NPM : 0120101085
Tugas SPM Pertemuan 2
Contoh 10 perusahaan perusahaan besar di Indonesia yang menerapkan sistem pengendalian
manajemen :
1. PT Futami Food & Beverages
Perusahaan ini telah menerapkan dan berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 pada
tahun 2013 dari PT SGS Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah menerapkan
sistem pengendalian manajemen di mana bisnis unitnya diperlakukan sebagai pusat
pertanggungjawaban. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa perencanaan
strategi perusahaan telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dari adanya visi dan misi
perusahaan serta implementasi penerapan kebijakan sistem FSSC dan ISO 22000 juga
Sistem Jaminan Halal dan bersertifikasi.
PT. Futami Food & Beverages juga fokus pada 2 (dua) sisi kinerja baik finansial
maupun non finansial. Dari sisi finansial, selain memperhatikan laba yang diperoleh,
penyusunan anggaran juga dilakukan setiap tahun dengan mengevaluasi tahun
sebelumnya dan pembuatan anggaran/budgeting untuk periode berikutnya. Dari sisi
non finansial dengan adanya Standard Operasional Prosedur sehingga setiap kinerja
yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan, mengedepankan kualitas
produk dan kepuasan pelanggan tanpa mengesampingkan hak karyawannya.
Pengukuran kinerja melalui Key Performance Indikator (KPI) sehingga dapat terlihat
seberapa besar pencapaian kinerja baik individu, divisi maupun perusahaan.
3. PT Djembar Djaja
Sejak tahun pendirian, tahun 1965, sampai saat ini PT. Djembar Djaja mengalami
pasang surut. Beberapa kali terjadi pergantian ditingkat dewan Direktur. Volume
bisnispun pasang surut sebagaimana terlihat dalam nilai kontrak dari tahun 1986
sampai dengan tahun 1992 (lampiran 1). Perusahaan yang bisnis utamanya adalah jasa
konstruksi, saat ini dipimpin oleh 3 (tiga) orang Direktur, yaitu Direktur Utama,
Direktur Operasi dan Direktur Keuangan. Formasi ini timbul setelah bisnis sangat
merosot. Manajemen baru ini pada mulanya berorientasi pada sekedar kelangsungan
bisnis. Dalam hal ini perhatian terpusat pada perolehan order. Sejak tahun pendirian,
tahun 1965, sampai saat ini PT. Djembar Djaja mengalami pasang surut. Beberapa
kali terjadi pergantian ditingkat dewan Direktur. Volume bisnispun pasang surut
sebagaimana terlihat dalam nilai kontrak dari tahun 1986 sampai dengan tahun 1992
(lampiran 1). Perusahaan yang bisnis utamanya adalah jasa konstruksi, saat ini
dipimpin oleh 3 (tiga) orang Direktur, yaitu Direktur Utama, Direktur Operasi dan
Direktur Keuangan. Formasi ini timbul setelah bisnis sangat merosot. Manajemen
baru ini pada mulanya berorientasi pada sekedar kelangsungan bisnis. Dalam hal ini
perhatian terpusat pada perolehan order.
5. PT Kalbe Farma
Strategi korporat yang dikembangkan adalah perusahaan dengan diversifikasi
berhubungan. Perusahaan menetapkan strategi pengembangan ke arah bisnis
internasional dan peningkatan kemampuan risetnya maka pada tingkat unit bisnis
strategi yang diterapkan adalah “membangun”. Strategi tersebut sesuai diterapkan
bagi perusahaan yang ekspansi dan menghadapi situasi ketidakpastian yang lebih
tinggi. Penggunaan sumber daya yang sama dan terintegrasi seperti pemasaran,
fasilitas produksi, keuangan serta fasilitas riset dan pengembangan oleh beberapa unit
usaha yang ada telah menciptakan sinergi operasi. Proses perencanaan strategis
dilakukan secara vertikal maupun horizontal mengingat tingginya tingkat keterkaitan
antar unit. Proses perencanaan ditetapkan dari tingkat korporat kemudian tiap unit
bisnis mengajukan rencana strategisnya yang mendukung strategi korporat untuk
disetujui manajemen puncak. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan balaced
scorcard. PT Kalbe Farma Tbk melakukan penilaian secara berkala terhadap
kompensasi karyawan guna menjaga kesetaraan dengan standar industri. Standar
keselamatan dan kesehatan kerja dalam semua aspek produksi juga ditingkatkan untuk
mencapai kesejahteraan karyawan yang optimal.
9. PT Dirgantara Indonesia
sistem pengendalian manajemen di PT.DIÂ sudah memadai, hal ini dapat dijelaskan
bahwa struktur sistem pengendalian manajemen menggambarkan kejelasan fungsi,
dan pembagian tugas yang jelas. Kinerja manajerial di PT.DI termasuk kinerja yang
baik, hal ini tercermin dari 5 (lima) dimensi yaitu :Stakeholder Satisfaction,
Strategies, Process, Capabilities, dan Stakeholder Contribution berada pada kriteria
baik. Sistem pengendalian manajemen di PT.DI sudah memadai dan ada kaitannya
dengan kinerja manajerial yang baik.