Anda di halaman 1dari 10

INTRAPRENEURSHIP

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Kewirausahaan”

Dosen pengampu :

Ririn Tri Puspita Ningrum M.S.I

Disusun Oleh

Kelompok 1:

Putri Agustin Nur F. (931409416)

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) KEDIRI

2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “INTRAPREUNERSHIP”
guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

Makalah ini kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Kediri, 02 September 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

Bab I: Pendahuluan

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................1
Bab II: Pembahasan

A. Pengertian dan Manfaat Intrapreneurship..................................................


B. Perbedaan Perusahaan Tradisional dan Intrapreneurship..........................
C. Lingkup atau Iklim Organisasi yang Mendorong Intrapreneurship...........
D. Karakter Kepemimpinan Intrapreneurship.................................................
E. Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi..............................
Bab III: Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditengah persaingan bisnis yang semakin tajam dan kondisi kritis global
ekonomi. Perusahaan tetap dituntut untuk berkinerja secara optimum agar mampu
bertahan dan bertumbuh. Dengan era perdagangan bebas ini, banyak perusahaan asing
masuk ke Indonesia serta berebut pasar. Inovasi dan Intrapreneurship merupakan
salah satu langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam negeri agar mampu
berkinerja baik. Perusahaan harus berjuang keras menghadapi persaingan yang ketat.
Untuk itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang apa itu Intrapreneuship
dalam perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Intrapreneurship dan manfaatnya ?
2. Apa perbedaan perusahaan tradisional dan Intrapreneurship ?
3. Bagaimana lingkup atau iklim organisasi yang mendorong Intrapreneurship ?
4. Bagaimana karakter kepemimpinan Intrapreneurship ?
5. Bagaimana membangun iklim Intrapreneurship dalam organisasi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat Intrapreneurship.
2. Untuk mengetahui perbedaan perusahaan tradisional dan Intrapreneurship.
3. Untuk mengetahui lingkup atau iklim organisasi yang mendorong Intrapreneurship.
4. Untuk mengetahui karakter kepemimpinan Intrapreneurship.
5. Untuk mengetahui cara membangun iklim Intrapreneurship dalam organisasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat Intrapreneurship


Kata intrapreneur diciptakan oleh Susbauer (1973) dan oleh Burgelman
(dalam disertasinya tahun 2007). Intrapreneurship adalah “kewirausahaan”
(entrepreneurship) dalam perusahaan (entrepreneurship inside of the organization).
Dengan kata lain, intrapreneurship dapat dikatakan sebagai entrepreneurship dalam
suatu organisasi (internal entrepreneurship). Pinchott (1985) mendefinisikan seorang
intrapreneur sebagai seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan
yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan
yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar
sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan.1
Dengan adanya semangat intrapreneurship dalam perusahaan akan membuat
suasana yang sebelumnya terlalu kaku menjadi lebih leluasa dan membuka peluang
bagi orang-orang untuk mengembangkan talenta, kemampuan daya pikir dan daya
ciptanya. Dengan terbukanya peluang semacam ini sangat menjanjikan satu kemajuan
bagi sebuah perusahaan karena munculnya kreatifitas dan inovasi sehingga
meningkatkan pengembangan produk, diversifikasi, dan meningkatkan produktivitas.

B. Perbedaan Perusahaan Tradisional dan Intrapreneurship


Lebih lanjut tabel berikut perbandingan antara traditional managers, Entrepreneurs
dan intrapreneurs.
Sifat Tradisional Enterpreneurs Intrapreneurs
Managers
Ada kebebasan dan
Mengharapkan Ada kebebasa,
peluang
promosi dan hadiah, ada peluang
Motif Utama mengembangkan
ada kantor, berkreasi dan
bakat dan ada hadiah
kekuasaan dan staff dapat uang
dari perusahaan
- Kegiatan Mendelegasikan, dan Terlibat secara Lebih banyak terlibat
banyak pengawasan langsung ketimbang
mendelegasikan
kepada orang lain
1
Andreas Budihardjo, Menuju Pencapaian Kinerja Optimum, (Jakarta : Prasetya Mulya Publising, 2011), hal.
151-152

2
- Resiko Sangat hati-hati Lebih moderat Bersifat
dalam mengambil moderatdalm
resiko mengambil resiko
Status Sangat Tidak peduli Tidak terlalu
memperhatinkan dengan simbol memperhatikan
status status, hanya ingin
keleluasaan
Kesalahan & Berusaha Terbiasa dengan Mencoba tidak
kegagalan menghindari kesalahan dan membicarakan
kesalahan kegagalan kesalahan sampai ia
berhasil
Decisions Setuju saja dengan Mengikuti mimpi, Mencoba
keputusan dari intuisi sebagai meyakinkan kolega
atasan bahan agar menyokong
pertimbangan idenya
Latar belakang Anggota keluarga Pengusaha small Pengusaha samll,
family bekerja di business, business propesional
perusahaan/kantor profesional, atau dan pertanian
pertanian
Hubungan Ada hirarki Saling Saling berhubungan
berhubungan dalam kerangka
hirarki

C. Lingkup atau Iklim Organisasi yang Mendorong Intrapreneurship

D. Karakter Kepemimpinan Intrapreneurship


P.G.W. Jansen mengungkapkan bahwa enterprise, enterpreneurship, dan
intrapreneurship adalah sesuatu yang otomatis berkaitan dengan orang. Orang itu bisa
memiliki ide, visi, dan dorongan, serta memiliki banyak keahlian yang mengesankan.
Namun demikian, yang terpenting orang itu pasti memiliki kepribadian atau watak
tertentu. Sedangkan Kenneth Walters menjabarkan adanya karakteristik dari manajer
entrepreneur (intrapreneur) yang sukses, meliputi sebagai berikut :2
1. Keterampilan pribadi
a. Gaya berpikir : menciptakan visi bersama yang realistis, masuk akal, dan
masa depan yang menarik bagi perbaikan organsasi.
b. Bekerja berdasarkan sumber daya emosi dan spritual daripada seperti
manajer tradisional yang berdasarkan sumber daya jasmaniah.

2
Dr. Ir. Winarno, M.Kom., Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, (Jakarta: PT Indeks,
2011), hal. 21

3
c. Memiliki visi yang terfomulasi, yang mencakup bagaimana visi-visinya
sesuai dengan lingkungan organisasi, tidak melanggar kebijakan, tradisi,
dan budaya, persaingan global, mencermati dan memahami respons
pesaing, mampu berubah ketika inovasi berlangsung.
d. Kemampuan komunikasi.
e. Tekun.
f. Dapat dipercaya.
g. Terus-menerus belajar dan memperbarui diri.
2. Keterampilan antarpribadi
a. Membangun koalisi antara orang dan dana, sumber informasi, juara dan
dukungan manajemen tingkat atas.
b. Memahami proses inovasi dan perubahan organisasi.

E. Membangun Iklim Intrapreneurship dalam Organisasi


Agar supaya intrapreneurship dapat berkembang di dalam sebuah organisasi
besar, Pinchot berpendapat bahwa perlu terdapat adanya lima (5) macam “faktor
kebebasan” sebagaimana berikut :3
1. Seleksi diri
Perusahaan-perusahaan harus memberikan peluang kepada para inovator
untuk mengemukakan ide-ide mereka, dan bukan menjadikan tanggung jawab
untuk menghasilkan ide-ide baru, tanggung jawab yang ditugaskan kepada
beberapa individu atau kelompok-kelompok tertentu.
2. Jangan ide yang diciptakan ditengah jalan, diserahkan kepada pihak lain (no-
band-off)
Setelah ide-ide muncul, para manajer harus membiarkan orang-orang yang
menciptakan ide tersebut, melanjutkannya (menerapkannya) dan jangan
menginstruksikannya untuk menyerahkan ide tersebut kepada pihak lain.
3. Pihak yang melakukanlah yang mengambil keputusan
Kepada pihak yang memunculkan ide, perlu diberikan kebebasan tertentu
untuk mengambil keputusan tentang pengembangan dan implementasi ide
tersebut.

3
Prof. Dr. J. Winardi, SE., ENTREPRENEUR & ENTREPRENEURSHIP, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,
2003), hal. 44-45

4
4. Perlu diciptakan apa yang dinamakan waktu untuk membantu penciptaan inovasi
(corporate “slack”)
Perusahaan-perusahaan yang menyediakan dana dan waktu (“slack”)
memfasilitasi inovasi.
5. Akhirilah falsafah penemuan “akbar” (end the “home-run” philosophy)
Pada beberapa perusahaan, terlihat gejala bahwa pimpinan puncaknya hanya
berminat terhadap ide-ide inovatif, yang dapat menciptakan hasil-hasil luar biasa,
(major breakthroughs). Dalam kultur demikian intrapreneurship dikekang.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai