Oleh:
Kelompok 2
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membagi sebagian ilmu pengetahuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini. Penulis menyadari, baik dalam penulisan maupun bahasa yang digunakan
dalam menjelaskan, ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna penyempurnan
Makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan saran guna
penyempurnaan tugas ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam
peningkatan perekonomian daerah maupun perekonomian suatu negara. Menurut
Tambunan (2012) di Indonesia, UMKM terbukti memiliki peran yang penting dalam
mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 yang
mana banyak dari perusahaan-perusahaan besar mengalami kebangkrutan, sedangkan
UMKM mampu bertahan dengan kondisi krisis tersebut. Selain itu, sektor ini mampu
meningkatkan pendapatan per kapita atau Produk Domestik Bruto (PDB) masyarakat
karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak.
Menurut Tambunan (2002), kualitas SDM yaitu termasuk perilaku pelaku usaha dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha. Kasmir (2017) usaha dapat dikatakan berhasil jika
para pelaku usaha memiliki karakteristik kepribadian yang jujur, kreatif dan inovatif
untuk membangun sebuah kepercayaan terhadap konsumen, semakin banyak motivasi
dan perilaku baik yang dimiliki oleh seorang pelaku usaha maka semakin besar pula
kemungkinan sebuah UMKM dapat berkembang. Untuk mengembangkan suatu UMKM
agar usahanya berhasil, pelaku usaha harus dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk
lebih mengembangkan usahanya.
Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah umkm sebagai berikut:
Bagaimana cara mengembangkan usaha micro kecil atau menengah disaat pandemic
covid 19.
Manfaat dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara memecahkan masalah
usaha micro kecil atau menengah dalam hal pengembangan usaha disaat pandemic covid
19.
BAB II
PEMBAHASAN
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha.
Usaha bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian langsung dan tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar.
Kriteria usaha kecil adalah kekayaan bersih berkisar lebih dari Rp 50 juta sampai Rp 500
juta, tidak termasuk tanah dan bangunan usaha. Selain itu, memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan paling banyak Rp 2,5 miliar.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan bukan
termasuk anak perusahaan atau cabang perusahaan tertentu.
Adapun, kriteria jumlah kekayaan bersih harus lebih dari Rp 500 juta hingga paling
banyak Rp 10 Miliar. Selain itu, penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 miliar sampai paling
banyak Rp 50 miliar.
Mereka bisa ditetapkan sebagai usaha besar dan bukan UMKM karena mampu meraih
pendapatan bombastis, meski jumlah karyawan hanya sedikit.
Itulah sekilas tentang pengertian atau apa artinya UMKM.
Biasanya, UMKM tidak memiliki tenaga ahli yang terampil. Akibatnya, produk atau
barang yang dihasilkan cenderung rendah mutunya. Belum ada SOP yang jelas
menjadikan pengerjaan UMKM tidak serapi manajemen dari perusahaan besar.
Minimnya tenaga ahli dan terampil juga menjadikan analisis pasar UMKM
cenderung mengikuti tren atau sekadar untuk menutupi kebutuhan rumah tangga
pemilik usaha. Itulah salah satu alasan yang menjadikan UMKM cenderung tidak
maju-maju.
O Modal kecil menyebabkan minimnya anggaran dan pembiayaan
Pendanaan UMKM biasanya berasal dari uang pemilik usaha saja. Hal ini
menyebabkan minimnya pembiayaan UMKM.
Akibatnya, anggaran dana harus diatur seefisien mungkin agar sesuai kebutuhan dan
kelancaran operasional usaha. Jika tidak memiliki manajemen keuangan yang rapi,
tidak mustahil, UMKM malahan akan gulung tikar.
O Manajemen biasanya belum stabil
Jika suatu usaha sedang tren naik di pasaran, biasanya akan muncul banyak usaha
kecil serupa untuk menirunya. Itulah sebabnya, ada istilah bisnis musiman.
Di periode anak sekolah membutuhkan seragam, tiba-tiba muncul banyak jasa
konveksi kecil. Saingan-saingan UMKM amat kompetitif untuk menggaet pelanggan
yang tidak banyak.
Tidak hanya dari sisi persaingan antar-UMKM saja, persaingan juga bisa terjadi
dengan perusahaan besar. Jika usaha yang sudah mapan memproduksi produk yang
sama, bisa dipastikan produk UMKM akan kalah kualitas
Kedua, Pelaku UKM Harus Mau Belajar Tentang Manajemen. Karena Pengetahuan
tentang Manajemen adalah hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang pelaku
UKM. Dengan modal knowledge manajemen, Anda akan mampu mengoptimalkan
sumber daya yang ada dalam bisnis Anda, dan dapat mengurangi resiko kerugian yang
mungkin terjadi.
Ketiga, Pelaku UKM Harus Melakukan Marketing dan Branding. Salah satu penyebab
kegagalan sebuah UKM adalah tidak melakukan marketing dan branding secara
maksimal. Dua faktor ini adalah sangat penting dalam tumbuh kembangnya sebuah
usaha baik skala besar ataupun skala kecil. Sebaiknya Anda menciptakan sebuah
logo dan
juga nama perusahaan yang mudah diingat oleh orang lain, dan juga melakukan promosi
agar UKM Anda semakin dikenal oleh masyarakat luas. Kita jangan pernah lupa
bahwa sebagus
apapun produk yang Anda jual bila tidak didukung oleh kegiatan promosi yang baik,
orang tidak akan mengenalnya.
Keempat, Pelaku UKM Harus Mampu Beradaptasi. Pasar yang semakin luas dan
pertumbuhan UKM yang semakin banyak tentunya akan menciptakan banyak tantangan.
Seorang pelaku UKM harus jeli dalam memperhatikan segala peluang dan hambatan yang
mungkin datang ke hadapan Anda, dan dapat mengambil keputusan dan bertindak dengan
cepat. Kemampuan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan dapat
memenuhi permintaan konsumen yang semakin beragam akan membuat UKM Anda
dapat bertahan dan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Kelima, Pelaku UKM Harus Mampu Berinovasi. Ingat….. “Inovasi Dalam Bisnis Adalah
sesuatu yang sangat penting”, seorang pelaku UKM harus bisa berinovasi dalam
menawarkan produknya ke pasar. Kebanyakan konsumen lambat laun akan bosan
dengan
produk yang sama dan biasa-biasa saja, mereka mau sesuatu yang berbeda. Dengan kerja
keras dan kreatifitas yang Anda dan tim Anda miliki, mulailah untuk menawarkan
produk
yang berbeda atau menawarkan produk yang biasa-biasa saja dengan cara yang berbeda
sehingga produk itu bisa memiliki nilai yang lebih tinggi di pasaran.
BAB III
PENUTUP
III.I Rekomendasi
Dalam menjalankan suatu bisnis memang tidak mudah dimulai dengan umkm (usaha
mikro kecil ataupun menengah. Dalam menjalankan usaha juga tentunya memiliki
banyak tantangan dan kekurangan yang dapat membuat umkm lambat atau susah
untuk berkembang dan maju. Demikianla hal nya pada usaha yang penulis teliti yaitu
umkm
yang tidak berkembang diakibatkan minimnya pengetahuan cara maupun strategi
dalam berwirausaha termasuk penataan barang dagang. Dengan begitu untuk
memajukan umkm penulis mengharapkan umkm tersebut dapat Kembali mempelajari
secara
mendalam Kembali mengenai tentang startegi dan berwirausaha yang baik untuk
memajukan umkm sesuai dengan yang sudah penulis buat diatas. Kemudian penulis
berharap semua umkm menerapkannya agar umkm diindonesia dapat maju dan
berkembang.