Anda di halaman 1dari 34

KEMUHAMMADIYAHAN (LANDASAN IDEOLOGIS

BERDIRINYA MUHAMMADIYAH)

Oleh :

ACHMAD
NUR F

(1601020819)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KH. A. DAHLAN

LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak
yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat
saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bpk.


Nurul amin, M.Ag

Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah


ini Bpk. Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Teman – teman, dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan
memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal
soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan
dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa
diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya
dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin
Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
……………………………………………….…..…
i
Kata Pengantar
…………………………………………………..….
ii
Daftar Isi
…………………………………………………..….
iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ……………………………........ 1

Rumusan Masalah ……………………………………....... 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………..... 2

BAB II PEMBAHASAN

KEMUHAMMADIYAHAN (LANDASAN IDEOLOGIS


BERDIRINYA MUHAMMADIYAH)

A. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah

Tangga Muhammadiyah 6

B. Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran

Rumah Tangg 7

C. Dasar-Dasar Kurikulum Pendidikan Islam 9

D. Materi Pokok dalam Kurikulum Pendidikan Islam 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………........... 13

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 14


iii
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Muhammadiyah sebagai organisasi besar di negeri ini tentu banyak faktor yang
mempengaruhi tentang keberadaanya. Selanjutnya muhammadiyah sebagai organisasi
pembaharu pasti ada maksud dan tujuan yang melandasinya. Dengan maksud dan tujuan
tersebut muhammadiyah bergerak dengan besar kecilnya kegiatan sebagai contoh amal
usaha muhammadiyah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang maksud,tujuan,
sejarah perumusan serta pengertian yang terkandung didalamnya. Rumusan maksud dan
tujuan muhammadiyah sejak berdiri sampai sekarang ini mengalami beberapa kali
perubahan redaksional, perubahan susunan bahasa dan istilah. Sekalipun begitu tidak
dengan sendirinya berubah isi dan jiwanya, karena hakekatnya antara yang lama dan
baru adalah sama-sama untuk perubahan yang lebih baik.

Maksud dan tujuan yang dimaksud adalah yang termaktub dalam anggaran dasar atau
anggaran rumah tangga muhammadiyah. Pada dasarnya maksud dan tujuan
muhammadiyah adalah sebagai organisasi yang bergerak dalam berbagai bidang amal
usaha untuk perbaikan kualitaas hidup masyarakat bangsa dan negara.
1
2

Rumusan Masalah

Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga


Muhammadiyah

Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran Rumah Tangga

Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah Anggaran Dasar/


Anggaran Rumah Tangga

Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya

Tujuan Masalah

Untuk Mengetahui Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah


Tangga Muhammadiyah
Untuk Mengetahui Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/
Anggaran Rumah Tangga

Untuk MengetahuiPokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah


Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga

Untuk MengetahuiLatar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Untuk Mengetahui Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya


BAB II

PEMBAHASAN

Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga


Muhammadiyah

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu


kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dari
manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar
1
akan kedudukannya selaku hamba dan Khalifah dimuka bumi.

Sejarah Penyusunan Muqaddimah Anggaran dasar/ Anggaran Rumah Tangga

Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah


muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan berarti
sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu perjuangan
secara pasti. Sebab K.H. Ahmad dahlan dalam mendirikan muhammadiyah mengacu
kepada Al-Qur’an meskipun belum tertuang dalam tulisan. Hal seperti di atas tidak
dapat dipertahankan sebab kepemimpinan akan terus berganti di tambah lagi adanya
tuntutan kepastian terhadap cita-cita muhammadiyah hal itu yang mendorong Ki Bagus
Hadikusumo untuk merumuskan secara tertulismukaddimah anggaran dasar
muhammadiyah.

Hasil rumusan ki bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamara Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamara Muhammadiyah ke-31 tahun 1950
di Yogjakarta mukaddimah anggaran dasar muhammadiyah kembli di ajukan dan di
sahkan secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka
dkk. Yang isinya menitik beratkan
1
ina fauzia, makalah Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, dalam
http://inafauzia95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-dasar.html. Di unggah pada
rabu, 22 oktober 2014 pukul 06.29X

3
4

pada peranan dan sumbangsih muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan dan


pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo
dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:

Prof. Dr Hamka

Prof. Mr Kasman Singodimejo

KH Farid Ma’ruf

2
Zein Jambek

Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Pada Muqaddimah Anggaran Dasar/


Anggaran Rumah Tangga

Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian

ialah:

Pokok Pikiran Pertama


Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah
serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata,
ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya
ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”

Pokok Pikiran Kedua

Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam


Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup
manusia di dunia ini.”

Pokok Pikiran Ketiga

2
Ukh Tyana, MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH, dalam
http://ukhtyan.blogspot.co.id/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-muhammadiyah.html. Di unggah pada
Sabtu, 14 September 2013 pukul 04.50X
5

Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan


sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup
bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi,
didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :

“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong,
bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”

Pokok Pikiran Keempat

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan


masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada
Allah berbuat ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran
tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:

“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga
adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada
Allah. Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi
Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-
masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. ”

Pokok Pikiran Kelima


Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-
benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba)
perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok
pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana


yang tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada
Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu,
beribadat kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala
kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini,
dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena
6

Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka
serta mempunyai rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya,
lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran
atau kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.”

6. Pokok Pikiran Keenam

Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat


dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi.
Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai
berikut :

“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan


berkat rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :

Q.S ALI IMRAN 104


“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkardan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

7. Pokok Pikiran Ketujuh

Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka
itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai
tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur
lahir batin yang di ridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai
berikut :

“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah


Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat
karunia dan ridhonya di dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang
7

sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga
merupakan:

“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang
Maha Pengampun”

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke


3
pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.

Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Faktor subyektif

Faktor Subyektif yang sangat kuat, bahkan dikatakan sebagai faktor utama dan faktor
penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KHA.
Dahlan terhadap Al Qur'an dalam menelaah, membahas dan meneliti dan mengkaji
kandungan isinya. Sikap KHA. Dahlan seperti ini sesungguhnya dalam rangka
melaksanakan firman Allah sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-Nisa
ayat 82 dan surat MUhammad ayat 24 yaitu melakukan taddabur atau memperhatikan
dan mencermati dengan penuh ketelitian terhadap apa yang tersirat dalam ayat. Sikap
seperti ini pulalah yang dilakukan KHA. Dahlan ketika menatap surat Ali Imran ayat
104 :

"Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah
orang-orang yang beruntung ".
Memahami seruan diatas, KHA. Dahlan tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya
berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf Nahi Munkar di
tengah masyarakat kita

Faktor Obyektif

Ada beberapa sebab yang bersifat objektif yang melatarbelakangi berdirinya


Muhammadiyah, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu
faktor-faktor penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan

3
ibid
8

masyarakat Islam Indonesia, dan sebagiannya dapat dimasukkan ke dalam faktor


eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab yang ada di luar tubuh masyarakat Islam
Indonesia.

Faktor obyektif yang bersifat internal

Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Quran dan as-Sunnah


sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia

Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi
yang siap mengemban misi selaku ”Khalifah Allah di atas bumi”

Faktor obyektif yang bersifat eksternal

Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia

Penetrasi Bangsa-bangsa Eropa, terutama Bangsa Belanda ke Indonesia

4
Pengaruh dari Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.

Tujuan Muhammadiyah dan Cara Mencapainya


Visi dan Misi Muhammadiyah

Visi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah


dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqomah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar di semua bidang dalam upaya
mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin menuju terciptanya/terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Misi

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar memiliki
misi :

Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang
dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.

4
Asbar salim, LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH, dalam
http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/02/latar-belakang-berdirinya-muhammadiyah.html. Di unggah
pada 20 februari 2014X
9

Memahami agama dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan.

Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an sebagai kitab
Allah terakhir dan Sunnah Rasul untuk pedoman hidup umat manusia.

Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan


5
masyarakat.

Untuk tercapainya visi dan misi tersebut maka muhammadiyah melakukan


perjuangan yang berbeda dari organisasi islam lainnya. Muhammadiyah memiliki
ciri khas tersendiri dalam berjuang menyebarkan dakwah islamiyah, yaitu:

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah


dibangun oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkrit dari telaah dan
pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnya
paling utama yang mendorong berdirinya Muhammadiyah, sedang faktor-faktor
lainnya dapat dikatakan sebagai faktor penunjang atau faktor perangsang semata.
Dengan ketelitiannya yang sangat memadai pada setiap mengkaji ayat-ayat
Alquran, khususnya ketika menelaah surat Ali Imran, ayat:104, maka akhirnya
dilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnya Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian
serupa ini telah dikembangkan sehingga dari hasil kajian ayat-ayat tersebut oleh
KHR Hadjid dinamakan “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengan kelompok 17,
kelompok ayat-ayat Alquran”, yang didalammya tergambar secara jelas asal-usul
ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam pengabdiyannya kepada Allah
SWT.
Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah seperti di atas jelaslah bahwa

sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami,

5
Toni julianto, T U J U A N U T A M A M U H A M M A D I Y A H , d a l a m
https://tonijulianto.wordpress.com/tag/tujuan-utama-muhammadiyah/. Di unggah pada 14
desember 2012X
10

dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh


gerakannya tidak ada motif lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan
prinsip-prinsip ajaran Islam. Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan,
perekonomian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk
mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyah
hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang riil,
kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh umat
sebagai rahmatan lil’alamin.

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam

Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah


Islamiyah. Ciri yang kedua ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat
tidak terpisahkan dalam jati diri Muahammadiyah. Sebagaimana telah diuraikan
dalam bab terdahulu bahwa faktor utama yang mendorong berdirinya
Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari pendalaman KHA Dahlan terdapat
ayat-ayat Alquran Alkarim, terutama sekali surat Ali Imran, Ayat:104.
Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah Muhammadiyah meletakkan
khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah (menyeru, mengajak)

Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai medan juangnya.

Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsa


Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar dapat
menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan sejak
taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah
sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah
seperti itu tidak lain merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal
usaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan
wahana dakwah Islamiyah.

Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid

Ciri ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai


Gerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi. Muhammadiyah sejak semula
11

menempatkan diri sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan


ajaran Agama Islam sebagaimana yang tercantum dalam Alquran dan Assunah,
sekaligus memebersihkan berbagai amalan umat yang terang-trangan menyimpang
dari ajaran Islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakan dakwah.
Muhammadiyah sebagai salah satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali oleh
ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaaan nafas, yaitu
memerangi secara total berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti syirik, khurafat,
bid’ah dan tajdid, sbab semua itu merupakan benalu yang dapat merusak akidah dan
ibadah seseorang. Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah
sebenarnya tidak hanya sebatas pengertian upaya memurnikan ajaran Islam dari
berbagai kotoran yang menempel pada tubuhnya, melainkan juga termasuk upaya
Muhammadiyah melakukan berbagai pembaharuan cara-cara pelaksanaan Islam
dalam kehidupan bermasyarakat, semacam memperbaharui cara penyelenggaraan
pendidikan, cara penyantunan terhadap fakir miskin dan anak yatim, cara pengelolaan
zakat fitrah dan zakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat
Id dan pelaksanaan kurba dan sebagainya.

Untuk membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian


dapat disebut purifikasi (purification) dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut
reformasi (reformation). Dalam hubungan dengan salah satu ciri Muhammadiyah
sebagai gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan
6
Purifikasi dan Gerakan Reformasi.
6
Asbar salim, LATAR BELAKANG BERDIRINYAMUHAMMADIYAH, dalam
http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/02/latar-belakang-berdirinya-muhammadiyah.html. Di
unggah pada 20 februari 2014X
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah adalah suatu kesimpulan dari


perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dari manusia
kepada Allah SWT.

Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah


muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Sebagai
pedoman utama Muhammadiyah dalam mencapai tujuan dan visi misinya.

Pokok-pokok pikiran yang terkandung pada muqaddimah anggaran dasar


Muhammadiyah ada 7 pilar:

berdasarkan Tauhid (ketuhanan), yakni hablum minallah

Hablum minannas, yakni bermasyarakat dengan baik

Berhukum dengan hukum Allah

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam

mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar
Muhammad SAW
berorganisasi (berkelompok)

terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KHA. Dahlan terhadap Al


Qur'an dalam menelaah, membahas dan meneliti dan mengkaji kandungan
isinya. KH. A. Dahlan tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi yang
tugasnya berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf
Nahi Munkar di tengah masyarakat kita.

Tujuan Muhammadiyah salah satunya adalah untuk Menegakkan keyakinan


tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah SWT yang

12
13

dibawa oleh para Rasul sejak Nabi Adam as. hingga Nabi Muhammad saw.
Untuk tercapainya tujuan Muhammadiyah maka Muhammadiyah memiliki
ciri khas tersendiri dalam berjuang menyebarkan dakwah islamiyah, yaitu:

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam

Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam

Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajdid


DAFTAR PUSTAKA

ina fauzia, makalah Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,


dalam http://inafauzia95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-muqaddimah-
anggaran- dasar.html. Di unggah pada rabu, 22 oktober 2014 pukul 06.29X

Ukh Tyana, MUKADIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH,


dalam http://ukhtyan.blogspot.co.id/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-
muhammadiyah.html. Di unggah pada Sabtu, 14 September 2013 pukul
04.50X

Asbar salim, LATAR BELAKANG BERDIRINYA


MUHAMMADIYAH,dalam
http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/02/latar-belakang-berdirinya-
muhammadiyah.html. Di unggah pada 20 februari 2014X

Toni julianto, T UJUAN UT AMA MUHAMMAD IY AH , dal am


https://tonijulianto.wordpress.com/tag/tujuan-utama- muhammadiyah/. Di
unggah pada 14 desember 2012X

Asbar salim, LATAR BELAKANG BERDIRINYAMUHAMMADIYAH,dalam


http://asbarsalim009.blogspot.co.id/2014/02/latar-belakang-berdirinya-
muhammadiyah.html. Di unggah pada 20 februari 2014X
14

Anda mungkin juga menyukai