Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI

“Manajemen Operasi dan Strategi Sistem Produksi”

DISUSUN OLEH :

Nama : Mercy /1620421011

: Gravella Novita /1620421020

: Hardimas Prayudi /1620421025

: M.Iqbal /1620421014

Kelompok : 6 (enam)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS FAJAR

MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah
SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi,
Strategi Sistem Produksi).
Harapan penulis sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat
memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan
seperjuangan dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Strategi Sistem Produksi).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Mata Kuliah
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Strategi Sistem Produksi).. Ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen Mata Kuliah Menejemen Industri Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi,
Strategi Sistem Produksi).
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga makalah ini bisa
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Mei 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran.
Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka
dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran
merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan
strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil
atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang
dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik,
hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen operasi (MO)
mulai berkembang pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor
mengembangkan konsep yang terkait dengan efisiensi di bidang produksi dengan
menggunakan pendekatan ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan
fungsi manajemen untuk menemukan dan menggunakan aturan dan prosedur
dalam operasi system produksi.
Ruang lingkup Manajemen Operasi mencakup tiga aspek utama yaitu:
1) Perencanaan Sistem Produksi. Perencanaan Sistem Produksi ini meliputi
Perencanaan Produk, Perencanaan Lokasi Pabrik, Perencanaan Layout
Pabrik, Perencanaan Lingkungan Kerja, Perencanaan Standar Produksi.
2) Sistem Pengendalian Produksi. Meliputi pengendalian proses produksi,
bahan, tenaga kerja, biaya, kualitas dan pemeliharaan.
3) Sistem Informasi Produksi. Aspek ini meliputi struktur organisasi,
Produksi atas dasar pesanan, Mass Production. Ketiga aspek dan
komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan dengan baik perlu
planning, organizing, directing, coordinating, controlling (Management
Process).

B. Tujuan Penulisan Makalah


1. Apa itu Manajemen Operasi, Produksi, Strategi dan Marketing?
2. Bagaimana perkembangan menejemen produksi?
3. Apa fungsi system produksi dan operasi?
4. Apa tugas penting menejemen startegik?
5. Bagaimana proses menejemen strategi?
6. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan teori pemasaran dan semua
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran?
7. Untuk memberikan pengetahuan dasar bagaimana cara melakukan
kegiatan pemasaran dan apa saja yang harus dilakukan dalam kegiatan
pemasaran?
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau
marketing mix?

C. Rumusan Masalah
1. Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks. Hampir
semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya
sebagai berikut:
Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk, baik
yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi
output. (Heizer and Render, 9th ed)
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang
menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah
perusahaan (Chase et al, 11th ed)
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)]
yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara
yang efektif dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Manajemen Operasi


Istilah "Operasi" (Operations) dalam Production/Operations Management
diartikan sebagai kumpulan dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
produksi barang dan jasa. Sedangkan "Production" diartikan sebagai proses
konversi sumber-sumber yang dimiliki perusahaan menjadi output. Selanjutnya,
istilah "Management" diartikan sebagai pengelolaan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian. Dengan
demikian, Production/Operations Management didefinisikan sebagai pengelolaan
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian) semua kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan
produksi barang dan jasa (James R Evan, Applied Production and Operations
Management).
Menurut Richard B Chase dalam bukunya Production and Operation
Management; Manufacture and Service, 1998, manajemen operasi (MO)
didefinisikan sebagai disain, operasi dan perbaikan sistem produksi yang
bertujuan menciptakan barang dan jasa utama perusahaan. Sama halnya dengan
pemasaran dan keuangan, manajemen operasi merupakan bidang fungsional yang
memiliki tanggung jawab sebagai manajemen lini dalam struktur organisasi
bisnis. Ini penting karena manajemen operasi sering kali dicampur-adukkan
dengan Riset Operasi atau Manajemen Sain (Operation Research-OR/

II. Management Science-MS) serta Industrial Engineering (IE).


Perbedaan pokok antara Manajemen Operasi dengan OR atau MS atau IE
adalah bahwa MO merupakan bidang manajemen sedang OR/ MS merupakan
aplikasi metode kuantitatif untuk pengambilan keputusan di segala bidang,
sementara IE merupakan disiplin ilmu teknik. Dengan demikian MO
menggunakan OR/ MS sebagai alat untuk pengambilan keputusan seperti
misalnya dalam penyusunan skedul dengan menggunakan jalur kritis, dan dalam
beberapa hal memiliki topic bahasan yang sama dengn IE seperti otomatisasi
pabrik. Perbedaan peran manajemen membuat MO menjadi berbeda dengan
disiplin ilmu yang lain. Sementara menuruty Agus Ahyari manajemen produksi/
operasi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses
produksi. Sedang menurut Sukanto, manajemen produksi/ operasi Merupakan
usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan hingga
pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kalsifikasi
hirarkhis (Hierarchical Classifications). Artinya, perencanaan dan keputusan
ditempatkan pada tiga kategori yakni:
a. Keputusan dan Rencana Strategik
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan
meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing
channel, new plant and warehouse dll.
b. Keputusan dan Rencana Taktis
Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait
penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat
produksi, penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu
tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
c. Keputusan dan Rencana Operasional
Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan
pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa
melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan.
Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir
yang mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya
penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan
melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dalam pengoperasian mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan dan keputusan pada tataran strategik diambil oleh mereka yang
berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan
keputusan pada tingkat strategik tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan
pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktis. Selanjutnya
perencanaan dan keputusan taktis, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan
keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan
operational.

III. Sistem Operasi/ Produksi


Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa produksi adalah proses
konversi sumber-sumber yang ada dalam perusahaan menjadi produk (output).
Dengan demikian, system produksi didefinisikan sebagai kumpulan dari semua
kegiatan dan operasi yang saling berkaitan dalam rangka menghasilkan barang
dan jasa.
Sistem operasi/ produksi terdiri dari lima komponen dasar seperti terlihat
pada bagan sistem operasi. Apapun prosesnya dan apapun perusahaannya selalu
berintikan pengolahan input menjadi output. Apa input yang diperlukan dan
proses konversi/ transformasi/ penciptaan yang bagaimana yang dilakukan utuk
menghasilkan output tertentu akan selalu bergantung pada konteksnya.

1. Input and Output


Input pada sistem produksi adalah sumber-sumber utama , dan sumber-sumber
lain yang diperlukan untuk mendukung keseluruhan proses produksi, yang
ditransformasi menjadi produk yang diinginkan. Diambil contoh misalnya, bahan
baku dan bahan penolong, mesin, tenaga kerja, energi, informasi mengenai
permintaan, kondisi ekonomi, dan strategi bersaing, dll. Semua input tersebut
masuk dalam proses transormasi atau kreasi menjadi produk. Produk di sini bisa
berupa barang, bisa juga berupa jasa.Sedang Output Manajemen Operasi : Produk
(Barang dan Jasa)
Produk sebagai output dari sistim produksi/ operasi dapat berupa barang atau
jasa, yang masing-masing memiliki karakteristik yang khas. Kekhasan tersebut
menciptakan perbedan pokok dalam hal transformasi/ penciptaannya. Perbedaan
utama antara produksi barang dan produksi jasa disarikan dalam tabel di bawah
ini.

Perbedaan Produk Barang dan Jasa

No Produksi Barang Produksi Jasa

1 Output proses bersifat fisik Output proses bersifat Intangible

Konsumen tidak terlibat langsung Konsumen terlibat langsung dalam


2
dalam proses menghasilkan output proses menghasilkan output

Lokasi fasilitas proses dapat berada Lokasi fasilitas proses dekat dengan
3
jauh dari konsumen/ pasar konsumen/ pasar

2. Proses konversi atau kreasi atau transformasi


Proses konversi merupakan istilah yang dipakai untuk proses manufaktur yang
mengubah bahan baku menjadi barang. Proses perubahan tersebut ada beberapa
jenis, antara lain:
a) Perubahan ketajaman bahan baku, misalnya proses membuat pisau.
b) Perubahan komposisi atau bentuk input misalnya obat-obatan.
c) Assembly, merupakan proses merangkai beberapa komponen menjadi
suatu produk.

Proses konversi dapat saja meliputi bentuk-bentuk seperti:


 Fisik, misalnya manufaktur. Lokasi, misalnya transportasi.
 Pertukaran, misalnya pengecer.
 Storage, misalnya penggudangan.
 Fisiologikal, misalnya perawatan kesehatan.
 Informasional, misalnya telekomunikasi
 Fungsi transformasi di atas tidak bersifat mutually exclusive. misalnya
department store.
 Fungsi tranformasi di department store melibatkan tiga bentuk yakni
informasional, penggudangan, dan pertukaran. Contoh hubungan Input-
Transformasi-Output tersaji dalam tabel di bawah ini.

Tabel Input – Transformasi - Output


No Sistim Input Sumber daya Fungsi Output
Utama transformasi yang
utama diinginkan
1 Departement Shoppers Display, persediaan pertukaran Penjualan
Store barang, pelayan toko yang
memuaskan
pelanggan
2 Pabrik Plat baja, Peralatan,perlengkapan, Fabrikasi Kendaraan
otomotif komponen pekerja dan berkualitas
mesin assembling tinggi

Pada organisasi jasa, istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi
proses penciptaan. Proses penciptaan ini meliputi misalnya menyediakan jasa
pada waktu dan tempat tertentu,atau bila misalnya organisasi tersebut adalah
rumah sakit, staf yang ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3. Managers
Manajer merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan efektif, diperlukan manajer yang
trampil merencanakan dan mengambil keputusan. Manajer harus menyediakan
input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya
output pada waktu dan tempat yang tepat untuk memenuhi permintaan. Untuk itu
manajer dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan teknis dan perilaku.
4. Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan
informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yang efektif
memerlukan ukuran-ukuran kinerja dan kemampuan organisasi untuk
memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan
pasar. Sebagai catatan, bila perencanaan dan keputusan mengalir dari atas ke
bawah, maka lain halnya dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas
sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.
Sistem produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian
banyak komponen yang ada dalam organisasi. Sistem produksi dipengaruhi dan
mempengaruhi keputusan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Misalnya, fungsi
Finance bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan
penggunaannya, analisis kesempatan investasi, dan menjamin bahwa operasi
perusahaan berdasarkan pada tingkat biaya yang efektif.
Keputusan finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi,
penggunaan kelebihan waktu, kebijakan pengendalian biaya, keputusan price-
volume. Fungsi Accounting mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan
dengan keputusan finansial, pembelian, dll, yang sering kali data-data tersebut
harus diperoleh dari fungsi Produksi. Marketing bertanggung jawab dalam hal
pengelolaan permintaan, dan menjamin kepuasan konsumen, serta
mengembangkan pasar baru dan produk potensial.
Koordinasi antara fungsi Marketing dan Production sangat penting
agar estimasi dan peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan
untuk menjamin kecukupan kapasitas dalam rangka menangani permintaan dan
dapat mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering
menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan spesifikasi teknis
lainnya. Fungsi Personalia merekrut dan melatih tenaga kerja dan bertanggung
jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan
faktor terpenting dalam organisasi, maka fungsi ini merupakan fungsi yang vital
dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D)
menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan produk tersebut bagi konsumen.
Terakhir, Transaksi dan Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan
supplies dan distribusi produk jadi.
Lebih jauh, keseluruhan tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi
oleh berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampak pada sistem
produksi. Ada setidaknya empat faktor lingkungan yang terpenting, yaitu (i)
Kondisi Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan
perpajakan, dan skala ekonomi. (ii) Peraturan Pemerintah berkaitan dengan
pengendalian polusi dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan,
market share dan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi pesaing
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap product lines dan keputusan strategic
lainnya. (iv) Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan
dan bahan-bahan dapat secara dramatis mempengaruhi disain produk dan metode
produksi.

Pendekatan Five P's Dalam Konteks Manajemen Operasi/ Produksi.


Menurut pendekatan lima P (5P), sistim produksi/ operasi didefinisikan
sebagai proses penggunaan sumber-sumber untuk mengubah/ mentransformasi
input menjadi output yang diinginkan
Kalau di manajemen pemasaran ada istilah 4P, sedang di manajemen
operasi dikenal istilah Five P’s (5P). 5P dalam konteks manajemen operasi terdiri
dari:
1. People meliputi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
2. Plant mencakup pabrik atau kantor cabang dimana produksi dilakukan.
3. Parts meliputi bahan-bahan. Sumber daya yang diolah dalam sistim.
4. Process meliputi prosedur, dan tahap-tahap pelaksanaan produksi.
5. Planning dan Control Sysem merupakan prosedur dan manajemen
informasi yang digunakan untuk mengoperasikan sistem. (Hendra
Poerwanto G).
Untuk memahami pengertian Manajemen Operasi lebih jauh, kita dapat
melihat komponen-komponen pembentuknya seperti pada gambar berikut:
1. Aktivitas manajemen
Kita dapat menggunakan pengertian yang lebih praktis dari manajemen yaitu
siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan
perbaikan. Pengertian umum manajemen yang mengandung kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan lebih
tepat jika digunakan dalam konteks organisasi secara menyeluruh.
2. Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. Setiap proses
pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa material, bahan baku,
komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, jam orang, waktu atau sumber daya
lainnya. Output merupakan hasil dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai
yang bertambah dari input yang diterima. Proses dikatakan baik jika mampu
memberi nilai tambah pada input yang diterima. Terlepas apakah hasil aktivitas
evaluasi terhadap proses menyatakan baik atau tidak, adanya indikator proses
dapat menjadi pemicu aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses
dapat menjadi lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
3. Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri: Quality, Cost,
Delivery (responsif), dan Safety. Quality menyatakan kualitas yang dapat
diterjemahkan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi
sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.Cost menyatakan
ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proses. Suatu proses
makin baik bila memerlukan biaya lebih murah dengan output yang
sama.Delivery/responsif menyatakan kecepatan perusahaan mengantarkan barang
dan jasanya kepada pelanggan. Suatu proses makin baik jika dapat melakukannya
lebih cepat. Termasuk ke dalam pengertian responsif adalah fleksibilitas
perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan pelanggan.Safety
menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan kerja bagi karyawan dan
belakangan diperluas hingga keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses
yang lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan proses.
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber daya, maka prosesnya dikatakan
semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses sehingga
menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan proses. Semakin
tinggi pencapaian target atau tujuan proses maka dikatakan proses tersebut
semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan perbaikan proses sehingga
menjadi lebih baik dan lebih aman.

B. MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah
kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang
industri, suku cadang, komponen penunjang.
Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan
kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan
lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses
menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara
fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan
benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan
manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna, disebut “dihasilkan”.
Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian
normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan
mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek
normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori social.

1. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI


Manajemen produksi merupakan salah satu fungsi manajemen yang
penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk dapat
juga berakibat pada rendahnya mutu produk atau jasa yang di hasilkan, peran
manajemen produksi terasa sangat semakin penting bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Kegiatan produksi yang buruk mengakinatkan pemborosan dalam
bentuk menumpuknya persediaan.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu:
1. Adanya orang yang lebih dari satu
2. Adanya tujuan yang ingin dicapai
3. Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

2. PERKEMBANGAN MENEJEMEN PRODUKSI


Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia
menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di
terapkan sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di
tulis tahun 1300 sebelum masehi menunjukan bahwa organisasi dan administrasi
negara telah di terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari
manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.
Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang
mengkhususkan tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti
perkembangan konsumsi masyaakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa
faktor yang menunjang yaitu:
a) Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b) Revolusi industri
c) Perkembangan alat dan teknologi
d) Perkembangan ilmu dan metode kerja

3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
 Proses produksi terus menerus (Continuous production)
 Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
 Proses ekstraktif
 Proses analitis
 Proses pengubahan
 Proses sintesis

4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI


Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi 4
bagian, yaitu:
1) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4) Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena
pertentangandengan keadaan lain.

5. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI


1) Perencanaan sistem produksi.
2) Perencanaan produksi.
3) Perencanaan lokasi produksi.
4) Perencanaan letak fasilitas produksi.
5) Perencanaan lingkungan kerja.
6) Perencanaan standar produksi.

Hal-hal yang berhubungan dengan manajemen produksi:


1) Manajemen merupakan salah satu fungsi utama.
2) Harus dengan mempelajari manajemen produksi.
3) Karena manajemen produksi merupakan bagian dari organisasi.

6. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI


Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan (inputs).
b. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar
waktu atau tertentu.
d. Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

C. SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI


Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-
unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi
pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang
dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-
unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam
pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga
dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.
Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang
berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya
membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan
yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara
melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Contoh sistem Produksi dan Operasi adalah sebagai berikut:
1. Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting
diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk
mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut:
a. Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi.
b. Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses.
c. Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah
terjadikebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran.
d. Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus
terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya.
e. Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat.
f. Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara.
g. Distribusi air dan listrik harus se-efisien mungkin.
h. Letak peralatan harus dibuat se-efisien mungkin sesuai dengan alur proses
produksi.
i. Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan
dan pemeliharaan.
j. Pemasangan pipa letaknya harus di ataur supaya tidak menganggu orang
yang berjalan.

D. MANAJEMEN STRATEGIK
1. DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen adalah meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian,
dan pengendalianatas keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan
yang berkaitan dengan strategi. Strategi adalah “ rencana main “ suatu perusahaan
yang berorientasi kepada masa depan ntukberintraksi dengan lingkungan
pesaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.Manajemen strategic
didefiniskan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yangmenghasilkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana
yangdirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2. TUGAS PENTING MANAJEMEN STRATEGIK
Adapun tugas penting manajemen strategic antaralain : Merumuskan misi
perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose),
filosofi (philosophy), dan tujuan (goal). Mengembangkan profil perusahaan yang
mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya. Menilai lingkungan ekstern
perusahaan, meliputi baik pesaing maupun factor-faktor kontekstual umum.
Menganalisis opsi perusahaan dengan dengan mencocockkan sumberdayanya
dengan lingkungan ekstern. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki
dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan. Memilih
seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan
mencapai pilihan yang paling dikehendaki. Menggembanggkan sasaran tahunan
dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan
strategi umum yang dipilih.
Mengimplementasikan pilhan strategic dengan cara mengalokasikan sumber
daya anggaran yang menekankan pada sesuaian antara tugas SDM, struktur,
teknologi, dan system imbalan. Mengevaluasi keberasilan proses strategic sebagai
masukan bagi pengambilan keputusan yang akan dating.
3. TIGA TINGKAT STRATEGI
Hirarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari
tiga tingkat : Hirarki puncak penganbilan keputusan terletak pada tingkat
korporasi (perusahaan), utamanya terdiri dari dewan direksi, dan eksekutif kepala
serta pejabat administratif. Mereka bertanggung jawab atas kinerja keuangan
perusahaan dan atas pencapaian tujuan-tujuan bukan keuangan, seperti
memperkuat citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab social perusahaan.
Hirarki tengah pengambilan keputusan terletak pada tingkat bisnis, utamanya
terdiri dari para manajer bisnis dan manajer perusahaan. Para manajer ini harus
merumuskan arah dan keinginan yang dihasilakan di tingkat korporasi ke dalam
sasaran dan strategi yang kongkrit untuk masing-masing divisi usaha. Hirarki
bawah pengambilan keputusan terletak pada tingkat fungsional, utamanya terdiri
dari manajer-manajer produk, wilayah, dan manajer fungsinal. Mereka menyusun
sasaran tahunan dan strategi jangka pendek dibidang-bidang seperti produksi,
operasi, riset dan pengembangan, keuangan akunting, pemasaran dan hubungan
karyawan. tetapi tanggung jawab utama mereka adalah mengimplementasikan
atau melaksanakan rencana strategic perusahaan.
4. GAMBAR ALTERNATIF MANAJEMEN STRATEGIK
Alternative I perusahaan bisnis tunggal Tingkat Tingkat korporasi/bisnis
korporasi/bisni s Strategi Strategi Strategi Strategi Tingkat fungsional produksi-
oprasi keuangan pemasaran hubungan karyawanAlternative II perusahaan multi
bisnis Strategi Tingkat korporasi korporasi Tingkat bisnis Bisnis I Bisnis II Bisnis
III Tingkat fungsional Strategi Strategi Strategi Stra tegi produksi-operasi
keuangan pemasaran hubungan karywan
5. PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Proses manajemen strategi terbagi 4, yaitu :
a. Penyusunan Strategi vs Implementasi
b. Analisis Situasi
c. Kekuatan dan Kelemahan Internal
d. Peluang dan Ancaman Eksternal
e. Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaandan
pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatantujuan perusahaan dab
pengembangan rencana strategis tertentu.
Implementasi strategi(strategy implemetation) meliputipenggunaan alat
manajerial dan organisasi dalam tujuannya untukmengarahkan sumber daya ke
arah pencapaian hasil strategis.
Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal
daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan.
Analisis situasi (situation analysis)adalah analisis kekuatan(strenght ),
kelemahan(weakness), peluang (opportunities), danancaman (threats)yang dapat
disingkat SWOT.
Kekuatan dan Kelemahan Internal
 Kekuatan(strengths) merupakan karakteristik internal positif yang dapat
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerjastrategisnya.
Kelemahan(weakness)
 merupakan karakteristik internal yang dapatmemperlambat atau
menghambat kinerja organisasi.
Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman (threats) merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal
yangdapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang (opportunities)
merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi
untuk membantu organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.
Proses manajemen strategis ada 8 langkah :
1) Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
2) Menganalisis lingkungan luar
3) Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4) Menganalisis sumber daya organisasi
5) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6) Merumuskan strategi
7) Melaksanakan strategi
8) Mengevaluasi hasil

E. MANAGEMEN MARKETING/PEMASARAN
a. Pengertian Marketing/Pemasaran
Pengertian Menejemen Marketing/Pemasaran adalah suatu proses sosial
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu:kebutuhan,
keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
b. Tujuan Pemasaran
Tujuan Menejemen Marketing/Pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai
dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan
sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga
yang harus difikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut
tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:
1) William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2) Philip dan Duncan:
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang- barang berwujud kepada konsumen.
3) American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada
arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Fungsi utama
mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.

c. Kegiatan Utama pemasaran


Kegiatan utama pemasaran atau juga disebut menejemen marketing adalah
suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variable yaitu produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan
tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan
dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang di
harapkan.
d. Bauran Pemasaran
Kotler (2000) mendefinisikan bahwa “bauran pemasaran adalah kelompok
kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran
pemasarannya dalam pasar sasaran“.
Sedangkan Jerome Mc-Carthy dalam Fandy Tjiptono (2004) merumuskan
bauran pemasaran menjadi 4 P (Product, Price, Promotion dan Place).
1. Product (Produk)
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk
mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk
disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan
tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,
diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya
akan di jual perusahaan atau barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali
kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Dalam membahas apa
itu produk sebagai salah satu dari keempat variable marketing mix maka kita
bagi menjadi 3 bagian :
a. Pemilihan produk
b. Pembungkus barang
c. Merk barang
Tahap-tahap siklus kehidupan dibagi menjadi 5 tahapan di mana untuk
masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau
kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin.
Lima tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap perkenalan
2. Tahap pertumbuhan
3. Tahap kedewasaan
4. Tahap kejenuhan
5. Tahap penurunan
Apabila di gambarkan maka akan menjadi sebagai berikut:
Penjualan 1 2 3 4 5 Waktu Gambar 1. Daur siklus kehidupan barang.
(Produck life cycle) 1. Tahap Perkenalan Tahap perkenalan ini menunjukan
bahwa barang yang dipasarkan benar-benar baru atau masyarakat belum tahu atau
belum mengenalnya sehingga perlu memperkenalkan barang tersebut pada
masyarakat melalui penyampaian informasi dengan kegiatan promosi yang gencar
dan agresif menekankan merk penjualan, kelebihannya dibandingkan dengan
produk sejenis ataupun bagaimana kegunaanya bagi konsumen dan lain-lain.
Tahap perkenalan ini biasanya memerlukan ongkos promosi yang sangat tinggi
sedangkan hasil penjualan masih berjumlah sedikit dalam memberikan tambahan
pendapatan produsen. Tujuan utama promosi adalah agar konsumen tahu dan
mengenal dengan baik produk perusahaan dan mulai menyukainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemilihan barang/produk Kebijaksanaan perusahaan dalam memilih produk
yang akan dijual atau produk yang akan dibeli (bagi perusahaan dagang) amat
berpengaruh pada penentuan harga, strategi, promosi, yang akan dilakukan agar
berhasil dalam melaksanakan fungsi penjualan dari bidang pemasaran.
Pemilihan barang atau produk yang tepat untuk dipasarkan atau sesuai dengan
perilaku pembeli ataupun daya beli konsumen akan menguntungkan perusahaan
sehingga hasil kegiatan perusahaan yang dicapai akan dapat mempertahankan atau
ditingkatkan demi kelangsungan hidup perusahaan.
Yang penting disini adalah bagaimana cara mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin dihadapi perusahaan karena terjadi proses tahapan siklus kehidupan
barang. Siklus kehidupan barang ini akan selalu terjadi di mana pada suatu saat
kalau produk tersebut sudah mencapai tahap kejenuhan akan mengalami
penurunan penjualan yang berarti juga terjadi turunnya tingkat pendapatan
perusahaan.
Oleh karena itu sebelum perusahaan terlambat dalam mengatasi perjalanan
produk dalam siklus kehidupan produk maka tindakan yang harus dilakukan
adalah strategi apa yang akan dilakukan atau kebijaksanaan apa yang akan
dilakukan agar sebelum produk tersebut sudah tidak laku lagi perusahaan sudah
menyiapkan produk baru,sebagai pengganti atau strategi baru.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi menejemen operasi,
produksi, strategi dan marketing yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai