Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

BIAYA PRODUKSI
WARUNG BAKSO BU NDUT ASTUTI
MATA KULIAH : PENGANTAR EKONOMI MIKRO
DOSEN PENGAMPU : NONI ROZAINI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
RINDY ENDRY YANI (7211210007)
KELAS 1 B MANAJEMEN 2021

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas saya ucapkan kepada Allah
SWT, yang karna bimbingannyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah makalah yang
berjudul “BIAYA PRODUKSI PEDAGANG BAKSO BU NDUT ASTUTI”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.
Saya mengucapkan terimaksih kepada pihak yang terkait yang telah membantu dalam
menghadapi berbagai tantanagan dalam menyusun makalah ini. Dan Saya berterima kasih
kepada Dosen pembimbing mata kulaih ini karna bimbingan nya makalah ini bisa selesai
dengan tepat waktu.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
positif untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terimakasih, dan semoga makalah ini bisa
memberikan pengetahuan positif bagi kita semua.

Medan, 3 November 2021

RINDY ENDRY YANI


DAFTAR ISI

PENGANTAR PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................
BAB II METODEOLOGI PENELITIAN
A. Profil Usaha...................................................................................................................
B. Metode Pengumpulan Data..........................................................................................
C. Sumber Data .................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Hasil Wawancara
B. Analisis Biaya Produksi
C. Break Event Point dan Keuntungan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................
B.Saran...............................................................................................................................
Lampiran Dokumentasi.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berwirausaha sangatlah penting untuk membuka lapangan pekerjaan dan menjadi
sumber perekonomian yang baru. Semakin berkembangnya zaman, maka banyak
para pengusaha menciptakan berbagai macam usaha khusunya dalam bidang kuliner
untuk dijadikan peluang dalam suatu usaha. Usaha kecil menengah (UMKM) itulah
salah satu contoh yang mungkin banyak kita temukan. Salah satu contoh usaha kecil
menengah adalah Usaha Warung Bakso Buk Ndut Astuti menyediakan menu
masakan rumahan, seperti bakso, Mie Ayam, Mie telur dan Mie Tiauw yang didirikan
oleh Ibu Astuti. Beliau telah mengolah modal untuk usaha tersebut dengan sebaik
mungkin. Pendapatan yang telah didapatkannya selama ini sudah cukup lumayan
buat membantu kebutuhan sehari-hari. Sekarang ini berwirausaha sangatlah penting
dan juga dikategorikan sebagai kebutuhan. Usaha yang maju akan menghasilkan
keuntungan yang lebih banyak. Selain itu juga dapat memberi peluang yang luas bagi
mereka yang belum memiliki pekerjaan. Jadi kewirausahaan lebih banyak untungnya
dari pada ruginya apabila dikelola dengan sebaik mungkin.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan saya bahas adalah sebagai berikut:
1. Siapa Pendiri usaha Warung Bakso Bu Ndut Astuti ?
2. Sudah berapa lama didirikan Warung Bakso Bu Ndut Astutii?
3. Apa alasan penjual berjualan di tempat ini?
4. Berapa modal awal mendirikan usaha Warung Bakso Bu Ndut Astuti?
5. Berapa modal yang dikeluarkan setiap hari dalam pembuatan menu makanan ?
6. Berapa pendapatan yang didapat setiap harinya ?
7. Berapa laba yang dihasilkan setiap harinya?
8. Berapa harga setiap porsi menu makanan?
9. Berapa jumlah porsi yang disediakan setiap harinya ?
10. Apa kendala yang dihadapi selama menjalankan usaha kuliner ?
11. Siapakah peminat yang banyak untuk usaha Warung Bakso Bu Ndut Astuti?
12. Bagaimana hitungan Biaya Produksi menurut Ilmu pengetahuan?
13. Berapa BEP dan Keutungan nya?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk
memenuhi tugas KKNI Mini Riset dan untuk menambah wawasan dan pengalaman
dalam berbisnis, serta menjadi bahan perbandingan usaha yang kami jalani.

BAB II
METODEOLOGI PENELITIAN
2.1. Profil Usaha
A. Nama Usaha : Warung Bakso Bu Ndut Astuti
B. Nama Pemilik : Astuti
C. Alamat : Desa Pematang Jering Kecamatan Sei suka Kabupaten Batu Bara
D. Tahun Berdiri : 20 Juni 2015

2.2. Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang di butuhkan terkait dengan penelitian ini, peneliti
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.Interview (wawancara) merupakan teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah tespondennya sedikit/kecil.
2.Observasi sering disebut juga sebagi metode pengamatan. Ringkasnya metode
observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pencatatan secara
cermat dan sistematik.

2.3. Sumber Data


Sumber data penelitian penelitian ini diperoleh dari Sumber data Primer, yaitu
merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan observas ke
lapangani.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Hasil Wawancara


Setelah saya mewawancarai narasumber, usaha tersebut di dirikan oleh Ibu Astuti.
Usaha tersebut didirikan pada tanggal 20 Juni 2015 atau sudah berjalan selama
kurang lebih 6 Tahun. Alasan Bu Astuti mendirikan warung bakso ialah dikarenakan
di lokasi tempat tersebut belum ada yang mendirikan warung bakso dan banyak ibu-
ibu yang merupakan penggemar bakso. Menu di warung Bu Ndut Astuti bukan
sekedar bakso saja tetapi ada menu lainnya seperti Mie Ayam, Mie Telur dan Mie
Tiaw bahkan saat musimnya Panen Sawah Warung Bu Ndut Astuti juga menjual
gorengan.
Modal awal yang dikeluarkan Ibu Astuti adalah sebesar Rp 2.000.000,00. Modal
perhari yang dikeluarkan Ibu Astuti adalah sebesar
Rp 400.000,00dengan rincian biaya sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Baku : Rp 350.000,00
2. Biaya Listrik & Air : Rp 35.000,00

Untuk biaya tetap seperti :


1. Biaya Steling : Rp 750.000,00
2. Biaya Kompor : Rp 350.000,00
3. Biaya Meja dan Kursi : Rp 300.000,00
4. Biaya Mangkok,dll : Rp 200.000,00

Berdasrakan wawancara saya dengan Bu Astuti Pendapatan yang didapat Bu Astuti


jika Warungnya lagi rame bisa sampai Rp.800.000,00 Biasanya Pendapat yang segini
terjadi saat di kampung lagi musimnya Panen Sawah. Tapi, rata-rata Pendapatan
setiap harinya adalah sebesar Rp 500.000,00

Laba yang didapat Bu Astuti setiap harinya adalah sebesar Rp 100.000,00 sampai
300.000,00. Harga setiap porsi menu nya berbeda-beda mulai dari harga Rp
10.000,00 sampai Rp. 15.000,00 . Porsi yang disediakan per harinya adalah 50
sampai 60 porsi jika lagi musimnya Panen sawah Bu Ndut bisa menyediakan 75
sampai 85 porsi makanan yang dijual. Warung Bu Ndut Astuti tidak memiliki Kendala
yang begitu serius terjadi. Tetapi hanya jika harga Ayam naik dan terjadi penurunan
dan peningkatan konsumen yang tergantung pada hari atau tanggal. Misalkan pada
saat musimnya orang lagi turun Sawah jumlah konsumen akan menurun dimana itu
juga akan membuat permintaan makanan menjadi berkurang dan laba yang didapat
setiap harinya juga akan berkurang, begitu juga sebaliknya saat musim lagi Panen
sawah permintaan akan meningkatkan dan laba yang akan di dapatkan pasti lebih
besar.
Narasumber berkata, peminat warung bakso kebanyakan di kalangan anak remaja
dan ibu-ibu.
3.2. Analisis Biaya Produksi

Q(porsi TFC TVC TC AFC AVC AC MC


)
0 1.600.000 0 1.600.000 - - - -
50 1.600.000 400.00 2.000.000 32.000 8.000 40.000 8.000
0
60 1.600.000 450.00 2.050.000 26.666,6 7.500 34.166,6 5.000
0 6 6
75 1.600.000 480.00 2.080.000 21.333,3 6.400 27.733,3 2.000
0 3 3
85 1.600.000 500.00 2.100.000 18.823,5 5.882,3 24.705,8 2.000
0 2 5 7

3.3. Analisis Break Event Point & Keuntungan


Analisis Break Event Point
BEP = TFC : (harga jual – TVC perunit) = Rp 1.600.000 : (Rp 12.500 - Rp 8.000)
= Rp 1.600.000 : Rp 4.500
= 356 porsi
Jadi untuk mencapai titik BEP di Warung Bu Ndut Astuti maka menu yang harus
dijual sebesar 400 porsi.

Keuntungan / laba yang dihasilkan


Laba = Pendapatan – Biaya Produksi per hari
= Rp 500.000 - Rp 400.000
= Rp 100.000 / hari
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian saya, Warung Bakso Bu Ndut Astuti didirikan karena memang
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Walaupun warung bakso Bu Ndut Astuti
ini didirkan di tempat yang tidak terlalu strategis, tetapi masih tetap ramai pelanggan
dikarenakan sedikitnya warung bakso yang ada di daerah tersebut dan daerah
tersebut banyak anak remaja hingga ibu-ibu yang penggemar bakso. Di warung
bakso Bu Ndut Astuti menyediakan masakan bakso, Mie ayam, Mie telur, dan Mie
tiauw. Tetapi menu utama di warung ini yaitu bakso mercon. Warung ini tetap buka
walaupun Untung nya tidak seberapa besar.

4.2. Saran
Saran saya untuk usaha Warung Bu Ndut Astuti adalah untuk memajukan usahanya
Dengan meningkatkan promosi seperti melalui media sosial, kami juga berdoa agar
keinginan Bu Astuti yang ingin membuka cabang Warung nya di pinggir kota segera
terlaksana, Aamiin.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai