Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH INOVASI BISNIS

“Manajemen Inovasi pada Usaha Kecil”

Oleh Kelompok 6
Anggota :
Muhammad Fahmi Akmal (1810113310018)
Ahmad Nizar (1810113210029)
Siti Rahmah (1810113320010)
Muhammad Bayani (1810113210010)
Siti Fatimah (1810113320030)
Izzatul Faidah (1810113320032)

Dosen Pengampu :
Mahmudah Hasanah, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manajemen Inovasi pada Usaha
Kecil” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas [dosen/guru] pada mata kuliah Inovasi Bisnis Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Manajemen dalam membangun UKM kreatif bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu [nama guru/dosen], yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

07, February 2020

Penulis
Daftar Isi
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB 2...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Peran UKM dalam Sektor Ekonomi......................................................................................5
A. PENGERTIAN UKM............................................................................................................5
B. Peran UKM............................................................................................................................5
C. Peran UKM Dalam Perekonomian Indonesia........................................................................6
D. UKM Dalam Iklim Persaingan..............................................................................................7
E. Peran UKM dalam Penciptaan Devisa Negara.......................................................................8
F. Peranan UKM dalam Pemerataan Pendapatan.......................................................................9
2. Kelebihan dan Kelemahan UKM.........................................................................................10
Kelebihan Usaha Kecil Menengah................................................................................................10
Kekurangan Usaha Kecil Menengah.............................................................................................11
3. Tantangan UKM di Indonesia..............................................................................................13
4. Menciptakan UKM yang Kreatif dan Inovatif....................................................................15
BAB 3..................................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
Kesimpulan....................................................................................................................................20
Daftar Pustaka...................................................................................................................................21
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran UKM dalam perekonomian dalam suatu Negara sangatlah penting.


UKM melambangkan kekuatan pembangunan ekonomi sebuah Negara. Pentingnya
UKM sebagian besar berkaitan dengan sebutan mereka sebagai tulang punggung
ekonomi pembangunan. kehadiran UKM dapat merangsang inisiatif, inovasi dan
semangat kewirausahaan secara keseluruhan. Dalam perkembangannya UKM yang
tidak kreatif dan inovatif akan tersingkirkan oleh UKM yang lebih baik. Dalam
makalah ini akan dibahas bagaimana menciptakan UKM yang kreatif dan inovatif.

B. Rumusan Masalah

1. Peran UKM dalam Sektor Ekonomi


2. Kelebihan dan Kelemahan UKM
3. Tantangan UKM di Indonesia
4. Menciptakan UKM yang Kreatif dan Inovatif

C. Tujuan

1. Menjelaskan Peran UKM dalam Sektor Ekonomi


2. Menjelaskan Kelebihan dan Kelemahan UKM
3. Menjelaskan Tantangan UKM di Indonesia
4. Menjelaskan Bagaimana Menciptakan UKM yang Kreatif dan Inovatif
BAB 2

PEMBAHASAN
1. Peran UKM dalam Sektor Ekonomi

A. PENGERTIAN UKM
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke
jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan
usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat ”.
Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran penting dalam mendorong
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Dengan adanya sektor UKM, pengangguran akibat
angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM pun
telah terbukti menjadi pilar perekonomian yang tangguh.

B. Peran UKM
UKM memberi sekitar 99% kontribusi ke dalam sejumlah badan usaha di Indonesia
dan memiliki andil sebesar 99,6% dalam penyerapan tenaga kerja. Sementara itu, PDRB
hanya memberikan kontribusinya sebanyak 56,7% dan 15% untuk kegiatan ekspor non-
migas.
Salah satu peran UKM dalam perekonomian yang paling krusial adalah menstimulus
dinamisasi ekonomi. Karakter dari peran tersebut sangatlah fleksibel sehingga UKM dapat
direkayasa sedemikan rupa untuk mengganti lingkungan bisnis lebh baik dibandingkan dari
perusahaan-perusahaan besar.
Sejumlah UKM yang pertama kali memasuki pasar dapat menjadi besar karena
keberhasilannya dalam beroperasi. Contohnya saat krisis moneter terjadi pada 1997 yang
membuat hampir 80% perusahaan besar ulung tikar dan melakukan PHK besar-besaran.
Namun tidak dengan UKM yang dapat bertahan dalam krisis dengan segala keterbatasannya,
sehingga dikenal sebagai bidang usaha yang tahan banting dan tidak cengeng. Selain itu,
UKM juga menjadi sektor usaha yang berperan besar dalam mengurangi angka
pengangguran.
Semua lembaga donor internasional saat ini mendukung perkembangan UKM. Ada
yang memandangnya sebagai wahana untuk menciptakan kesempatan kerja, ada yang
memandang sebagai penjabaran komitmen Bank Dunia, IMF, dan Bank Pembangunan Asia
dalam memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang.

C. Peran UKM Dalam Perekonomian Indonesia


UKM (Usaha Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan
perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga
berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di
saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya.Saat ini,UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan
inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UKM hanya
menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.UKM dapat menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia yang masih mengganggur.Selain itu UKM telahberkontribusi besar
pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu daerah
yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu mengolah Sumber Daya Alam
yang ada di setiap daerah.Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
Usaha kecil menengah telah terbukti mampu hidup dan berkembang di dalam badai krisis
selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap
PDB sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan
kerja di Indonesia dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun
2000). Dalammenghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka
pengembangan UKM diarahkan pada :

 Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM;


 Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses
terhadap sumber modal yang transparan dan lebih murah;
 Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang
lebih efektif
 Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha
besar di Indonesia atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil
menengah dalam era perdagangan bebas tergantung dari kemampuan bersaing dan
peningkatan efisiensi serta membentuk jaringan bisnis dengan lembaga lainnya.
Beberapa keunggulan UKM terhadap usaha besar antara lain adalah :

 Inovasi dalam teknologi yang telah dengan mudah terjadi dalam pengembangan
produk.
 Hubungan kemanusiaan yang akrab didalam perusahaan kecil.
 Kemampuan menciptakan kesempatan kerja cukup banyak atau penyerapannya
terhadap tenaga kerja.
 Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah
dengan cepat dibanding dengan perusahaan skala besar yang pada umumnya
birokratis.Terdapatnya dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.

D. UKM Dalam Iklim Persaingan


Salah satu bentuk proteksi yang dilakukan pemerintah terhadap pengembangan UKM
adalah apa yang tercantum pada dua Undang-Undang (UU) yang terkait dengan UKM yaitu
UU Usaha Kecil No. 9 Tahun 1995 dan UU Persaingan Usaha Tahun 1999. Lebih menarik
lagi karena UU Persaingan Usaha muncul setelah Indonesia dihantam badai krisis yang
menjadi arena pengujian ketangguhan masing-masing skala usaha.
Di dalam UU Usaha Kecil tersebut secara jelas dinyatakan betapa diperlukannya tindakan
untuk melindungi UKM dari persaingan yang tidak adil serta perlunya usaha untuk
mengembangkannya. Misalnya, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah,
perlindungan terhadap pelaksanaan program kemitraan dimana usaha besar dipaksa bermitra
dengan UKM. Sementara dalam pasal 50 butir (h) dan (i) UU Anti Monopoli dan UU
Persaingan ini ternyata koperasi dan UKM tidak tercakup di dalamnya. Kedua UU ini
menyatakan bahwa salah satu tugas pemerintah dalam pengembangan sektor ekonomi adalah
untuk memberikan perlindungan perundangan dan usaha pengembangan bagi koperasi dan
UKM.
Berdasarkan isi dari kedua UU ini, jelas terlihat bahwa pemerintah Indonesia mungkin
berpandangan bahwa untuk mengembangkan serta melindungi koperasi dan UKM (sebagai
bagian dari sektor ekonomi) dari persaingan bebas (yang tidak adil) diperlukan suatu
peraturan yang ketat agar dapat digunakan sebagai bagian dari insentif untuk
mengembangkan dan melindungi koperasi dan UKM. Tampaknya pemerintah juga
berpendapat bahwa dalam proses itu, melindungi dan mengembangkan koperasi dan UKM
merupakan unsur yang penting untuk menghadapi persaingan bebas (khususnya yang tidak
adil). Ketika harus memilih antara manfaat persaingan yang didorong oleh pasar atau
perlindungan pemerintah, ternyata pemerintah memilih perlindungan. Mungkin kita akan
memberikan interpretasi: bahwa perlindungan untuk UKM serta koperasi akan efektif hanya
dengan cara memakai perangkat peraturan pemerintah. Dasar pemikiran ekonomi dari UU
nasional ini adalah bahwa UU dapat memainkan peranan yang penting dalam mendukung
usaha besar, menengah, kecil dan koperasi dalam bersaing di pasar yang sama tetapi kita
harus melindungi UKM dan koperasi.
Secara umum tujuan UU ini adalah bagaimana mengembangkan ekonomi dengan sifat
pasar persaingan bebas dimana UU seharusnya atau sebenarnya tidak ditujukan untuk
melawan usaha-usaha besar, tetapi lebih merupakan pengembangan prinsip persaingan dalam
ekonomi pasar yang sedemikian rupa agar dapat menciptakan kondisi pasar yang dapat
mempercepat pertumbuhan usaha kecil, menengah dan besar secara bersamaan. Hubungan
yang terutama dan logis antara UU ini dan pertumbuhan UKM adalah sebagai berikut: tujuan
utama UU ini adalah meningkatkan keadaan ekonomi melalui persaingan pasar bebas. Oleh
sebab itu, teori pelaku ekonomi mengenai perbuatan yang bersifat anti persaingan harus
dimengerti secara jelas. Apabila pasar yang bersaing (bukan yang bersifat monopoli atau
monopolistik dll.) dikembangkan, maka akan tercipta ekonomi yang kondusif yang dapat
mempercepat pertumbuhan UKM. Namun demikian perlu dicamkan bahwa pasar yang
bersaing tidak dapat dihasilkan hanya dengan UU Anti Monopoli dan UU Persaingan saja.

E. Peran UKM dalam Penciptaan Devisa Negara


UKM juga berkontribusi terhadap penerimaan ekspor, walaupun kontribusi UKM jauh
lebih kecil jika dibandingkan dengan kontribusi usaha besar. Pada tahun 2005 nilai ekspor
usaha kecil mencapai 27.700 milyar dan menciptakan peranan sebesar 4,86 persen terhadap
total ekspor. Padahal pada tahun 2002 nilai ekspor skala usaha yang sama sebesar 20.496
milyar dan menciptakan peranan sebesar 5,13% terhadap total ekspor. Artinya terjadi
peningkatan pada nilai walaupun peranan ekspor pada usaha kecil sedikit mengalami
penurunan. Untuk usaha menengah, nilai ekspor juga meningkat dari 66,821 milyar di tahun
2002 (16,74%) naik menjadi 81.429 milyar dengan peranan yang mengalami penurunan yaitu
sebesar 14,30% ditahun 2005.
Berdasarkan distribusi pendapatan ekspor menurut skala usaha, maka periode 2003-2005
sektor penggerak ekspor terbesar secara total adalah industri pengolahan, dan penyumbang
ekspor terkecil adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Khusus pada
usaha kecil, penyumbang terbesar ekspor nonmigas adalah sektor industri pengolahan yang
diikuti oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan terakhir adalah sektor
pertambangan dan penggalian. Sedangkan untuk usaha menengah sumbangan terbesar
terhadap ekspor adalah sektor industri pengolahan. (MENEKOP DAN UMKM dan BPS,
2005).
Berikut akan saya sajikan data yang menunjukkan perkembangan ekspor non migas
berdasarkan skala usaha tahun 2002 – 2005:
Table 1.1 perkembangan Ekspor Non Migas Menurut Skala Usaha Tahun 2002 – 2005
Nilai
(Milyar RP)
Tahun TOTAL
UK UM UKM UB
2002 20,496 66,821 87,290 311,916 399,206
(5,13) (16.74) (21.87) (78.13) (100,00)
2003 19,941 57,156 77,097 305,437 382,534
(5,21) (14.94) (20.15) (79.85) (100,00)
2004 24,408 71,140 95,548 375,242 470,790
(5,18) (15.11) (20.30) (79.70) (100,00)
2005 27,700 81,429 109,129 460,460 569,588
(4,86) (14.30) (19.16) (80.84) (100,00)

Sumber: MENEKOP DAN UMKM dan BPS, 2005


Keterangan:
() : Persentase terhadap total
UK : Usaha Kecil
UM : Usaha Menengah
UKM : Usaha Kecil Menengah
UB : Usaha Besar

F. Peranan UKM dalam Pemerataan Pendapatan


Peranan UKM yang tak kalah pentingnya dengan upaya mewujudkan pertumbuhan
ekonomi dan perluasan kesempatan kerja yang tinggi adalah peranan dalam upaya
mewujudkan pemerataan pendapatan. Dalam rangka meningkatkan peran UKM di Indonesia
berbagai kebijakan dari aspek makroekonomi perlu diterapkan. Dengan memberikan stimulus
ekonomi yang lebih besar kepada industri ini akan memberikan dampak yang besar dan luas
terhadap pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja dan distribusi pendapatan yang lebih
merata di Indonesia. Dengan stimulus yang dimaskud dapat berupa memberikan dana kepada
UKM melalui investasi pemerintah dan investasi swasta domestik maupun investasi luar
negeri. Perlu komitmen yang kuat dalam bentuk peraturan pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah untuk mengalokasikan sebagian besar dana APBD maupun
APBN untuk diinvestasikan dalam usaha produktif UKM. Sementara itu, untuk menciptakan
dan mendorong berbagai pihak swasta maupun swasta asing menginvestasikan dananya pada
UKM perlu diberikan berbagai kemudahan dalam bentuk penyediaan database, penyediaan
infrastruktur, kemudahan sistem administrasi birokrasi, dan kemudahan pajak. Pemanfaatan
dana pinjaman luar negeri dalam bentuk loan bagi pengembangan UKM juga dapat
dilakukan, disamping mengerahkan bantuan (hibah) luar negeri untuk memperkuat dan
meningkatkan peran UKM.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pinjaman modal berupa
kredit berbunga rendah. Untuk pelaksanaanya melibatkan pihak perbankan, khususnya
perbankan milik pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan aksesbilitas para
pelaku UKM terhadap modal yang selama ini relatif terbatas. Diperlukan pula ketegasaan
dari pemerintah dalam bentuk peraturan perundangan ataupun peraturan pemerintah (PP)
untuk mendorong pihak perbankan melakukan tugasnya dengan sungguh sungguh dan penuh
tanggung jawab.

2. Kelebihan dan Kelemahan UKM


Kelebihan Usaha Kecil Menengah
Dengan fleksibilitas dan ukurannya yang kecil, usaha kecil menengah mempunyai
banyak keunggulan dalam menjalankan usahanya, terutama dari segi pembentukan dan
operasional. Berikut merupakan kelebihan yang dimiliki dari bisnis UKM:

1. Kecepatan Inovasi

Kekuatan lainnya dalam menjalankan bisnis UKM adalah, tidak adanya hirarki dan
kontrol yang terlalu kaku seperti perusahaan besar kebanyakan dimana membuat para
pekerjanya memiliki gerak yang lebih luas dan dapat menyumbangkan ide mereka. Bisnis
dengan skala yang kecil dan memiliki kebebasan lebih dibandingkan bisnis besar membuat
pekerjanya dapat secara leluasa menyalurkan ide-ide secara kreatif dan inovatif yang belum
memiliki banyak pesaing. Tidak hanya itu, produk-produk dan ide-ide baru tersebut dapat
dirancang, digarap dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari
pemikiran karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut
cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.

2. Menciptakan Lapangan Kerja

Pemilik bukanlah satu-satunya orang yang mendapatkan keuntungan dalam


membangun usaha kecil menengah. Pemerintah dan masayarakat pun juga banyak
diuntungkan dari usaha ini. Karena dengan banyaknya usaha kecil menengah yang tumbuh
di Indonesia, semakin banyak lapangan pekerjaan yang tercipta dan juga peningkatan
penghasilan dalam negeri. Maka dari itu tidak heran usaha kecil menengah menjadi salah
satu kekuatan penggerak roda perekonomian di Indonesia.

3. Fokus Dalam Satu Bidang

Usaha kecil menengah tidak wajib untuk selalu mengikuti permintaan pasar seperti
layaknya perusahaan besar yang selalu mengikuti arus pertumbuhan jaman. Usaha ini dapat
fokus dalam satu bidang usaha tertentu. Untuk mengembangkan usahanya, pemilik bisa
menghadirkan inovasi-inovasi atau ide kreatif yang bisa diaplikasikan pada produk yang
dijual. Contohnya, sebuah usaha kerajinan rumahan bisa fokus menggarap satu model atau
jenis kerajinan tertentu dan cukup melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa
mencapai laba.

4. Kebebasan Menentukan Harga

Usaha kecil menengah memiliki kekuatan lebih dalam menentukan harga barang
maupun produksi jasa dibandingkan dengan usaha besar. Hal ini karena pemilik UKM
sendirilah yang memegang aset dan sumber kekayaan juga hasil produksi sehingga mereka
lebih leluasa dalam menentukan harga barang yang mereka jual ke pasaran.

5. Fleksibilitas Operasional

Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-masing
anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini lah yang membuat
pergerakan dalam bisnis UKM lebih fleksibel dan membuat para karyawan yang bekerja
memiliki ruang gerak dan ruang berpikir yang lebih luas. Selain itu, kecepatan reaksi bisnis
ini terhadap segala perubahan seperti trend produk, selera konsumen,dan lain-lain cukup
tinggi, sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.

6. Biaya Operasional yang Rendah

Kebanyakan usaha kecil menengah bekerja dari domisilinya masing-masing tanpa


memiliki ruang perkantoran yang tetap. Meski begitu, hal ini juga dapat menjadi salah satu
keuntungan dalam bisnis UKM. Mengapa? karena biaya operasional yang dikeluarkan oleh
perusahaan tidak terlalu besar. Apabila dilihat lebih jauh lagi, usaha kecil menengah
mendapatkan biaya sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah dan bank dalam
bentuk kemudahan pajak, donasi atau uang tunai secara langsung. Faktor ini menjadi
dukungan besar bagi para usahawan yang menjalankan usaha kecil menengah. Kebanyakan
usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di kompleks-kompleks perkantoran.
Sebagian dijalankan di rumah dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini
mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya.

Kekurangan Usaha Kecil Menengah


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, selain banyak keunggulan dalam
menjalankan usaha kecil menengah, akan tetapi para usahawan tidak boleh melupakan
bahwa ada juga beberapa kelemahan dalam menjalankan bisnis UKM ini. Berikut adalah
beberapa kekurangan di usaha kecil menengah :

1. Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan

Usaha berskala kecil biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan besar dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan karena sumber
anggaran modal biasanya hanya bersumber dari pemilik usaha saja. Sumber dana pemiliki
usaha sendiri pun bisa beragam seperti pinjama atau kredit usaha. Oleh karena itu, para
usahawan UKM harus mengatur anggaran se-efisien mungkin demi kelancaran operasional
usaha. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa mengakibatkan pailit,
sebab kapasitas UKM untuk membayar hutang hampir tidak ada.

2. Waktu yang Singkat Untuk Melengkapi Kebutuhan

Sebab sedikitnya para pengambil keputusan dalam usaha kecil menengah, para
usahawan terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya
seperti produksi, sales dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan yang cukup besar
dan membuat para usahawan menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan permasalahan satu
persatu.

Tekanan semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order
dalam jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir
bersamaan. Lebih dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang merasa
terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing
potensialnya.

3. Manajemen Karyawan

Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis besar, usaha
UKM biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan dimana pemilik akan
kesulitan dalam pembagian kerja yang proposional pada karyawan. Hal ini terjadi karena
biasanya bisnis usaha ini memiliki karyawan yang terbatas sehingga mereka terkadang harus
melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus hingga terkadang bekerja melewati batasan
jam kerja. Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya
adalah ketika pekerja mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung akan
membuat pemiliki kesulitan dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal ini juga
akan memakan waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa terhambat.

4. Tekanan Dari Luar

Tidak hanya tekanan dari dalam perusahaannya sendiri, tetapi tekanan yang dialami
oleh usaha kecil menengah dari luar juga banyak menghadang. Biasanya tekanan ini berasal
dari kompetitor - kompetitor bisnis usaha serupa yang dijalankan. Contohnya seperti apabila
bisnisnya menerima order dalam jumlah yang besar tanpa adanya daya produksi yang
mengimbangi atau adanya kemungkinan dari perusahaan lebih besar yang melancarkan
serangan yang tidak fair demi menyingkirkan pesaing potensialnya.

5. Kurangnya Tenaga Ahli

Usaha kecil menengah kebanyakan tidak mampu untuk membayar jasa tenaga ahli
untuk mengerjakan pekerjaan tertentu yang disebabkan karena keterbatasan dana yang
dimiliki. Hal ini merupakan kelemahan terbesar bagi para usaha kecil menengah apabila
dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu mempekerjakan orang yang sudah
ahli dalam bidangnya. Akibatnya, kemampuan bersaing bisnis skala kecil di pasar yang luas
menjadi sangat kecil.

Demikianlah kekurangan dan kelebihan dalam menjalankan usaha kecil menengah di


Indonesia, yang mana bisa menjadi pertimbangan ketika Anda ingin membuat bisnis UKM.

3. Tantangan UKM di Indonesia

1. Permodalan
Banyak dari pelaku UMKM yang yakin bahwa perusahaannya akan tumbuh dan dapat
memperluas pemasaran, namun terkendala dari sisi modal yang terbatas. Bahkan sebagian
dari UMKM masih belum tersentuh lembaga keuangan (bank), sehingga banyak juga dari
UMKM mengambil jalan untuk memanfaatkan lembaga keuangan mikro walaupun dengan
beban dan resiko yang cukup berat.

2. Distribusi Barang & Pemasaran Kurang Tepat


Kurangnya channel untuk pendistribusian barang juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh
pelaku UMKM di Malang. Toko oleh-oleh, rekomendasi teman dan pemasaran dari mulut ke
mulut bahkan menjadi channel favorit pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.
Kenyataan di lapangan, pelaku UMKM yang didominasi oleh generasi X ini hanya berfokus
pada kualitas produksi barang. Sehingga terkadang distribusi menjadi kurang fokus dan
ditempatkan pada nomor ke sekian. Padahal Salah satu permasalahan UMKM yang sering
dihadapi oleh usaha kecil adalah distribusi dan pemasaran yang kurang tepat. Jika kamu tahu
tentang teknik pemasaran yang tepat, Peluang usaha UMKM kamu berkembang semakin
besar

3. Mendapatkan dan Mempertahankan Pelanggan


Permasalahan para pelaku UKM bagi yang baru memulai usaha yaitu mendapatkan
pelanggan. Untuk mendapatkan pelanggan kamu harus bisa menentukan pasar dan
menyiapkan strategi yang tepat untuk bisa bersaing dengan kompetitor.
Bukan hanya itu, Permasalahan lain ketika mengembangkan UMKM yaitu bagaimana
mempertahankan para pelanggan. Sesuai kata pepatah jika mempertahankan lebih sulit
daripada mendapatkan, Itulah yang menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM. Untuk
mempertahankan pelanggan bisa dengan cara membangun kepercayaan dan kredibilitas para
pelanggan.
4. Manajemen Keuangan
Secara harfiah, memiliki arus kas yang kuat dapat membuat bisnis Anda berjalan.Karena
pada dasarnya manajemen keuangan berhubungan langsung dengan arus kas, Pengelolaan
arus kas yang salah akan menimbulkan masalah pada bisnis kamu.Itulah permasalahan
UMKM yang sering dihadapi saat ini, Tidak sedikit pada pelaku UMKM di Indonesia yang
tidak memperhatikan pengelolaan keuangan bisnis. Hal tersebut tentunya berakibat
pengelolaan keuangan tidak bekerja secara efisien.Pengelolaan keuangan yang tidak efisien
akan membuat masalah, Salahsatunya masalah yang dihadapi perihal keuangan yaitu adanya
pengeluaran keuangan lebih besar dari pemasukan. Hal itu berarti bisnis yang kamu tidak
menghasilkan pendapatan yang cukup dari pelanggan.Solusi permasalahan UMKM mengenai
manajemen keuangan ini tentang bagaimana para pelaku UMKM bisa mengelola keuangan
dengan sebaik mungkin. Salahsatunya dengan melakukan pembukuan keuangan untuk
mengetahui cashflow bisnis kamu.Dan cobalah berpikiran bahwa kamu menjalankan bisnis
karena rasa takut tidak pernah berhasil. Hal tersebut berfungsi membuat kamu lebih berusaha
lebih baik dan tentu akan menyatukan semua tentang bisnis kamu dalam satu tujuan yaitu
“BERHASIL”.

5. Perizininan
Kepemilikan badan hukum yang jelas hanya dimiliki oleh segelintir pelaku UMKM.
Mayoritas UMKM juga mengalami tantangan di bidang pengetahuan mengenai aspek
legalitas dan perizinan, termasuk persyaratan sampai dengan bagaimana proses yang
ditempuh dalam proses pengurusannya.Sesuai dengan Perpres No.98 Tahun 2014 yang
mengatur tentang Perizinan Untuk Usaha Mikro dan Kecil. Pelaku UMKM hanya perlu
mengurus izin gangguan (HO) dan izin mendirikan bangunan (IMB). Dan beberapa Perizinan
usaha yang mungkin diperlukan seperti :

 Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


 Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
 Izin Usaha Industri (IUI) dan
 Tanda Daftar Industri (TDI).

6. Pembukuan yang Masih Manual


Pembukuan termasuk dalam pengelolaan keuangan yang menjadi salahsatu inti keberhasilan
usaha. Kesulitan dalam memperhitungkan omset, laba kotor sampai dengan laba bersih
karena pembukuan yang masih manual seringkali menghambat UMKM untuk bisa growth
dan scale up bisnisnya. Walaupun terkesan tata tertib, pembukuan untuk bisnis merupakan
hal yang sepele, nyatanya dengan data pembukuan lah suatu perusahaan bisa mengukur
keberhasilan dan merencanakan strategi perusahaan kedepannya.

7. Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan hal yang terlihat sepele, Namun pada dasarnya manajemen
waktu merupakan permasalahan waktu yang banyak dihadapi UMKM. Lebih dari 90%
pemilik bisnis bekerja multi tasker, Mereka bekerja menjadi pengusaha sekaligus pemilik
bisnis kecil dan pengurus semua masalah bisnis kecil.Jika kamu tidak berusaha mengatur
waktu sebaik mungkin, Kamu akan mengalami kesulitan terkait dengan itu. Itulah alasan jika
manajemen waktu merupakan salahsatu Permasalahan UMKM di Indonesia yang sering
ditemui.Solusi permasalahan ini yaitu dengan membuat daftar hal yang akan dilakukan “To
Do List”. Hal tersebut akan memudahkan para pemilik UMKM yang bekerja multitasker
dalam memanage waktu. Dan satuhal lagi, Orang yang mengatur waktu dengan baik adalah
orang yang membuat perbedaan.

8. Pemasaran Online
Selain distribusi barang yang sangat terbatas, cara pemasaran online pun juga masih menjadi
tantangan UMKM saat ini. Kurangnya pengetahuan sampai dengan adaptasi terhadap internet
dan perkembangan teknologi yang dialami pelaku UMKM yang mayoritas didominasi oleh
Generasi X ini, menjadi tantangan dan masalah yang harus dibantu oleh anak muda seperti
kamu.
Dalam pemasaran online peran sosial media sangat dibutuhkan, Sehingga Dalam mengatasi
permasalahan online yaitu dengan memanfaatkan sosial media. Pemasaran melalui sosial
media tidak bisa instan, Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan hasil. Namun
kamu tidak dapat meluangkan waktu untuk dokus di media sosial karena Anda memiliki
banyak tugas lain untuk diurus. Mulai dari penjadwalan dan penerbitan banyak posting,
mengelola dan terlibat dengan audiens potensial, menganalisa target audience, menemukan
influencer dan menghasilkan prospek bisnis ke tim sukses pelanggan yang sangat efisien.Dari
beberapa tantangan tersebut yang saling berkaitan tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk
menjembatani UMKM untuk bisa tumbuh dan berkembang secara bisnis maupun secara
pemasaran, diperlukan suatu sinergi dan kolaborasi baik dari pemerintah, komunitas, media,
industri sampai dengan akademisi.

4. Menciptakan UKM yang Kreatif dan Inovatif

Persaingan usaha kian hari semakin ketat, berbagai inovasi dan keunikan coba ditonjolkan
para pelaku usaha, baik itu yang berskala kecil, menengah, atau besar. Baik yang sudah
berkecimpung lama, atau startup, semua seakan berlomba untuk tampil beda. Tak ada batasan
pasti, selama ide masih bergulir, maka selama itu pula akan banyak inovasi dari produk dan
layanan.
Tak dapat dipungkiri, bahwa diferensiasi produk, atau keunikan adalah kunci dalam
memenangkan persaingan usaha. Apabila sudah banyak usaha sejenis, maka suatu hal yang
dapat menjadi kunci sukses adalah apabila usaha kita berbeda jika dibandingkan dengan
usaha-usaha lainnya.
Apabila produk atau layanan kita memiliki ciri khas, maka dapat dipastikan, para
konsumen atau pelanggan kita, dapat dengan mudah mengenali produk atau layanan kita,
dapat dengan mudah untuk kita menanamkan dalam benak mereka, tentang produk dan
layanan kita.
Dapat dibayangkan, apabila produk kita tidak jauh berbeda dengan produk atau layanan
yang sudah ada, pasaran, dan tidak mempunyai ciri khas. Akan banyak dari para pelanggan
atau konsumen yang mungkin tidak dapat membedakan produk atau layanan kita, bahkan
lebih buruknya, produk dan layanan kita tidak akan dikenali oleh banyak orang.
Bagaimana mungkin produk atau layanan kita dapat dikenali oleh masyarakat luas,
sedangkan masyarakat tersebut tidak mampu mengenali perbedaan produk atau layanan kita
dengan produk atau layanan sejenis.
Jika produk lainnya sudah dianggap standar oleh para konsumen, dengan menciptakan
diferensiasi maka produk atau layanan kita akan terlihat lebih unggul dibandingkan produk
atau layanan lainnya yang sudah banyak beredar di pasaran.
Pada dasarnya segala sesuatu yang unik dan berbeda, tentu akan memberikan daya tarik
tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mudah mengenali dan mengingat
produk atau layanan tersebut, dibandingkan produk atau layanan lainnya yang sudah umum
di pasaran.
Sebuah produk atau layanan yang memiliki keunikan khusus, biasanya akan diburu
konsumen dengan harga tinggi. Maka tidak heran bila harga jual produk atau layanan yang
unik bisa lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk atau layanan lainnya yang sudah
banyak beredar di pasaran.
Semakin unik produk atau layanan yang kita tawarkan, maka akan semakin memudahkan
konsumen dalam mengenali produk atau layanan tersebut. Dan semakin banyak konsumen
yang mengenali produk kita, maka semakin besar pula peluang kita untuk menanamkan imej
produk atau layanan yang kita tawarkan di benak para konsumen.
Berikut ini beberapa cara agar bisa tampil unik, berbeda, dan mememenangkan
persaingan usaha dengan keunikan tersebut. Cara ini dapat membantu menemukan dimana
letak keunikan yang harus ditonjolkan, dan bagaimana cara agar produk atau layanan kita,
dapat tampil stand out diantara produk atau layanan sejenis.
1. Memperhatikan Kompetitor
Kompetitor atau pesaing kita akan berdampak positif bagi usaha kita, apabila kita tahu
kelebihan dan kelemahan dari pesaing kita, dan belajar dari kesalahan kompetitor kita
tersebut. Buat riset yang yang mampu memetakan secara menyeluruh, tentang para
kompetitor kita. Hal yang baik kita ambil dan yang buruk kita perbaiki.
Pesaing adalah pemicu agar kita mampu berbenah diri, jika ingin sukses dalam
persaingan usaha, maka perhatikan dengan seksama pesaing-pesaing kita, lalu jadikan semua
kelebihan serta kekurangannya menjadi bahan introspeksi kita. Berikan sentuhan yang baru,
agar menjadi ciri khas dan karakter produk atau layanan kita.
Apabila kita mampu menyentuh semua yang kita serap dengan ciri khas kita, maka
hal tersebut akan berdampak sangat baik bagi produk atau layanan kita, jalan memenangkan
persaingan terbuka lebar, konsumen pun dapat mengenali dengan mudah produk atau layanan
kita.
2. Menerima Saran dan Kritik
Saran dan kritik adalah suplemen penambah energi kesuksesan kita. Selalu minta
saran dan kritik dari orang terdekat, menerima kritik dan saran dari para pelanggan atau calon
pelanggan kita, dan mengambil intisari dari hal tersebut, sangatlah tepat dalam upaya
membangun produk yang unik, berbeda, dan memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi
Tak ada yang sia-sia dari menerima kiritik dan saran tersebut, bukan tidak mungkin
dari masukan-masukan berharga tersebut, mampu membentuk karakter unik dari produk atau
layanan usaha kita.
Selama kita mampu menerima kritik dan saran dengan lapang dada, dan menjadikan
hal tersebut sebagai pemicu kesuksesan kita, maka akan banyak hal-hal positif yang akan kita
dapatkan.
Mengetahui hal-hal yang diinginkan oleh para pelanggan juga hal yang sangat baik,
karena walau bagaimanapun, mereka adalah muara dari semua yang kita hasilkan. Pastikan
kita mengakomodir dengan baik semua saran dan kritik yang mengarah pada kita.
3. Membebaskan Ide Sebebas-bebasnya
Ada kalanya pikiran dan kreativitas kita terkungkung karena diri kita sendiri, kita
terkadang membatasi ide yang berseliweran, tidak berani menangkap setiap ide yang muncul
karena berbagai macam alasan.
Entah karena kita berpikir ide tersebut sulit diwujudkan, terlalu aneh, atau terlalu
mengada-ada. Bebaskan pikiran, buatlah mindset bahwa membebaskan ide adalah hal yang
baik, membebaskan ide adalah salah satu kunci dalam menemukan keunikan produk dan
layanan kita.
Biarkan ide mengalir sebebas mungkin, jangan pernah meremehkan kekuatan ide,
karena banyak hal yang dirasa mustahil di dunia ini pun dulunya hanya berupa ide liar yang
nampak aneh dan cenderung mengada-ada, atau banyak dibilang berkhayal.
Tak ada yang salah dari sebuah ide, terkadang hanya diri kita saja yang terlalu
membebankan pikiran kita untuk memproduksi ide yang itu-itu saja.
Monoton dan cenderung main aman adalah hal yang harus kita hindari. Kita sedang
berusaha menemukan hal yang unik, maka kita harus berpikir diluar kebiasaan kita.
4. Implementasi Ide
Setelah kita membebaskan ide yang berseliweran, kini tiba saatnya kita untuk
mengimplementasikan ide tersebut, tiba saatnya kita mengeksekusi ide tersebut. Jika masih
ragu dalam menerapkan ide tersebut, maka mintalah saran dari orang terdekat, atau
pengusaha yang lebih senior dan lebih sukses dari kita.
Pelaksanaan ide sangat bergantung perencanaan yang matang, gagal dalam
merencanakan sesuatu, sama saja dengan merencanakan kegagalan.
Apabila rencana sudah disusun secara matang, maka tiba saatnya kita untuk
memberanikan diri untuk memulai langkah dalam pelaksanaan ide tersebut, dan
menjalankannya dengan penuh keyakinan.
5. Berani Mengambil Resiko
Banyak orang yang mengatakan, berani untuk sukses, harus berani mengambil resiko.
Idiom tersebut, kadangkala ada benarnya, yang membedakan pengusaha sukses dan kurang
sukses, biasanya hanyalah keberanian dalam mengambil resiko. Bisnis adalah tentang
membuat pilihan yang tepat diantara pilihan-pilihan yang mengandung resiko tinggi.
Bisnis adalah manajemen resiko, dan bagaimana cara menangani resiko kegagalan-
kegagalan tersebut. Apabila dalam berbisnis kita tidak mampu berani mengambil resiko,
maka dapat dipastikan bahwa semua yang kita rencanakan dengan matang adalah sia-sia
belaka, tak ubahnya seperti seseorang yang gemar bermimpi, namun tak berusaha
mewujudkannya.
6. Sabar dan Konsisten
Sabar dan konsisten adalah hal yang mudah diucapkan, namun sulit untuk dijalankan.
Banyak diantara para pengusaha yang tidak sabar dalam menuju kesuksesan. Tidak konsisten
dalam menjalankan usaha. Apabila suatu usaha yang kita lakukan gagal dalam
pelaksanaannya, maka teruslah berusaha, dengan sabar dan konsisten, niscaya akan
membuahkan hasil yang baik.
Kecenderungan dari para pengusaha adalah, baru menjalankan inovasi tertentu, lalu
perubahan tersebut tidak membuahkan hasil, maka langsung putus asa, berhenti melakukan
inovasi, kapok menjalankannya lagi.
Padahal apabila kita konsisten, mungkin saja kesuksesan sudah di depan mata. Karena
terkadang kesuksesan itu membutuhkan kesabaran, dan membutuhkan lebih banyak waktu.
Kunci dalam melakukan hal ini adalah terus-menerus tanpa henti.
7. Evaluasi
Setelah melakukan perencanaan yang matang,dan implementasi dari ide-ide yang kita
miliki. Maka harus dilakukan evaluasi, mana usaha atau tindakan yang dinilai berhasil, maka
usaha atau tindakan tersebut harus kita tingkatkan, sedangkan usaha yang tidak menghasilkan
sesuatu yang baik, harus kita evaluasi, mana yang menjadi kekurangan, apa saja
hambatannya, bahkan kita hentikan jika perlu.
Kita alihkan seluruh daya dan upaya kita kepada hal yang lebih membuahkan hasil.
Jangan pernah lelah untuk melakukan inovasi, perubahan dan menemukan keunikan serta ciri
khas dari produk atau layanan kita. Lakukan evalusi dalam jangka waktu tertentu, seperti
evaluasi mingguan atau bulanan.
Evaluasi secara menyeluruh dan sesuai dengan realitas adalah sesuatu yang harus kita
lakukan, semua demi kemajuan usaha kita di masa yang akan datang.
8. Berpikir Outside The Box
Mungkin banyak dari kita yang masih saja berusaha menemukan keunikan produk
dan layanan yang kita miliki, namun dengan pola pikir yang itu-itu saja, pola pikir yang
konvensional, konservatif dan cenderung takut keluar dari zona nyaman.
Apabila terus kita melakukan seperti itu, maka dapat dipastikan kita tak akan pernah
mendapat ide-ide yang segar.
Berpikirlah berani, keluar dari zona nyaman kita, tantang diri agar selalu terasah dalam
menghadapi persaingan yang kian ketat. Berpikirlah dengan kacamata dan cakrawala
pemikiran yang baru, agar dapat menemukan keunikan dari produk atau layanan kita.
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan
Ukm singkatan dari usaha kecil menengah memegang peranan yang sangat penting
dalam perekonomian suatu negara, selain itu juga ukm bisa menjadi salah satu alternatif
lapangan pekerjaan bagi siapa saja. saking berkontribusi nya, UKM diatur dalam UU agar
terlindungi dan tetap berkembang. namun UKM harus terus berkembang dan berinovasi agar
tidak kalah saing dengan usaha lainnya. hal tersebut menjadi tantangan bagi pengusaha
UKM, selain itu tantangan lainnya terdapat pada Permodalan, Perizinan, manajemen waktu,
dll. hal - hal yang dapat diperhatikan agar menjadi UKM kreatif dan inovatif yaitu dengan :
melihat situasi (kompetitor maupun pelanngan), selalu menerima saran dan yang paling
penting adalah berpikir "Out of the Box".
Daftar Pustaka
http://www.kemenkeu.go.id/Berita/peran-penting-ukm-dorong-perekonomian-indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
http://www.bimbie.com/peran-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.htm
http://satria-sig.blogspot.co.id/2011/05/latar-belakang-ukm-usaha-kecil-menengah.html
http://hisyamjayuz.blogspot.co.id/2013/05/peran-ukm-terhadap-pertumbuhan-ekonomi.html
https://www.google.com/amp/s/blog.mokapos.com/2015/06/10/kelebihan-dan-kekurangan-
usaha-kecil-menengah%3fhs_amp=true
http://infobisnismasakini.blogspot.com/2013/08/kelemahan-dan-kelebihan-ukm.html?m=1
https://www.dewaweb.com/blog/menemukan-keunikan-untuk-memenangkan-persaingan-
usaha/

Anda mungkin juga menyukai