Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
rahmat, hidayah serta innayahnya kepada kita khususnya penulis, Sehingga penulis dapat
menyususn makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang mana telah menunjukkan kita dari jalan yang sesat menuju jalan
yang benar.
Di dalam proses penyusunan makalah ini, kami ucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini bukanlah proses akhir,
tetapi merupakan langkah awal yang masih banyak perbaikan, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan dan kami terima dengan tangan terbuka. Dan kami
mengharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan merupakan suatu lembaga yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang
mempunyai suatu tujuan di dalam organisasi. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan
membutuhkan manajemen yang baik agar seluruh kegiatannya dapat berjalan dengan optimal.
Apabila perusahaan tersebut berbentuk PT dan sudah bersifat Tbk, maka ketika perusahaan
tersebut memerlukan modal yang besar dalam mengembangkan usahanya, perusahaan
tersebut dapat menerbitkan saham. Saham adalah surat tanda ikut serta penanaman modal
dalam suatu perusahaan.
Untuk dapat berkembang dan dapat dikenal oleh masyarakat luas, maka perusahaan dapat
mendirikan cabang perusahaan tersebut di daerah lain. Dalam hal tersebut dikenal dengan
istilah perusahaan induk dan perusahaan anak. Kemudian selain itu, dikenal dengan adanya
penggabungan badan usaha, maksudnya selain mengembangkan usaha juga untuk
menghindari adanya persaingan yang dapat merugikan perusahaan. Dalam hal ini, ada
berbagai macam jenis penggabungan seperti merger, konsolidasi serta afiliasi.
Di dalam struktur perusahaan afiliasi hanya ada satu tingkatan hubungan di antara
perusahaan-perusahaan yang bersangkutan, yaitu perusahaan induk dengan perusahaan
anaknya. Akan tetapi ada kemungkinan di dalam suatu kelompok perusahaan yang bersfiliasi
mempunyai hubungan bertingkat. Hal ini terjadi apabila suatu perusahaan anak memiliki hak
control terhadap perusahaan yang lain.
1. Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan perusahaan secara tidak langsung
2. Timbal balik atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak terjadi
setelah perusahaan berjalan.
1. Bagaimana Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan perusahaan secara tidak
langsung?
2. Timbal balik atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak terjadi
setelah perusahaan berjalan?
3. Membantu dalam menjelaskan materi Neraca Konsolidasi pemilikan tidak langsung dan
saling memiliki saham.
BAB II
PEMBAHASAN
Hak kontrol yang didapat oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain dengan pemilikan
tidak langsung ini, mungkin terjadi sebagai akibat adanya hubungan afiliasi diantara
perusahaan-perusahaan. Hubungan afiliasi ini akan semakin kompleks apabila terjadi saling
memiliki saham-saham antar perusahaan induk dan perusahaan anak. Hak kontrol yang
diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung dan mutual holding secara berturut-turut
sebagai berikut:
(1) Hak control yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung :
a) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak kontrol oleh
perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
c) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-
perusahaan (anak).
2) Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak terjadi
setelah perusahaan berjalan.
CONTOH
Sampai dengan tanggal 31 Desember 1977 PT Dani memiliki sebanyak 400
lembar saham-saham PT Wijaya, dengan perincian sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 1976, dibeli sebanyak 375 lembar @Rp 60.000,- per
lembar
Pada tanggal 1 Juli 1977, dibeli sebanyak 25 lembar @Rp 75.000,- per lembar
Sedang modal masing-masing perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 1977 terdiri dari 500
lembar nominal @Rp 50.000,- per lembar. Berikut ini data tentang saldo Laba Yang Ditahan, laba
(rugi) usaha serta dividen yang dibagikan sejak awal tahun 1976 sampai dengan akhir tahun 1977
dari kedua perusahaan tersebut :
Perubahan-Perubahan Laba yang
PT DANI PT WIJAYA
Ditahan
Laba yang ditahan, per 31 Rp Rp
Desember 1975 15.000.000,- 3.750.000,-
Rp
Laba usaha, tahun 1976 Rp 3.750.000,-
5.000.000,-
Pembagian dividen, bulan Desember Rp
Rp 2.500.000,-
1977 1.250.000,-
Rp
Laba usaha, tahun 1977 Rp 6.250.000,-
5.000.000,-
Cara 2
1 Jan’76 = 375 lembar @Rp 60.000,- = 375/500 x 100% = 75%
1 Juli’77 = 25 lembar @Rp 75.000,- = 25/500 x 100% =5%
80%
Pengaruh bertambahnya pemilikan saham dari 75% menjadi 80% pada tanggal
1 Juli 1977 dan perubahan-perubahan yang terjadi pada hak-hak para
pemegang saham pada PT Wijaya sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT
Dani, terhadap saldo rekening investasi saham dan laba yang ditahan pada
buku-buku PT Dani, akan Nampak seperti pada tabel berikut :
*Bagian atas laba usaha PT Wijaya sebesar Rp 3.875.000,- dalam tahun 1977
diperoleh dari perhitungan :
- Periode 1 Jan – 1 Juli 1977
75% x (6/12 x Rp 5.000.000,-) = Rp 1.875.000,-
- Periode 1 Juli – 31 Des 1977
80% x (6/12 x Rp 5.000.000,-) = Rp 2.000.000,-
Rp 3.875.000,-
Perlakuan PencatatanMetode Cost vs Ekuitas
METODE COST, Metode ini mencatat investasi sebesar harga perolehan. Jika mendapat pembagian dividen
maka akan dicatat sebagai penghasilan. Jadi pada metode ini, nilai investasi akan tetap tidak berubah.
METODE EKUITAS, Metode ini mencatat investasi sebesar perolehannya, saat perusahaan investee
memcatatkan laba, maka akan diakui “serap laba” dengan menjurnal penambahan investasi dan pendapatan
entitas asosiasi. Saat dividen dibagikan, akan dicatat sebagai pengurang investasi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hak kontrol yang diperoleh dengan pemilikan tidak secara langsung dan mutual holding
secara berturut-turut sebagai berikut:
1) Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sesudah adanya hak kontrol oleh
perusahaan induk pada perusahaan sub induk.
3) Hak kontrol yang diperoleh dengan adanya hubungan afiliasi di antara perusahaan-
perusahaan (anak).
b. Mutual atau reciprocal holdings dengan pemilikan saham perusahaan anak terjadi
setelah perusahaan berjalan.
Ø Pemilikan saham-saham perusahaan anak terjadi sesudah adanya hak kontrol perusahaan
induk atas perusahaan sub induk.
Ø Pemilikan saham-saham perusahaan anak, terjadi sebelum adanya hak control oleh
perusahaan induk terhadap perusahaan sub induk.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Hadori Yunus dan Drs. Harnanto. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi Pertama.
Yogyakarata: Penerbit BPFE, 2000.
http://haryramadhon.files.wordpress.com/2008/05/advance-1-masalah-khusus-2.doc
http://www.scribd.com/doc/47057849/Tugas-Final-akLan