KELOMPOK 3
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kuasa
yang telah memberikan karunia-Nya ,sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah Ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini kami susun tidak hanya dengan
maksud menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Mausia,
tetapi juga sebagai juga sebagai penunjang wawasan kami dan pemahaman kami
tentang materi yang sedang diajarkan. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas
makalah ini,khususnya teman-teman sekelas kami mahasiswa/I prodi ilmu
ekonomi. Sehingga bertambahlah pengetahuan kami tentang kriteria penyusunan
makalah yang baik dan benar.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh
dalam sebuah pekerjaan. Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung
dengan sumber daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan efektivitas, tidak
akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan. Bahkan, akibat
penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan sebuah
kerugian yang besar. Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan
kebutuhan bagi setiap perusahaan.
Perencanaan tenaga kerja itu sendiri adalah suatu proses sistematis yang
digunakan unruk memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya manusia
dimasa datang. Perencanaan tenaga kerja merupakan fungsi krusial karena
perencanaan tenaga kerja dapat mempengaruhi kinerja perusahaan/organisasi
secara langsung. Perencanaan tenaga kerja yang matang dan cermat sesuai
kebutuhan akan membantu pencapaian sasaran dan tujuan secara maksimal,
dengan tingkat efektif dan efisien yang tinggi. Oleh sebab itu dalam melakukan
perancangan tenaga kerja haruslah memperhatikan berbagai aspek di dalamnya.
Perencanaan tenaga kerja juga dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko
yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang. Perusahaan yang tidak
merencanakan keperluan sumber daya manusia sering kali mengalami benturan.
Tanpa adanya perencanaan kerja yang jelas mengenai kebutuhan sumber daya
manusia suatu perusahaan/organisasi akan mengalami kesulitan terutama dalam
menentukan arah apabila suatu ketika membutuhkan tambahan tenaga kerja
karena kebutuhan tenaga kerja pada tiap-tiap sektor pekerjaan tidak selalu sama,
bergantung pada kebutuhan dimasing-masing sektor nya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan melalui sisi persediaan dan sisi
kebutuhan. Dari sisi persediaan lebih banyak membahas mengenai jumlah dan
mutu tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja cenderung membicarakan persoalan
yang terkait dengan calon tenaga kerja atau orang-orang yang akan menjadi
pendatang baru pada kelompok angkatan kerja. Perencanaan tenaga kerja dari sisi
kebutuhan merupakan derived demand dimana kebutuhan tenaga kerja baru akan
ada, jika ada permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat. (Syahruddin, 2002)
3
2.2 Proses Perencanaan Tenaga Kerja
4
4. Menetapkan Rencana Tenaga Kerja
7. Mengadakan Pelatihan
8. Evaluasi
5
2.3 Persyaratan Perencanaan Tenaga Kerja
4. Memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi SDM pada masa
sekarang dan masa yang akan datang.
Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja, perusahaan dihadapkan pada dua hal
penting yakni stabilitas ketenagakerjaan (employment stability policies) dan
penjadwalan kerja (work schedule). Dalam Employment Stability Policies
terdapat dua kebijakan dasar, yakni:
6
lainnya. Namun tentunya dengan memiliki tenaga kerja tetap, sebuah
perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk proses rekrutmen,
pengangguran, dan biaya pemberhantian atau pesangon.
Jadi, dari dua kebijakan dasar tersebut tetap ada nilai negatif dan
positifnya masing-masing. Oleh karena itu perusahaan haruslah pandai-
pandai dalam menyikapi hal tersebut. (Hatani, 2008:95)
Ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk merancang
jadwal standar pekerjaan, yaitu (Hatani,2008:95-96):
a. Flextime, yakni sistem dimana karyawan diizinkan menentukan rencana
kerjanya secara mandiri tanpa melanggar batas-batas yang telah ditetapkan.
b. Flexible Workweek, yakni sebuah rencana yang sangat tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan yaitu delapan jam dalam satu hari
dan lima hari dalam satu minggu.
c. Status Part-time, yakni sebuah sistem perencanaan kerja dimana seorang
karyawan hanya melakukan pekerjaan kurang dari 32 jam dalam satu
minggu atau biasanya bekerja hanya setengah hari.
7
Dalam melakukan penyusunan desain pekerjaan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yakni (Hatani, 2008:96-99):
a. Spesialisasi tenaga kerja, dimana dalam teori yang dikemukakan oleh
Adam Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja dan pekerjaan
mampu meniminalkan biaya tenaga kerja.
b. Perluasan pekerjaan dilatarbelakangi oleh teori yang menyatakan bahwa
adanya pekerjaan yang bervariasi atau beragam mampu meningkatkan
kualitas kerja dari para karyawan. Perluasan pekerjaan ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya adalah job enlargement (penambahan
tugas sesuai keahlian), job rotation (penggantian tugas), dan job
enrichment (penambahan fungsi merencanakan dan mengendalikan).
c. Unsur kejiwaan, dalam merancang pekerjaan manajemen hendaknya
memperhatikan unsur kejiwaan karyawan agar kebutuhan minimal dari
kejiwaan karyawan tersebut mampu terpenuhi dengan baik.
d. Kelompok kerja yang mandiri, kelompok kerja ini terdiri atas berbagai
karyawan dengan kesamaan daya guna dan bekerja secara bersama-sama
agar mencapai tujuan bersama.
e. Motivasi dan sistem insentif, umumnya motivasi dilakukan dengan
pemberian insentif berupa hadiah, bonus, atau kenaikan jabatan. Hal itu
dimaksudkan agar karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi.
f. Ergonomis dan metode kerja, agar tercipta hubungan yang baik antara
tenaga kerja dengan mesin atau metode kerja maka perusahaan melakukan
perancangan tempat bekerja sesuai dengan data biomekanika dan
antropometrika.
Tempat kerja visual dapat dirancang dengan memperhatikan berbagai kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan seperti:
8
2.6 Standar Tenaga Kerja
9
Didalam teknik ini kita hanya menentukan jumlah personel dari kebutuhan
tenaga kerja dimasa datang dan tidak mempertimbangkan karakter, skill,
bakat, dan sikap dari kebutuhan tenaga kerja
b) Teknik perencanaan SOFT
Teknik ini mempertimbangkan karakteristik, skill, bakat dan sikap dari
kebutuhan tenaga kerja dimasa datang akan tetapi tidak mempertimbangkan
jumlah personelnya.
Biasanya perusahaan kecil mengadopsi Teknik Hard dan perusahaan besar
mengadopsi teknik Soft
c) Mengabungkan Teknik Soft dan Hard
Pada teknik ini kita menggabungkan antara teknik perencanaan soft dan hard.
Perusahaan mempertimbangakan jumlah personel dan mempertimbangkan
karakter, skill, bakat, dan sikap dari kebutuhan tenaga kerja
10
Perencanaan tenaga kerja dapat juga digunakan untuk menjadi dasar
dalam pembuatan program pelatihan karena melalui perencanaan tenaga
kerja perusahaan bisa mengetahui kebutuhan tenaga kerja termasuk
diantaranya jumlah orang.Perencanaan tenaga kerja juga berperan dalam
program pelatihan Kembali karyawan untuk mengantisipasi kelebihan tenaga
kerja dan mengalokasikannya Kembali ke posisi lain.
4. Kebijakan Upah
Ketika perencanaan kerja dilakukan maka akan memberikan manfaat
kemudahan dalam mengambil keputusan tentang kebijakan upah yang akan
digunakan di perusahaan akan sepertia apa dan bagaimana pengelolaannya
baik itu menganalisa kondisi pengupahan yang ada di berbagai divisi
termasuk juga kebijakan promosi, insentif dan gaji pokok.
5. Mendapatkan Keunggulan Kompetitif
Perencanaan tenaga kerja memberikan manfaat bagi perusahaan dan tenaga
kerja yang memiliki keunggulan yang kompetitif dalam bersaing di masa
sekarang dan yang akan datangContohnya Ketika menjelang hari raya idul
fitri perusahaan ritel dan penyedia sembako akan mengalamilonjakan pesanan
karena akan pemesan akan memberikan THR kepada karyawan sehingga
pihak HR bisa mengantisipasi kebutuhan karyawan pada saat itu
PT. UBK adalah suatu industri yang bergerak di bidang industri textile yang
memproduksi berupa kain setengah jadi diolah menjadi menjadi kain layak
dipakai. Dalam proses produksinya bagian packing, PT. UBK masih
menggunakan alat manual dimana untuk proses produksinya diperlukan tenaga
manusia. Dari hasil pengamatan terhadap PT. UBK, terlihat adanya aktivitas kerja
yang beban kerjanya relatif tinggi yaitu pada stasiun pengecekan, stasiun
11
penimbangan dan stasiun pengepakan. Beban kerja yang relatif tinggi ini hanya
dikerjakan oleh empat orang tenaga kerja, dimana jumlah tenaga kerja pada
stasiun pengecekan adalah satu orang, jumlah tenaga kerja pada pada stasiun
penimbangan adalah dua orang dan untuk jumlah tenaga kerja pada pada stasiun
pengepakan adalah satu orang. Berdasarkan hasil penelitian rata – rata beban
kerja pada stasiun pemotongan mempunyai beban kerja yang tinggi Beban kerja
yang di alami para pekerja di stasiun pengecekan, stasiun penimbangan dan
stasiun pengepakan tergolong tinggi, berdasarkan dari hasil pengolahan data yang
telah dilakukan beban kerja yang dialami para pekerja adalah diatas 100%. Untuk
stasiun pengecekan beban kerjanya adalah 129.5%, stasiun penimbangan untuk
operator 1 adalah 130%, untuk operator 2 adalah 128.7%, untuk operator 3 adalah
129.1%, untuk operator 4 adalah 129.1% dan untuk stasiun pengepakan beban
kerjanya adalah 129.5%.
Solusi : Jika dilihat dari tingginya beban yang di tanggung tenaga kerja maka
solusi yang dapat diberikan yaitu menambah jumlah tenaga kerja, dengan di
tambahnya jumlah tenaga kerja, maka produktivitas para tenaga kerja juga akan
lebih efisien. Hal yang perlu di perhatikan sebelum penambahan tenaga kerja
yaitu melihat pada bagian mana yang memiliki tingkat beban kerja yang tinggi
sehingga tidak akan terjadi kelebihan tenaga kerja.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk
itu saran dan tanggapan yang membangun diharapkan dapat menjadi acuan untuk
penulisan makalah kedepannya semakin lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar
Makalah ini dapat diterima dan dibaca oleh banyak orang, dan dapat menjelaskan
bagaimana dan seperti apa perencanaan Tenaga Kerja.
13
DAFTAR PUSTAKA
Febrianti, Dian, zakia. (2018). Perencanaan Tenaga Kerja Dan Biaya Tenaga
Kerja Pada Pekerjaan Beton Struktur Kolom. Jurnal teknik Sipil. Vol 1.
No 1
14