D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : RINDY ENDRY YANI
NIM : 7211210007
KELAS : 1 B MANAJEMEN 2021
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................
1.3. Tujuan Masalah................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Permasalahan dalam UMKM............................................................................
2.2. Upaya Pengembangan UMKM..........................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................
3.2. Saran.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar
dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar
mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah
berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara
Indonesia. UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang
pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat
beranggapan bahwa UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal
sebenarnya UKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang
ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur.Selain itu UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia. UKM juga memanfatkan berbagai Sumber
Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah yang belum diolah secara
komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap
daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia. Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar
keuntungan yang diperoleh apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan
menengah, dan kita dapat mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah
dengan baik, sehingga memperoleh laba yang cukup besar untuk membangun
sebuah usaha awalawan.
B. Faktor Eksternal
a. Iklim usaha belum sepenuhnya kondusif
kebijaksanaan pemerintah untuk menumbuh kembangkan usaha mikro kecil,
dan menengah (UMKM), meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan,
namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih
terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil
dan pengusaha-pengusaha besar.
b. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga
tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya
sebagaimana yang diharapkan.
c. Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang no. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan
mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mengalami
implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-
pungutan baru yang dikenakan pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing Usaha
Mikro Kecil, dan Menengah. Di samping itu semangat kedaerahan yang
berlebihan, kadang menciptakan kondisi yang kurang menarik bagi pengusaha
luar daerah untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut.
d. Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku pada Tahun 2003 dan
APEC Tahun 2020 yang berimplikasi luas terhadap UMKM untuk bersaing dalam
perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UMKM dituntut untuk
melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan
standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000) dan
isu Hak Asasi Manusia. (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering
digunakan secara tidak fair oleh Negara maju sebagai hambatan (Non Tarif
Barrier for Trade). Untuk itu maka UMKM perlu mempersiapkan agar agar
mampu bersaing baik secara keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
e. Sifat Produk dengan Lifetime Pendek
Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai
produk-produk fashion dan kerajinan dengan lifetime yang pendek.
f. Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnta akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat
dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.
3.2. SARAN
Melihat berbagai permasalahan UMKM ini, maka saran solusinya adalah perlu adanya
pengawasan terhadap berbagai aktivitas. Serta diperlukan pendidikan peofesionalitas dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai UMKM.
Dan semoga makalah ini juga bermanfaat bagi pembaca untuk lebih memahami materi ini.