil dan Bidang/Jenis
6) Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan
Menengah.
7) Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
8) Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik Negara.
9) Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
C. Indikator UKM
Menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran utama pembangunan
harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pembisnis dan
lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif
yang berbasis pada ekonomi jaringan (Kemitraan); Pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap
pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi, akses
pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor, merupakan indikator keberhasilan
membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan.
D. Tabel Nama Ukm Yang Ada Dikwasan Bireuen
A. Kesimpulan
UKM ( Usaha Kecil dan Menengah ) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 menyebutkan bahwa Usaha Kecil adalah
kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas
merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha
yang tidak sehat
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pahlevi.net/pengertian-usaha-kecil-menengah/
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-ukm
https://zahiraccounting.com/id/blog/5-cara-meningkatkan-bisnis-ukm-menjadi-lebih-besar/