DOSEN PENGAMPU :
Dr. Dina Sarah Syahreza., SE.,M.Si
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
1. Harris Christian Sianturi 7173210015
2. Nurul Shavira. 7173510056
3. Sri Rezeki. 7173510066
4. Wanda Anisya Putri 7173510071
MANAJEMEN KELAS A
FAKULTAS EKONOMI
1
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Manajemen Inovasi
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Inovasi Dalam tugas
ini tersaji tentang Ruang lingkup Usaha mikro kecil dan menengah Tugas ini diharapkan
dapat menambah wawasan tentang pengertian Usaha mikro kecil dan menengah.
Saya tahu bahwa tugas yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
setiap kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan makalah ini.
Kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan
makalah ini,selalu kami nantikan.akhirnya semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua.
Amiinnn
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………….…………………..……..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………...……….ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari
perekonomian suatu negara atau pun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai
gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional hanya 56,7 persen dan
dalam ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99
persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen
dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM
kurang mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya
UKM dapat dikatakan barulah muncul belakangan ini saja.
Usaha Kecil Menengah atau lazim kita kenal sebagai UKM mempunyai banyak
peranan penting dalam perekonomian. Salah satu peranannya yang paling krusial
dalam pertumbuhan ekonomi adalah mesti mulus dinamisasi ekonomi. Karakternya
yang fleksibel dan cakap membuat UKM dapat direkayasa untuk mengganti
lingkungan bisnis yang lebih baik daripada perusahaan-perusahaan besar. Dalam
banyak kasus, dari sejumlah UKM yang baru pertama kali memasuki pasar, di
antaranya dapat menjadi besar karena kesuksesannya dalam beroperasi.
Sejak krisis moneter yangdiawalitahun1997,hampir80%usahabesarmengalami
kebangkrutan dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Berbeda dengan
UKM yang tetap bertahan di dalam krisis dengan segala keterbatasannya. UKM
dianggap sektor usaha yang tahan banting. Selain itu sebagai sektor usaha yang
dijalankan dalam tataran bawah, UKM berperan besar dalam mengurangi angka
pengangguran, bahkan fenomena PHK menjadikan para pekerja yang menjadi korban
dipaksa untuk berfikir lebih jauh dan banyak yang beralih melirik sektor UKM ini.
Produk-produk UKM, setidaknya memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi
4
dan pendapatan nasional, karena tidak sedikit produk-produk UKM itu yang mampu
menembus pasar internasional. Sekarang ini lembaga-lembaga donor internasional.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi UKM
Usaha Kecil Menengah adalah sebuah bangunan usaha yang berskala kecil.
Umumnya, ia dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap oleh
Usaha Kecil Menengah antara lain: toko kelontong, salon kecantikan, restoran, kerajinan,
dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau dua orang pendiri.
Definisi UKM itu sangat berbeda di tempat yang berlainan. Berbagai negara memiliki
definisi mereka sendiri mengenai ukuran bisnis yang bisa dikategorikan sebagai usaha kecil
menengah.Dengan pengkategorian tersebut, jenis bisnis skala kecil ini memiliki hak dan
kewajiban khusus berkaitan dengan legalitas status perusahaan dan besaran pajak yang harus
dibayarkan pada pemerintah. Di Australia, batas jumlah pekerjanya ialah 15 (lima belas)
orang. Sedangkan di Amerika Serikat, bisnis jenis ini bisa mempekerjakan hingga
500 karyawan. Demikianlah definisi UKM
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) setiap negara berbeda, karena dalam
penentuan UMKM itu sangat bergantung terhadap nilai dari aset dan omzet usaha itu sendiri
yang secara langsung berarti bergantung terhadap standard kehidupan negara tersebut. Di
Indonesia sendiri, berdasarkan UU no 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan
menengah menyebutkan bahwa :
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha
perorangan dengan kriteria aset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar
300 juta.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan
kriteria aset 50 juta sampai 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai
dengan 2,5 miliar.
Dari perspektif dunia, diakui bahwa UMKM memainkan suatu peran yang sangat
vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya dinegara- negara
sedang berkembang (NSB) , tetapi juga di negara-negara maju (NM). Menurut Aharoni
(1994), UMKM di negara maju mencapai 99 persen dari jumlah unit usaha dari semua
kategori.
Di NSB seperti Asia, Afrika dan Amerika Latin, UMKM sangat penting khususnya
dari perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi
pendapatan dan pengurangan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi pedesaan.
Didalam literatur diakui secara luas bahwa di NSB , UMKM sangat penting
karena:
1. Jumlah perusahaan sangat banyak, terutama dari kategori usaha mikro dan
usaha kecil disbanding dengan usaha besar.Usaha mikro dan usaha kecil
banyak tersebar diseluruh pelosok pedesaan termasuk wilayah-wilayah yang
relatif terisolasi. Dalam kata lain, kemajuan pembangunan ekonomi pedesaan
sangat ditentukan oleh kemajuan pembangunan UMKM-nya.
2. Karena sangat padat karya, berarti mempunyai suatu potensi pertumbuhan
kesempatan kerja yang sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat
dimaksudkan sebagai suatu elemen penting dari kebijakan-kebijakan nasional
untuk meningkatkan kesempatan kerja dan menciptakan pendapatan, terutama
bagi masyarakat miskin.
3. Tidak hanya mayoritas dari UMKM, terutama usaha mikro di NSB
berlokasidi pedesaan, kegiatan-kegiatan produksi dari kelompok usaha ini
umumnya adalah pertanian. Oleh karena itu upaya pemerintah mendukung
UMKM sekaligus secara tak langsung mendukung perkembangan dan
pertumbuhan produksi di sector pertanian.
4. UMKM memakai teknologi-teknologi yang lebih “cocok” (jika dibandingkan
dengan teknologi-teknologi canggih yang umum dipakai diperusahaan-
perusahaan modern) terhadap proporsi-proporsi dari faktor-faktor produksi
dan kondisi lokal yang ada di negara sedang berkembang, yakni SDA dan
tenaga kerja berpendidikan rendah yang berlimpah, tetapi modal serta modal
SDM atau tenaga kerja berpendidikan tinggi sangat terbatas.
5. Banyak UMKM bias tumbuh pesat, bahkan banyak UMKM bertahan pada
saat ekonomi Indonesia dilanda krisis besar pada tahun 1997/1998. Oleh
sebab itu kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaan-perusahaan yang
memiliki fungsi sebagai basis bagi perkembangan usaha lebih besar.
Kelebihan UKM
Dengan ukurannya yang kecil – dan tentunya fleksibilitas yang tinggi, usaha
kecil menengah memiliki berbagai kelebihan, terutama dalam segi pembentukan
dan operasional. UKM memiliki kontribusi besar bagi bergulirnya roda ekonomi suatu
negeri, bukan hanya karena ia adalah benih yang memampukan tumbuhnya bisnis besar,
melainkan juga karena ia menyediakan layanan tertentu bagi masyarakat yang bagi
bisnis besar dinilai kurang efisien secara biaya.
Kelebihan UKM:
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing
anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini membuat UKM lebih
fleksibel dalam operasional kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala
perubahan (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi,
sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
2. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam UKM, produk-
produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan dengan segera.Meski ide
cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan – bukan pemilik – kedekatan diantara
mereka membuat gagasan tersebut cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan
dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah
Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-
kompleks perkantoran.Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri
sebagai pekerjanya.Hal ini mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya.Lebih jauh
lagi, usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-
pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah.Faktor ini
berpengaruh besar bagi pembiayaan dalam pembentukan dan operasional mereka.
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah besar untuk
mencapai titik balik (break even point – BEP) modal mereka.Faktor ini memampukan usaha
kecil menengah untuk fokus di sektor produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis
kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup
melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba. Berbeda dengan industri
kerajinan skala besar yang diharuskan membayar biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar
karyawan sehingga harus selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup
biaya operasional bulanannya saja.
Di atas adalah 4 (empat) Kelebihan UKM yang bisa dijadikan sumber motivasi dan selalu
dipertahankan oleh para pengelola usaha kecil menengah.
Kelemahan UKM
Ukuran usaha kecil menengah selain memiliki kelebihan juga mengandung kekurangan
yang membuat pengelolanya mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam mengelola usaha kecil menengah antara lain:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha
perorangan dengan kriteria aset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300
juta.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria
aset 50 juta sampai 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan
kriteria aset 500 juta sampai 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan
50 miliar.
Dalam perkembangannya pemerintah berperan sebagai pencipta iklim usaha yang
dapat meningkatkan semangat dan motivasi masyarakat melalui kemudahan-kemudahan
dalam memabangun serta mengembangkan bisni UMKM di Indonesia.Seperti contoh
penetapan kebijakan ekonomi jilid ke-12 yang mempermudah UMKM di Indonesia.
3.2. Saran
Sebaiknya pembaca memiliki lebih banyak referensi dalam mencari ide usaha yang
akan dibangun. Karena, perencanaan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang baik
pula. Selain itu, dalam penanganan birokrasi sebaiknya pembaca lebih banyak memiliki
jaringan sehingga, lebih banyak pengalaman akan menghindarkan diri dari kecurangan dan
kegagalan
DAFTAR PUSTAKA