DISUSUN OLEH :
: M.Iqbal /1620421014
Kelompok : 6 (enam)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS FAJAR
MAKASSAR
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah
SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi,
Strategi Sistem Produksi).
Harapan penulis sebagai pembuat makalah ini agar makalah ini dapat
memenuhi tugas, serta bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan
seperjuangan dalam mengisi dan menambah sedikit pengetahuan tentang
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Strategi Sistem Produksi).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah Mata Kuliah
Menejemen Industri (Menejemen Operasi, Strategi Sistem Produksi).. Ini tidak
lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
berterima kasih kepada Bapak/Ibu dosen Mata Kuliah Menejemen Industri Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Untuk itu
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan Makalah Mata Kuliah Menejemen Industri (Menejemen Operasi,
Strategi Sistem Produksi).
Demikian kata pengatar ini kami buat, semoga makalah ini bisa
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
C. Rumusan Masalah
1. Ada beberapa definisi manajemen operasi dari berbagai buku teks. Hampir
semuanya berjalan senada. Ada baiknya saya kutip beberapa di antaranya
sebagai berikut:
Kumpulan aktivitas untuk menciptakan nilai dalam suatu produk, baik
yang berbentuk barang maupun jasa, dengan cara mengubah input menjadi
output. (Heizer and Render, 9th ed)
2. Perancangan, pengoperasian, dan perbaikan suatu sistem yang
menciptakan dan mengantarkan produk dan jasa utama dari sebuah
perusahaan (Chase et al, 11th ed)
3. Aktivitas manajemen [Plan-Do-Check (evaluation)-Action (improvement)]
yang terkait dengan proses penciptaan nilai pada suatu produk dengan cara
yang efektif dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
Lokasi fasilitas proses dapat berada Lokasi fasilitas proses dekat dengan
3
jauh dari konsumen/ pasar konsumen/ pasar
Pada organisasi jasa, istilah yang dipakai bukan proses konversi tetapi
proses penciptaan. Proses penciptaan ini meliputi misalnya menyediakan jasa
pada waktu dan tempat tertentu,atau bila misalnya organisasi tersebut adalah
rumah sakit, staf yang ahli dan trampil yakan menciptakan kepuasan.
3. Managers
Manajer merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem
produksi. Agar sistem produksi dapat berjalan efektif, diperlukan manajer yang
trampil merencanakan dan mengambil keputusan. Manajer harus menyediakan
input, mengendalikan proses konversi dan kreasi, dan menjamin tersedianya
output pada waktu dan tempat yang tepat untuk memenuhi permintaan. Untuk itu
manajer dalam sistem produksi harus memiliki kemampuan teknis dan perilaku.
4. Feedback
Merupakan proses monitoring output sistem produksi dan penggunakan
informasi untuk mengendalikan proses produksi. Feedback yang efektif
memerlukan ukuran-ukuran kinerja dan kemampuan organisasi untuk
memperbaiki produk yang ditawarkan agar dapat lebih memuaskan permintaan
pasar. Sebagai catatan, bila perencanaan dan keputusan mengalir dari atas ke
bawah, maka lain halnya dengan feedback. Feedback mengalir dari bawah ke atas
sehingga memberikan keterkaitan antar tingkatan hirarkhis.
Sistem produksi hanya merupakan salah satu komponen dari sekian
banyak komponen yang ada dalam organisasi. Sistem produksi dipengaruhi dan
mempengaruhi keputusan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan. Misalnya, fungsi
Finance bertanggung jawab atas penyediaan dana, mengendalikan
penggunaannya, analisis kesempatan investasi, dan menjamin bahwa operasi
perusahaan berdasarkan pada tingkat biaya yang efektif.
Keputusan finansial mempengaruhi pilihan peralatan produksi,
penggunaan kelebihan waktu, kebijakan pengendalian biaya, keputusan price-
volume. Fungsi Accounting mencatat segala biaya dan harga yang berkaitan
dengan keputusan finansial, pembelian, dll, yang sering kali data-data tersebut
harus diperoleh dari fungsi Produksi. Marketing bertanggung jawab dalam hal
pengelolaan permintaan, dan menjamin kepuasan konsumen, serta
mengembangkan pasar baru dan produk potensial.
Koordinasi antara fungsi Marketing dan Production sangat penting
agar estimasi dan peramalan permintaan dapat digunakan secara efektif, dan
untuk menjamin kecukupan kapasitas dalam rangka menangani permintaan dan
dapat mendistribusikan produk jadi pada waktu yang tepat. Fungsi Engineering
menetapkan pedoman kualitas produk, metode produksi, dan spesifikasi teknis
lainnya. Fungsi Personalia merekrut dan melatih tenaga kerja dan bertanggung
jawab atas moral pekerja, administrasi upah, dll. Oleh karena manusia merupakan
faktor terpenting dalam organisasi, maka fungsi ini merupakan fungsi yang vital
dalam membantu kelancaran sistem produksi. Research and Development (R&D)
menginvestigasi gagasan baru dan kemanfaatan produk tersebut bagi konsumen.
Terakhir, Transaksi dan Pembelian bertanggungjawab atas tersedianya bahan dan
supplies dan distribusi produk jadi.
Lebih jauh, keseluruhan tujuan dan kebijakan perusahaan dipengaruhi
oleh berbagai pengaruh eksternal, yang juga pasti berdampak pada sistem
produksi. Ada setidaknya empat faktor lingkungan yang terpenting, yaitu (i)
Kondisi Ekonomi seperti tingkat bunga, ketersediaan modal, peraturan
perpajakan, dan skala ekonomi. (ii) Peraturan Pemerintah berkaitan dengan
pengendalian polusi dan dampak lingkungan. (iii) Kompetisi. Kondisi persaingan,
market share dan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap strategi pesaing
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap product lines dan keputusan strategic
lainnya. (iv) Teknologi. Adanya teknologi baru dalam proses produksi, peralatan
dan bahan-bahan dapat secara dramatis mempengaruhi disain produk dan metode
produksi.
B. MANAJEMEN PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan
masukan (input) menjadi keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah
kegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang
industri, suku cadang, komponen penunjang.
Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai “menghasilkan
kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber kekayaan
lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi adalah proses
menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber daya yang ada. Produksi tidak berarti menciptakan secara
fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun yang dapat menciptakan
benda. Oleh karenanya dalam pengertian ahli ekonomi, yang dapat dikerjakan
manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna, disebut “dihasilkan”.
Produksi bisa ditilik dari dua aspek; kajian positif terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang menentukan fungsi produksi, dan kajian
normatif yang membahas dorongan-dorongan dan tujuan produksi. Pembahasan
mengenai nilai, norma, dan etika dalam produksi termasuk kedalam aspek
normative yang banyak dikaji oleh para ahli teori social.
3. PROSES PRODUKSI
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu:
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian:
Proses produksi terus menerus (Continuous production)
Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian:
Proses ekstraktif
Proses analitis
Proses pengubahan
Proses sintesis
D. MANAJEMEN STRATEGIK
1. DEFINISI MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen adalah meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian,
dan pengendalianatas keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan
yang berkaitan dengan strategi. Strategi adalah “ rencana main “ suatu perusahaan
yang berorientasi kepada masa depan ntukberintraksi dengan lingkungan
pesaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.Manajemen strategic
didefiniskan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yangmenghasilkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana
yangdirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2. TUGAS PENTING MANAJEMEN STRATEGIK
Adapun tugas penting manajemen strategic antaralain : Merumuskan misi
perusahaan, meliputi rumusan umum tentang maksud keberadaan (purpose),
filosofi (philosophy), dan tujuan (goal). Mengembangkan profil perusahaan yang
mencerminkan kondisi intern dan kapabilitasnya. Menilai lingkungan ekstern
perusahaan, meliputi baik pesaing maupun factor-faktor kontekstual umum.
Menganalisis opsi perusahaan dengan dengan mencocockkan sumberdayanya
dengan lingkungan ekstern. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki
dengan mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan. Memilih
seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum (grand strategy) yang akan
mencapai pilihan yang paling dikehendaki. Menggembanggkan sasaran tahunan
dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan
strategi umum yang dipilih.
Mengimplementasikan pilhan strategic dengan cara mengalokasikan sumber
daya anggaran yang menekankan pada sesuaian antara tugas SDM, struktur,
teknologi, dan system imbalan. Mengevaluasi keberasilan proses strategic sebagai
masukan bagi pengambilan keputusan yang akan dating.
3. TIGA TINGKAT STRATEGI
Hirarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri dari
tiga tingkat : Hirarki puncak penganbilan keputusan terletak pada tingkat
korporasi (perusahaan), utamanya terdiri dari dewan direksi, dan eksekutif kepala
serta pejabat administratif. Mereka bertanggung jawab atas kinerja keuangan
perusahaan dan atas pencapaian tujuan-tujuan bukan keuangan, seperti
memperkuat citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab social perusahaan.
Hirarki tengah pengambilan keputusan terletak pada tingkat bisnis, utamanya
terdiri dari para manajer bisnis dan manajer perusahaan. Para manajer ini harus
merumuskan arah dan keinginan yang dihasilakan di tingkat korporasi ke dalam
sasaran dan strategi yang kongkrit untuk masing-masing divisi usaha. Hirarki
bawah pengambilan keputusan terletak pada tingkat fungsional, utamanya terdiri
dari manajer-manajer produk, wilayah, dan manajer fungsinal. Mereka menyusun
sasaran tahunan dan strategi jangka pendek dibidang-bidang seperti produksi,
operasi, riset dan pengembangan, keuangan akunting, pemasaran dan hubungan
karyawan. tetapi tanggung jawab utama mereka adalah mengimplementasikan
atau melaksanakan rencana strategic perusahaan.
4. GAMBAR ALTERNATIF MANAJEMEN STRATEGIK
Alternative I perusahaan bisnis tunggal Tingkat Tingkat korporasi/bisnis
korporasi/bisni s Strategi Strategi Strategi Strategi Tingkat fungsional produksi-
oprasi keuangan pemasaran hubungan karyawanAlternative II perusahaan multi
bisnis Strategi Tingkat korporasi korporasi Tingkat bisnis Bisnis I Bisnis II Bisnis
III Tingkat fungsional Strategi Strategi Strategi Stra tegi produksi-operasi
keuangan pemasaran hubungan karywan
5. PROSES MANAJEMEN STRATEGI
Proses manajemen strategi terbagi 4, yaitu :
a. Penyusunan Strategi vs Implementasi
b. Analisis Situasi
c. Kekuatan dan Kelemahan Internal
d. Peluang dan Ancaman Eksternal
e. Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaandan
pengambilan keputusan yang membawa pada pembuatantujuan perusahaan dab
pengembangan rencana strategis tertentu.
Implementasi strategi(strategy implemetation) meliputipenggunaan alat
manajerial dan organisasi dalam tujuannya untukmengarahkan sumber daya ke
arah pencapaian hasil strategis.
Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal
daneksternal yang dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan.
Analisis situasi (situation analysis)adalah analisis kekuatan(strenght ),
kelemahan(weakness), peluang (opportunities), danancaman (threats)yang dapat
disingkat SWOT.
Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan(strengths) merupakan karakteristik internal positif yang dapat
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerjastrategisnya.
Kelemahan(weakness)
merupakan karakteristik internal yang dapatmemperlambat atau
menghambat kinerja organisasi.
Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman (threats) merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal
yangdapat menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang (opportunities)
merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang memiliki potensi
untuk membantu organisasi dalammencapai atau melampaui tujuan strategisnya.
Proses manajemen strategis ada 8 langkah :
1) Mengidentifikasi misi, sasaran & strategi
2) Menganalisis lingkungan luar
3) Mengidentifikasi peluang dan ancaman
4) Menganalisis sumber daya organisasi
5) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
6) Merumuskan strategi
7) Melaksanakan strategi
8) Mengevaluasi hasil
E. MANAGEMEN MARKETING/PEMASARAN
a. Pengertian Marketing/Pemasaran
Pengertian Menejemen Marketing/Pemasaran adalah suatu proses sosial
manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu:kebutuhan,
keinginan dan permintaan; pasar, pemasaran dan pemasar.
b. Tujuan Pemasaran
Tujuan Menejemen Marketing/Pemasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai
dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan
sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga
yang harus difikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut
tersedia.
Pengertian pemasaran oleh beberapa ahli diartikan menjadi:
1) William J Stanton, menyatakan bahwa:
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan
kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.
2) Philip dan Duncan:
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk
menempatkan barang- barang berwujud kepada konsumen.
3) American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada
arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Fungsi utama
mengapa kegiatan pemasaran dilakukan:
1. Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan.
2. Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen.
3. Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang.