“Kewirausahaan”
Dosen pengampu :
Disusun Oleh
Kelompok 1:
FAKULTAS SYARI’AH
(IAIN) KEDIRI
2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayah pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “INTRAPREUNERSHIP”
guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
Makalah ini kami susun semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Bab I: Pendahuluan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditengah persaingan bisnis yang semakin tajam dan kondisi kritis global
ekonomi. Perusahaan tetap dituntut untuk berkinerja secara optimum agar mampu
bertahan dan bertumbuh. Dengan era perdagangan bebas ini, banyak perusahaan asing
masuk ke Indonesia serta berebut pasar. Inovasi dan Intrapreneurship merupakan
salah satu langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam negeri agar mampu
berkinerja baik. Perusahaan harus berjuang keras menghadapi persaingan yang ketat.
Untuk itu dalam makalah ini kita akan membahas tentang apa itu Intrapreneuship
dalam perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Intrapreneurship dan manfaatnya ?
2. Apa perbedaan perusahaan tradisional dan Intrapreneurship ?
3. Bagaimana lingkup atau iklim organisasi yang mendorong Intrapreneurship ?
4. Bagaimana karakter kepemimpinan Intrapreneurship ?
5. Bagaimana membangun iklim Intrapreneurship dalam organisasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat Intrapreneurship.
2. Untuk mengetahui perbedaan perusahaan tradisional dan Intrapreneurship.
3. Untuk mengetahui lingkup atau iklim organisasi yang mendorong Intrapreneurship.
4. Untuk mengetahui karakter kepemimpinan Intrapreneurship.
5. Untuk mengetahui cara membangun iklim Intrapreneurship dalam organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
- Resiko Sangat hati-hati Lebih moderat Bersifat
dalam mengambil moderatdalm
resiko mengambil resiko
Status Sangat Tidak peduli Tidak terlalu
memperhatinkan dengan simbol memperhatikan
status status, hanya ingin
keleluasaan
Kesalahan & Berusaha Terbiasa dengan Mencoba tidak
kegagalan menghindari kesalahan dan membicarakan
kesalahan kegagalan kesalahan sampai ia
berhasil
Decisions Setuju saja dengan Mengikuti mimpi, Mencoba
keputusan dari intuisi sebagai meyakinkan kolega
atasan bahan agar menyokong
pertimbangan idenya
Latar belakang Anggota keluarga Pengusaha small Pengusaha samll,
family bekerja di business, business propesional
perusahaan/kantor profesional, atau dan pertanian
pertanian
Hubungan Ada hirarki Saling Saling berhubungan
berhubungan dalam kerangka
hirarki
2
Dr. Ir. Winarno, M.Kom., Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, (Jakarta: PT Indeks,
2011), hal. 21
3
c. Memiliki visi yang terfomulasi, yang mencakup bagaimana visi-visinya
sesuai dengan lingkungan organisasi, tidak melanggar kebijakan, tradisi,
dan budaya, persaingan global, mencermati dan memahami respons
pesaing, mampu berubah ketika inovasi berlangsung.
d. Kemampuan komunikasi.
e. Tekun.
f. Dapat dipercaya.
g. Terus-menerus belajar dan memperbarui diri.
2. Keterampilan antarpribadi
a. Membangun koalisi antara orang dan dana, sumber informasi, juara dan
dukungan manajemen tingkat atas.
b. Memahami proses inovasi dan perubahan organisasi.
3
Prof. Dr. J. Winardi, SE., ENTREPRENEUR & ENTREPRENEURSHIP, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,
2003), hal. 44-45
4
4. Perlu diciptakan apa yang dinamakan waktu untuk membantu penciptaan inovasi
(corporate “slack”)
Perusahaan-perusahaan yang menyediakan dana dan waktu (“slack”)
memfasilitasi inovasi.
5. Akhirilah falsafah penemuan “akbar” (end the “home-run” philosophy)
Pada beberapa perusahaan, terlihat gejala bahwa pimpinan puncaknya hanya
berminat terhadap ide-ide inovatif, yang dapat menciptakan hasil-hasil luar biasa,
(major breakthroughs). Dalam kultur demikian intrapreneurship dikekang.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA