Anda di halaman 1dari 14

3 MINI RESEARCH

“ MASALAH DAN STRATEGI DAGANG BANDREK JAHE MERAH DI


SIMPANG PASAR BARU, JL. JAMIN GINTING, PADANG BULAN, MEDAN”

OLEH:

MONIKA HELEN

NIM: 2173132011

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

JURUSAN BAHASA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha Esa, karena atas kasihNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Research tentang “Masalah dan Strategi Dagang
Pada Satu Unit UKM Di Kota Medan”.

Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada ibu Hafniati, S.Pd., M.A. selaku
dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, atas materi-materi yang mendukung
penyelesaian makalah ini.

Makalah ini memuat tentang Permasalahan yang dihadapi, Strategi, Pengembangan


serta Perluasan usaha pada satu unit UKM di kota Medan. Kekurangan dalam makalah ini
tentunya masih banyak dan masih butuh perbaikan untuk kedepannya. Kritik dan saran
yang membangun pastinya diperlukan penulis untuk perbaikan penulisan makalah.

Medan, Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1


1.2 Tujuan Pembahasan..........................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................3

2.1 Pengertian UKM...............................................................................................................4

2.2 Permasalahan Yang Dihadapi UKM................................................................................4

2.3 Pengertian Strategi...........................................................................................................5

2.4 Pengertian Perluasan Usaha.............................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................7

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM, Nomor:
06/Per/M.KUKM/VIII/ 2012 dengan harapan untuk mendorong dan mengakselerasi
pemberdayaan Koperasi dan UMKM serta meningkatkan daya saing. Usaha kecil merupakan
tumpuan yang diharapkan untuk mengambil strategi dengan menjadikan usaha yang mandiri,
sehat, kuat, berdaya saing serta mengembangkan diri untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, serta mendukung perluasan kesempatan kerja dalam mewujudkan demokrasi
ekonomi. Peningkatkankualitas kelembagaan dilakukan secara berjenjang melalui upaya
membangunkan (awakening), pemberdayaan (empowering), pengembangan (developing),
penguatan (strengthening).

Sesuai dengan program pemerintah ditargetkan 5 juta wirausaha baru sampai dengan
2025 dengan mengembangkan sumber daya manusia untuk kemajuan wirausaha nasional.
Terdapat empat masalah pokok dalam pengembangan kewirausahaan nasional, terutama
sektor kecil, dan menengah, diantaranya adalah terkait dengan akses pembiayaan, akses
pemasaran, regulasi birokrasi, dan kapasitas UKM. Upaya peningkatan kapasitas wirausaha,
pemerintah berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
kewirausahaan dengan tiga tahap, yaitu pembibitan, penempaan, dan pengembangan.

Bandrek Jahe Merah yang sudah dirintis oleh bapak Ridho Anandar selama 5 Tahun
berlokasi di Simpang Pasar Baru, Jl. Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan. Sejak saat itu
sampai sekarang, usaha kuliner minuman yang sudah familiar di telinga bahkan rasa di
masyarakat Indonesia. Bandrek jahe merah memiliki nilai jual yang cukup tinggi namun
masih ada masalah yang kerap dihadapi. Kondisi cuaca yang kurang bersahabat yang
membuat usaha minuman herbal tersebut kurang diburu dikarenakan hujan dengan kata lain
malas gerak (mager).

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Menganalisis permasalahan yang dihadapi UKM jenis kuliner, yaitu Bandrek Jahe
Merah

1
2. Menganalisis Strategi Bandrek Jahe Merah

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 Tahun 1998, UKM adalah suatu kegiatan
masyarakat yang berskala kecil di bandingkan dengan pekerjaan di bidang lain yang
mayoritas sebagai usaha kecil maka perlu untuk di lindungi agar dapat mencegah persaingan
dari usaha yang tidak sehat. Sejalan dengan pendapat Rudjito, Beliau Mengemukakan bahwa
pengertian UKM adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian negara
Indonesia, baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya. Dan
Ina Primiana mengatakan bahwa UKM dapat diartikan sebagai pengembangan kawasan
andalan untuk mempercepat pemulihan perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan
pengembangan berbagai sektor dan potensi. Dari ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan suatu kegiatan masyarakat yang berskala
kesil yang perlu dilindungi dan mempunyai peranan penting dalam perekenomian Negara
Indonesia.

2.2 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UKM

Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
antara lain meliputi:

A. Faktor Internal

1. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu


unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang
mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal

2
pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara
administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. Persyaratan yang
menjadi hambatan terbesar bagi UKM adalah adanya ketentuan mengenai agunan karena
tidak semua UKM memiliki harta yang memadai dan cukup untuk dijadikan agunan.

2. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga
yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal
maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen
pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal.
Disamping itu dengan keterbatasan kualitas SDM-nya, unit usaha tersebut relatif sulit untuk
mengadopsi perkembangan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing produk yang
dihasilkannya.

3. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar

Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai
jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah
lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang
kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid
serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang
baik.

4. Mentalitas Pengusaha UKM

Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai
UKM, yaitu semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri. Semangat yang
dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban
serta semangat ingin mengambil risiko. Suasana pedesaan yang menjadi latar belakang dari
UKM seringkali memiliki andil juga dalam membentuk kinerja. Sebagai contoh, ritme kerja
UKM di daerah berjalan dengan santai dan kurang aktif sehingga seringkali menjadi
penyebab hilangnya kesempatan-kesempatan yang ada.

5. Kurangnya Transparansi

Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap


generasi selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak

3
diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini
menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.

B. Faktor Eksternal

1. Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif

Upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun selalu
dimonitor dan dievaluasi perkembangannya dalam hal kontribusinya terhadap penciptaan
produk domestik brutto (PDB), penyerapan tenaga kerja, ekspor dan perkembangan pelaku
usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil dan menengah melalui pembentukan modal
tetap brutto (investasi). Keseluruhan indikator ekonomi makro tersebut selalu dijadikan acuan
dalam penyusunan kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi indikator keberhasilan
pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya

2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha

Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya
yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis.

3. Pungutan Liar

Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah
satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak
hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau
setiap bulan.

4. Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek

Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-
produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-
produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.

5. Terbatasnya Akses Pasar

4
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat
dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.

2.3 PENGERTIAN STRATEGI

Menurut Stephanie K. Strategi dalam buku Murdiffin Haming dan Mahmud


Nurnajamiddin didefenisikan sebagai suatu proses penentuan rencana suatu pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasai, serta penyusunan suatu cara
atau upaya bagaimana agar tujuan tersebutdapat di capai.

Menurut Hamel dalam buku Z. Hefflin Frinces, Strategi adalah sesuatu yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta di lakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang di harapkan selalu di mulai dari apa yang dapat terjadi bukan di
mulai dari apa yang terjadi terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola
konsumen melakukan kompetisi inti (core competencies).

Menurut chandler dalam buku Husein Umar Strategi merupakan alat untuk mencapai
tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya.

Dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan proses penentuan rencana yang


dilakukan dari sudut pandang tentang apa yang diharapkan dengan tujuan jangka panjang,
program tindak lanjut, serta alokasi sumber daya.

2.4 PENGERTIAN PENGEMBANGAN USAHA

Menurut Brown dan Petrello, Pengembangan Usaha diartikan sebagai lembaga


penghasil barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Jika kebutuhan meningkat, maka
lembaga usaha juga ikut meningkat dan berkembang guna mencukupi kebutuhan tersebut
sembari mendapatkan keuntungan.

Menurut Steinford, Pengertian pengembangan Usaha ialah kegiatan penyediaan


barang/jasa yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai badan usaha ataupun perorangan
yang tak mempunyai badan hukum ataupun badan usaha seperti pedagang kaki lima.

5
Menurut Mussleman dan Jackson, Pengertian pengembangan usaha ialah suatu
kegiatan pemenuhan kebutuhan dan keinginan ekonomi masyarakat dan perusahaan
diciptakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Dari ketiga pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa Pengembangan Usaha
merupakan lembaga Usaha yang menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan konsumen yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

2.5 PENGERTIAN PERLUASAN USAHA ATAU PEMASARAN

Pemasaran merupakan hal yang penting dalam kelangsungan hidup usaha. Banyak
wirausaha memahami pemasaran hanya sebatas memasarkan produk yang dihasilkan dalam
arti penjualan. kesuksesan dalam melakukan kegiatan usaha di tentukan oleh keberhasilan
pemasaran perusahaan.

Dalam buku Heru Kristanto, Menurut Philip Kotler mengungkapakan pemasaran


sebagai sebuah falsafah bisnis yang mengungkapakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Marketing
(pemasaran) adalah proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan
pelanggan meliputi semua kegiatan berkaitan dengan menarik dan mempertahankan
pelanggan setia.

Dasar keberhasilan pemasaran adalah pemahaman yang mendalam akan disiplin


pemasaran. pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber yang ada dan
sasaran dari sebuah bisnis pada kesempatan dan kebutuhan lingkungan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BANDREK JAHE MERAH

Bandrek Jahe Merah adalah nama dari usaha yang sudah berjalan selama kurang lebih
5 tahun. Seperti bandrek pada umumnya, usaha ini cukup laria di daerah tersebut. Target
penjualan usaha tersebut adalah pemuda/I, mahasiswa bahkan kalangan dewasa. Dibuka pada
pukul 06.00 sore sampai 03.00 dini hari.

Usaha ini memiliki pelanggan yang cukup banyak, hal ini terbukti dari 800 cangkir
dapat dijual dalam satu malam. Terdiri dari dua rasa, yakni original dan bandrek susu. Tidak
hanya menjual minuman penghangat badan tersebut, bapak Ridho Anandar juga
menyediakan roti teman minuman hangat tersebut.

Lokasi UKM Bakso Laris Mas Kabul berada di Simpang Pasar Baru, Jl. Jamin
Ginting, Padang Bulan, Medan.

3.2 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI UKM BANDREK JAHE MERAH

3.2.1 FAKTOR INTERNAL


1. Masih kurangnya Permodalan dalam Menjalankan UKM

Kurangya modal dalam pengembangan usaha ini, dimana beliau ingin


membangun sebuah café dengan gaya kekinian dengan bandrek berbahan dasar jahe
merah racikan beliau.

2. Kualitas Sumber Daya

UKM Bandrek Jahe Merah masih menggunakan cara berdagang tradisional


dalam hal memasarkan dagangannya.

3.2.2 FAKTOR EKSTERNAL


1. Iklim Cuaca

7
Ternyata yang menjadi masalah penjualan usaha bandrek ini adalah musim
hujan. Dengan datangnya hujan membuat pelanggan dan pembeli lainnya malas gerak
dari rumah tutur Lucky Damanik, penjual Bandrek Jahe Merah tersebut. Sehingga
penjualan pun tidak banyak.

2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha


UKM Bandrek tersebut masih kurang Sarana dan Prasarana yaitu gedung,
sehingga terbatasnya konsumen yang dapat minum langsung ditempat.
3. Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar UKM Bandrek Jahe Merah belum dapat menjajalkan
jualannya ditingkat nasional.

3.3 STRATEGI UKM BANDREK JAHE MERAH

Strategi usaha yang dilakukan penjual usaha minuman itu adalah menyetel musik
sebagai penarik pembeli betah di tempat tersebut. Kursi dan meja yang disusun sedemikian
rapi akan terisi sembari menikmati malam dengan secangkir bandrek hangat ditemani roti
manis. Music yang dipasang adalah lagu kekinian dan DJ. Target pasar ialah pemuda/I,
mahasiswa dan kalangan dewasa lainnya yakni para pekerja.

3.4 PENGEMBANGAN UKM BANDREK JAHE MERAH

Usaha minuman ini dikembangkan dengan sikap keramahtamahan para pekerja Ridho
Anandar ini. Dengan sikap yang lebih sopan dan gaul membuat minuman hangat itu mampu
menjual sebanyak 800 gelas/cup dalam satu malam. Dengan harga berbeda, yakni 6k
(original) dan 8k (bandrek susu).

3.5 PERLUASAN DAN PEMASARAN UKM BAKSO LARIS MAS KABUL

Dalam memasarkan dan dagangannya, Ridho Anandar hanya berjualan di dekat jalan
raya dengan menyewa gedung. Tepat sebelah kanan Indomaret membuat lokasi usaha itu
strategis. “Usaha ini tidak menjual di social media atau food online, karena sudah mendapat
pelanggan yang banyak’ tutur Lucky Damanik karyawan bapak Ridho Anandar.

8
BAB IV

PENUTUP

UKM adalah suatu kegiatan masyarakat yang berskala kecil di bandingkan dengan
pekerjaan di bidang lain yang mayoritas sebagai usaha kecil maka perlu untuk di lindungi
agar dapat mencegah persaingan dari usaha yang tidak sehat.

Seorang wirausaha yang inovatif dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan


imajinasi dan pikiran kreatif secara sistematis dan logis. Kombinasi tersebut menjadi bekal
penting bagi keberhasilan didalam berwirausaha.

Membangun sosok mahasiswa entrepreneurship atau berjiwa kewirausahaan harus


dilakukan dengan cara-cara yang tepat dan akurat sehingga upaya pembangunan tersebut
tidak sia-sia.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idpengertian.com/pengertian-umkm-secara-umum-dan-menurut-para-
ahli-lengkap/
https://www.pustakaindo.co.id/pengertian-ukm-menurut-para-ahli-dan-contoh-ukm-
lengkap/
https://www.gomarketingstrategic.com/permasalahan-yang-dihadapi-usaha-kecil-dan-
menengah-ukm/
https://www.pelajaran.co.id/2020/23/pengembangan-usaha.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai