Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA

PERENCANAAN TENAGA KERJA

Dosen Pengampu: Putri Kemala Dewi Lubis, SE., M.Si., Ak

KELOMPOK 3

LUTFIAH NUR AZIZAH (7213240003)

IRMA HUTAGALUNG ( 7211240006)

JUAN CHARLOS SIBARANI ( 7212540011)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kuasa
yang telah memberikan karunia-Nya ,sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah Ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini kami susun tidak hanya dengan
maksud menyelesaikan tugas pada mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Mausia,
tetapi juga sebagai juga sebagai penunjang wawasan kami dan pemahaman kami
tentang materi yang sedang diajarkan. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas
makalah ini,khususnya teman-teman sekelas kami mahasiswa/I prodi ilmu
ekonomi. Sehingga bertambahlah pengetahuan kami tentang kriteria penyusunan
makalah yang baik dan benar.

Kami menyadari bahwa masih ada beberapa kekurangan dari makalah


yang kami susun ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari dosen serta pembaca
sekalian sangat kami harapkan agar kedepannya kami dapat menyelesaikan
makalah yang lebih lagi dan bermanfaat bagi semua.

Jumat, 03 Maret 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I .....................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II .....................................................................................................................3
PEMBAHASAN .....................................................................................................3
2.1 Pengertian Perencanaan Tenaga Kerja ...................................................................... 3
2.2 Proses Perencanaan Tenaga Kerja .............................................................................4
2.3 Persyaratan Perencanaan Tenaga Kerja .....................................................................6
2.4 Hal-hal Penting dalam perencanaan Tenaga Kerja ....................................................6
2.5 Desain Pekerjaan ....................................................................................................... 7
2.6 Standar Tenaga Kerja ................................................................................................ 9
2.7 Manfaat Perencanaan Tenaga Kerja .......................................................................... 9
2.8 Studi Kasus .............................................................................................................. 11
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................13
3.2 Saran ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh
dalam sebuah pekerjaan. Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung
dengan sumber daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan efektivitas, tidak
akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan. Bahkan, akibat
penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan sebuah
kerugian yang besar. Oleh karena itu perencanaan tenaga kerja merupakan
kebutuhan bagi setiap perusahaan.

Perencanaan tenaga kerja itu sendiri adalah suatu proses sistematis yang
digunakan unruk memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya manusia
dimasa datang. Perencanaan tenaga kerja merupakan fungsi krusial karena
perencanaan tenaga kerja dapat mempengaruhi kinerja perusahaan/organisasi
secara langsung. Perencanaan tenaga kerja yang matang dan cermat sesuai
kebutuhan akan membantu pencapaian sasaran dan tujuan secara maksimal,
dengan tingkat efektif dan efisien yang tinggi. Oleh sebab itu dalam melakukan
perancangan tenaga kerja haruslah memperhatikan berbagai aspek di dalamnya.
Perencanaan tenaga kerja juga dilakukan untuk meminimalkan berbagai risiko
yang mungkin akan muncul di masa yang akan datang. Perusahaan yang tidak
merencanakan keperluan sumber daya manusia sering kali mengalami benturan.
Tanpa adanya perencanaan kerja yang jelas mengenai kebutuhan sumber daya
manusia suatu perusahaan/organisasi akan mengalami kesulitan terutama dalam
menentukan arah apabila suatu ketika membutuhkan tambahan tenaga kerja
karena kebutuhan tenaga kerja pada tiap-tiap sektor pekerjaan tidak selalu sama,
bergantung pada kebutuhan dimasing-masing sektor nya.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kerja?


b. Bagaimana proses untuk melakukan perencanaan tenaga kerja?
c. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan
tenaga kerja?

d. Apa saja hal- hal penting dalam perencanaan tenaga kerja ?

e. Apa saja manfaat dari perencanaan tenaga kerja

1.3 Tujuan

a. Memahami konsep dari perencanaan tenaga kerja


b. Mengetahui proses dalam perencanaan tenaga kerja
c. Mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan
tenaga kerja
d. Mengetahui hal-hal penting dalam perencanaan tenaga kerja
e. Mengetahui manfaat dari perencanaan tenaga kerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja adalah proses memperkirakan kebutuhan tenaga


kerja dalam rangka mencapai tujuan bisnis di perusahaan. Perencanaan ini
dilakukan tim HR dengan menganalisis SDM yang tersedia. Perencanaan tenaga
kerja dilakukan saat akhir atau awal tahun.

Menurut Reichter dalam Hasyim (2003), perencanaan tenaga kerja adalah


suatu proses mengumpulkan informasi secara reguler, dan analisa situasi dan
trend untuk masa kini dan masa depan dari kebutuhan dan persediaan tenaga kerja.
Perencanaan tenaga kerja termasuk faktor-faktor penyebab adanya
ketidakseimbangan dan penyajian pilihan pengambilan keputusan, kebijaksanaan,
dan program aksi, sebagai bagian dari proses perencanaan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

Sedangkan meNurut Soeharto (1997) dalam (Febrianti dan Zaskia,


2018:39), perencanaan sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan
berbagai aktivitas yang dilakukan guna mentapkan keperluan-keperluan kualitas
maupun kuantitas yang dibutuhkan oleh tenaga kerja dalam periode tertentu.

Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan melalui sisi persediaan dan sisi
kebutuhan. Dari sisi persediaan lebih banyak membahas mengenai jumlah dan
mutu tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja cenderung membicarakan persoalan
yang terkait dengan calon tenaga kerja atau orang-orang yang akan menjadi
pendatang baru pada kelompok angkatan kerja. Perencanaan tenaga kerja dari sisi
kebutuhan merupakan derived demand dimana kebutuhan tenaga kerja baru akan
ada, jika ada permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat. (Syahruddin, 2002)

3
2.2 Proses Perencanaan Tenaga Kerja

Departemen SDM, setiap perusahaan harus senantiasa mengawasi sumber


daya manusia yang dimiliki perusahaan. Seperti perubahan dinamika industri,
peningkatan kebutuhan bisnis, keterampilan yang diperlukan untuk teknologi
tertentu, kebutuhan untuk meningkatkan sumber daya yang lebih baik. Tentunya
butuh proses dan langkah-langkah untuk melakukan perencanaan tenaga kerja
(manpower planning), Ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam
melakukan perencanaan tenaga kerja, yaitu :

1. Menetapkan Tujuan Perencanaan Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja dilakukan dengan menyesuaikan arah rencana


perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu mendefinisikan tujuan
perencanaan. Beberapa contoh tujuan yang dapat ditetapkan adalah meningkatkan
produksi, menambah penjualan, menerapkan teknologi baru, ekspansi bisnis, dan
lain-lain.

2. Melakukan Pemetan Sumber Daya manusia

Tahap selanjutnya yaitu memetakan data demografis SDM perusahaan. Data-data


tersebut meliputi jumlah, usia, peran, jabatan, gaji, performa, produktivitas, dan
lain-lain.

3. Menghitung Sumber daya manusia yang Dibutuhkan

Memperhitungkan sumber daya manusia menjadi tahapan yang cukup penting.


Karena pada tahapan ini, HR akan menyesuaikan jumlah dan kemampuan apa saja
yang perlu ada dalam rencana pengembangan perusahaan. Di sini, HR akan mulai
memperhitungkan apakah tenaga kerja dengan jumlah sekian telah mencukupi,
dan memperhitungkan kemampuan tenaga kerja seperti apa yang benar-benar
diperlukan untuk menunjang kemajuan bisnis.

4
4. Menetapkan Rencana Tenaga Kerja

Setelah kebutuhan tenaga kerja disetujui setiap departemen, HR menentukan


rencana selama satu tahun mendatang. Termasuk di antaranya biaya perekrutan,
gaji, serta kenaikan gaji per tahun.Rencana ini menjadi arahan dalam perekrutan
peran yang dibutuhkan dalam organisasi.

5. Rekrutmen dan Seleksi

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti keterampilan yang dibutuhkan,


HR melakukan rekrutmen. HR juga menentukan metode yang paling tepat untuk
merekrut karyawan baru. Proses ini dilakukan tergantung pada persyaratan bisnis,
perencanaan tenaga kerja mengarah pada pola rekrutmen dan pemilihan yang jauh
lebih baik. Hal ini sepenuhnya tergantung pada rencana dan persyaratan yang
dibuat. Oleh karena itu, kandidat dengan kualifikasi, keahlian, pengalaman, yang
lebih baik dipilih sebagai karyawan yang paling sesuai dengan kebutuhan masa
depan.

6. Memonitor Kesenjangan Keterampilan

Setelah memenuhi kebutuhan SDM, HR menganalisis kemampuan yang dimiliki


masing-masing karyawan serta apakah ada kesenjangan di antaranya.

7. Mengadakan Pelatihan

Jika dirasa ada kesenjangan keterampilan di antara karyawan, HR akan


mengadakan pelatihan untuk menjembatani hal tersebut. Pelatihan juga diadakan
untuk membantu karyawan meningkatkan kemampuannya.

8. Evaluasi

Terakhir, HR mengevaluasi perencanaan tenaga kerja yang sudah dijalankan.


Apakah rencana tersebut sudah berjalan dengan baik? Apakah rencana yang
dijalankan membantu mencapai rencana perusahaan?

5
2.3 Persyaratan Perencanaan Tenaga Kerja

persyaratan yang harus dipenuhi, yakni:

1. Mengetahui dan memahami permasalahan-permasalahan yang hendak


direncanakan dengan jelas.

2. Memiliki kemampuan dalam melakukan pengumpulan informasi SDM dan


melakukan analisisnya.

3. Berpengalaman dalam job analysis, persediaan SDM, serta organisasi.

4. Memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi SDM pada masa
sekarang dan masa yang akan datang.

5. Memiliki kemampuan untuk memprediksi meningkatnya SDM serta


teknologi.

6. Mengerti tetang kebijakan dan peraturan perburuhan.

2.4 Hal- hal Penting Dalam Perencanaan Tenaga Kerja

Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja, perusahaan dihadapkan pada dua hal
penting yakni stabilitas ketenagakerjaan (employment stability policies) dan
penjadwalan kerja (work schedule). Dalam Employment Stability Policies
terdapat dua kebijakan dasar, yakni:

a. Sesuai permintaan, ketika perusahaan mengikuti sesuai permintaan maka


dapat meminimalkan biaya tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan
proses roduksi. Namun ada pula dampak negatif dari mengikuti sesuai
permintaan yakni membengkaknya biaya-biaya lain seperti biaya untuk
proses perekrutan, biaya unuk asuransi tenaga kerja, dan berbagai biaya
lainnya.
b. Tenaga kerja tetap, ketika sebuah perusahaan memiliki tenaga kerja tetap
maka perusahaan tersebut akan memiliki pengeluaran yang meningkan
akibat pemeliharaan, pemenuhan kebutuhan pegawai, pelatihan, dan

6
lainnya. Namun tentunya dengan memiliki tenaga kerja tetap, sebuah
perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk proses rekrutmen,
pengangguran, dan biaya pemberhantian atau pesangon.
Jadi, dari dua kebijakan dasar tersebut tetap ada nilai negatif dan
positifnya masing-masing. Oleh karena itu perusahaan haruslah pandai-
pandai dalam menyikapi hal tersebut. (Hatani, 2008:95)
Ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk merancang
jadwal standar pekerjaan, yaitu (Hatani,2008:95-96):
a. Flextime, yakni sistem dimana karyawan diizinkan menentukan rencana
kerjanya secara mandiri tanpa melanggar batas-batas yang telah ditetapkan.
b. Flexible Workweek, yakni sebuah rencana yang sangat tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan yaitu delapan jam dalam satu hari
dan lima hari dalam satu minggu.
c. Status Part-time, yakni sebuah sistem perencanaan kerja dimana seorang
karyawan hanya melakukan pekerjaan kurang dari 32 jam dalam satu
minggu atau biasanya bekerja hanya setengah hari.

2.5 Desain Pekerjaan

Menurut Sinambela (2016) dalam (Bachraesy, Asiyah, dan Rahman,


2021:29), desain pekerjaan merupakan kegiatan atau aktivitas dalam rangka
menentukan berbagai tugas-tugas yang spesifik yang akan dilaksanakan, metode
atau cara yang akan dipergunakan, serta hubungannya dengan berbagai tugas lain
di suatu perusahaan atau organisasi. Pendapat lain menyatakan bahwa desain
pekerjaan adalah sebuah fungsi yang menetapkan berbagai aktivitas kerja bagi
individu-individu yang dilakukan secara organisasional (Akhmad, 2018:173)
Jika suatu perusahaan tidak memiliki kejelasan mengenai desain pekerjaan,
maka dapat berakibat pada menurunnya semangat kerja karyawan. Karena desain
pekerjaan ini mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kondisi
dasar perilaku karyawan. Untuk itu diperlukan adanya desain pekerjaan agar
karyawan mampu memahami secara jelas tanggung jawab dan tugasnya dalam
sebuah perusahaan. (Samsuni, 2017:120)

7
Dalam melakukan penyusunan desain pekerjaan terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan, yakni (Hatani, 2008:96-99):
a. Spesialisasi tenaga kerja, dimana dalam teori yang dikemukakan oleh
Adam Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja dan pekerjaan
mampu meniminalkan biaya tenaga kerja.
b. Perluasan pekerjaan dilatarbelakangi oleh teori yang menyatakan bahwa
adanya pekerjaan yang bervariasi atau beragam mampu meningkatkan
kualitas kerja dari para karyawan. Perluasan pekerjaan ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya adalah job enlargement (penambahan
tugas sesuai keahlian), job rotation (penggantian tugas), dan job
enrichment (penambahan fungsi merencanakan dan mengendalikan).
c. Unsur kejiwaan, dalam merancang pekerjaan manajemen hendaknya
memperhatikan unsur kejiwaan karyawan agar kebutuhan minimal dari
kejiwaan karyawan tersebut mampu terpenuhi dengan baik.
d. Kelompok kerja yang mandiri, kelompok kerja ini terdiri atas berbagai
karyawan dengan kesamaan daya guna dan bekerja secara bersama-sama
agar mencapai tujuan bersama.
e. Motivasi dan sistem insentif, umumnya motivasi dilakukan dengan
pemberian insentif berupa hadiah, bonus, atau kenaikan jabatan. Hal itu
dimaksudkan agar karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi.
f. Ergonomis dan metode kerja, agar tercipta hubungan yang baik antara
tenaga kerja dengan mesin atau metode kerja maka perusahaan melakukan
perancangan tempat bekerja sesuai dengan data biomekanika dan
antropometrika.
Tempat kerja visual dapat dirancang dengan memperhatikan berbagai kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan seperti:

a. Memakai alat-alat visual dengan murah agar penyempaian informasi dapat


dilakukan dengan lebih cepat dan teliti.
b. Kertas grafik harus ditempatkan dan diperlihatkan ulang.
c. Peningkatan sistem agar mempermudah proses monitoring.
d. Data keuangan dan data produksi dapat disediakan.

8
2.6 Standar Tenaga Kerja

Standar kerja merupakan ukuran dari berapa lama pekerjaan dapat


terselesaikan. Standar tenaga kerja haruslah diketahui oleh para manajer agar
mempermudah penentuan:
a. Jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk tenaga kerja.
b. Kebutuhan karyawan dalam melakukan sebuah tugas tertentu.
c. Perkiraan waktu serta biaya sebelum dilakukannya proses produksi.
d. Keseimbangan kerja dan jumlah operator.
e. Tingkat produksi yang hendak dicapai.
f. Pemberian insentif yang sesuai.
g. Melakukan pengukuran atas efisiensi dari supervisi dan karyawan.
Untuk menentukan standar tenaga kerja dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
a. Pengalaman dari masa lampau.
b. Studi waktu.
c. Standar waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
d. Ditetapkannya sampel kerja.

2.7 Manfaat Perencanaan Tenaga Kerja


Secara umum manfaat perencanaan akan memberikan nilai-nilai positif bagi
kepentingan organisasi. Focus pada perencanaan saja akan merugikan organisasi
karena mengakibatkan fungsi-fungsi yang lain. Manajemen perlu
menyeimbangkan antara fungsi perencanaan sumber daya manusia dengan fungi-
fungsi yang lain agar sasaran organisasi tercapai secara keseluruhan.
1. Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja di Masa Datang
Ini artinya bahwa perencanaan tenaga kerja dapat memberi manfaat untuk
menentukan kebutuhan tenaga kerja di masa depan sesuai dengan apa yang
telah diprediksi dan direncanakan. Dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja,
perusahaan dapat mengadaptasi Teknik perencanaan HARD ataupun SOFT.
a) Teknik perencanaan HARD

9
Didalam teknik ini kita hanya menentukan jumlah personel dari kebutuhan
tenaga kerja dimasa datang dan tidak mempertimbangkan karakter, skill,
bakat, dan sikap dari kebutuhan tenaga kerja
b) Teknik perencanaan SOFT
Teknik ini mempertimbangkan karakteristik, skill, bakat dan sikap dari
kebutuhan tenaga kerja dimasa datang akan tetapi tidak mempertimbangkan
jumlah personelnya.
Biasanya perusahaan kecil mengadopsi Teknik Hard dan perusahaan besar
mengadopsi teknik Soft
c) Mengabungkan Teknik Soft dan Hard
Pada teknik ini kita menggabungkan antara teknik perencanaan soft dan hard.
Perusahaan mempertimbangakan jumlah personel dan mempertimbangkan
karakter, skill, bakat, dan sikap dari kebutuhan tenaga kerja

2. Mengoptimalkan Tenaga Kerja yang Ada


Ini berarti bahwa tenaga kerja akan optimal jika perencanaan tenaga kerja
dilakukan secara efektif dan efisien. Tenaga kerja adalah aset berharga dari
sebuah perusahaan, sehingga dibutuhkan perencanaan untuk
mengoptimalkan penggunaan asset ini secara efektif dalam biaya. Tanpa
perencanaan, akan mengakibatkan kurang efektifnya tenaga kerja yang
mengakibatkan meningkatnya biaya tenaga kerja.
Perencanaan tenaga kerja secara berkala menilai kebutuhan tenaga kerja
di berbagai departemen dalam perusahaan untuk mengetahui kelebihan
atau kekurangan tenaga kerja yang ada. Perencanaan tenaga kerja membantu
mengurangi kehilangan aset atau bahan baku akibat kurangnya tenaga kerja
karena kegiatan perusahaan ataupun kehilangan tenaga kerja karena pensiun,
mengundurkan diri, kematian dll
3. Program Pelatihan
Ini berarti bahwa perencanaan tenaga kerja memberi manfaat sebagai
program pelatihan bagi tenaga kerja agar memiliki dan mengetahui skills atau
kemampuan yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan peusahaan.

10
Perencanaan tenaga kerja dapat juga digunakan untuk menjadi dasar
dalam pembuatan program pelatihan karena melalui perencanaan tenaga
kerja perusahaan bisa mengetahui kebutuhan tenaga kerja termasuk
diantaranya jumlah orang.Perencanaan tenaga kerja juga berperan dalam
program pelatihan Kembali karyawan untuk mengantisipasi kelebihan tenaga
kerja dan mengalokasikannya Kembali ke posisi lain.
4. Kebijakan Upah
Ketika perencanaan kerja dilakukan maka akan memberikan manfaat
kemudahan dalam mengambil keputusan tentang kebijakan upah yang akan
digunakan di perusahaan akan sepertia apa dan bagaimana pengelolaannya
baik itu menganalisa kondisi pengupahan yang ada di berbagai divisi
termasuk juga kebijakan promosi, insentif dan gaji pokok.
5. Mendapatkan Keunggulan Kompetitif
Perencanaan tenaga kerja memberikan manfaat bagi perusahaan dan tenaga
kerja yang memiliki keunggulan yang kompetitif dalam bersaing di masa
sekarang dan yang akan datangContohnya Ketika menjelang hari raya idul
fitri perusahaan ritel dan penyedia sembako akan mengalamilonjakan pesanan
karena akan pemesan akan memberikan THR kepada karyawan sehingga
pihak HR bisa mengantisipasi kebutuhan karyawan pada saat itu

2.8 Studi Kasus

Perencanaan Tenaga Kerja Dengan Metode Analisis Beban Kerja Pada


Departemen Packing (Studi Kasus PT. Unggul Bukit Kencana)

PT. UBK adalah suatu industri yang bergerak di bidang industri textile yang
memproduksi berupa kain setengah jadi diolah menjadi menjadi kain layak
dipakai. Dalam proses produksinya bagian packing, PT. UBK masih
menggunakan alat manual dimana untuk proses produksinya diperlukan tenaga
manusia. Dari hasil pengamatan terhadap PT. UBK, terlihat adanya aktivitas kerja
yang beban kerjanya relatif tinggi yaitu pada stasiun pengecekan, stasiun

11
penimbangan dan stasiun pengepakan. Beban kerja yang relatif tinggi ini hanya
dikerjakan oleh empat orang tenaga kerja, dimana jumlah tenaga kerja pada
stasiun pengecekan adalah satu orang, jumlah tenaga kerja pada pada stasiun
penimbangan adalah dua orang dan untuk jumlah tenaga kerja pada pada stasiun
pengepakan adalah satu orang. Berdasarkan hasil penelitian rata – rata beban
kerja pada stasiun pemotongan mempunyai beban kerja yang tinggi Beban kerja
yang di alami para pekerja di stasiun pengecekan, stasiun penimbangan dan
stasiun pengepakan tergolong tinggi, berdasarkan dari hasil pengolahan data yang
telah dilakukan beban kerja yang dialami para pekerja adalah diatas 100%. Untuk
stasiun pengecekan beban kerjanya adalah 129.5%, stasiun penimbangan untuk
operator 1 adalah 130%, untuk operator 2 adalah 128.7%, untuk operator 3 adalah
129.1%, untuk operator 4 adalah 129.1% dan untuk stasiun pengepakan beban
kerjanya adalah 129.5%.

Solusi : Jika dilihat dari tingginya beban yang di tanggung tenaga kerja maka
solusi yang dapat diberikan yaitu menambah jumlah tenaga kerja, dengan di
tambahnya jumlah tenaga kerja, maka produktivitas para tenaga kerja juga akan
lebih efisien. Hal yang perlu di perhatikan sebelum penambahan tenaga kerja
yaitu melihat pada bagian mana yang memiliki tingkat beban kerja yang tinggi
sehingga tidak akan terjadi kelebihan tenaga kerja.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perencanaan tenaga kerja adalah suatu proses yang digunakan untuk


memprediksi permintaan dan penyediaan sumber daya manusia dimasa datang.
perencanaan tenaga kerja dapat mempengaruhi kinerja perusahaan/organisasi
secara langsung. Dalam melakukan perencanaan tenaga kerja harus
memperhatikan berbagai aspek di dalamnya seperti proses perencanaan,
persyaratan yang harus dipenuhi, dan mamfaat apa yang akan diterima jika
melakukan perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja dilakukan dengan
tujuan untuk meminimalkan berbagai risiko yang mungkin akan dihadapi
perusahaan di masa yang akan datang. Dengan dilakukan perencanaan tenaga
kerja yang baik dan efisien serta berdasarkan aspek pentingnys, maka suatu
perusahaan dapat menyediakan sumber daya manusia yang kuat atau sesuai
dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualifikasi, ataupun waktu.

3.2 Saran

Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk
itu saran dan tanggapan yang membangun diharapkan dapat menjadi acuan untuk
penulisan makalah kedepannya semakin lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar
Makalah ini dapat diterima dan dibaca oleh banyak orang, dan dapat menjelaskan
bagaimana dan seperti apa perencanaan Tenaga Kerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Febrianti, Dian, zakia. (2018). Perencanaan Tenaga Kerja Dan Biaya Tenaga
Kerja Pada Pekerjaan Beton Struktur Kolom. Jurnal teknik Sipil. Vol 1.
No 1

Hasibuan, Abdurrozzaq, dkk. (2021). Perencanaan dan pengembangan SDM.


Yayasan Kita Menulis

Maryanti, Sri , Liviawati. (2014). Hubungan PerencanaanTenaga Kerja Terhadap


Kebutuhan Tenaga Kerja Di Kota Pekanbaru tahun 2008-2012. Pekbis
Jurnal Vol 6, No 2

Yusup,Maulana.(2019). Perencanaan Tenaga Kerja Dengan Metode Analisis


Beban Kerja Pada Departemen Packing (Studi Kasus PT. Unggul Bukit
Kencana). FRIMA 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai