Anda di halaman 1dari 14

PERANAN MESIN EDC BRILING TERHADAP KEPUASAN

NASABAH BRI CABANG LAMONGAN

Oleh:

Achmad Nur Firdaus


1601020819

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


KH AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2017-2018
PERANAN MESIN EDC BRILING TERHADAP KEPUASAN
NASABAH BRI CABANG LAMONGAN

LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh:

Achmad Nur Firdaus


1601020819

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
KH AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2017-2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Peranan mesin EDC BRILING terhadap kepuasan


nasabah BRI Cabang Lamongan
Nama Mahasiswa : Achmad Nur Firdaus
NIM : 1601020819
Program Studi : Akuntansi

Telah melakukan Prakter Kerja Lapangan

Menyetujui,

Pembimbing Instansi Dosen Pembimbing

…………………….. ……………………..

Menyetujui,
Kaprodi Wakil Ketua I

………………………. ……………………….
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
Rahmat dan Karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus sampai
dengan 31 Agustus 2018 di bengkel BRI Cabang Lamongan.
Dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan (PKL), saya berharap
mampu mencapai tujuan yang di inginkan. Diantaranya mampu mengenal dunia
kerja dan mampu menerapkan materi yang dipelajari di sekolah dan dapat
diterapkan di dunia kerja, mampu menerapkan materi dan praktek yang
sesungguhnya serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam dunia
kerja.
Dapat terlakasananya kegiatan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak, sehingga saya dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dengan baik dan benar, oleh karena itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada Yth :

1. Orang tua serta segenap keluarga yang telah mendukung saya.


2. Bu Erna, selaku pembimbing lapangan
3. Bu Ati, selaku pembimbing instansi
4. Dan seluruh pegawai BRI Cabang Lamongan yang telah membimbing
saya dalam pelaksanaan PKL

Semoga dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini dapat


bermanfaat khususnya bagi saya selaku siswa dan umumnya bagi kita semua.
Selanjutnya saya sebagai penyusun, merasa bahwa laporan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu saya mohon
maaf apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan, baik
dalam segi penulisan, pembahasan, dan penyusunannya kurang rapih. Maka dari
itu besar harapan saya semoga laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi saya dan umumnya bagi para pembaca.

Lamongan, 17 Agustus 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
B. Manfaat dan Tujuan PKL
C. Tempat PKL
D. Jadwal Waktu PKL
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
A. Sejarah Perusahaan
B. Struktur Organisasi
C. Kegiatan Umum Perusahaan
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
B. Pelaksanaan Kerja
C. Kendala Yang Dihadapi
D. Cara Mengatasi Masalah
BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran – saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PKL


Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang berorientasi
pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan
tenaga kerja yang berkualitas. Dengan mengikuti Praktek Kerja Lapangan
diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Selain itu Praktek Kerja Lapangan mampu mengembangkan kemampuan
mahasiswa. Dimana para mahasiswa akan menadapatkan pengalaman di dunia
usaha. Selain untuk memenuhi kewajiban Akademik, diharapkan kegiatan tersebut
dapat menjadi penghubung antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta
dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga mahasiswa akan
mampu mengatasi persaingan di dunia kerja.
Pada dasarnya permasalannya dalam dunia usaha sangatlah luas sehingga perlu
adanya pengulangan. Dan mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di
mata dunia pendidikan baik dari dalam maupun luar negeri demi terciptanya
sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu membuat dunia menjadi
maju dan menjadikan kehidupan yang lebih baik.
Praktek Kerja Lapangan merupakan wujud aplikasi terpadu antara sikap,
kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan diberbagai perusahaan dan instansi akan
sangat berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuaan,
keterampilan dan pengalaman. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 Akuntansi STIEKHAD Lamongan
Melalui Praktek Kerja Lapangan ini mahasiswa akan mendapat kesempatan untuk
mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat
menambah pengetahuaan mahasiswa sehingga dapat menumbuhkan rasa disiplin
dan tanggung jawab mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.
Oleh karena itu semua teori-teori yang dipelajari dari berbagai mata kuliah
dibangku kuliah dapat secara langsung dipraktekkan di tempat kerja yang
berhubungan dengan akutansi. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa teori yang
dipelajari sama dengan yang ditemui didalam prakteknya sehingga teori tersebut
dapat dilaksanakan dengan baik. Sebagaimana diketahui bahwa teori merupakan
suatu ilmu pengetahuan dasar bagi perwujudan praktek. Oleh karena itu untuk
memperoleh pengalaman dan perbandingan antara teori dan praktek, maka
mahasiswa diharuskan menjalani praktek kerja lapangan di instansi pemerintah
atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum
menyelesaikan studinya.
B. MANFAAT DAN TUJUAN PKL

Praktek kerja lapangan dilaksanakan dengan tujuan:


- Memberikan bekal dan pengalaman kepada mahasiswa dalam dunia kerja
untuk menyesuaikan diri menghadapi dunia kerja.
- Mahasiswa menjadi lebih displin dan bertanggung jawab dalam bekerja dan
melaksanakan tugasnya.
- Mendapatkan ilmu dan keterampilan baru yang didapatnya di dalam dunia
kerja.
- Mahasiswa mendapatkan pandangan untuk jenis pekerjaan yang sesui dengan
kemampuannya.
- Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mendirikan lapangan
pekerjaan dengan berwirausaha.
- Mahasiswa dapat menerapkan materi yang diperoleh di dalam kampus ke
dalam dunia kerja.

Adapun manfaat dari pelaksaan Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut:
- Mahasiswa memiliki kemampuan yang lebih mendalam mengenai instansi
yang dijadikan sebagai tempat praktek kerja lapangan.
- Tempat penelitian khususnya di bagian mana mahasiswa tersebut
ditempatkan.
- Membuka wawasan tentang dunia kerja yang sesungguhnya, baik dari segi
kedisiplinan maupun pergaulan dalam dunia kerja.
- Mahasiswa mampu mengenali potensi dirinya sehingga dapat menentukan
pada jenis pekerjaan apa mahasiswa tersebut akan memanfaatkan ilmunya.
- Mahasiswa memiliki program kegiatan yang jelas karena setelah penelitian,
diwajibkan membuat karya tulis berupa laporan penelitian.
- Sebagai sarana untuk mengetahui system yang dibuat apabila diterapkan pada
dunia kerja sesungguhnya
.
C. TEMPAT PKL

Praktek Kerja Lapanagan (PKL) dilaksanakan di PT. BANK RAKYAT


INDONESIA Cabang Lamonan

D. JADWAL WAKTU PKL

Pelaksanaan PKL dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus sampai dengan 31


Agustus 2018
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. SEJARAH PERUSAHAAN
BRI adalah salah satu bank besar miliki pemerintah pusat Republik
Indonesia yang bergerak dibidang jasa keuangan. BRI bisa dibilang bank tertua
karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1895.
Sebelum berganti nama menjadi BRI, dulunya bank ini bernama "De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden". Itulah nama bank
BRI yang berdiri pada masa penjajahan Hindia Belanda di Indonesia, oleh sebab
itu namanya menggunakan bahasa Belanda. Bila diartikan dalam bahasa
Indonesia, artinya "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto".
Cikal bakal sejarah berdirinya Bank BRI yang sekarang ini ternyata berdiri di kota
Purwokerto atau kota dengan julukan "Kota Satria". Kota ini merupakan
pengganti Ibu Kota Karesidenan Banyumas, setelah pendopo Si Panji dipindahkan
dari Kota Banyumas ke Kota Purwokerto. Kota Purwokerto memiliki peran
penting dalam sejarah perbankan di Indonesia pada masa itu, dimana menjadi
saksi bisu berdirinya salah satu bank terbesar di Indonesia.
Seperti yang sudah disinggung diatas, Bank Rakyat Indonesia (BRI)
pertama kali didirikan di kota Purwokerto, kota yang terkenal dengan wisata
alamnya di Baturadden. Kota ini juga kental akan sejarah tentara pelajarnya yang
ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kalau tidak percaya,
silahkan datang ke Purwokerto, pasti anda akan menemui beberapa monumen
tentara pelajar atau pun monumen-monumen lain yang lokasinya di pinggir jalan,
sebagai contoh Monumen sekaligus Museum Jenderal Soedirman yang ada di
Karanglewas, Purwokerto.
Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lepas dari peran salah satu
tokoh bernama Raden Bei Aria Wiraatmadja. Ia merupakan pria asli kelahiran
Banyumas yang mengabdi kepada pemerintahan Belanda di Karesidenan
Banyumas. Pria kelahiran bulan Agustus 1831 ini sangat dipercaya oleh Belanda
sehingga karirnya di pemerintahan terbilang cukup melejit. Pada tahun 1902 ia
sudah menyandang gelar Arya di Karesidenan Banyumas.
Singkat cerita, ia merupakan pendiri Bank BRI pada waktu itu. Bank BRI
didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 (masih dalam masa penjajahan
Belanda). Pada awal berdiri, nama bank ini bukan lah Bank Rakyat Indonesia BRI
(sekarang), nama yang digunakan masih menggunakan bahasa Belanda yakni De
Poerwokertosche Hulp En Spaarbank Der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto).
Berdirinya Bank ini pada saat itu merupakan suatu lembaga yang
berfungsi melayani keuangan orang-orang Indonesia atau orang-orang pribumi.
Perlu anda ketahui juga, tanggal berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang
dulu, masih dipakai sampai sekarang untuk memperingati hari kelahiran Bank
BRI.

Sejarah BRI Setelah Kemerdekaan


Setelah Indonesia berhasil merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang
tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian Bank Rakyat Indonesia (BRI)
ini menjadi bank pertama Republik Indonesia dengan dasar peraturan pemerintah
No. 1 tahun 1946 Pasal 1. Kemudian pada masa perang mempertahankan
kemerdekaan tahun 1948, kegiatan bank sempat terhenti selama setahun.
Selanjutnya pada tahun 1949 bank ini kembali beroperasi setelah diadakan
perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Belanda melalui
perjanjian Renville.
Pada perkembangan selanjutnya setelah perjanjian tersebut dilakukan,
bank yang menggunakan nama Belanda tersebut secara resmi berganti nama
menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Selain pergantian nama, bank ini juga
mengalami peleburan dengan membentuk BKTN (Bank Koperasi Tani dan
Nelayan) melalui peraturan pemerintah No. 41 tahun 1960. Kemudian BKTN
diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan berganti nama menjadi Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani Nelayan (BIUKTN) melalui Penetapan Presiden
No. 9 tahun 1965. Selain BKTN, bank lain yang merupakan peleburan dari bank
BRI pada masa itu adalah Nederlandsche Maatschappij (NHM) dan Bank Tani
Nelayan (BTN)

Penetapan Presiden (Penpres) kembali dikeluarkan terhadap bank-bank


tersebut yakni keluar Penpres No. 17 tahun 1967. Isinya yaitu mengenai
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI).
Berdasarkan penetapan Presiden tersebut, bank-bank yakni BIUK dan BKTN
diintegirasikan dalam Bank Negara Indonesia unit 2 bidang Ruval. Kemudian
Nederlandsche Maatschappi (NHM) menjadi Bank Negara Indonesia unit II
bidang Exim (ekspor dan impor).

Setelah sebelumnya Bank BRI menjadi bank sentral melalui peraturan UU


No. 13 tahun 1968, kemudian pada UU No. 21 tahun 1968 Bank Rakyat Indonesia
ditetapkan kembali untuk menjalankan tugasnya sebagai bank umum.
Perkembangan BRI pada Tahun 1992
Perkembangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kemudian mengalami
perubahan kembali pada tahun 90an, tepatnya berubah menjadi PT (Perseroan
Terbatas) melalui UU Perbankan No. 7 tahun 1992. Pada awal perubahan menjadi
PT, kepemilikan Bank BRI 100% dikuasai oleh Pemerintah Indonesia. Tetapi
kemudian pada tahun 2003 pemerintah menjual 30% kepemilikannya,. Nama
resmi bank BRI yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, nama tersebut
masih digunakan sampai saat ini.

Berikut ini Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia

Visi Bank BRI

 Visi Bank BRI yakni menjadi sebuah bank terkemuka di Indonesia yang
akan selalu mengutamakan kepuasan para nasabahnya.

Misi Bank BRI

 Bank BRI mampu melakukan segala jenis kegiatan perbankan terbaik


dengan mengutamakan pelayanan yang diberikan kepada badan usaha
mikro, menengah, dan kecil guna meningkatkan perekonomian
masyarakat.
 Bank BRI akan senantiasa memberikan pelayanan prima pada setiap
nasabahnya melalui jaringan BRI yang luas dan didukung dengan adanya
sumber daya manusia professional serta teknologi yang handal,
melaksanakan manajemen resiko dan praktek GCG (Good Cooperate
Governance) yang baik.
 Bank BRI akan memberikan keuntungan serta manfaat secara optimal
pada pihak-pihak yang berkepentingan.
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. KEGIATAN UMUM PERUSAHAAN

Bank RakyatIndonesia, Tbk merupakan Bank Pemerintahyang melakukan usaha


Bank Umum, seperti Bank-Bank pemerintah lainnya. PT. Bank Rakyat Indonesia,
Tbk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan jasa
perbankan.

Kegiatan usaha PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk lebih diarahkan kepada
perbaikan ekonomi dan pembayaran ekonomi nasional dengan jalan melakukan
usaha Bank-Bank Umum, yaitu dalam pengumpulan dana bank, melakukan usaha
simpanan da penyaluran dananya dalam bentuk kredit.

Selain itu juga PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk juga memberikan jasa-jasa
perbankan dalam negeri maupun luar negeri. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
produk-produk yang disediakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. BIDANG KERJA
Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini saya di percayai
menempati posisi sebagai payment point yang mana tugasnya membatu dalam
menganbil dana pada instansi-instansi terkait yang telah bekerja sama dengan BRI
untuk mengelola dana-dana instansi, tidak hanya bertugas sebagai pengambilan
dana payment ponit juga bertugas untuk membantu teller-teller saat proses
pembukuan dana tersebut dan membantu apa saja yang sekiranya dalam lingkup
oprasional butuh bantuan,
Payment point termasuk dalam linkup oprasional yang mana harus berinteraksi
secara langsung dengan nasabah, sehingga kita dituntut untuk selalu rapi dan
sopan saat melaksanakan tugas, dalam lingkup orasional pekerja di bawahi oleh
seorang AMO (Asistem Manajer Oprasional) yang mana terdapat tellet yang
selalu berhubungan dengan dana nasabah dan pembukuan dan Customer Service
atau CS yang pekerjaannya selalu berhubungan dengan pelayanan nasabah,
pembukaan rekening, penyelesaian problem nasabah dan lain-lain.

B. PELAKASANAAN KERJA
. Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan ini saya di tempatkan di polres
Sebagai teller SSB polres yang tugas utamanya menerima PNBP berupa dana
yang di peroleh pada saat pengurusan SIM, STNK, BPKB dll.
Dalam pelaksanaanya saya hanya meneriama uang secara langsung dari pihak
yang mengurus SIM yang nanti dananya akan di masukkan dalam tabungan Giro
BRI yang selanjutnya akan di potong pajak pada keesokan harinya.
Berbeda dengan proses dana STNK dan BPKB, dana STNK dan BPKB di kelola
oleh bank lain terlebihdahulu yang mana bank tersebut telah bekerja sama dengan
pihak samsat untuk menerima dana tersebut, akan tetapi nantinya akan di setorkan
ke BRI untuk proses pemotongan dana tersebut melalui pajak.
Dalam pelaksanaan tugas sebagai paymen point kita tidak hanya meneriam dana
saja akan tetapi juga memantau bana yang sudah masuk apakah sudah sesuai
dengan pajak yang akan dipotongkan pada keesokan harinya, sebagai petugas
payment point kita juga barus dapat mengelola uang dengan hati-hati karena uang
yang kita dapat di Polres termasuk dalam pendapatan pemerintah yang mana
secara tidak langsung sebagai paymet point juga ikut sebikit dalam proses
pengelolaan dana pendapatan pemerintah.
Tidak hanya di Polres saya juga beberapa kali berganti tempat di Unisla yang
mana tugasnya hampir sama dengan tugas yang ada diPolres, yang mana tugas di
Unisla hanya mengambil dana pembayaran mahasiswa secara langsung,
Akan tetapi berbeda dengan polres di Unisla kita tidak perlu memperhatikan atau
mengelola dana tersebut kita hanya bertugas menerima dan memasukkan dana
tersebut ke dalam tabungan Unisla.
C. KENDALA YANG DIHADAPI

Kendala yang sering dihadapi antara lain :


1. Masalah pencocokan antara biaya PNBP yang masuk dengan pajak
PNBPnya.
2. Masalah yang ke dua antara lain sarana dan prasarana yang ada untuk
menunjang tugas.

D. CARA MENGATASI MASALAH

1. Untuk mengatasi maslah dalam hal pengawasan terhadap saldo pihak


bendahara penerima polres harus selalu mematau keadaan saldo setiap hari
karena sering terjadi tidak kesingkronan antara saldo masuk terhadap pajak
yang di buku alhasil pada ahkirunya akan terjadi selisih lebih atau kurang
dalam rekening polre.
2. Masalah yang kedua yaitu masalah sara dan prasarana,
Sesuai SOP yang telah di buat oleh pihak polres lamongan dengan pihak bank
BRI yang mana isi di dalamnya tercantum bahwa seluruh carana penunjang
akan di suport oleh bri, akan tetapi dengan banyaknya kebutuhan dalam
lingkupnya BRI tidak dapat memnuhi keseluruhan kewajibannya yang mana
akan sedikit berimbas pada pihak paymentponit sebagai pihak BRI yang
bekerja di polres dalam mebantu proses pemungutan PNBP.

Anda mungkin juga menyukai