Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROFIL USAHA KECIL DAN CARA PENGEMBANGANNYA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Kewirausahaan

Disusun Oleh:
M. Topan Arifani
Yahya Ramadhan

Dosen Pengampu:
Ahmad Zaky, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH
DELI SERDANG SUMATERA UTARA
T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil memiliki peran
sentral dalam perekonomian Indonesia. Walaupun krisis ekonomi yang terjadi
pada bangs aini, terlebih lagi masa pandemi yang melanda Indonesia telah
memporakporandakan kehidupan bidang usaha besar dan menengah, ternyata
usaha kecil tetap tegar dan berjalan marak dikawasan kehidupan ekonomi tingkat
bawah. Peran pokok usaha kecil ini adalah: (1) sebagai penyerap tenaga kerja, (2)
sebagai penghasil barang dan jasa pada tingkat harga yang terjangkau bagi
kebutuhan rakyat banyak yang berpenghasilan rendah, (3) sebagai penghasil
devisa negara yang potensial kerena keberhasilannya dalam meproduksi komoditi
ekspor non migas. Mengingat peran usaha kecil tersebut sangat besar andilnya
bagi negara dan masyarakat kecil dilapisan bawah, maka pembinaan dan
pengembangannya sangat perlu diperhatikan.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak ditemukan orang yang tidak mau mencoba untuk
memulai usaha kecil, mungkin beranggapan bahwa keluarganya bukan dari
kalangan pengusaha sehingga menimbulkan rasa kurang percaya diri. Tetapi bayak
juga orang yang selalu mencoba berusaha, mungkin karena beranggapan bahwa
pengusaha besar pasti memulai usahanya dengan usaha yang kecil sehingga
dengan kerja keras, usahanya dapat berkembang seperti sekarang ini.
Penyusun mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Kewirausahaan tentang
beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Adapun hal yang mejadi pembahasan
dalam makalah ini yaitu tentang usaha kecil dan pengembangannya, sehingga
dapat memotivasi pengusaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting untuk diterapkan dalam
memulai usaha, sehingga usaha tersebut bisa terlaksana sesuai dengan apa yang
kita harapkan. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu usaha kecil?
2. Bagaimana cara pengembangan usaha kecil?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. USAHA KECIL
1. Pengertian dan Profil Usaha Kecil
Usaha kecil menurut surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal
29 mei 1993 perihal Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki total asset
maksimum Rp 600.000.000 (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk rumah dan
tanah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan,
badan usaha dan koperasi.
Sedangkan menurut UU No. 9/1995 tentang usaha kecil yang dimaksudkan
dengan usaha kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang
undang ini.1
Secara umum sektor usaha kecil memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Sistem pembukuan relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar.
b. Margin usaha yang cenderung tipis meningat persaingan yang sangat tinggi.
c. Modal terbatas.
d. Pengalaman manajerial dalam mengelola usaha masih sangat terbatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk
mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
f. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,
mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan
dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem
administrasi standar dan harus transparan. Peran penting usaha kecil selain

1
Undang-undang Republik Indonesia. 1995. Nomor 9. Tentang Usaha Kecil.

4
merupakan wahana utama dalam penyerapan tenaga kerja, juga sebagai
penggerak roda ekonomi serta pelayanan masyarakat.

2. Keunggulan dan kelemahan Usaha Kecil


Setiap usaha bisnis mengandung potensi benefit dan biaya. Bagi banyak
orang, benefit yang penting adalah kepuasan pribadi yang diperoleh dari usaha
mengoperasikan bisnis sendiri.2
Di banding dengan usaha besar, usaha kecil memiliki beberapa potensi
dan keungulan komperatif, yaitu:
a. Usaha kecil beroperasi menyebar di seluruh pelosok-pelosok dengan
berbagai ragam bidang usaha.
b. Usaha kecil beroeprasi dengan investasi modal untuk tetap aktif pada
tingkat yang rendah.
c. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan
penggunaan teknologi sederhana.
Sedangkan kelemahan usaha kecil adalah investasi awal dapat saja
mengalami kerugian. Beberapa resiko di luar kendali dari wiraswastawan,
seperti perubahan mode, Pemerintah, persaingan, dan masalah tenaga kerja
dapat menghambat bisnis. Beberapa bisnis juga cenderung menghasilkan
pendapatan yang tidak teratur, pemilik mungkin tidak memperoleh profit.
3. Model Usaha Kecil
Bagi pengembangan usaha kecil, masalah modal merupakan kendala
terbesar. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk
mendapatkan pembiayaan untuk modal dasar maupun untuk Langkah langkah
pengembangan usahanya, yaitu: melalui kredit perbangkan, pinjaman lembaga

2
Suryana, Kewirausahaan (Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
(Jakarta: Salemba Empat, 2003), h. 91

5
keuangan bukan Bank, Modal Pentura, dan pinjaman dari dana penyisihan
sebagai laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hibah, dan jenis-jenis
pembiayaannya.
Sesuai dengan karakteristik usaha kecil, yaitu Modal Pentura. Modal
Pentura merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk penyertaan modal
ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha dengan beberaa tujuan, antara lain
untuk pengembangan perusahaan yang pada tahap awal biasanya mengalami
kesulitan modal, membantu perusahaan yang berada pada tahap
pengembangan, dan membantu perusahaan yang berad pada tahap kemunduran
usaha.
Keberadaan lembaga Modal Pentura sebenarnya telah dikenal relatif lama
di Indonesia. Namun demikian, secara formal baru dikenal bersamaan dengan
diluncurkannya paket kebijakan 20 Desember 1998 tentang lembaga
pembiayaan.
4. Peluang Usaha Kecil di era globalisasi
Perubahan-perubahan menyolok dalam tata ekonomi dunia dewasa ini
ditandai bukan hanya oleh makin kaburnya batas-batas antar Negara, tetapi juga
oleh terjadinya peningkatan lalu lintas barang, jasa, modal, informasi dan juga
manusia dalam kecepatan yang semakin tinggi. Salah satu faktor
pendorong paling kuat adalah revolusi dibidang teknologi informasi dan
telekomunikasi. Sedangkan faktor lain adalah unilateral dan multilateral yang
ditandai dengan proses deregulasi yang dilakukan secara konsisten.3
Ketika dunia terpadu secara ekonomi, bagian komponen-komponennya
menjadi lebih banyak, lebih kecil dan lebih penting. Secara serentak ekonomi
global berkembang, sementara ukuran bagian-bagiannya menyusut. Makin

3
Tulus T. Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad XXI, (Jakarta: Penerbit
Pustaka Sinar Harapan, 1998), h. 56

6
besar dan makin terbuka ekonomi dunia, akan makin besar peran usaha kecil
dan menengah.
Dilihat dari jenis-jenis produk baik dari hasil pertanian maupun produk
dalam rangka MFA pada dasarnya merupakan barang-barang yang diproduksi
oleh usaha kecil dan menengah. Oleh karena itu, kecendrungan-kecendrungan
yang terjadi dalam ekonomi global akan membuka peluang usaha bagi usaha
kecil dan menengah. Hanya saja, dalam konteks perdagangan internasiaonal,
usaha kecil dan menengah biasanya masih miskin pengalaman. Mereka pada
umumnya belum mampu mempertahankan kualitas produk, memiliki jaringan
pemasaran tebatas, kesulitan menjaga kesinambungan pengiriman, serta lemah
dalam promosi.

B. PENGEMBANGAN USAHA KECIL


1. Peranan Usaha Kecil dan Menengah dalam Perekonomian
Usaha kecil dan menengah dalam perekonomian suatu negara, memiliki
peran yang penting. Bukan saja di Indonesia, tetapi kenyataan menunjukkan
bahwa posisi usaha kecil mempunyai peran yang strategis di negara-negara lain
juga indikasi yang menunjukkan peranan usaha kecil itu dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap PDB, ekspor non migas, penyerahan tenaga kerja, dan
peningkatan sumber daya manusia yang cukup berarti.
Tidak dapat disangkal bahwa pengusaha kecil, yang merupakan bagian
terbesar dari pelaku bisnis di Indonesia mempunyai peranan penting dalam
pembangunan struktur perekonomian nasional. Oleh karena itu berbagai upaya
pemberdayaan perlu terus dilakukan baik dari segi kualitas maupun dari segi
kuantitasnya.
Usaha kecil merupakan sebutan yang ringkas dari usaha skala kecil
ssebagai terjemahan darri istilah Small Scale Enterprise (SSC), yang
mempunyai banyak pengertian, baik dalam makna konsep teoriti, mperaupun
sebagai konsep strategis kebijakan pembangunan.

7
Usaha Kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek. Pertama,
aspek perusahaan, yang melakukan aktifitas produktif, mengombinasi faktor-
faktor produksi untuk menghasilkan bahan dan jasa, memasarkan dan mencetak
keuntungan. Kedua, aspek pengusaha yaitu: orang dibalik usaha/perusahaan
yang biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari
perusahaannya.
Disetiap Negara, usaha kecil memiliki peranan penting. Hal ini dapat
dilihat dari posisi usaha kecil dalam struktur pelaku usaha di Inndonesia
misalnya 99% dari seluruh usaha adalah usha kecil. Sementara di negara-negara
lain khususnya negara anggota APEC keberadaan usah kecil dalam struktur
ekonominya juga di atas 90%.
2. Pengembangan Manajemen Produksi Usaha Kecil
Untuk produksi barang tahapan input dapat berupa informasi dan
penyediaan bahan baku, sedangkan untuk produksi jasa input dapat berupa
jaringan pemberi informasi dan pelicin jalan yang di miliki oleh pengusaha.
Proses produksi adalah kegiatan-kegiatan atau kerja yang dilakukan untuk
menciptakan hasil produksi. Dan output dalam kegiatan produksi adalah hasil
produksi berupa barang jadi, barang setengah jadi yang siap dijual beserta
proses pemasarannya.
Keseluruhan tahap harus di pandang secara utuh, karena besar adanya
kemungkinan adanya korelasi tinggi antara tahapan satu dengan yang lain.
Bahan baku yang baik memang diharapkan akan membawa pada proses
produksi yang baik, hasil produksi yang berkualitas dan pemasran yang sukses
mekipun semuanya itu bukan jaminan pada faktor-faktor eksternal dan faktor
lain yang tidak mudah difahami, akan tetapi hal ini merupakan upaya untuk
memperbesar peluang.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia Usaha Kecil
Ada beberapa kelemahan umum yang dilakukan oleh perusahaan kecil,
antara lain:

8
a) Tidak berorientasi ke masa depan
b) Tidak memiliki pendidikan yang tepat dan relevan
c) Sistem pembukuan tidak teratur
d) Tidak melakukan analisis pasar yang baru
e) Cepat puas diri
f) Kurang pengetahuan mengenai hukum dan peraturan
4. Perkembangan Manajemen Keuangan Usaha Kecil
Informasi akuntansi adalah informasi yang dihasilkan oleh proses
akuntansi. Sedangkan yang disebut akuntansi adalah suatu proses untuk
mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untok
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi
a) Fungsi manajemen keuangan
Fungsi mananjemen yang utama adalah dalam ahli keputusan investasi,
pembiayaan dan dividen untuk suatu organisasi
b) Tujuan manajemen keuangan
Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila persahaan tersebut dijual.
5. Tahap Pengembangan Usaha Kecil
Untuk mengembangkan usaha pengusaha kecil harus mampu mensiasati
kendala bisnis yang dihadapi, sehingga menjadi peluang. Langkah penting itu
adalah melakukan evaluasi posisi usaha.
Tahap Pengembangan Usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Tahap 1: identifikasi peluang usaha
Peluang usaha diiddentifikasi dan dirinci. Untuk itu perlu data dan
informasi. Informasi ini biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti:

9
• Rencana Perusahaan
• Saran dan usul manajemen usaha kecil
• Hasil berbagai riset peluang usaha
• Program pemerintah
b) Tahap 2: merumuskan alternatif usaha
Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka impinan perusahaan atau
manajer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat
dibuka.

c) Tahap 3: seleksi alternatif


Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa
alternatif yang terbaik
d) Tahap 4: pelaksanaan alternatif terpilih
Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan
usaha yang terpilh tersebut.
e) Tahap 5: evaluasi
Evaluasi dimaksudkan uuntuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap
usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat
memberikan masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya.4

4
Jamaluddin, Pengantar wirausahaan, (Makassar: Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin,
2010), h. 52

10
BAB III
KESIMPULAN

A. SIMPULAN
Usaha kecil dan menengah dalam perekonomian suatu negara, memiliki peran
yang penting. Bukan saja di Indonesia, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa posisi
usaha kecil mempunyai peran yang strategis di negara-negara lain juga indikasi
yang menunjukkan peranan usaha kecil itu dapat dilihat dari kontribusinya terhadap
PDB, ekspor non migas, penyerahan tenaga kerja, dan peningkatan sumber daya
manusia yang cukup berarti.
Tidak dapat disangkal bahwa pengusaha kecil, yang merupakan bagian terbesar
dari pelaku bisnis di Indonesia mempunyai peranan penting dalam pembangunan
struktur perekonomian nasional. Oleh karena itu berbagai upaya pemberdayaan
perlu terus dilakukan baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitasnya.
B. SARAN
Semoga setelah mempelajari dan memahami pembahasan ini kita dapat
mengambil hikmah tentang hal yang terkait dengan usaha kecil dan
pengembangannya, sehingga kita dapat mengembangkan usaha yang akan kita
tekuni dan dapat beermanfaat untuk masyarakat luas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jamaluddin, Pengantar wirausahaan, Makassar: Universitas Islam Negeri (UIN)


Alauddin, 2010.
Suryana, Kewirausahaan Pedoman praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta:
Salemba Empat, 2003
Tulus T. Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad XXI, Jakarta: Penerbit Pustaka
Sinar Harapan, 1998
Undang-undang Republik Indonesia. 1995. Nomor 9. Tentang Usaha Kecil.

12

Anda mungkin juga menyukai