Anda di halaman 1dari 3

9.

Aliran-Aliran Koperasi
a. Aliran Yardstick
Dalam pandangan aliran yardstick, koperasi lebih merupakan
penyeimbang atau penetral pasar bagi kepentingan-kepentingan individu
maupun kelompok yang tidak begitu memiliki kemampuan dalam berbagai
sumber ekonomi, terutama modal, mesin, dan tanah. Tujuan utama dalam
aliran ini yardstick adalah melakukan gerakan yang membatasi monopoli
yang dilakukan kaum kapitalis. Dengan demikian dalam gerakan aliran
yardstick, koperasi berusaha menghambat persaingan yang tidak sehat
yang selama ini dilakukan oleh kekuatan yang menguasai kapital dalam
sistem pasar yang bersaing secara terbuka dengan melakukan gerakan
efisiensi secara besar-besaran.
b. Aliran Sosialis
Pendekatan aliran sosialis dalam memerankan koperasi lebih kepada
membangun sistem ekonomi negara. Ini dikarenakan dalm negara yang
menggunakan sistem ekonomi sosialis, segala sesuatu sesuai menyangkut
penggunaan dan peruntukkan sumber-sumber ekonomi diatur dan
ditentukan oleh negara. Koperasi tidak terlepas dari peran negara yang
mengatur segala sesuai dengan kepentingan negara.
Fungsi koperasi dalam aliran sosialis lebih dari sekadar
penyeimbang atau penetral pasar bagi kepentingan-kepentingan individu
maupun kelompok. Aliran ini berusaha menjadikan koperasi sebagai
kekuatan untuk menghambat dan bahkan mematikan sistem ekonomi
kapitalis.
c. Aliran Persemakmuran (Commonwealt)
Aliran pesemakmuran merupakan aliran jalan tengah dalam
koperasi. Dalam aliran ini, sistem kapitalis tidak harus dihambat, apalagi
dihancurkan.1 Aliran ini memandang koperasi sebagai alat yang efisien
dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi
berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata di

1
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia, (Jakarta:
Erlangga, 2017), hal. 83-84

1
mana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur
perekonomian masyarakat. Hubungan pemerintahan dengan gerakan
koperasi bersifat “kemitraan (patnershhip)”, di mana pemerintah
bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta
dengan baik. Dengan demikian, pemerintah harus terus berupaya untuk
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dan pertumbuhan
koperasi di tengah-tengah masyarakat. kendati demikian, otonomi koperasi
dalam aliran ini tetap dipertahankan.2
10. Ciri-Ciri Koperasi
a. Para pelaku dalm koperasi umumnya adalah individu atau kelompok
usaha yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama dan bergerak
pada kegiatan ekonomi yang sama. Sebagai contoh adalah Gabungan
Koperasi Batik Indonesia (GKBI). Di dalam koperasi ini, baik individu-
individu yang tergabung di dalam koperasi primer maupun koperasi-
koperasi primer yang tergabung dalam gabungan koperasi adalah
mereka yang memiliki kegiatan usaha yang sama. Dengan
bergabungnya mereka dalam koperasi, diharapkan akan tercipta
kekuatan baru guna menghadapi berbagai persoalan dalam usaha
mereka, seperti pasar, bahan baku, dan sebagainya. Inti dari para pelaku
usaha batik ini bergabung dengan koperasi adalah mengantisipasi dan
bahkan menghapus berbagai kendala yang terdapat di antara mereka.
b. Motif kerja yang terdapat di dalam koperasi adalah tolong-menolong
guna meminimalkan kelemahan yang terdapat di antara anggota,
terutama pada bidang produksi, modal, dan pasar. Oleh karena itu,
terdapat dua motif yang harus dijalankan secara bersamaan di dalam
koperasi, yaitu motif sosial yang menjadikan koperasi sebagai gerakan
ekonomi rakyat dan motif ekonomi yang menjadikan koperasi sebagai
badan usaha.
c. Tujuan utama usaha koperasi adalah memajukan seluruh perekonomian
anggotanya, bukan kesejahteraan pemilik modal atau investor
sebagaimana bentuk badan usaha lainnya seperti PT, CV, firma, dan

2
Sattar, Buku Ajar Ekonomi Koperasi, (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2017), hal. 9-12

2
sebagainya. Dengan tujuan tersebut, maka pendirian koperasi atau
orang yang masuk menjadi anggota koperasi haruslah menyesuaikan
kepentingan-kepentingan ekonomi yang terdapat dalam koperasi.
Dengan kata lain, pendirian koperasi haruslah disesuaikan dengan
kepentingan-kepentingan anggota agar tujuan koperasi dapat tercapai
dalam memenuhi kesejahteraan seluruh anggotanya.3

Kesimpulan
Di dalam koperasi terdapat aliran-aliran koperasi seperti aliran yardstick yang
didalamnya melakukan gerakan yang membatasi monopoli yang dilakukan
kaum kapitalis, aliran sosialis membahas dapat menghambat dan mematikan
sistem ekonomi kapitalis, sedangkan aliran persemakmuran merupakan aliran
jalan tengah dimana koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran
masyarakat yang adil dan merata. Ciri-ciri koperasi adalah koperasi sifatnya
individu atau kelompok usaha dalam kegiatan ekonomi sama, kemudian
dalam koperasi sifatnya tolong-menolong dengan tujuan untuk meningkatkan
perekonomian anggotanya.

3
M. Azrul Tanjung, Koperasi dan UMKM sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia, (Jakarta:
Erlangga, 2017), hal. 81-82

Anda mungkin juga menyukai